:: stop dreaming ::
©mitarafortunadow
{ disclaimer : hetalia © hidekazu himaruya }
.
.
.
|romabelgie
-:-
Karena Lovino hanyalah satu pria lain dalam hidupnya—Bella berkali-kali mengingatkan, tiap kali ia terbangun dari mimpi buruk dan merindukan Lovino.
Setiap saat, Bella membuka mata dan menyadari secara refleks tangannya akan meraba tempat kosong di sebelahnya, yang dingin dan tak pernah ditempati—ruang yang menjadi tanda bahwa Lovino tidak ada di sana. Setiap saat, Bella menyambut pagi dan melirik ke arah jendela, melihatnya masih tertutup tirai dan masih gelap, dan sekali lagi bertanya apakah di luar sana ada Lovino, dengan tutur kata kasar dan senyum tersembunyi dan tawa langka dan cinta yang pernah membuat Bella bersyukur bisa terbangun setiap hari dan bertahan hidup.
Karena jika Lovino ada di sana, Bella tahu dia punya alasan untuk bertahan lebih lama. Bella tahu dia punya mimpi yang masih belum terkabulkan.
Karena jika Lovino ada di sana, paling tidak Bella tahu ada seseorang yang akan menariknya dari kedalaman jika ia—sengaja atau tidak—tenggelam.
Tapi Lovino hanyalah satu pria lain dalam hidupnya, Bella menyakinkan diri.
Karena jika Lovino adalah sosok yang istimewa, maka Bella akan sepenuhnya tenggelam dan mimpi buruk akan menghantuinya seumur hidup. Karena Lovino tidak ada di luar jendela. Karena Lovino tidak lagi bisa jadi alasan Bella untuk bertahan sedikit lebih lama. Karena Lovino tidak lagi mampu mewujudkan mimpi Bella yang baru berbentuk kepingan puzzle bergambar samar.
Karena jika Lovino adalah sosok yang istimewa, maka Bella tahu tidak ada gunanya tetap bangun dan mencari dan menunggu.
Karena Lovino telah tenggelam jauh sebelum Bella tenggelam.
-:-
.
.
.
A/N: Ficlet is easy to write, obviously. But I have to train a bit more to add more emotion.
