Kris dan Tao
.
A Fanfiction By : LadyEXBang
27-10-2013
.
.
TAORIS/KRISTAO
All EXO Member
.
Don't Like Don't Read!/ Its Yaoi!
.
.
Kris menyingkap poni yang menutupi dahi Tao yang tengah tertidur lelap dan mengecup kening namjachingu nya itu. insiden di Universitas tadi benar-benar membuat Kris naik darah. Tidak bisakah orang-orang sialan itu berhenti mengganggu panda miliknya ini?
"Kris, TaoZi sudah tidur?"
Nyonya Huang, Ibu dari Tao yang selalu bisa membuat Kris terpesona karena aura keibuan dan kelembutan yang memancar dari wajahnya itu, memasuki kamar tempat Kris meletakkan Tao beberapa menit yang lalu. Ditangannya terdapat jaket milik Kris yang digunakan untuk menutupi tubuh anak kesayangannya tadi
"Ah, ne ahjjuma. Dia langsung tertidur begitu aku meletakkannya"
"Begitu? Terimakasih banyak Kris kau selalu menjaganya. Entah jadi apa sekarang dia kalau tidak ada kau yang menolongnya"
"Itu sudah tugasku. Aku pulang dulu ne ajjhuma, besok ada kelas pagi"
Kris membungkukkan badannya pada Nyonya Huang dan keluar dari kamar Tao setelah sebelumnya nyonya Huang menepuk lengannya sebagai ucapan terimakasih
Kaki panjangnya menuruni tangga rumah Keluarga Huang lalu berhenti karena berpapasan dengan seorang namja golongan 'uke' sama seperti Tao. Dia adalah Xiumin, sepupu Tao yang asli Korea
"Hei,mengantarkan panda lagi? Terimakasih banyak ne?"
"Yeah, tanpa diminta pun akan selalu kulakukan. Aku pulang dulu"
"Hati-hati dijalan, diluar masih ada Chen. Kalian satu perumahan kan? Pulanglah bersama"
"Hyung, dia bawa mobil sendiri kan?"
"Tentu saja. Tidak akan kubiarkan predikat seme nya hancur setelah semobil denganmu", Xiumin mendengus
Kris tertawa kecil dan keluar dari pintu rumah megah itu untuk kembali ke rumahnya sendiri
.
.
Suasana di Universitas siang ini tergolong tenang. Biasanya selalu ada keributan yang tercipta di lorong karena ulah Senior tidak bertanggung jawab. Kris tidak termasuk asal kalian tahu.
Hal yang paling membuat Kris jengah tentu saja karena Tao ikut menjadi bahan permainan mereka. Sikap Tao yang manja,polos,dan kekanakan menjadi sasaran mereka.
Kris menyilangkan kakinya dan memandangi kelas Tao yang akan bubar 10 menit lagi. Telinganya cukup sengkak karena terus dijejali earphone selama 2 jam.
Ia mengeluaran smartphone nya dan mulai mencari hal seru lain yang bisa dimainkan. Terlalu serius, sangat serius bahkan.
"Kris ge…. ayo katanya mau beli ice cream"
Kris mendongakkan kepalanya karena guncangan pada tangan kirinya yang bebas. Ia tersenyum dan bangkit dari duduknya
"Baby, bagaimana kelasmu hari ini sayang?"
Tao mengerucutkan bibir peach miliknya lalu melingkarkan tangannya di leher jenjang milik Kris.
"Tidak seru ge~~ Kyungsoo hyung tidak ada. Tao tidak punya teman"
"Kan ada Sehun dan Kkamjong, hmm?", Kris membelai sayang surai kelam Tao
"Tetap saja… mereka sibuk sendiri. Ayo ge beli ice cream sekarang!"
Kris terkekeh melihat Tao yang menghentakkan kakinya lucu dan merengek padanya
"Nee baby. Kita lewat gedung A ok?"
Tao melototkan mata pandanya
"Shireo! Tao takut ge.. nanti mereka ganggu lagi"
"Tenanglah ada gege sekarang. Pegang tangan gege otte?"
Setelah melihat Tao yang mengangguk patuh mereka berjalan memasuki lorong gedung A yang paling dekat dengan tempat Kris memarkirkan mobilnya
Baru saja setengah jalan perkiraan Tao sudah terwujud
"Halo baby panda sayang~ sini sama Zhoumi gege kkk"
Tao tersentak kaget mendengar suara menjijikan itu. suara yang selalu mengganggunya setiap kali ia lewat gedung A
"Kenapa menghindar manis? Ayo kubelikan cokelat"
Zhoumi mencolek tangan Tao dan mencoba menariknya. Tao langsung memeluk pinggang Kris dan menyembunyikan wajahnya. Kris menggeram kesal
"Ya! Ganggu dia dan aku akan mengganggu hidupmu"
"Woww.. Wu Yi Fan si pangeran sekolah ternyata. Baru muncul sekarang hm? Kemana kau kemarin?"
Zhoumi mendorong bahu Kris kencang hingga Kris sedikit terdorong kebelakang. Camkan itu, hanya sedikit.
Kris sontak menyuruh Tao mundur karena ia yakin Tao akan jadi bulan-bulanan mereka kalau panda manis itu ikut campur
"Apa urusanmu huh? Ternyata benar bahwa Zhoumi si playboy hanya bisa memainkan mulutnya. Kau belajar dari siapa hah? Selingkuhan ayahmu?"
"Wu brengsek!"
Zhoumi melayangkan pukulan nya ke wajah tampan Kris, mungkin Kris sedikit tidak beruntung hingga pukulan itu terhantam telak di wajahnya
"GEGE!", Tao hendak mendekati Kris namun urung karena melihat gelengan kepala dari Kris
Kris menggeser rahangnya yang terasa kaku dan tersenyum sinis, "Hanya itu kekuatanmu? Ketua geng macam apa kau hah?"
Zhoumi menggertakan giginya
"Keluarga Wu sialan!"
"Berhenti mengucapkan nama keluargaku yang terhormat bajingan!"
Kris kembali menghindari pukulan yang dilayangkan Zhoumi dan kali ini berhasil! Ia balik memukul wajah namja keturunan China yang sama dengannya itu dan menendang tubuhnya hingga menabrak loker di sisi lorong
"Sebegitu sajakah kemampuanmu Wu? Ayo kau pria kan?"
Zhoumi mengusap darah yang mengalir dimulutnya dan kembali memancing emosi Kris
"Bodoh!"
Kris berlari untuk kembali menghajar Zhoumi namun digagalkan oleh suara yang amat dikenalinya. Suara Huang Zi Tao yang sedang menangis di pinggir
"Hikss… jangan bertengkar lagi.. hueee eommaa~~"
Kris berbalik kemudian menghampiri Tao untuk memeluk panda mungilnya itu
"Sssstt… ulljima baby. Gege tidak apa-apa see ?"
"Tapi Tao takut~~", Tao merengek kencang
"Its okay baby"
Kris mengelus punggung ZiTao untuk memberinya ketenangan
BRAAKKK! BRAAKKK!
"ADA APA INI HUH? Membuat keributan seperti ini!"
Dari kejauhan Yunho si Dosen kepala, datang dengan tongkat kayu yang biasa ia gunakan untuk menertibkan mahasiswa. Ia memukulkan tongkat itu beberapa kali ke permukaan pintu
"Kris –shi, bisa ceritakan padaku apa yang terjadi disini?"
"Kenapa tanya padaku? Tanyakan padanya saenim. Saya permisi, ayo baby kita pulang"
"Kita jadi beli ice cream kan ge~?"
"Jadi, panda.."
Yunho menggelengkan kepalanya melihat pasangan kekasih paling popular di Universitas tempatnya mengajar itu. sangat romantic, pikirnya.
Yunho saenim mengalihkan pandangannya ke arah Zhoumi yang masih sibuk memegang hidungnya yang berdarah
"Zhoumi, ikut saya ke kantor. Kita lihat berapa lama diskors yang akan jatuh kepadamu"
"Tapi saenim…
"DIAM!"
Zhoumi bungkam dan mengikuti Yunho walaupun sesekali mendecih kesal
.
.
Nyonya Wu mondar-mandir dari dapur, kembali ke ruang tengah. Dapur, ruang tengah. Hanya itu saja tempat yang ditujunya sedari tadi. Entah sibuk mengambil es, kompres, handuk kecil yang dibasahi air hangat dan benda-benda lainnya.
"Kau tidak kenapa-kenapa kan TaoZi sayang?"
Nyonya Wu mengelus pundak Tao lembut sambil menatap mata kecil Tao yang selalu berbinar itu. Tao menoleh dan mengangguk
"Nee eomma. Tao tidak apa-apa, tapi Kris ge yang sakit"
"Sudahlah, itu sudah tugasnya melindungimu. Akan kucincang dia kalau kau pulang secara tidak utuh, sayang"
Kris mendengus mendengar ucapan Ibunya yang sudah memasuki konten lebay itu. Tangannya masih sibuk mengompres wajah tampannya yang kebiruan karena tonjokan Zhoumi tadi sore
"Kadang aku lupa kalau eomma adalah Ibuku"
"Apa yang kau katakan tadi huh? Dasar, sama saja sepeti ayahmu"
"Aku kan anaknya?"
Nyonya Wu memasang tampang -_- dan pergi meninggalkan Kris dan Tao di ruang tengah berdua. Tao menatap takut Kris yang sesekali menahan rasa sakit saat terlalu keras menekan lukanya
"Ge… biar Tao saja sini…", Tao mengambil alih kantong pengompres di tangan Kris dan mulai menggesernya dengan lembut di permukaan pipi Kris
Kris tersenyum kecil lalu menepuk pahanya, memberi isyarat pada Tao untuk duduk di sana. Tao menundukan kepalanya malu. tapi akhirnya, tubuhnya sukses berpindah ke atas pangkuan Kris dengan kaki jenjangnya yang melingkar pada pinggang milik Kris
Kris mengecupi pipi gembil Tao beberapa kali dan mengusap pipi itu dengan penuh sayang. Tao hanya tertawa polos dan menggeliat kegelian
"Pipi gege sudah tidak sakit lagi?"
Tao menekan kecil pipi Kris dengan jari telunjuknya. Kris sempat meringis namun tersenyum juga
"Tidak, Sudah lebih baik dari yang tadi. kau tau kenapa, baby?"
"Kenapa ge? apa es nya terlalu dingin?"
Kris terkekeh lalu menggeleng bahwa ia mengatakan tidak. Kris melingkarkan kedua tangan Tao di lehernya dan membuat dahi mereka bersentuhan. Tao terkikik, menikmati moment yang mereka ciptakan saat ini.
"Gege sembuh karenamu baby. Kalau Tao tetawa, gege akan kehilangan rasa sakit sebanyak 20%"
"Benarkah? Kenapa bisa seperti itu ya. Padahal Tao bukan obat", Tao memasang wajah ingin tahunya yang terkesan polos
Kris tertawa, "Sudah bilang mama dan baba kalau kau menginap di sini, baby?"
"Eung~ sudah gege. Mereka bilang titip salam untuk eomma dan appa"
"Begitu? Hmm… baguslah"
Kris menjilat bongkahan bibir kenyal Tao yang membuat sang empunya menggeliat kegelian untuk yang kesekian kalinya.
Tao tak mau kalah. Ia menjulurkan lidahya untuk menjilat permukaan pipi Kris yang membiru hingga Kris dapat merasakan betapa nyamannya saat daging lembut tak bertulang itu menyapu kulitnya .
"Kau milik gege, sayang…"
Kris menyatukan bibirnya tipisnya dengan bibir peach kenyal milik Tao dan memberi hisapan kecil disana. Tao mengeratkan lingkaran tangannya pada leher Kris. Sesekali jemari lentik Tao mengacak rambut blonde Kris ketika lidah Kris masuk dan menginvansi rongga mulutnya
Kris bukan orang yang menyia-nyiakan kesempatan begitu saja. Tak ayal tangannya ikut menelusup memasuki kaos putih yang digunakan Tao dan mengelus punggung mulus yang ada dibaliknya. Tao beberapa kali mengerang manja saat Kris menekan tonjolan yang ada di dadanya
"Yak oke Tao, air panas di kamar mandi sudah… OMO! Maafkan eomma. Eomma kira kalian tidak sibuk. Sudah lanjutkan saja hahaha. Appa harus mengetahui ini"
Nyonya Wu kembali hilang dari pandangan keduanya setelah tertawa puas melihat putranya serta kekasih putranya sedang bercumbu dengan mesra.
Kris lagi-lagi mendengus dan mengecup puncak kepala Tao yang tengah mendelusup di dada bidangnya. Menyembunyikan wajah cantiknya karena malu.
.
.
Tao terbangun dari tidur lelapnya karena menyadari sesuatu yang keras menyentuh kepalanya. Benar saja, kepala Kris tengah asyik menjadikan kepalanya sebagai pengganti bantal. Ia menggeser kepalanya hingga kepala Kris jatuh tepat di atas bantal yang empuk.
Tao menjejakan kakinya dipermukaan lantai kamar mandi Kris yang dingin lalu melangkah ke wastafel untuk mencuci wajahnya dan menggosok gigi. Ia memandangi bayangan dirinya yang terpantul disana. Seekor panda yang menggunakan Pajamas bercorak bayi naga (?) kebesaran, pikir Tao polos
Ia langsung memulai acara menyikat giginya hingga akhirnya Kris masuk dengan mata yang masih setengah terpejam dan langsung menidurkan kepalanya di bahu Tao.
"Gege ngantuk… sangat mengantuk"
"Tidur saja ge, Tao mau turun dan membantu eomma membuat susu"
"Tidak. Gege tidak bisa tidur kalau kau tidak memeluk gege, baby panda"
Tao tersipu dan menepuk sebelah pipi Kris yang tidak terluka. Ia memberi isyarat agar Kris membuka mulutnya, dan Kris langsung mengikuti. Tao menjejalkan sikat gigi yang baru ia gunakan (yang masih berbusa) kedalam mulut Kris dan menggosok gigi pemuda 23 tahun itu dengan telaten
Kemudian, Tao menumpahkan sedikit Face Cleaner ke tangannya, menggosoknya hingga berbusa dan mengusapkan kumpulan busa di tangannya ke wajah Kris.
Kris memejamkan matanya dan menikmati saat tangan Tao membersihkan permukaan wajahnya itu. setelahnya, Kris membasuh wajahnya dengan air sendiri. Setelah selesai, Tao mengeringkan wajah Kris dengan handuk kecil dan memberi kecupan selamat pagi di pipi pemuda jangkung itu
"Kajja kita turun. Gege sangat lapar"
"Nee gege~.."
Tao menurut saat Kris menggendongnya ala Koala menuju ruang makan dimana sudah ada appa dan eommanya yang menunggu.
.
.
.
"Jadi gege benar-benar akan pergi ?"
"Ne baby, gege tidak punya pilihan lain. Setelah pulang gege akan belikan boneka dan kita akan belanja otte?"
"Dasar jahat! Gege jahat… hikss"
Tao menutup perbincangannya di ponsel dengan Kris dan menangis sekencang nya di bekapan bantal panda miliknya
"KRIS GE JAHAATTT!"
"Ya! Tao, kenapa kau berteriak ?Ini sudah malam tidurlah"
Xiumin muncul dengan posisi kepala duluan lalu masuk untuk menarik bantal yang menutupi wajah didi nya itu. Tao berontak dan mempertahankan bantal di wajahnya
"Kau kenapa sih… ayo lepaskan nanti satu panda akan musnah lagi kalau kau menutup wajah seperti ini"
"Shireoo! Tao tidak mau membuka bantal ini sampai Kris ge pulang dari Beijing!"
"Astaga Tao… Kris hanya pergi selama 2 hari, sayang. Gege yakin ketika pulang nanti ia membawa banyak oleh-oleh untukmu"
Tao perlahan merenggangkan cengkraman tangannya di bantal. Ia mengintip wajah Xiumin sedikit dari celah bantal itu.
"Jinjja? Kris ge bawakan Tao banyak hadiah nanti?"
"Heeh. Sekarang turun dan makan, hari Sabtu nanti kita jemput Kris ge-mu itu di bandara. Ok?"
"Eung~"
Tao melemparkan bantal pandanya lalu berlari turun memanggil sang mama. Xiumin menggelengkan kepalanya lalu mengambil barang-barang Tao yang berceceran di lantai.
.
.
Kris melepaskan kacamata hitam yang ia gunakan setelah menuruni tangga pesawat dan memasuki ruang kedatangan di bandara Incheon.
Matanya melayang mencari sosok yang sudah 2 hari ini tidak mencium pipinya, memeluknya, dan.. argghh! Itu membuat Kris gila.
Hingga matanya tertuju pada sosok yang terlihat sangat menggemaskan di pojok sana. Dia tidak sendiri, dia bersama kakak sepupu dan kekasih kakak sepupunya.
Bagaimana tidak bisa dibilang imut kalau sosok itu dibalut dengan celana Jeans selutut yang membuatnya terlihat seperti anak TK, serta hoodie dengan tutup kepala berbentuk panda yang terpasang pada kepalanya. Dia sangat lucu.
Kris tersenyum dan berjalan sedikit tergesa ke arah 3 orang yang masih tidak menyadari kedatangannya itu. Namun, ia sedikit terkekeh saat si panda berlari dengan riang kearahnya dan langsung menubrukan badannya pada tubuh Kris
"Gege… Tao kangen~ gege lama sekali. Tao tidak bisa tidur ge"
"Kekeke… panda kecil gege tidak bisa tidur hm?"
"Iya ge, padahal Tao banyak tugas"
Kris tertawa dan mengecup puncak kepala Tao lama, sebelum akhirnya seorang pemuda berwajah kotak menepuk bahunya
"Hyung, kopermu. Perlukah aku membawanya hingga kerumah?"
Kris tersenyum misterius pada Chen lalu mengangguk mantap
"Boleh saja. Tolong ya.. ayo Xiumin hyung"
Chen (si pemuda kotak) menganga saat melihat Kris meninggalkan nya sendiri –coret- bersama koper dan paper bag yang entah apa isinya itu. Apalagi dengan tangan kanan Kris yang merangkul pundak panda dan yang kirinya merangkul Xiumin…
Namjachingunya
Chen berteriak frustasi
.
.
.
TBC
.
Ho..ho…ho….ho….ho
Gimana nih? Bagus gak? Mau dilanjut gak? Review yak kalo mau dilanjut :3
Eitsss jangan salah sangka sama Kris ataupun Chen. Kris gak suka Xiumin, Chen frustasi gegara disuruh bawa koper :V
Ini gak mengusung tema apapun, hanya cerita-cerita biasa yang author kemas dalam kemasan elegan nan cantik #plakkk
Cerita ini muncul karena mulai berkurangnya author yang mempublish cerita KrisTao. Author terenyuh dan tadaaaa! Munculah epep ini
Kalo mau nyumbang ide boleh deh. Ini ada chapter 2 nya lo
Next chap? Tidak bisa dibocorkan mereka ngapain lagi :D
Gomawo udah baca and ripiew :* mmuuahhh
