Title : Wiol Ono, Aiedail

Genre : Boys love-Yaoi, Romance, Fantasy

Cast : Baekhyun, Chanyeol, Kris, Luhan and EXO members

Rating : T

Summary :

Kris yang memiliki alasan sendiri untuk menjadikan Baekhyun kekasihnya. Berawal mengunjungi kamar mendiang ibunya, Baekhyun mengalami petualangan seru yang membuatnya hampir gila. "Luhan jauh lebih cantik" "Hey, panahku seharusnya membunuh serigala jelek itu!" "amnesia!" "dasar hidung terong," "mana ada wanita berkaki naga, idiot!" "kalian cocok, sama-sama pengkhianat."

.

.

.

Here We Go!

.

.

.

Di pagi hari, kegiatan rutin menyibukan Baekhyun. Memasak, menyiapkan perbekalan Kakaknya juga Adiknya, menyiapkan alat-alat untuk perkuliahannya, membersihkan kamar, dan yang terakhirnya membangunkan Luhan, Kakaknya yang pemalas. Ayah mereka sudah pergi bekerja lebih pagi dari biasanya, mungkin bos-nya yang galak mempunyai pekerjaan tambahan untuknya. Hidup serba sederhana cukup membuat lelah fisik juga bathin, tapi inilah yang harus diterima oleh keluarga Byun.

Sekali lagi Baekhyun merapikan kemejanya yang mungkin bisa dilihat sangat rapi. Tak lupa ia menyisir rambut hitamnya menggunakan jari-jarinya karena mungkin laki-laki tidak terlalu membutuhkan sisir. Pergi untuk menuntut ilmu tentu saja harus memperhatikan penampilan, bukan? Jika tidak siapa yang mau berteman dengannya? Diambil tas punggungnya, dengan langkah terburu-buru ia berjalan menuju halaman rumahnya. Melihat adiknya yang sedang memakan sereal, Baekhyun berteriak sambil terus berlari-lari kecil.

"Kyung, bekalmu dan Luhan hyung ada di atas lemari kecil dekat meja makan." Belum sempat adiknya menjawab Baekhyun berhenti berlari, lalu menoleh kebelakang dan melirik jam tangannya.

"ah, cepat bangunkan kerbau bau pemalas, ini sudah jam 9." Ucapnya, dijawab anggukan mantap adiknya. "hey! Aku dengar itu, pendek!" Oops sepertinya sang kakak pemalas mendengar teriakan cempreng Baekhyun. Mendengar seruan kakaknya Baekhyun hanya mengangkat bahu lalu berlari-lari kecil menuju halte bus.

.

.

.

.

Setelah turun dari bus, Baekhyun berjalan dengan langkah lebar-lebar. Keinginannya untuk segera tiba di kelasnya dikarenakan dia belum belajar untuk test hari ini. Mana sempat ia belajar, di rumah ia harus memasak, bersih-bersih, mengurus adiknya bahkan kakaknya yang tidak tahu malu itu. Yeah, beruntung Luhan kakaknya memiliki wajah tampan sekaligus cantik jika tidak, mungkin tidak ada yang sudi berteman dengannya. Hell, siapa yang mau berteman dengan pemuda pemalas dan jarang mandi seperti Luhan? Mungkin ini alasannya mengapa mantan-mantan Luhan putus dengannya haha.

Baekhyun hampir terjungkal saat ada yang menepuk bahunya dengan agak keras dari depan. Salahnya tidak memperhatikan jalan, malah sibuk dengan buku catatan kuliahnya. "hey Kai, bikin kaget saja. ada apa?" tanyanya dengan sedikit kesal. Mau tidak mau ia mengalihkan pandangannya dari buku catatan.

"Kris, mencarimu. Dia ada di kantin." Jawab Kai dengan sedikit cuek. "kenapa dia tidak mencariku sendiri saja?"gumam Baekhyun, namun ternyata terdengar oleh Kai.

Kai mengangkat bahu, "mungkin dia malas." Baekhyun menyipitkan matanya, sejak tadi Kai menjawabnya dengan cuek dan itu membuatnya sedikit kesal. Yeah, Kai memang laki-laki dingin tapi sebagai kawannya Kris seharusnya ia bersikap baik pada kekasih kawannya itu.

"Okay, thanks, blackie." Ucapnya tak kalah cuek.

"Ya! Seenaknya kau memanggilku. Dasar bebek pendek cerewet!"

Setelah berjalan cepat layaknya anak bebek, ia pun tiba di kantin. Pagi ini suasana di kantin cukup ramai, walau Kris siswa paling tinggi tetap saja susah mencarinya dikeadaan seperti ini. Tidak ada pilihan lain selain melompat lompat di tempat yang sekarang terlihat lebih mirip bayi kangguru. Saat melihat pemuda tinggi sedang duduk di tengah tengah kantin tanpa ba-bi-bu Baekhyun segara mendekatinya.

"hai" sapa Baekhyun seraya duduk di hadapan Kris yang tengah sibuk dengan handphonenya.

"oh hai, Baek." Dikecupnya bibir Baekhyun. Oh ayolah mereka berdua adalah sepasang kekasih.

"Tadi, kamu bertemu Kai?" Kris tersenyum tipis sambil menatap Baekhyun. Dijawab anggukan singkat olehnya.

"Jadi ada apa, Kris?" tumben sekali Kris mengajaknya bertemu pagi-pagi, biasanya jika ingin bertemu pasti saat jadwal kuliah mereka berdua selesai. Mungkin ia ingin mengajaknya berkencan? Jika diingat-ingat sudah lama mereka tidak berkencan. Selama ini mereka hanya bertemu sebentar, sekedar makan di kantin, mengobrol di apartemen Kris itupun tidak lebih dari dua jam.

"Aku ingin ke rumah mu hari ini. Boleh?" ah akhir-akhir ini Kris juga sering sekali ke rumahnya. Baekhyun tidak keberatan, sama sekali tidak. Siapa yang tidak senang kekasihnya pergi untuk sedekar mengobrol di rumah? Itu termasuk kencan bagi Baekhyun.

"Tentu saja boleh, Kris-"

"Baiklah, sore aku ke rumahmu. Ow, aku harus segera ke kelas, sampai jumpa, Baek." Baekhyun sedikit kesal ucapannya dipotong oleh Kris. Namun kekesalan itu terobatin saat Kris menunduk dan mengecup serta melumat lembut bibir Baekhyun.

.

.

.

.

.

Seusai jam kuliahnya selesai, Baekhyun sesegera mungkin keluar dari kelasnya. Hari ini suasana hatinya cukup buruk, yang tentu saja semuanya akibat dari test tanya jawab di kelasnya. Baekhyun hanya dapat menjawab 4 dari 15 soal. Benar-benar buruk sekali otak maupun nasib pemuda itu. Masa ia kalah dengan Sehun yang umurnya dua tahun lebih muda darinya. Jangan tanya mengapa Sehun bisa satu angkatan dengan Baekhyun. Sehun si pemuda pucat sekaligus sahabat karibnya berhasil mendapat 12 dari 15 soal. Benar-benar genius dan itu membuat Baekhyun iri setengah mati.

Baekhyun tidak ingin pulang ke rumah, masih ada 2 jam sebelum Kris berada di rumahnya. Dengan berjalan tanpa tujuan Baekhyun akhirnya berhenti di depan toko buku. Cukup lama ia berdiri disana. Ia memperhatikan sebarisan tas laki-laki yang terpajang di belakang kaca.

"Sepertinya aku harus menabung untuk membelikan tas Kyungsoo." Gumamnya dengan miris.

Pemuda yang baru saja keluar dari toko buku sambil menenteng plastik belanjaannya melihat Baekhyun yang sedang berdiri tidak jauh darinya. Merasa mengenali pemuda di depannya ini tanpa ragu ia menyapa.

"Baekhyun?" Baekhyun tidak mendengarnya.

"Baek? Hey, ByunBaek?" dengan malas ia mendongakkan kepalanya. Pemuda tinggi, hampir menyamai tinggi kekasihnya dengan rambut merah gelap yang sedikit berantakan.

"Chanyeol?" pemuda itu pun tersenyum cerah. Mantan kekasihnya.

"sudah lama kita tidak bertemu, Baek." Ucapnya sambil berdiri di samping Baekhyun. Kini mereka berdua berjalan beriringan walau Baekhyun sedaritadi menjaga jarak darinya. Ini pertama kalinya mereka berbicara sejak putus dua bulan yang lalu.

"ya, kamu benar. Sudah dua bulan kita tidak bertemu lagi. Bahkan di universitas aku tidak pernah melihatmu. Apa kamu sedang sibuk, Yeol?" mungkin sedikit perasaan rindu pada mantan kekasihnya adalah hal yang wajar.

"ya, aku sedang dalam pengerjaan membuat skripsi, dan juga kegiatan basket akhir akhir ini membuatku sibuk." Baekhyun hanya mengangguk kaku sebagai jawabannya. Mendengar kegiatan basket membuatnya ingat jika Chanyeol dan Kris satu tim. Apa mereka masih bersahabat? Atau mungkin bermusuhan?

"mungkin kita bisa mengobrol sebentar? Bagaimana kalau kita ke Cafe Light?"

.

.

.

.

Jujur ini adalah suasana paling canggung yang pernah mereka alami. Sejak Baekhyun putus dengan Chanyeol dua bulan lalu mereka tidak pernah bertemu lagi, padahal mereka satu universitas. Saat mereka masih berpacaran hubungan mereka baik-baik saja sebelum Kris sahabat Chanyeol dekat dengan Baekhyun. Awalnya hanyalah perasaan suka, tapi semakin lama perasaan itu tumbuh menjadi perasaan cinta. Kris pun menyatakan cintanya pada Baekhyun saat ia masih berpacaran dengan Chanyeol. Baekhyun bisa saja dianggap laki-laki tidak tahu diri, karena tanpa ragu ia menerima Kris. Yeah sebenernya Kris lebih tidak tahu malu.

Tidak lama setelah mendengar berita "ByunBaek si Kekasih ParkYoda menerima KrisTampan Sebagai Pacarnya" Chanyeol segera meminta penjelasan Baekhyun juga Kris. Jujur, Chanyeol sangat sakit dan merasa terkhianati secara terang-terangan disini. Setelah mendengar dengan serius penjelasan mereka berdua akhirnya Chanyeol merelakan Baekhyun walau sebenarnya tidak rela. Siapa yang rela kekasih manisnya direbut sahabat sendiri?

Chanyeol dan Kris itu dua sahabat yang memiliki fisik juga sifat yang cukup berbeda, hanya tinggi badan saja yang sama. Secara fisika dan sifat Chanyeol memiliki mata yang bulat, bertelinga lebar seperti dobi, jika tersenyum lebih mirip laki-laki idiot, suka sekali bercanda dan tertawa, hobbynya membuat Baekhyun kesal, tapi sebenarnya ia adalah pemuda yang baik dan romantis. Kris memiliki wajah bule, alis tebal, rambut hitam cepak, jika tersenyum lebih mirip bule tampan, hobbynya mengecup bibir Baekhyun, ia juga romantis dan penyayang.

"kamu masih berpacaran dengan Kris?" tanya Chanyeol sambil memasukan potongan berry ke dalam mulutnya. Melihat cara Chanyeol memakan buah berry itu membuat Baekhyun tertawa pelan.

"kamu masih saja terlihat idiot, Yeol. Ya ampun kenapa aku bisa berpacaran denganmu dulu." Bukannya merasa tersinggung justru Chanyeol ikut tertawa.

"jadi, kamu masih berpacaran dengan Kris?" tanya Chanyeol untuk kedua kalinya.

"ya." Jawab Baekhyun dengan sedikit murung.

"hei, ada sesuatu diantara kalian berdua?" Chanyeol merasa cemas sekaligus jengkel sekarang, karena tentu saja Chanyeol masih mencintai mantan kekasihnya itu. Sakit memang diputusi kekasihnya secara mendadak dengan alasan ia baru saja berpacaran dengan sahabat mantan kekasihnya. Cukup lama Chanyeol menunggu jawaban Baekhyun.

Dengan sedih Baekhyun menceritakan semuanya, tentang hubungan mereka yang terlampau flat akhir-akhir ini. Memang agak tidak wajar menceritakan kehidupan berpacaran mereka pada mantan kekasihnya.

"Kris menjadi sedikit berubah. Setiap kami berdua tengah mengobrol tiba-tiba aja ia ingin pulang dengan alasan dia sangat sibuk. Ketika aku mengajaknya untuk pergi ke cafe, Kris sering menolak tanpa alasan yang jelas. Dan itu sering sekali terjadi."

"Apa kamu tidak pernah merasa ada yang salah dengan Kris?" pertanyaan Chanyeol membuat Baekhyun mengerutkan dahinya.

"Apa maksudmu, Yeol?"

"Dengar, Baek. Saat kita masih berpacaran, Kris tiba-tiba saja mendekatimu. Seakan akan dia ingin merebutmu dariku. aku tahu siapa sebenarnya Kris, dia dulu sahabatku."

"alasan dia menjadikanmu kekasihnya bukan karena dia mencintaimu, Baek. Tapi ada alasan lain."

Mendengar pernyataan Chanyeol, Baekhyun hanya tertawa sinis. Dengan cepat ia berdiri lalu menatap Chanyeol dengan tajam hingga membuat mantan kekasihnya itu tersentak.

"Bukan karena Kris sahabatmu, kamu bisa tahu semuanya."

"Baek, aku tahu semuanya. Aku memberitahu semuanya karena kamu berhak tahu yang sebenarnya." Chanyeol pun ikut berdiri. Untung saja di cafe itu hanya ada beberapa pelanggan. Jadi tidak ada yang terlalu memperhatikan mereka berdua.

"Jadi, kamu ingin bilang kalau Kris itu selingkuh?"

"Itu benar, Baek." Baekhyun mengatur napasnya yang semakin lama semakin membuatnya sesak. Mungkin gerak-gerik Kris saat ini dapat dikategorikan sebagai perbuatan perselingkuhan. Tapi Baekhyun tetap meyakinkan diri jika Kris mencintai dirinya.

"Untuk apa aku percaya pada mantan kekasih?" pernyataan itu membuat kedua kaki Chanyeol lemas seketika.

"Kenapa tidak dari dulu kamu memberitahuku, Yeol?" tanya Baekhyun, tanpa menunggu jawaban Chanyeol ia bergegas pergi dari sana.

"Karena aku baru menyadari betapa brengseknya Kris dan kakakmu." Baekhyun tidak mendengarnya karena ia sudah keluar dari cafe secepat kilat.

.

.

.

.

.

To Be Continue

uhu! chapter 1 selesai kawan. Ayo yang ingin me-review dipersilakan dengan sangat amat senang hati. Thanks sudah membaca FF ini sekaligus review. Sampai jumpa di Chapter 2~