Hollaa~ini pertama kalinya aku menjejakkan diri difandom ingin mengeluarkan ide yang numpuk,dan juga bantu yang kekurangan asupan FBBB. ^^

Selamat membaca~

Disclaimer:Animonsta Studios Pair:Fang x BoboiBoy

Warn:Shonen-ai,Yaoi,OOC,Typo(maybe),Gaje.

Title: FangBoy

Author: Hikari Kozato

Summary: Tentang sudut pandang seorang Fang dan BoboiBoy dari beberapa sisi.

Satu, Polos, satu kata itulah yang bisa digambarkan dari seorang Fang untuk rivalnya, si remaja bertopi orange disana.

Terkadang, Fang merutuki sifat itu, membuat si pengendali bayang ini sulit untuk menyatakan perasaannya pada remaja itu, BoboiBoy.

'' FANG ! '' Satu panggilan keras membuyarkan lamunan Fang, menoleh dan menatap tajam sang pemanggil.

''Apa BoboiBoy?'' tanya Fang ketus, mendengus kemudian. Yang ditanya mengerucutkan bibirnya, menambah kesan manis.

'' Kupanggil-panggil tak menyahut, kau sakit Fang?'' tanya BoboiBoy, entah cemas atau apapun itu.

'' Hayoyo~Fang itu tak sakit lah, dia lamunkan kau ,'' sahut si badan gempal cepat-Gopal dan langsung merinding disco saat mendapat tatapan mematikan dari Fang.

'' Iyelah, benar kata Gopal~'' timpal Yaya yang diam-diam fujo itu. BoboiBoy hanya menatap heran teman-temannya yang cekikikan dan wajah merah padam Fang-antara malu dan marah.

'' Eh, lamunkan aku? Apa pasal lamunkan aku?'' BoboiBoy menggaruk pipinya, berpikir dan menemukan sesuatu.

'' Ah ! Aku tahu!'' teriaknya senang, yang langsung ditatap berbinar oleh para fujodanshi yang ada disana.

'' Apa? Apa BoboiBoy?'' Gopal nampak tak sabaran sekali. Yaya dan Ying menatap intens penuh godaan ke Fang, seolah mengucapkan selamat.

'' Fang itu sebenarnya -''jeda.

Semua menahan nafas akan kalimat selanjutnya.

. . '' Iri denganku yang lebih populer ,'' sambung BoboiBoy dengan cengiran dan nada bangganya.

GUBRAKK!

Perempatan muncul dipelipis Fang ,'' apa kau bilang? '' Dan untungnya sebelum cakar bayang muncul- '' Selamat pagi wahai anak muda ...'' kalimat penuh semangat Papa Zola menginterupsi.

Yah, polosnya BoboiBoy memang keterlaluan, tapi dengan begitu Fang bisa mengungkapkan perasaannya tanpa ikut campur tangan orang-nanti.

Dua, Populer. BoboiBoy tak mengerti kenapa Fang ingin kepopuleran itu darinya. Sejujurnya, BoboiBoy biasa saja, tak terlalu pandai dalam matematika macam Fang, tapi pandai bermain sepak bola. Itu anugerah.

Itulah yang menjadi pertanyaan di otak polos remaja satu kita ini.

'' Oi BoboiBoy! Itu donat aku yang pertama lihat !'' protes Fang saat BoboiBoy hendak mengambil donat lobak merah terakhir kesukaan BoboiBoy.

'' Hehe,siapa cepat dia dapat,'' ucap BoboiBoy polos dan hendak menyambar donat tersebut namun ditahan oleh tangan bayang Fang.

'' Siapa yang dapat, berarti dia yang lebih populer ,'' ucap Fang, dan membuat BoboiBoy memutar dua bola matanya bosan. Kenapa harus kepopuleran BoboiBoy yang direnggut? Tidak orangnya saja sekalian?

'' Haaah, kalian ini, hanya karena donat saja kepopuleran diperebutkan, ini kantin lah,'' interupsi Gopal, seraya mengambil donat terakhir tersebut dan memakannya lahap.

Fang merasa dunia nya hancur dalam sekejap mata-ga ding-cuma emosi. E-mo-si. BoboiBoy menampakkan raut polosnya dengan menampakkan jempolnya. ''Haha,terbaik.''

'' Populer atau BoboiBoy?'' Tanya Yaya tiba-tiba hingga semuanya menoleh. BoboiBoy mengerutkan alisnya, '' apa pasal aku lagi? '' tanya nya heran, dia lagi?

Beruntung, BoboiBoy itu polos sehingga Fang tak perlu menerangkan lebih lanjut, dan cukup membuatnya berpikir lagi-lebih baik mengambil hati BoboiBoy ketimbang kepopulerannya.

Tiga, Fang terkadang bertanya-tanya apa rasanya nya saat BoboiBoy memecah jadi tiga begitu. Terlebih sikap ketiganya nampak berbeda. Satu terlihat masam dan seriusan, tepatnya tipe yang suka terbakar(?), satunya penuh senyuman-seperti cengiran menyebalkan, tawanya dan kalimatnya yang mengejek itu dan yang akhir mendekati BoboiBoy.

'' Hoi, BoboiBoy, apa rasanya menjadi tiga?'' tanya Fang suatu hari dan ditanggapi raut kebingungan seorang BoboiBoy.

Dirinya juga tak tahu apa rasanya, jika diingat-ingat, saat bersatu kembali entah kenapa ada memori yang hilang, seolah-olah memori itu hanya ada pada bagian diri masing-masing-entahlah.

'' Sudahlah Fang, kasihan BoboiBoy yang tak sanggup menjawab pertanyaanmu,'' protes Gopal-entah kenapa remaja gempal ini selalu menginterupsi-

'' It-''

Kalimat Fang terhenti,'' bukan berarti kau lebih populer darinya,'' sambung Gopal yang entah kenapa otaknya nyambung #plakk

BoboiBoy menatap Gopal, seolah-olah berterimakasih. Bahkan dirinya pun tak tahu bagaimana rasanya memecah jadi tiga, itu merupakan rahasia alam (?).

Dan satu lagi, Fang kadang bingung diantara ketiga BoboiBoy, yang mana yang paling menarik. Si Halilintar yang suka berwajah masam, serius dan meledak-ledak-maklum, dia tercipta dari kemarahan, bisa-bisa jika dipasangkan dengannya malah terlihat jadi bom x bom, atau Taufan yang entahlah, pasti urat kesabaran Fang akan putus setiap saat. Yang terakhir memang mendekati BoboiBoy biasanya tapi rasanya nya-Fang sedikit takut dengan Golem tanah ! Bukan takut yang begitu, sudahlah.

Tapi yang pasti, BoboiBoy yang manampun tetaplah BoboiBoy. Mereka sama-sama manis jika wajahnya bersemu.

Dan jangan bilang ini pada siapapun, Fang bisa malu nanti.

END

Hikari: Yeay,akhirnya selesai untuk bagian ini^^ Terimakasih buat Aoi-chan yang bersedia mempublish-kan ffn buatanku yang gaje dan abal ini.

Astia Aoi: sama-sama, tak masalah kok :3

Hikari: jika berkenan, review sekalian agar aku semakin semangat !