Just Like You Do by SOON
PENSIL
Cast: Park Jisung, Zhong Chenle, etc
Genre: Romance, Friendship
Declaimer: Cast milik orang tuanya masing-masing, NCT milik SM, semuanya milik Tuhan YME, saya hanya meminjam nama
Warning: ada typo?, shounen ai, friendzone detected, sebagian kata tidak sesuai EYD
Bercerita tentang kehidupan seorang Park Jisung yang menjalani hubungan "Teman Tapi Mesra" bersama sahabatnya, Zhong Chenle.
.
To The World!
Here an NCTzen...
.
Suasana ramai saat itu di dalam kelas 10-2 NCT High School. Anak-anak baru SMA yang agak labil itu sering bercanda satu sama lain dipagi hari sebelum pelajaran dimulai. Itu memang kebiasaan yang mereka dilakukan setiap hari, tapi hari ini berbeda.
Ujian...
Ya, hari ini ujian hari pertama di semester pertama mereka. Panik pasti, bagi yang tidak belajar tentunya.
Semua saling berkumpul untuk kembali mempelajari apa yang seharusnya diuji hari ini. Ada pula kelompok nakal yang membuat rencana contekan. Bisa dilihat perbedaan cara mereka berkumpul, benar-benar kontras.
Disaat semua sibuk mengulang pelajaran dan membuat contekan, satu anak ini malah terlihat ingin menangis sambil melihat isi tasnya. Matanya berkaca-kaca, mulutnya dimanyunkan, dan mengeluarkan suara rengekan lucu.
"Huhuhuuu.. jisuunggg~" anak itu mulai merengek kepada teman sebangkunya, Park Jisung, yang sedang membaca buku fisikanya karena hampir semua rumus yang ia hapal semalam tiba-tiba menghilang begitu saja saat bangun di pagi hari.
"Kenapa le? kamu belum belajar juga?" tanya Jisung dengan suaranya yang paaaaaaaling lembut. Hanya kepada Chenle dia berbicara seperti itu.
"Panggil aku hyung jisung! kalo kamu ga panggil aku hyung, aku makin nangis nihh..." Chenle bukannya tenang mendengar suara lembut Jisung, malah dibuat makin kesal karena si anak yang lebih muda satu tahun itu tidak memanggilnya hyung. Dilihat dari sisi manapun, selain umur, Chenle memang lebih terlihat manja dan menggemaskan dibanding Jisung. Pantas saja Jisung tak mau memaggilnya hyung.
Tapi mau tak mau, Jisung harus mengalah. Daripada rengekan Chenle terdengar ke seluruh penjuru kelas.
"Yasudah, chenle-hyung kenapa?"
"Jisung, lele lupa tidak membawa alat tulis apapun, tempat pensil lele tertinggal setelah belajar semalam. Boleh lele pinjam punya jisung?"
Rupanya tempat pensil Chenle tertinggal. Bisa bahaya kalau ia bisa menjawab soal tetapi tidak ada media yang ia pakai untuk menulisnya.
"Yasudah, chenle-hyung pakai punya Jisung saja. Jisung punya cadangan kok." ujar Jisung sambil memberikan pensil, penghapus, dan bolpoin dari dalam tempat pensilnya.
Chenle yang saat itu terlihat sedih langsung bahagia. Dia berjingkrak-jingkrak kecil sambil duduk di kursinya dengan wajah sumringah.
CUP
Refleks Chenle mencium pipi Jisung karena terlalu senang masalahnya telah selesai.
"Terima kasih jisung... kamu adalah teman lele yang paling baik sedunia..." ucapnya senang dengan mata berbinar-binar melihat seperangkat alat tulis yang tadinya berada di tangan Jisung telah beralih ke tangannya.
'Teman ya?'
"Ah, chenle-hyung, jisung harus ke toilet dulu."
"Lele ikut!"
"Tidak hyung, chenle-hyung belajar saja dulu. Sejak tadi hyung gelisah sampe-sampe ga belajar kan. Jisung sebentar kok, lima menit lagi ujian dimulai lohhh.."
Perkataan Jisung ada benarnya sih, Chenle belum mengulang pelajarannya tadi karena terlalu sibuk memikirkan tempat pensilnya. Akhirnya ia hanya mengangguk, mengiyakan perkataan Jisung.
"Jangan lama-lama ya jisungie~.."
"Iya hyungiee~.."
.
Jisung kembali dengan tergesa ke kelasnya. Samuel saat itu ada di belakang Jisung juga terlihat tergesa-gesa dengan nafas yang terengah-engah seperti orang yang sudah berlari jauh. Jisung dan Samuel terlihat mengobrol kecil sebelum menuju bangkunya masing-masing. Sekembalinya Jisung yang katanya dari toilet, bel tanda ujian dimulai pun berbunyi.
Entah apa yang dilakukannya di toilet. Jarak dari toilet ke kelas mereka hanya butuh 5 langkah saja tetapi Jisung terlihat kelelahan seperti sudah berlari jauh dengan keringatnya yang mengucur itu membuat Chenle khawatir tentu saja. Apa mungkin Jisung melihat hantu di toilet? Hii... jangan deh, nanti Chenle takut lagi kalau mau ke toilet yang dekat.
.
Selama ujian, Chenle dan Jisung tidak bertemu mata sama sekali. Mereka berdua terlalu sibuk dengan soal fisika yang ada di mejanya masing-masing.
Sampai ujian terakhir pada hari ini, yaitu ujian bahasa korea, Chenle dan Jisung akhirnya bisa menghela nafas lega.
"Jisung, tunggu lele ya... lele mau piket dulu, jisungie tunggu aja di depan kelas."
"Iya hyung, jangan terlalu betah nyapunya."
Chenle sibuk menyapu bagian depan dalam kelasnya dan mendengar suara dua orang laki-laki sedang berbincang di balik pintu kelas yang hanya berjarak dua langkah dari tempatnya menyapu.
'Ah itu suara jisung sama samuel kan?' ujar Chenle dalam hati sambil tetap menyapu daerah kekuasannya saat itu.
"Eh sung, nanti lagi jangan lupa bawa alat tulis. Untung kantin udah buka deh coba kalo masi tutup."
"Hahahaha... ga bakal lah.. tadi cuma kebetulan aja ketinggalan."
"Tapi gila juga kamu sung bisa lari secepet itu dari kantin, aku yang lari dari depan tangga lantai tiga aja cape, apalagi yang lari dari kantin lantai satu ke kelas lantar tiga."
"Biasa aja tuh sam, mangkannya banyakin olahraga biar tubuhnya bugar, bukan kurus kerempeng gitu."
Yang terdengar setelah perbincangan itu cuma suara tawa mereka berdua. Chenle yang sejak tadi menguping, buru-buru menyelesaikan tugasnya. Setelah selesai, Chenle langsung membuka pintu kelas dengan sedikit keras, membuat Jisung yang tinggal sendirian karena Samuel lebih dulu pulang itu tersentak kaget.
"Aduh hyung, jisung kaget nih, jangan banting-banting pintu dong!" Jisung yang kaget tidak sadar telah berbicara dengan intonasi yang tinggi kepada hyungnya itu.
Setelah berbicara seperti itu, Chenle langsung menubruk badan Jisung dan memeluknya.
Jisung yang sadar dia sudah bicara kasar ke hyungnya balas pelukan Chenle. "Hyung, maaf, jisung ga bermaksud bicara gitu ke hyung..". Jisung merasa bersalah karena mengira Chenle seperti ini karena salahnya.
"Jisung babo!" Chenle berteriak di dalam pelukan Jisung. Suaranya tertahan membuat teriakan itu tidak terlalu jelas dan tidak sampai terdengar ke penjuru lorong sekolahnya.
"Maaf hyung.. Jisung salah ya.."
"Jisung babo, hiks... kalau ga punya pensil, jangan kasih pinjam lele dong. Lele jadi merasa bersalah ke jisung kan jadinyaa... hiks" Chenle berbicara dengan suara pelan dan terisak-isak sambil menyandarkan sisi kepalanya di dada Jisung.
"Hyung tau?" Jisung kaget karena Chenle tahu rahasianya.
"Lele denger omongan jisung sama samuel tadi. Harusnya jisung ga boleh begitu. Bilang aja ga punya, nanti biar lele minjem ke temen yang lain. Jadi, jisung ga usah lari-lari sampe keringetan pagi-pagi kan.."
"Gapapa hyung, anggep aja olahraga pagi."
"Kenapa Jisung ga pinjem punya temen kelas aja, daripada beli lagi jauh-jauh ke kantin?"
"Kalo jisung pinjem ke temen, ga enak dong chenle-hyung liat nanti. Lagian jisung sengaja beli buat cadangan. Sekarang jisung jadi punya alat tulis cadangan kan, chenle-hyung kalau mau pinjam lagi pasti jisung beri pinjam juga."
"Hiks... makasih jisungie... lele janji gaakan ketinggalan barang-barang lagi.." Chenle kembali menenggelamkan kepalanya ke dada Jisung.
"Tak apa kok hyung, lagian jisung ikhlas ngelakuinnya buat chenle-hyung. Udah ah jangan nagis terus, mending sekarang pulang ya.."
Chenle melepas pelukannya dan mengusap sedikit wajahnya lalu menggenggam tangan Jisung mengajaknya segera pulang karena hari hampir gelap.
"Lele harus bilang makasih ke jisungie, makasih ya jisungie... Jisung mau ditraktir makan ga sama lele?" Chenle sudah agak membaik dan tidak terisak lagi saat mereka sudah sampai depan gerbang sekolahnya.
"Ga perlu hyung, mending belajar lagi di rumah chenle-hyung."
"Ya sudah, kita ke rumah jisungie dulu terus ke rumah lele yaaa..."
"Siap hyung!" jawab Jisung dengan bersemangat.
'Lagian, ciuman tadi pagi aku anggep ucapan terima kasihnya hyung kok. Kapan-kapan buat chenle-hyung seneng lagi ah.' ucap Jisung dalam hati sambil nyengir-nyengir sendiri sepanjang perjalanannya menuju rumah. Tak lupa, Jisung juga tetap megang tangan Chenle.
.
.
PENSIL END
Halohalooo.. Ini author baru.. kenalin, SOON. Panggil aja SOON ya.. Yoroshiku onegaishimasu~ Mohon bimbingannya~ hehe
Sebelumnya soon cuma reader dan ganti-ganti nama, dan jugaaaa cerita ini udah soon publish di wattpad.
Btw, gimana ceritanya? Gaje? Kurang greget? Jarang ya yang bikin cerita SungLe, jadi pas ada ide ini ya langsung tulis+publish T.T
Maafkan soon bikin duo dedek gini udah maen cinta-cintaan, meskipun kayaknya yang tau cinta di sini cuma si Jisung. lol
Kritik dan saran sangat diterima..
See u~
SOON
