Tasty Love

Disclaimer : Belong to Kishimotto sensei

Story Original by my self

Warning : AU , Typo , OOC , badFic and many more.

Rated : T (M) For save

Summary : Sasuke harus terjebak bersama Sakura seorang pemilik Resto demi mempertahankan kedai milik keluarganya supaya tidak dihancurkan. Ia harus memasak 3 masakan berbeda untuk Sakura setiap hari selama pngujian berlangsung. Dan mereka pun terjerat dengan lingkaran cinta yang rumit. Akankah Gaara sang kekasih akan membiarkan gadisnya direbut oleh pria lain yang notabenenya orang biasa?

Pairing : Uchiha Sasuke – Haruno Sakura

Slight : Sabaku no Gaara - Hyuuga Hinata

.

.

Special Thanks to : Aya Kitagami


'Who is that girl I see , staring straight back at me?'

-Christina Aguilera


.

.

.

Don't like , don't read . please don't hurt me

.

.

Hingar bingar ditengah keramaian kota Metropolitan , Konoha salah satu pusat keramaian bagi orang-orang disana selain jantung kota. Diantaranya kalangan remaja sampai dewasa nampak menikmati istirahat mereka dijam makan siang. Salah satunya kedai berlambang kipas merah putih Uchiha yang sederhana namun mampu menampung banyak orang , saat ini tengah sibuk dipadati pelanggan.

Tempatnya yang strategis diantara perumahan membuat orang-oang dengan mudahnya datang kesana. Adapun kedai-kedai yang lainnya bahkan itu lebih baik jika dilihat dari segi bangunan tetapi lidah masyarakat tahu mana yang cocok untuk mereka. Diketahui kedai Uchiha yang dikelola oleh keluarga ini memiliki resep turun temurun yang lagendaris dan hingga saat ini hidangan mereka masih dicintai oleh masyarakat. Bukan hanya nikmat dilidah namun nikmat juga dikantong para pelanggan.

"Sasuke-kun , antar pesanan ini ke meja nomer 13".

"Iya bu".

"Bisa minta sake nya lagi?"

"Anda sudah menghabiskan 2 botol, itu menghabiskan persediaan kami".

"Maaf oji-san jika ingin tambah sake , anda datang lagi kemari nanti malam"

"Sasuke-kun aku ingin tambah Ramen lagi boleh kan"

"Kyaaaaa pelayannya tampan sekali. Aku akan datang setiap hari saat perutku lapar"

"Aku suka yang rambutnya panjang itu tuh , urghh nafsu makanku tiba-tiba bertambah"

Segelintir percakapan disana membuat suasana semakin ramai. Terutama dikalangan para gadis. Tentu saja mereka betah disana , bukan hanya sekedar mencicipi hidangan saja , para gadis itu sudah merasa kenyang dengan menatap dua bersaudara Uchiha itu. Uchiha Itachi dan Uchiha Sasuke, putra dari Mikoto dan Alm Fugaku.

Ya , tulang punggung mereka telah wafat akibat penyakit kanker yang terus mengerogoti tubuhnya hingga meregang nyawa.

Sampai saat ini Mikoto masih berstatus single , entah itu keinginannya atau usulan kedua putranya yang masih belum siap mendapat ayah baru. Cukup seorang ibu saja untuk mereka , karena sekarang Sasuke dan Itachi mampu menghidupi keluarga kecilnya dengan berdirinya kedai Uchiha ini yang sudah ada sejak beberapa tahun silam. Mereka selalu menjaganya dengan baik, kedai ini adalah salah satu peninggalan ayahnya dan kakek buyutnya.

Namun sepertinya kedai ini sedikit mengalami kesusahan sejak Fugaku meninggal dunia, seperti hutang-hutang yang menumpuk. Tapi soal pelanggan nampaknya tidak ada perubahan dari dulu , tetap ramai dikunjungi oleh pembeli.

"Bu kita kehabisan sake, sekarang giliran Itachi yang belanja". Sasuke tengah duduk berkumpul bersama sang ibu dan kakaknya ditempat mereka mengolah makanan , yaitu dapur. Aroma bawang, daging ayam, ikan menguar sangat kuat disana dan itu menambah suasana menjadi lapar.

Saat ini ia tengah memijit-mijit pundaknya sebelah akibat kelelahan sehabis melayani pelanggan seharian ini. Ya saat ini kedai sedang kosong.

Merasa namanya disebut , Itachi berdiri seraya menunjuk muka sang adik.

"Hey kemarin aku sudah memetik sayuran dikebun paman Obito, mencari jamur Enoki didalam hutan, memasak Yakisoba 7 porsi dan itu sangat menguras tenagaku. Apa itu adil , Sasu-CHAN?". Bentak sang kakak , Suffiks chan nya sengaja ia perjelas ditelinga Sasuke, dia kan laki-laki cantik, itu menurut Itachi.

Dahinya mengkerut seketika karena Sasuke membenci panggilannya. Saat ia hendak melawan Itachi, sang ibu segera menahannya dengan merentangkan kedua tangannya diantara Sasuke dan Itachi yang hampir saling memakan.

"Cukup sudah anak-anak , biar ibu yang belanja hari ini. Kalian jaga disini saja". Sang ibu merangkul kedua pundak sang anak. Sepasang bola mata onyx nya bergulir memandangi ibunya –Mikoto- penuh penyesalan.

"Biar aku saja yang pergi bu". Kata Sasuke mengalah.

"Tidak usah , lagipula ini hari selasa jadwal ibu pergi belanja". Mikoto menghela nafasnya sejenak lalu ia kembali melanjutkan kalimatnya. "Seharusnya kalian bersyukur masih ada pelanggan yang menyempatkan makan di kedai kita, mengingat sekarang banyak sekali rumah makan disekitar sini. Jadi berbanggalah pada kakek buyutmu yang telah mewarisi darah memasak pada kalian".

Sasuke memutar bola mata nya bosan. "Apa salah seorang laki-laki pintar memasak? Kuharap otakku masih berjalan lurus".

Mikoto mendelik tajam pada Sasuke , kalimat yang menurutnya sangat tak pantas diucapkan oleh sang anak. Darah memasak sangat kental di keluarga ini namun sepertinya Sasuke masih belum sadar.

"Jika ayahmu masih ada mungkin sekarang dia akan sangat marah padamu. Dan-".

"Cukup ibu".Tahan si sulung pada ibunya, ah Itachi sedikit sensitive jika sudah membahas masalah ini.

Hening ...

Tak ada yang bicara lagi, Sasuke merunduk. Ia tengah meruntuki dirinya sendiri atas kebodohannya. Secara tak sengaja Sasuke sudah menyakiti hati wanita yang telah melahirkannya itu.

"Maaf". Desisnya

"Ibu pergi sekarang. Kalian jangan kemana-mana". Mikoto berjalan meninggalkan dapur lalu berlalu pergi ke toko Sake langganan mereka.

Oo0oO

"Dilihat dari diagram pendapatan tahun ini , Resto Haru's meningkat dibanding tahun lalu. Dan rencana saya saat ini adalah kembali membuka cabang didaerah yang belum terjamah oleh kita. Dilihat dari sudut pandang masyarakat , mereka menginginkan kepuasan dan pelayanan terbaik. Aku ingin meminta pendapat kalian dimana lokasi yang cocok dan pas untuk Resto kita". Perempuan muda bertalenta sedang mengadakan rapat ditempat kerjanya.

Sang direktur utama Resto Haru's yang akhir-akhir ini banyak digemari oleh masyarakat terutama dikalangan anak muda. Dengan hidangan yang cukup menarik perhatian serta pelayanan terbaik tersedia disana. Haru's , merupakan nama Resto yang diambil dari nama belakang pemiliknya. Haruno Sakura , sang pengusaha rumah makan yang dikembangkan oleh usahanya sendiri.

Ya Resto Haru's hampir tersebar dipenjuru kota-kota besar. Bahkan saat ini , Sakura berencana akan kembali membuka cabang baru.

"Iwagakure , kota padat yang terkenal dengan kerajinan patung batu. Saya rasa tempat itu cocok untuk rencana pembangunan kita".

"Diketahui kota Iwagakure terlalu padat dengan penduduknya, mereka tidak akan mengetahui keadaan Haru's seperti apa. Hampir sebagian dari mereka adalah pedagang , perekonomian nya dibilang rendah. Tidak akan ada orang yang menyempatkan makan di resto kita. Ada saran yang lain?".

Wanita helaian pink itu sudah banyak berkelana kebeberapa kota. Bahkan keluar negri pun sudah seperti ke kamar mandi , dan semua itu ia lakukan untuk sekedar belajar mendalami ilmu masak memasaknya. Pengalaman Sakura dibidang kuliner memang cukup dalam , lihat saja sekarang dia sudah menjadi bos muda, cantik pula.

"Saya rekomendasikan di Kota Nami. Tempat yang strategis serta lahan yang luas".

"Nami berasal dari Kirigakure, Haru's sudah berdiri disana. Ada lagi?"

"Bagaimana kalau Konoha, ada banyak lahan luas dan tempat yang strategis. Masyarakatnya berpenghasilan tetap, bahkan sebagian mereka berasal dari kalangan menengah keatas".

Sakura menopang dagu , ia berfikir. Mungkin usulan dari salah satu bawahannya sudah masuk kedalam persyaratan."Ichiraku, Resto Ichiraku berdiri disana. Itu bisa menghambat penghasilan kita".

Pria yang mengajukan saran tersebut kembali angkat bicara. "Masyarakat yang menilainya bukan kita, kuharap Lady Haruno masih mengingat semboyan kita , 'Pelanggan adalah raja, pelanggan adalah segalanya'.

Sakura mengerutkan dahinya, nampaknya wanita itu sedang ini merupakan bisnis, tak ada waktu untuk memikirkan hal itu. Begitu banyak rintangan seperti Ichiraku salah satunya saingan antar perusahaan, itu sudah lumrah terjadi didunia kuliner bukan. Sakura mengakui kehebatan resto itu , ramen adalah makanan kebanggaan Ichiraku.

"Baiklah. Saya akan turun langsung kelapangan untuk melihat kondisi tempat yang akan kita bangun".

Oo0oO

"Itachi". Panggil sang adik pada kakaknya yang sedang melahap kue Dango kesukaannya. Camilan manis hidangan penutup yang mengugah selera itu membuat Itachi tak henti mengunyah kue tersebut.

"Hmm". Jawabnya singkat.

"Aku ingin mengubah tempat ini seperti Ichiraku. Disana sangat mewah dengan meja-meja yang sangat banyak dan pelayan-pelayan cantik. Kapan ya Uchiha seperti itu?".

'Uhuk ...'. Itachi tersendak saat mendengar kalimat Sasuke yang terakhir.

"Pelayan cantik katamu". Itachi menelan Dango nya yang penuh didalam mulut. "Hey tempat bukanlah yang utama, yang terpenting cita rasa masakan kita, seperti yang ibu katakan kita harus bersyukur kedai ini masih berdiri ditengah lingkaran dunia rumah makan. Jika kau menginginkan perempuan dikedai kita , kau bisa mengajak nenek Chiyo. Hahaha".

"Aku serius baka. Kau memang susah diajak bicara". Bentaknya. Sasuke berjalan dari sana, mengambil segelas teh Ocha lalu meneguknya.

"Hahah summan ne Sasuke-kun. Kita kan sudah memiliki asset untuk menarik perhatian pelanggan"

Sasuke sedikit melirik kakaknya diatas bahu, alisnya terangkat sebelah. "Ng , apa itu?".

"Aku Sasu , aku. Kau punya seorang kakak tampan yang menarik perhatian para gadis untuk makan dikedai kita". Kata Itachi mengerling pada adiknya.

Saat itu juga Sasuke menyemburan minumannya dihadapan Itachi. Perutnya mendadak mual. Ia pun benar-benar pergi meninggalkan Itachi sendirian didapur.

.

.

.

"Minggu kemarin juga belum dibayar kau sudah mau mengambil lagi?". Sang pedagang merasa sedikit kesal pada wanita cantik bersurai panjang ini. Ternyata Mikoto gemar mengutang di Toko Sake ini, dan mungkin ia juga punya utang ditoko lain. Laki-laki paruh baya itu duduk memperhatikan Mikoto yang sedang mengangkut-angkut beberapa krat kedalam mobil bak terbukanya. Ia mengibas-ngibaskan topi merahnya menghilangkan hawa panas disana.

"Jangan khawatir nanti kubayar". Teriak Mikoto sambil menghidupkan mobilnya.

"Ya ya , untung saja kau cantik". Ah Mikoto sudah punya dua jagoan pun tetap terlihat cantik sih, tak heran kalau ia banyak menyukainya terlebih lagi dirinya yang menyandang status janda.

Perempuan surai hitam itu saat ini sedang berada didalam mobil bak terbuka mengangkut beberapa krat Sake. Mikoto menemukan selebar kertas yang tersebar di toko Sake tadi , ah bukan itu seperti promosi. "Haru's Resto It's Coming". Katanya saat membaca kertas itu. Ia menghela nafasnya perlahan , kembali terbayang-bayang pada kedai miliknya. Kedai kecil yang semakin tertindas oleh rumah makan mewah, bagaimana nasib Uchiha nanti, bagaimana anak-anaknya. Mikoto seperti sudah merasakan firasat buruk , ia mengharapkan kalau Resto itu tidak mempengaruhi bisnisnya.

"Ini akan baik-baik saja". Mikoto tersenyum.

Tiba ditempat tinggalnya kedai sekaligus rumah, Mikoto menurun-nurunkan krat Sake dari mobil kedalam gudang penyimpanan.

"Sasuke , Itachi bantu ibu mengangkat". Panggil Mikoto pada kedua putranya. Tak menunggu lama orang yang dipanggil muncul dihadapan sang ibu. Sasuke segera mengangkat krat-krat minuman itu. Saat ia kembali , Sasuke menemukan kertas pink didalam mobil yang di temukan Mikoto tadi.

"Haru's Resto Its Coming". Kata Sasuke dengan nada yang cukup keras.

"Apa itu?". Itachi ikutan melihat.

"Rumah makan baru yang akan dibangun didaerah sini". Ujar Mikoto tanpa diminta, ia masih tetap mengangkut krat-krat itu tanpa menoleh pada Sasuke dan Itachi.

"Terkutuklah Haru's Resto sialan". Sasuke melempar kertas itu kesembarang arah. Mungkin ia sudah bisa membaca dengan hadirnya resto itu bagaimana. Walaupun belum ada tetapi ia sudah sangat membenci nama itu. Ini akan benar-benar mengganggu bisnis ibunya, tidak ada pelanggan, tidak ada yang makan lagi , tidak ada uang dan fikiran-fikiran negative lainnya terus menghantui otak mereka.


To be Continue


Hints : Yakisoba : Mi goreng khas Jepang

Dango : Kue Jepang berbentuk bulat seperti bola kecil dan dimatangkan dengan cara dikukus atau direbus didalam air. Adonan Dango dibuat dari tepung beras. Kue Dango ditusuk menjadi satu dengan tusukan (kushi)dari bambu.

Ocha : Teh Khas Jepang

Ramen : Masakan mi kuah Jepang .


A/N : Hai Mei dateng bawa fic spesial bertemakan kuliner , maaf kalo agak aneh ya. apa ini layak dilanjut? silahkan coret-coret di kotak review.

See you :*