Leader N is Girl?
:V-I-X-X:
:LeoN/Neo-Ken-Ravi-Hongbin-Hyuk:
-fem!N Male!LeoKenRaviHongbinHyuk-
author lagi terobesi sama leader N yang wujud yeoja
hingga akhirnya tercipta ff nista ini
oke no bash
ini murni ff author sendiri
kalau semisal ada kemiripan cerita, author minta maaf
dan sekali lagi no bash! author cinta damai
selamat membaca^^
Jellyfish Ent
Hwang sajangnim mendengus lelah. Dia menatap namja di hadapannya, ah tepatnyay yeoja tomboy dihadapannya.
"Kau ini benar-benar~" gemas Hwang sajangnim. Yeoja tomboy itu tertawa pelan.
"Apa tidak sakit kau terus menekannya, Yeonnie?" tanya seorang yeoja cantik yang merupakan asisten manager itu.
"Sakit sebenarnya, tapi kalau malam kan aku melepasnya, dan memasangnya di pagi hari. Kan aku selalu bangun pagi!" ujar yeoja tomboy itu atau yang baru saja dipanggil Yeonnie.
"Bagaimana dengan kekasihmu?" yeoja tomboy tadi mengendikkan bahunya acuh.
"Dia cuek saja kok!" ujarnya. Hwang sajangnim hanya bisa memijit kepalanya yang pening karena ulah anak didiknya satu ini.
"Tapi kau janji kan akan memberitahu kan pada yang lain juga?" yeoja tomboy itu mengangguk.
"Tentu saja! Tapi nanti, hehehe" kekehnya geli.
Sebenarnya baru kali ini Hwang sajangnim memasukkan seorang yeoja ke kelompok namja. Sebut saja dia Cha Hakyeon, atau stage namenya N. Ya Leader VIXX yang terkenal berisik dan tingkah cerianya juga aktif. Dia yeoja tulen yang merubah diri menjadi namja demi karirnya dan terus bersama kekasihnya, meskipun kekasihnya sempat menolak. Heol, namja mana yang tidak menolak kalau kekasihnya ingin satu grup dengannya yang isinya otomatis laki-laki semua? Para Starlight juga tahu kalau Leader N ini termasuk "namja" manis di grupnya dan "namja" mungil di grupnya.
"Tapi setidaknya kau beruntung, kekasihmu benar-benar menjagamu!" ujar yeoja cantik yang menjadi asisten manager itu.
"Ne unnie~ ah! Aku harus kembali atau mereka akan curiga kenapa aku lama-lama di sini!" ujar Hakyeon atau N ini.
"Ne, silakan!" ujar Hwang sajangnim.
"Annyeong~"
.
.
Ruang Latihan
Taekwoon atau sebut saja Leo, namja tampan itu berkali-kali mendengus karena leadernya tak kunjung datang, kalau leadernya tak datang, latihannya tidak akan mulai-mulai.
"Hakyeon hyung masih lama?" tanya Ken, Taekwoon mengendikkan bahunya tak tahu.
"AKUU DATANGGG~" suara bass namun cempreng itu berhasil mengalihkan perhatian lima namja di dalam ruang latihan.
"Kau lama sekali eomma!" keluh Hyuk.
"Mian ne, tadi banyak yang harus aku bicarakan dengan sajangnim!" jawab Hakyeon sembari mengelus lembut surai Hyuk.
"Kajja latihan!" ajak Hakyeon saat tahu aura kelam mengelilingi Taekwoon, kekasihnya.
"NEE!" Ravi berjalan ke arah tape untuk menyalakannya. Dan latihan pun dimulai!
.
.
Dorm VIXX
Hongbin baru saja selesai minum air, dia dikejutkan dengan sosok hyung keduanya yang duduk di meja makan.
"OMO! Hyung, sejak kapan kau disana?" tanya Hongbin kaget.
"Sejak kau selesai minum!" jawab Taekwoon apa adanya. Hongbin mengernyit heran dengan tingkah aneh hyungnya.
"Ada apa hyung? Kau ada masalah?" Taekwoon melirik sejenak lalu menelungkupkan wajahnya di atas meja.
"Aku pusing memikirkannya!" ujar Taekwoon pelan, kernyitan Hongbin bertambah.
"Maksudmu hyung?" Taekwoon mendongak dan menggeleng.
"Lupakan, cepat sana tidur!" Taekwoon beranjak dari tempatnya, meninggalkan Hongbin yang mendengus kesal.
"Kau berhutang penjelasan!" gerutu Hongbin lalu pergi ke kamarnya dan Ravi.
.
Keesokan paginya, Hakyeon seperti biasa sudah bangun pagi dan wangi. Dia beranjak membangunkan Taekwoon.
"Taekwoonie irreonnaa!" dia guncang pelan tubuh kekasihnya itu.
"Ck, Yeonnie, aku masih ngantuk!" rutuk Taekwoon, Hakyeon mendengus.
"Terserahmulah, aku tak bisa membangunkan mereka, kalau mereka menendangku bagaimana?" tanya Hakyeon. Taekwoon menghela nafas, dia ingat dongsaengnya itu brutal, apalagi Hyuk kalau tidurnya diganggu, yang mengganggu pasti terjungkal karena di tendang. Atau Ken yang akan melempar bantalnya pada sang pelaku pembangunannya. Hongbin dan Ravi hanya menarik selimut setelah menepis tangan si pembangun.
"Aku bangunkan mereka, buat susu hangat dan coklat panas!" Hakyeon mengangguk, setelah mencium Taekwoon dia pergi ke dapur.
Saat Hakyeon di dapur, bisa ia dengar teriakkan dari kamar dongsaengdeulnya.
"HUWAAA! APPPOOOOO!" teriak Ken.
"APPPAAAA! AKU BANGUN JANGAN TENDANG AKUU!" teriak Hyuk. BLAM!
"HYUNG AKU BANGUN OKE? JANGAN TENDANG AKU!" teriak Hongbin.
"KIM RAVI!" teriak Taekwoon kesal karena Ravi yang tak kunjung bangun. Hingga-
"HYUNGGGGGGGG!" teriak Ravi melengking dengan suara beratnya. BLAM!
Hakyeon mengerjapkan matanya lalu menggeleng sembari tertawa pelan. Taekwoon yang masuk dapur langsung sibuk dengan berbagai macam bahan untuk sarapan.
"Kau tak terlalu kasar pada mereka?" tanya Hakyeon lembut. Taekwoon menggeleng lalu mencium cepat pipi tembab "namja" di sampingnya.
"Kalau tidak begitu mereka tak akan bangun!" jawab Taekwoon cuek.
"Kau pikir pantat mereka bola, eoh?" Taekwoon tertawa pelan. tak lama kemudian satu per satu dongsaengnya yang sudah rapi meskipun hari libur duduk di kursi masing-masing.
"Omo! Wajah kalian kenapa suram begitu?" tanya Hakyeon kaget saat melihat wajah keempat namdongsaengnya tertekuk.
"Salahkan Taekwoon hyung yang membangunkan kami dengan cara menendang pantat kami!" seru Hyuk kesal.
"Seingatku kau pernah membuat Hakyeon terjungkal karena membangunkanmu!" sahut Taekwoon, terselip nada kesal dalam perkataannya. Dia ingat dengan jelas, Hakyeon meringis padanya karena dia ditendang Hyuk yang tidur.
"Aku kan tak tahu hyung~" ujar Hyuk, setelah aksi penendangan itu, Taekwoon memarahinya habis-habisan. Hyuk jadi takut, sejak saat itu yang membangunkan Hyuk adalah Taekwoon atau member lain.
"Sudah sudah, ayo makan!" ujar Hakyeon menengahi. Namun tanpa ia sadari sejak tadi Ken, Ravi, dan Hongbin menatap Hakyeon aneh. Namun yang ditatap mengabaikannya. Tapi Taekwoon menyadari itu, dia diam-diam menghela nafas.
"Apa aku saja yang berpikir kalau Hakyeon hyung itu cantik?" tanya Ken saat mereka sedang berkumpul di ruang tengah. Hakyeon yang mendengarnya tersedak air minum, Hyuk dengan baik hatinya menepuk-nepuk punggung sang "hyung" namun dia menyadari sesuatu. Taekwoon dengan segera menepis tangannya.
'Apa perasaanku saja?' batin Hyuk. Ravi dan Hongbin semakin menatap curiga pada dua hyung tertua mereka.
"Ken-ah, apa maksud perkataanmu, eh?" tanya Hakyeon saat batuknya sudah reda.
"Aku kan hanya mengatakan apa yang ada dipikiranku hyung. Habisnya semakin hari kau semakin cantik! Eitts! Jangan pukul aku hyung!" ujar Ken sembari menghindari pukulan Hakyeon.
'Jangan sampai ketahuan!' batin Hakyeon. Dia memang mau memberi tahukannya pada yang lain kalau dia sudah siap. Sayangnya saat ini dia belum siap. Dia baru ingat, insting namja itu kuat.
"AH! Aku baru ingat ada janji dengan Minhyukkie! Aku bersiap dulu ne!" ujar Hakyeon, yang jelas sekali menghindari pembicaraannya dengan Ken. Taekwoon yang mendengar nama namja yang menjadi rivalnya itu mendengus.
"Hyung kau kenapa? Cemburu?" tanya Ravi spontan. Taekwoon menatap Ravi tajam.
"Aku pergi dulu, annyeonggg~" Hakyeon dengan segera melesat keluar dorm.
Setelah itu hening menyapa dorm yang biasanya ramai itu. lima namja di sana saling diam dengan pikiran masing-masing.
"Hyung aku mau tanya!" ujar Hongbin tiba-tiba. Taekwoon dan Ken menoleh, mereka berdua kan "hyung", apalagi Hongbin tak menyebut nama.
"Maksudku, Taekwoon hyung!" ujar Hongbin meralat, Taekwoon mengangguk sekilas.
"Apa?" tanya Taekwoon. Hongbin menatap intens sang hyung. Hingga pertanyaannya membuat Taekwoon membeku.
"Siapa Cha Hakyeon?"
:TBC/END:
kalau ada yang mau ff ini lanjut, read review fav dan follow
author berterima kasih pada readers dan siders udah mau baca ff ini
dan terima kasih atas reviewnya di ff author
author berterima kasih
gomawo^^ saranghae^^
