Dua dunia yang berbeda dan Bersatu
Chapter 1: Sang Pangeran konoha
Sasuke's POV
'to..tok..tok..' suara sepatu-sepatu itu.., kian keras….
"Dimana dia?" terdengar suara perempuan
"Dimana?" terdengar suara perempuan yang lain. Mendengar semua itu aku semakin frustasi.
"Dimana dia?" suara-suara perempuan itu semakin keras. Aku semakin takut dibuat suara-suara perempuan itu, mereka seperti ingin menerkam dan melahapku (Emang singa apa..!) tok…tok..tok… (kayak paku aja) suara itu semakin keras..keras…keras… dan hore! (Menang kuis dua milyar apa Hore.. Hore!) suara sepatu-sepatu telah berlari menjauh dari tempat persembunyian jituku yaitu ruang kebersihan.., siapa sih yang mau nyium bau obat pel.., sikat dan alat-alat kebersihan lainya? Kalo nggak kepaksa aku nggak balakan mau berdiam diri di tempat ini. Tapi memang harus kuakui tempat ini adalah tempat persembunyian yang paling jitu, disbanding kamar mandi laki-laki, cewek-cewek gila itu pernah menggeledah seluruh kamar mandi laki-laki di sekolah.. ' Dasar merepotkan' batinku. Aku lalu keluar dari tempat itu hati-hati…. Dan… mereka sudah tidak ada "Yes! Akhirnya aku bebas dari cewek-cewek gila itu"
Perkenalkan Namaku Uchiha Sasuke.., putra bungsu dari Fugaku Uchiha.. ayahku 'Ya iyalah.. masak tukang kebunku..'Aku bersekolah di SMA Konoha.., Sekolah terbaik se-Konoha. Aku adalah kapten Basket Tim Basket sekolahku.., yaitu sekolah yang saat ini aku tempati dan aku injak, masak aku makan. Oya.. tadi itu fansgirlku.. mereka sangat merepotkanku.., setiap hari aku harus datang pagi supaya aku bisa langsung masuk kelas.., supaya mereka nggak bisa nggangu dan ngejar-ngejar aku, kali ini aku kesiangan.. jadi deh kayak tadi. Lebih dari setengah siswi di Konoha menyukaiku, itu sangat menggaguku.. aku jadi tidak bebas dan tidak nyaman, setiap kali aku ke suatu tempat, mereka pasti sudah menghadangku.(kayak preman aja) Aku sudah pernah minta bodyguard pada ayahku.. tapi tidak diijinkan oleh ibuku tanpa alasan yang tidak maksud akal "Mungkin salah satu dari mereka adalah jodohmu" ya.. itu memang tak maksud akal.
"Hey Sasuke!" terdengar suara cempreng dibelakangku
"Hey Naruto!" jawabku
"Kesiangan ya…, kasihan sang pangeran harus mendekam di ruang kebersihan"
"Diam kau!"
"Hanya bercanda"
Naruto, Uzumaki Naruto adalah sahabatku dan pacar dari Hinata Hyuga. Aku sempat iri padanya yang sudah mempunyai pacar sedangkan aku belum karena terlalu banyak orang yang ingin menjadi pacarku, setiap hari saja aku bisa mendapatkan 10 pernyataan cinta. (Hebat.. bukan)
"Sasuke…. Nanti ada tambahan pelajaran Kimia untuk kita, karena jam pelajaran kimia kemarin kita pinjam untuk berlatih"
"hn?"
Aku benci sekali pelajaran kimia.. banyak sekali istilah-istilah zat yang harus dihafalkan dan itu mambuatku muak.
"Aku pergi dulu Sasuke, ada yang harus kubicarakan dengan Hinata dah…."
"Hn"
Aku berjalan di sepanjang koridor sekolah dan menuju sudah bisa membayangkan sesuatu? Kubuka lokerku dan….
BRUAK! Ada banyak tulisan…, surat, memo dan lain-lain yang bertuliskan Untuk Sasuke…, Sasuke Aku mencintaimu.. dan blah..blah..blah.. Kubuang semua surat dan tulisan tulisan itu ke bak sampah yang kuminta secara khusus kepada sekolah untuk menaruh satu bak sampah di dekat lokerku.. karena hal ini.
"Awas!" terdengar suara perempuan berkuncir cina tomboy dengan lantang dan keras yang sedang mengayuh sepeda dengan cepat menyusuri korodor sekolah itu. "Kembali Tenten!" terdengar suara seorang guru berambut hitam yang sedang menghisap rokoknya "maaf guru Asuma! Aku terburu-buru!" kata gadis itu sambil terus mengayuh sepedanya, dan guru yang Asuma yang terus mengejarnya. "Dasar gila" kataku
Tiba-tiba pandanganku tertuju pada gadis yang baru saja masuk koridor, gadis dengan rambut pink berkucir 2 di bawah,dan berbando dan poni yang hampir menutupi matanya tangan yang memegang separu roda, tas ransel pink, sergam rapi, sepatu hitam yang juga rapidan memakai kacamata multifungsi (emang ada?) yang tebalnya 2mm, Dia datang menuju ke ara lokernya yang berada di samping lokerku. Dia mungkin adalah satu-satunya gadis yang tidak mempunyai rasa cinta padaku dan pada semua murid di Konoha. Dia lebih cinta pada buku-bukunya.
"Selamat pagi Sasuke." Kata gadis pink itu.
"Pagi" Kataku. Dia adalah saru-satunya gadis yang tidak membuatku takut karena tentu saja dia tidak menyukaiku, tapi tetap aku merasa dia aneh. Gadis itu membuka lokernya dan menaruh sepatu rodanya, dan mengambil beberapa buku dari lokernya yang Penuh Buku. Salah satunya berjudul bahasa yunani yang tak kumengerti, dan buku berjudul, Gallileo Gallilei. Ya dia menyukai sains
"Oh ya Sasuke, nanti kamu dan tim basketmu ada tambahan pelajaran Kimia bukan?"
"ya" jawabku singkat
"Nanti yang mengajar guru Orochimaru, jadi hati-hati ya.. hehe" di tertawa kecil
Ya benar guru Kimiaku ini juga yang membuatku tidak suka dengan pelajaran Kimia, dia terlalu disiplin dan galak.
"Ayo ke kelas! Jam pertama Matematika"
"Guru Kurenai ya?" kataku
"Iya" katanya lagi
Kami berdua berjalan, dengan dia di depanku. Setalah memasuki kelas, tampak semua murid sedang ribut! Lee yang bermain bola, Naruto yang berbincang-bincang dengan Hinata, Shino yang mengamati serangga, Sai yang menggambar di papan tulis, Chouji yang sibuk makan, Shikamaru tidur Neji mengayun-ayunkan pedang-nya dan Kiba meraung-aung tak jelas. Gadis pink itu duduk di belakangku di sebelah Sai. Dan langsung membuka buku Matematika miliknya. Seketika.. masuk seorang guru perempuan bernama Kurenai. Tanpa dikomando, semua anak duduk di tempat masing-masing.
"Selamat pagi anak-anak!"
"Pagi….!" Jawab murid-murid serentak
"Keluarkan buku kalian kerjakan hal 123-129, juga dikumpulkan hari ini juga!, saya ada rapat dan tidak bisa menunggu kalian jadi kerjakan baik-baik"
"tapi bu….. kan banyak sekali!" kata salah satu murid
"Lekas kerjakan!"
Setelah guru itu pergi mereka mengerjakan aktivitas seperti biasa.. rebut lagi! Tiba-tiba seorang gadis berkuncir Cina bernama Tenten itu masuk kelas
"Untunglah. Guru-guru rapat aku selamat!"
"Kau menegendari sepeda di Korodir lagi?" Tanya Kiba
"Hehe…" jawabnya
"Kenapa sih kamu suka sekali bersepada di koridor?"
"Lantainya kan licin, jadi sepedaku bisa melesat dengan cepat dan gaya gesknya sedikit, jadi menegangkan"
"Dasar Gila"
"Biarin!"
"Ohya… aku dapat ini" Katanya lagi
"Apa itu?" Tanya Neji
"Pengumuman pesta dansa tahunan."
Semua anak langsung mengerubungi Tenten, kecuali aku dan gadis berambut pink itu… Sakura yang masih tetap fokus pada tugasnya. Dia seperti tidak peduli akan semua hal kecuali ilmu pengetahuan.
"Bagaimana menurtmu Sakura?" tanyaku
"Soalnya cukup Sulit, ini adalah soal Olimpiade tingkat Nasional tahun kemarin, aku menemukan soal semacam ini di Perpustakaan, tapi aku sudah tahu jawabanya, jika aku mengalikan dua duah bilangan berpangakat ini dan membaginya dengan 10 lalu kuhitung luas 1 per 8 luas lingkaran dan mengalikanya dengan bilangan ini dan menguranginya dengan 1 maka jawabanya 0" (rumus apaan tuh…..)
"Bukan soal itu maksudku? Aku bahkan samasekali tidak mengerti soal ini, maksudku pengumuman pesta dansa itu?"
"Oh….., tidak peduli" katanya
'sudah kuduga dia akan mengatakan itu, yang ada dipikaranya hanya soal, soal, buku, ilmu, ilmu, dan ilmu.'. Aku juga samasekali tidak peduli tentang pesta dansa itu, pesta itu hanya akan membuatku lebih susah menangani perempuan-perempuan gila itu
"Oh ya, ada pemilihan putri sekolah juga.." kata salah satu murid di kelas
"Benarkah….., aku jadi tertarik" kata yang lainya
Akan tetapi walau begitu, Sakura tidak mengubris sedikitpun, ya…, kurasa karena itu memang bukan dunianya. Karena dunia yang telah dia impikan sudah di hadapanya, yaitu buku dan ilmu pengetahuan.
"Selesai!" teriak gadis di belakang bangkuku itu
"Cepat sekali" kataku
"Ah tidak, kemarin aku bisa mengerjakan soal dari ibu Kurenai lebih cepat 1, 75 detik" jawabnya
"Ha.." jawabku tak mengerti
KRING…,(sepeda kali) bel tanda pelajaran usai semua murid berhamburan keluar untuk pulang. Aku dan teman-teman tim Basketku(ceilah….) yang tidak lain tidak bukan adalah Naruto, Shikamaru, Sai, dan Kiba berjalan menuju kantor guru Kimiaku itu.
CEKLEK aku membuka pintu ruangan yang bisa dibilang besar itu, didalamnya juga sudah tertata rapi 5 meja kursi dan dua lembar kertas di setiap meja, dan terlihat lelaki berambut panjang mengenakan seragam guru Konoha itu.
"Selamat siang anak-anak, kerjakan soal di meja itu" sekarang aku mengerti kenapa Sakura menyuruhku hati-hati ternyata ULANGAN….! KIMIA!. Sudahlah, aku tak peduli. Kukerjakan soal-soal itu dengan indahnya (dibaca: ngawur). Dan setelah selesai mengerjakan dan guru itu mengoreksi, seperti biasa dibacakan hasil nilainya
"Naruto, kau 7"
"Selamat aku"
"Selamat apanya! Minimal 8, Shikamaru, 8,5"
"Untunglah…"
"Sai, 8, Kiba 8, dan Sasuke… KENAPA KAU INI, NILAIMU CUMA 3!" . Seluruh teman-temanku menyalamiku dan berkata
"Selamat Sasuke…. Peningkatan!"
"Ya., biasanya 1,5 sekarang jadi 3, perkembangan besar itu…"
"Iya.. hebat kau!"
"terserah…." Kataku singkat
"APANYA YANG SELAMAT, UCHIHA SASUKE, SELURUH GURU SAINS BILANG, KALAU NILAIMU BISA MELEBIHI BATAS NORMAL, TAPI KENAPA TIDAK DALAM PELAJARANKU HAH?"
"Karena terlalu banyak nama zat yang harus dihafal pak…"
"Dasar!, aku sudah tidak bisa mengajarmu kalau kau seperti ini terus!".
-tiba seorang perempuan berambut pirang masuk.
"Nona Tsunade.." kata guru Kimia itu. Tsunade, kepala sekolah SMA Konoha dan merupakan guru yang menjadikan Sakura sebagai murid kesayanganya.
"Ada apa ini ribut-ribut Orochimaru?"
"Begini, saya sudah mengajar nak ini sebisa saya, tapi….."
"Ehm. Baiklah, Uchiha Sasuke mulai besok setiap hari Selasa, Kamis, dan Sabtu kau datang ke kantorku, akan ku bimbing kau untuk pelajaran ini, bagaimana, kau setuju?" tanyanya tegas!
"Baiklah…" aku menjawab
"Ya sudah…., kalau begitu aku keluar dulu"
"Terimakasih…." Ucapku dan guru Kimiaku bersamaan
"Kalian boleh keluar" katanya
"Terimakasih" kata semua murid bersamaan
Aku langsung pergi ke parkiran motor dan menancap gas, di depan gerbang sekolah, terlihat beberapa RALAT: banyak gadis yang sudah menghadangku dan berteriak "Sasuke..!" . Aku mengemudikan motorku semakin cepat dan akhirny abisa menerobos benteng yang terdiri dari gadis-gadis gila itu.
Dirumah
Aku memarkir motorku di garasi dan serega menuju ke lantai dua, ingin rasanya cepat tidur karena kejadian tadi, saat memasuki kamarku, aku membuka jendela kamarku dan terlihat pemandangan kamar Sakura yang rumahnya berdekatan denganku. Terlihat seperti biasa dia sedang belajar!. Dia melihatku dan tahu kalau aku sedang murung, lalu dia mengambil buku berukuran A4 dan menuliskan sesuatu, ya aku dan Sakura memang sudah sering berkomunikasi lewat kertas, ketimbang harus teriak-teriak! Telpon?, rumah aja jaraknya Cuma 3 m mau telpon?
Bad day?
Aku pun mengambil buku A4 ku dan menulis
Yeah..
Berapa nilaimu?
3, hebat bukan?
Perkembangan yang…
Menurutku Hebat..
Baiklah…., kalau begitu hebat
Kau ganti kacamata?
Ya, mennjadi 2,15 mm
Wow…. Lalu dia pergi dari kamarnya. Aku juga menutup korden jendelaku. Dan tidur…..
Sakura's POV
KRING…, alarm di mejaku berdering… dan menunjukkan pukul setengah enam pagi
"Ah…." Aku-pun bangun dengan segera. Lalu membuka kordenku, dan…. Korden-nya masih tertutup, Ya Sasuke… orang yang sanagat aku sayangi sejak SMP, tapi aku tidak pernah memperlihatkanya karena dia benci jika ada gadis yang over padanya. Aku mandi dan berdiri di depan cermin, menguncir rambutku menjadi 2 seperti biasa, memakai kacamata multifungsi ku, seragam dan kuambil tasku. Aku keluar dan turun menuju meja makan. Mengambil 2 potong roti dan meminum 1 gelas susu, kuambil sepatu rodaku dan…
"Sampai jumpa ibu…"
"Sampai jumpa". Aku pergi ke sekolah, di depan gerbang aku melihat Sasuke yang sudah melesat mengendari motor keren-nya, banyak sekali perbedaan antara aku dan Sasuke
Aku= Tak popular, Dia= Sangat…. Sangat popular
Aku= Cupu Dia= Keren
Aku=Tak bisa Olahraga Dia=Pintar Olahraga
Sampai-sampai aku menyadari kalau gaya rumah yang berbeda, jalan ke sekolah yang berbeda, hal yang disukai, pelajaran yang diisukai.. semuanya apalah…. Aku mulai menapakkan sepatu rodaku ke jalan dan melesatmenuju jalan pintas.
End of Sakura's POV
Selesai chater1…..
Giman-gimana... hancur kan... hehehehe maklum lah.. aku kan baru pertama kali buat fic.. hiks...hiks..
Suka?
Nggak Suka?
Benci? (sama aja kali)
REVIEW YA...
