DISCLAIMER: Gakuen Alice punya Higuchi-sensei. Aku hanya memakai karakter-karakternya saja.


My Lady

Written by Luna Margaretha

PROLOG


"Aku dijodohkan?"

Di rumah besar milik keluarga besar Hyuga, di sanalah tinggal pemuda berambut hitam, mata merah dan memiliki kekuasaan luar biasa di dalamnya. Dialah Natsume Hyuga, anak laki-laki dari pasangan Kaoru Hyuga dan Ioran Hyuga mempunyai kecerdasan di atas rata-rata. Saat ini dia mendongak menatap kedua orangtuanya yang berdiri sejajar, acuh tak acuh sambil mendengarkan perkataan mereka.

"Benar, Natsume. Kau dijodohkan oleh pilihan kami."

"Cih." Natsume mendengus. "Ternyata masih ada orang suka menjodohkan anaknya dengan orang lain. Lalu, siapa dia?"

"Dia gadis yang baik, Natsume. Ibu yakin kau pasti menyukainya," sahut Kaoru tersenyum walau ekspresinya sama dengan anak laki-lakinya.

"Mana aku tahu kalau dia baik." Natsume memalingkan muka, ekspresinya berubah, "terserahlah kalau itu mau Ibu, aku yang akan menemuinya."

"Dengan cara apa?"

Anak laki-laki mata merah tersebut tersenyum, "dengan caraku sendiri."

Pemuda berusia tujuh belas tahun membalikkan badan, memasang wajah tanpa ekspresi. Tak ada satupun kata terucap setelah pemuda itu mengatakan sesuatu. Sempat dia melirik orangtuanya yang kebingungan terutama Ioran, sedangkan Kaoru merasa esok hari bakalan menyenangkan di kehidupan anak laki-laki dalam usianya 19 tahun.

Natsume keluar dari ruangan, memasuki ke ruangan di belokan kanan dan berhenti. Dia mendongak ke sebuah lorong kosong dan memanggil seseorang, "Tonouchi!"

"Ya, Tuan."

Seorang laki-laki bertubuh tinggi dan berambut panjang warna hitam keluar dari tempat persembunyian. Dia mengenakan pakaian serba hitam. Mata yang tidak terlihat dari wajahnya menatap laki-laki di depannya agak sedikit pendek darinya, menundukkan kepala setengah.

"Ada apa tuan memanggil saya?"

"Cepat cari rumah gadis yang akan dijodohkan denganku. Setelah itu, aku ingin kau mempersiapkan yang aku butuhkan. Kita akan melakukan sesuatu di rumah gadis itu," jawab Natsume, menyeringai licik.

Pria bernama Tonouchi meletakkan tangan di dada kirinya, membungkuk lagi. "Baik. Akan saya lakukan perintah Anda, Tuanku."

"Laksanakan!" seru Natsume melemahkan suaranya agar tidak terdengar oleh kedua orangtuanya.

Tonouchi menghilang di balik dinding dari tempat persembunyiannya tadi. Natsume berharap usahanya akan tercapai, bisa memastikan siapa gadis "baik hati" yang dikatakan orangtuanya. Apakah dia orang sangat baik? Atau hanya mengincar harta keluarganya saja? Otomatis, Natsume tetap melanjutkan rencana untuk masuk lewat pintu belakang.


Keesokan harinya, Natsume telah mendapatkan informasi itu dari pengawal setianya. Rumah milik gadis itu berada di dekat kota Osaka, memang agak jauh dari sini. Yang pasti, Natsume harus masuk ke sana. Berkat bantuan Tonouchi, Natsume pun masuk ke sana. Hal itu dia lakukan agar bisa mengetahui siapa gadis itu sebenarnya sebelum memutuskan pertunangan dilakukan oleh orangtuanya.

Di sana Natsume menyamar sebagai seorang pelayan gadis itu. Gadis yang katanya "baik hati", tak kunjung dilihat olehnya sementara ini dikarenakan gadis itu lagi berada di pedesaan untuk mengunjungi kakeknya lagi sakit. Di sana pula, Natsume mengamati setiap sudut rumah gadis itu. Rumahnya sangat mungil, dan dihuni beberapa orang kepercayaan gadis itu.

Saat itu pula, Natsume akhirnya bisa bertemu gadis tersebut. Gadis yang merupakan calon tunangan dan calon istrinya di masa depan. Saat gadis itu pulang, mata merahnya tertuju pada gadis berambut panjang warna kuning kecoklatan, mata yang sama dengan rambutnya, dan senyumnya bikin kita tak sanggup berkata-kata. Orangtua gadis itu meminta Natsume sebagai pelayan pribadinya untuk sementara waktu di kala sahabat gadis itu sedang pergi. Oh iya, lupa. Nama gadis itu adalah Mikan, Mikan Sakura.

Mikan berdiri di hadapan Natsume yang lebih tinggi darinya dan berbeda empat tahun darinya, mengulurkan tangan untuk bersalaman. "Kau, Natsume? Pelayan pribadiku menggatikan Hotaru untuk sementara waktu? Perkenalkan, namaku Mikan. Salam kenal, ya."

Senyuman Mikan membuat Natsume membeku di tempat, membalas uluran itu namun dihentikannya. Pemuda berambut hitam berantakan malah membungkukkan badan, menghormati gadis di depannya.

"Perkenalkan namaku Natsume. Senang bisa berkenalan dengan Anda, Nona Mikan."

-TBC-