Mempelai yang tertukar
Disclaimer : Masashi Kisimoto
Rate : T, Humor, Romance, OOC, Typo de el el.
Pairing : HashiMada, HashiMito, SasuNaru. Dan masih banyak lagi.
Summary : Apa yang terjadi jika Hashirama dan Madara jatuh cinta dengan wanita yang sama dan yang paling menyakitkan bagi mereka bukanlah masalah wanita yang sama. Melainkan, wanita itu akan menikah dengan orang lain. Bukan mereka berdua. Inilah kisah cerita mereka yang akan kita ceritakan disini. Kisah cinta mereka yang penuh dengan kontrovensi dan diskriminasi ini.TwoShoot! T, Humor, Romance, OOC, Typo de el el. Mudah-mudahan gak bikin galau.
*di zaman yang Author buat disini, Orochi adalah musuh desa and sudah mati di bakar rame-rame oleh warga desa. Sasuke and Naruto juga dibuat ada di zaman ini, soale, kalo gak ada si SasuNaru, gak seru broh!* Nyeheee... para orang tua mereka juga saya buat ada di zaman ini. And mereka sehat walafiat dan gak mati di bunuh. -_-'
Note : Halo! Ini fic reques dari anakku, Ghina-chan! Ini sudah jadi fic-nya. Sori yaa kelamaan nunggunya. Dan ini juga fic sebagai permintaan maafku untuk kalian para readers yang menunggu semua fic gaje milikku. Karena saya selaku Author baru saja mengalami kecelakaan lalu lintas. Hehe... jadi agak sakit kalo gerakin jari lama-lama. semoga saya di maafkan yaa... untuk kalian semua! Silahkan baca...
-ooo-
Pagi itu, di desa Konoha yang sejahtera bukan main. Tepat di depan kantor kepresidenan desa Konoha. Kantor Hokage. Terlihat dua orang tengah mengawasi sesuatu. Mereka penyusup desa? Bukan. Mereka perampok? Tentu saja bukan.
Para pegawai kantor Hokage yang seperti biasa. Sibuk. Sibuk. Dan sibuk. Dan tentu saja sang Hokage sendiri. Akhir-akhir ini, kasus pemberontakan sering terjadi di Konoha dan belum tau siapa yang menyulut api di Konoha. Bukan. Konoha tidak kebakaran. Maksudnya, seseorang atau lebih selalu membuat gaduh dan meresahkan warga. Mereka takut jika mereka terkena imbas dari peristiwa aneh itu.
"Sial! Mito-chan mau pergi kemana?"
"Chk! Diamlah, Madara! Kita bisa ketahuan."
"Kau juga diam, bodoh!"
"Huuhh."
"Apa-apaan kau? Seharusnya yang menghela nafas seperti itu, aku!"
"Chk! Dasar Tsundere! Tenanglah sebentar."
"APA KAU BILANG?!"
"Shut up your mounth and relaxs! Aku tidak bisa dengar apa yang mereka bicarakan."
"Huh!"
"Chk! Sialan!"
"OII! Kau mau kemana? Woy! Tunggu aku! OOOIII HASHIRAMAAAAAA!"
Ya, begitulah percakapan tidak bermutu mereka. Mereka terlalu sibuk untuk melakukan ini dan itu. Mereka terlalu sibuk mengincar seseorang. Senju Hashirama sang mantan Hokage. Dan Madara Uchiha si Tsundere psikopat.
Mereka berdua berlari mengikuti sepasang kekasih yang tengah bermesraan sambil berjalan menuju taman kota Konoha. Mereka sudah seperti ibu-ibu yang mengintai suami mereka selingkuh. Uhh… pokoknya gak elit sekali. Tapi apa boleh buat. Mereka jadi intel juga bukan mau mereka. Dan itu semua mereka lakukan demi cinta. Chk! Melankolis banget!
"SETTTOOOOOOPPP?!"teriak Madara yang masih teguh pendirian. Karena kesal, Hashirama pun berhenti dari acara berlari tidak jelas di atap rumah warga. Hashirama pun menatap Madara dengan pandangan malas.
"APA?!"Madara mendelik tidak suka.
"APA MAKSUDMU DENGAN 'APA'?!"decak Madara sambil berkacak pinggang. Madara sangat kesal. Sejak tadi dijadikan kambing conge' oleh Hashirama. Memangnya Madara gak punya hati apa? Madara itu punya hati malaikat walaupun tampangnya berasal dari Neraka Jahanam. See? Apa aku terlihat berbohong?
"Chk! Haahhh… dekat-dekat denganmu semuanya kacau! Apa sih yang mau kau bicarakan?"Hashirama pun mulai naik darah.
"Chk! Aku hanya mau bilang, jika terus menerus seperti ini, tidak akan membuahkan hasil. Sebaiknya kita membuat rencana."usul Madara dengan sebelah alis naik turun layaknya om-om mesum yang menawar barang. Hashirama menggelengkan kepalanya bertambah kesal. Entah apa yang dia pikirkan saat ini, dan yang terpenting Hashirama hanya memutar matanya malas sekali.
"Sejak tadi, aku juga sedang mencari ide. Aku hampir mendapatkannya, tapi kau selalu membuyarkan pikiranku!"Madara tidak terima.
"Enak saja! Kau itu yang selalu seenaknya. Kau selalu berbuat sesukamu tanpa memberitahu rencanamu padaku! Kau itu egois!"kata Madara sudah seperti ABG labil yang mau putus cinta. Hashirama juga tidak mau kalah.
"Kau yang egois! Siapa yang selalu menghancurkan rencanaku? Kau, kan? Siapa yang selalu mengekorku kemana-mana? Kau, kan? Semuanya itu salahmu!"tunjuk Hashirama pada Madara.
Madara merengut kesal. Emang benar sih, semua rencana milik Hashirama selalu dihancurkan oleh Madara. Habisnya, rencananya selalu disuruh melakukan penyamaran dan hendak menculik Mito-chan-nya. Tapi karena Madara yang hobby-nya ngehancurin barang, jadinya begitu deh. Semuanya kacau.
"Haahh… kau, memangnya punya usul?"Tanya Hashirama mulai letih. Madara pun mulai berpikir keras.
Tik tok tik tok...
"...Tidak!"
"Haahh... sepertinya kita harus melakukan cara kasar."Madara mendelik tajam.
"Jika kau membuat Mito-ku lecet sedikit saja, aku bersumpah akan menghancurkan desa tercintamu ini!"ancam Madara. Hashirama mendelik tajam juga.
"Bukan itu maksudku! Mana mungkin aku berani membuat lecet Mito-chan. Haahhh... wanita cantik itu, harus jadi milikku!"Hashirama pun mulai dengan pikiran kotornya. Madara langsung menggeplak kepala Hashirama dengan keras hingga Hashirama terjerembab dan jatuh dari loteng.
"DASAR ORANG TUA BEROTAK MESUM?!"teriak Madara tak keren sama sekali. Hashirama yang sedang buang malu itu menatap Madara sangar. Sudah digeplak kuat-kuat, jatuh dari loteng pula? Sudah seperti kata pepatah. Sudah jatuh, tertimpa tangga pula. Hadeehh...
"Se-Senju-sama! Anda baik-baik saja?"tanya para warga yang cemas dengan Hashirama. Si mantan Hokage itu jatuh dari loteng akibat ulah Madara Uchiha. Dan apa kata Madara barusan? Orang tua berotak mesum? Warga pun langsung terdiam.
'Jadi beginikah, kelakuan mantan Hokage kita?'batin para warga tidak percaya. Terlebih lagi dengan Madara lagi. Apa kata dunia? Jangan-jangan mereka berbuat yang tidak senonoh di atas loteng warga. Chk! Hashirama memang luar biasa. Mungkin akan ada Award dukun cabul, mungkin?
'Chk! Sialan si Madara! Gara-gara dia, aku jadi dikira sedang berbuat mesum. Apa katanya tadi? Orang tua?'
"Sialan! Walaupun umurku tua, tapi wajahku masih dua puluhan tau!"gumam Hashirama kesal.
'Oh ya! Kemana si Uchiha itu?'batin Hashirama yang sudah memasang wajah wibawanya kembali. Ia harus memikirkan sesuatu.
'Wahai ide. Kemana dikau pergi?'batin Hashirama sinting. Bagaimana cara menggagalkan rencana pertunangan Uzumaki Mito dan mempelai pria-nya masih dirahasiakan itu?. Tapi aneh! Si HashiMada ini sudah tau siapa mempelainya. Kenapa mereka bisa tau?
Jawabannya sungguh mudah.
'Karena cinta' itulah kata mereka. Mereka sudah melakukan segala cara. Mereka tidak mungkin melakukan kerusakan Konoha lebih dari ini. Si Madara-nya aja yang gak tau diri. Main hancurin aje, emangnya ini desa punya mbah lu?
Hashirama pun pergi ke suatu tempat untuk berpikir jernih. Ia duduk di atas patung Hokage, di atas patung wajahnya sendiri. Wajahnya serius sekali. Bahkan burung-burung kecil yang entah burung apa sampai kaget melihat wajah Senju. Serius sekali.
Baru saja Senju Hashirama duduk dengan tenang, datanglah keponakan kurang ajarnya.
"Dasar orang tua bau tanah! Dari mana saja kau?"Hashirama mengerutkan kening. Ditatapnya kesal pemuda di hadapannya itu. Hashirama hampir saja menginjak-injak orang yang di depannya jika tidak mengingat suara yang sudah familiar itu.
"Sasuke! Jaga perkataanmu. Kenapa mencariku?"pemuda yang bernama Sasuke itu mendengus kesal. Sasuke sudah susah-susah mencari keberadaan guru tidak tau diri di depannya untuk mengajarinya menggunakan kunai, malah di hadiahi wajah kesalnya. Yang harusnya marah itu siapa sih?
"Kau, orang tua! Kau sudah dibayar oleh ibu sangat mahal untuk menjadi guruku! Akan aku laporkan pada ibu, atas tindakan pencucian uang! Kau korupsi uang Uchiha! KAU ANAK BUAH RATU ATIT, KAN?"teriak Sasuke sambil menunjuk-nunjuk muka Hashirama.
Hashirama terkejut dengan perkataan Sasuke. Hashirama berdiri dan menatap sengit bocah 8 tahun di hadapannya. Bisa-bisanya berkata bahwa ia anak buah Gubernur Ratu Atit. Enak saja!
"Demi tuhan Sasuke! Demi ! Orang tua loe gak pernah ngebayar gue sepeser pun! Gue ikhlas ngajarin loe tanpa bayaran! Dan sumpah Sasuke, gue gak pernah cuci uang! Kalo cuci otak, gue sering..."kata Hashirama mengakui pekerjaan kotornya. Sasuke mendengus kesal.
"Jika kau tidak mengajariku cara menggunakan kunai, aku akan menyuruh dobe untuk menghancurkan desa dengan menggunakan Kyubi!"ancam Sasuke. Hashirama menggigit ujung bajunya kesal.
'Hiiiiiihhh... elu anaknya siapa sih? Gue pites juga lu!'batin Hashirama kesel banget. Begini nih, kalo sudah ngomong sama keponakan gak tau diri itu. Sumpah, Hashirama menyesal seumur hidupnya.
Kenapa Hashirama yang aslinya berhati malaikat itu, tidak sengaja melihat Sasuke yang bergalau ria karena sang kakaknya sendiri Uchiha Itachi sibuk dengan acara persiapan pertunangan sang Hokage yang katanya bakalan meriah bingit. *alay*.
Flash back
"Eng? Kau kenapa, bocah?"tanya Hashirama yang tak sengaja lewat di depan kawasan Fugaku Uchiha. Dan matanya tak sengaja melihat seorang bocah laki-laki jongkok sambil menatap ke arah depan dengan pandangan kosong. Hashirama panik.
'Jangan-jangan, ini bocah kerasukan arwah Orochimaru, lagi?'Hashirama langsung mengguncang-guncang bahu Sasuke dengan kencang.
"KATAKAN! CEPAT KATAKAN, APA MAUMU, OROCHI? KAU SUDAH MAMPUS! PERGILAH KE NERAKA DAN YANG TENANG DISANA! JANGAN PERNAH KEMBALI LAGIIIIII!"teriak Hashirama sinting. Bocah itu bingung. Hashirama pun semakin panik saat bocah itu menatapnya, masih dengan pandangan kosong.
Hashirama pun memencet jempol kaki bocah itu. Takut si bocah kesurupan beneran. Karena panik, Hashirama pun meniup mata bocah itu. Dia pikir, itu bocah kelilipan apa?
Eehh? Emangnya gak pedes, ditiupin begitu matanya?
Dan sayangnya, bocah itu masih bergeming di tempat. Karena setres berkelanjutan, Hashirama pun menyerah dan menyerahkan semuanya pada yang maha kuasa.
"BAIKLAH! Baiklah, berikan permintaanmu, TAPI KAU KEMBALI KE ALAMMU DAN JANGAN PERNAH KEMBALI!"bocah itu tersenyum setan. Hashirama mengerutkan alis kesal.
"Aku ingin kau menjadi guruku!"kata bocah itu. Hashirama melongo.
"Apa?"
"Chk! Aku bilang, kau harus jadi guruku! Titik, gak pake koma!"
"..."
"..."
"DASAR GILAAAAAAA! PERGI SANA KE NERAKAAAAAA!"teriak Hashirama melempar bocah itu ke langit. Dengan sangat edan sodara-sodara.
"Waah! Ada Hashirama-san, emm... apa anda melihat putra saya?"Fugaku keluar dari dalam rumah karena mendengar keributan di depan rumahnya. Dia pikir, anak bungsunya yang bikin ulah.
"Putramu? Itachi?"tanya Hashirama polos. Fugaku menggeleng pelan sambil menepuk pundak Hashirama. Sudah seperti kawan lama. Hashirama juga ikut menepuk pelan pundak Fugaku. Dan acara tepuk-tepuk pundak itu berlangsung alot. Karena tidak ada satu pun pihak yang mau mengalah untuk menghentikan acara tidak penting itu.
"Putra bungsuku, Sasuke! Kata ibunya, ia sedang berjongkok di sini, menunggu kakaknya Itachi, pulang."kata Fugaku yang akhirnya mengalah.
"..."
"Apa anda melihatnya, Hashirama-san?"
"..."
"..."
"MAMPUS GUE!"teriak Hashirama yang menyusul Sasuke ke langit.
Dan setelah menemukan Sasuke, melewati lalu lintas asteroid dan menabrak beberapa pesawat alien, Hashirama langsung sungkem minta ampun dengan Sasuke. Bisa-bisa kerja sama pembuatan istana boneka, rencana miliknya gagal. Itu kan kejutan untuk Mito-chan-nya. Dan Fugaku salah satu sumber dana yang ia punya. Alias, sumber uang melimpah ruah.
"Huh! Asal kau tau saja, orang tua! Aku ini tidak sudi di rasuki oleh dedemit Orochi!"Hashirama langsung sujud syukur.
"TUHAN! BUATKANLAH GEMBOK SEBESAR GAJAH, AGAR OROCHI TIDAK KABUR DARI NERAKAMU, TUHAN!"katanya bersyukur sekaligus memohon yang aneh-aneh.
"Haahhh... baiklah. Aku pergi dulu. Masih ada urusan penting. Dan jangan panggil aku orang tua! Aku ini awet muda tau!"kata Hashirama gak tau umur. Sasuke mendengus.
"Sekali orang tua, yaa tetap orang tua! Dan permintaanku tadi berlaku! Aku akan mengampuni perbuatanmu, jika kau jadi guruku!"Sasuke yang dengan angkuhnya berkacak pinggang sebelah dan menunjuk-nunjuk muka Hashirama. Gayanya sangat angkuh sekali.
Apa katanya tadi? Mengampuni?
Hashirama hampir menendang bocah ini ke neraka bersama Orochi, jika ia amnesia tentang bisnis rahasianya dengan ayah Sasuke. Sasuke masih teguh pendirian. Ia menatap Hashirama menantang. Tentu saja Hashirama tidak akan mau jadi guru bocah kepala batu di depannya. Mengurusi dirinya sendiri yang belum menikah di umurnya yang menginjak 50 ke atas saja membuatnya frustasi, apa lagi menjadi guru bocah bebal ini.
"Tidak!"tolak Hashirama tegas.
"Pa-paman tega sekali..."
"E-EEHH? Ja-jangan nangis! A-aku tidak punya permen!"Hashirama melotot. Hampir saja ia ikutan menangis karena beban hidupnya. Dan Sasuke yang tiba-tiba jongkok dengan mata yang berkaca-kaca. Malah suasana sepi lagi.
Malaikat sebelah kanan Hashirama mulai berbicara.
'Tenangkan bocah ini. Ikuti saja kemauannya.'
'Tidak bisa! Kita seharusnya mengurusi Mito-chan, kan? Biarkan saja dia. Toh, kalau ada orang lewat, dia bakal di pungut juga.'kata malaikat sebelah kiri Hashirama. Hashirama mengangguk menyetujui perkataan malaikat sebelah kirinya.
"Mito-chan penting, sih. Tapi bocah ini bisa dirasuki arwah Orochi, kalau dia galau melulu."gumam Hashirama bimbang.
'Maka dari itu! Cepat! Ikuti saja kemauannya.'malaikat sebelah kanan Hashirama mulai memprovokasi. Malaikat sebelah kiri Hashirama juga tak kalah heboh.
'Buang-buang tenaga! Ingat! Elu saja cari makan susah, mau ngajarin bocah lagi. Ntar lu ngajarin dia hidup susah kaya elu lagi.'
"Chk! Kenapa kau malah menghinaku?"Hashirama menunjuk-nunjuk muka malaikat sebelah kirinya.
'Aku tidak menghinamu, aku sudah melihat catatan kematianmu. Di catatan sipil penduduk arwah tertulis, kau akan menderita seumur hidup jika kau menerima bocah itu menjadi muridmu!'kata Malaikat itu, sambil membuka buku yang entah di dapat darimana.
'WOII! Kenapa lu kasih tau takdirnya dia? Dasar tolol!'
'Aku kan jujur! Tidak seperti kau, MUNAFIK!'
'Kau saja yang pintar cari muka!'
'Kau itu sok-sok baik!'
'Kau sok kecakepan!'
'Kau sok pinter!'
"Anak-anak! Cukup anak-anak. Sekarang, waktunya kalian pulang ke alam kalian."Hashirama mencoba menenangkan para malaikat yang tiba-tiba bertengkar tidak jelas. Lah? Yang malaikat disini, siapa sih?
'DIAM KAU!'para malaikat menonjok Hashirama kesal. Dapat kita lihat Hashirama sudah galau tingkat akut. Kenapa malaikat bisa bertengkar sih? Yang malaikat baik siapa, malaikat jahat siapa? Hashirama hanya bisa menekuk bibirnya. Miris sekali.
'Kau sudah berjanji untuk tidak membocorkan rahasia langit!'malaikat baik berkata dengan nada tinggi.
'Aku memang berjanji, tapi aku tidak pernah berjanji akan menepati janji, kan?'malaikat jahat pun mengancungkan tongkat iblisnya.
'Kau penghianat!'tunjuk malaikat baik.
'Kau penjilat!'malaikat jahat pun menarik kerah baju malaikat baik.
'Aku bukan penjilat! Kau makhluk hina!'kata malaikat baik sambil melepaskan tangan kotor malaikat jahat.
'Kau pun sama hina-nya denganku!'malaikat jahat pun melipat tangannya di dada. Bersikap sombong sebagaimana mestinya.
'Tidak! Aku tidak hina!'
'Iya! Kau hina!'
Hashirama pun hanya berjongkok di samping Sasuke yang masih meringkuk merenungi nasibnya.
"TUHAN! AMBILAH AKU!"teriak Hashirama frustasi. Dengan backsound petir menyambar-nyambar.
"Paman... "Sasuke mengangkat kepalanya dan menatap Hashirama dengan mata berkaca-kaca. Seperti anak kucing yang minta di pungut.
"Aissss... MATANYAAAA!"teriak Hashirama tidak kuat. Melihat mata Sasuke yang berkaca seperti itu. Imut sekali. Hati kecil Hashirama pun mulai terketuk.
"Aku tidak pernah di perhatikan aniki... aku sudah menunggu selama 3 jam, 22 menit, 11 detik, tapi ia tak pernah datang..."Sasuke menatap langit. Bercerita kepada Hashirama tentang hidupnya yang begitu menyiksa hati.
"Kasihan sekali..."Hashirama pun mengelus kepala Sasuke mengasihani. Sasuke menundukkan kepala. Seakan-akan hatinya sangat terluka sekarang.
"...aku hanya ingin paman menjadi guruku... tapi paman tidak mau... aku sedih..."Sasuke pun berdiri dan mulai berlari dengan slow motion menjauh dari Hashirama. Dan jangan lupakan sebuah isakan lebay yang Sasuke keluarkan.
"Tu-tunggu dulu!"Hashirama pun panik. Sudah seperti sepasang kekasih yang baru di putusin.
"Paman tidak pernah mengerti aku!"bentak Sasuke alay.
"Tapi kau tidak pernah mengerti keadaanku!"kata Hashirama yang tidak kalah alay-nya.
"Tapi seharusnya paman bisa mengerti juga keadaanku bagaimana!"
"Haaahhh..."
"Aku benci paman!"
"Baiklah! Baiklah! AKU-MAU-JADI-GURUMU! PUAS KAU?"
"Cih! Aku pegang perkataanmu, tua bangka!"Sasuke berdiri dengan angkuh kembali.
Akting Sasuke barusan memang luar biasa. Tidak sia-sia Sasuke nonton sinetron kemarin bersama ibunya. Dan jangan lupakan dialog-nya juga sama dengan yang di sinetron.
"Sialan! Aku ditipu!"gumam Hashirama greget sekali.
"Datang ke rumahku, besok pagi jam 7 pagi! Telat, aku potong gajimu!"titah Sasuke. Hashirama hanya bisa menepuk jidatnya frustasi.
Flash back off.
Begitulah kejadian awal Hashirama bisa menjadi guru Sasuke. Sungguh pertemuan yang indah...
"Tidak bisa, Sasuke. Aku masih dalam misi penting. Nanti saja yaa!"Hashirama hendak pergi dari atas patung itu, seorang pria dan seorang gadis cantik menghampiri Hashirama.
"Ternyata kau disini, aniki."
"Hehe. Ada urusan apa kau kemari, otouto? Ehh! Ada Mito-chan, makin cantik saja."rayu Hashirama. Sang adik Tobirama Senju hanya menggelengkan kepala. Mito yang berdiri di belakang Tobirama hanya senyum malu-malu cacing.
"Begini aniki, besok, Sandaime akan mengundangmu untuk hadir di acara pertunangan. Ia sangat terhormat bisa mengundang aniki datang ke acara pertunangannya."
BLAAAAAARRR
"A...apa?"
Bagai tersambar petir chidori Sasuke, bagai ditusuk pedang Susano'o Itachi, bagai terkena Biju Dama Kyubi. Hashirama refleks memegang dadanya yang berdenyut sakit sekali. Hashirama memang tau, Mito-chan-nya akan bertunangan, ia sudah berusaha untuk tetap tegar menghadapi semuanya. Tapi kenapa? KENAPAAAAAA?
'Aku yang dulu, bukanlah yang sekarang. Dulu di tendang, sekarang ku di lempar. Dulu-dulu-dulu ku menderita. Sekarang, tambah menderita'tiba-tiba Hashirama menyenandungkan lagunya Tegas. Menyayat hati sekali.
Hashirama sudah cinta mati dengan Mito. Bahkan Hashirama sedang merencanakan sesuatu untuk menghancurkan pertunangan Mito-nya. Tapi jika sudah ada campur tangan Sandaime, si Hokage sekarang ini, bisa-bisa ia di usir dari Konohagakure tercinta ini dong.
"Maaf aniki, aku tidak punya banyak waktu. Aku harus mengantarkan Mito-chan ke butik untuk ukur kebaya. Aku akan menjemputmu besok pagi-pagi sekali. Daaah..."Tobirama pun menggandeng tangan Mito lembut. Emangnya di zaman Shinobi ada butik and kebaya? *periksa Naskah*
'Tidak ada harapan lagi...'batin Hashirama sedih. Mereka berdua pun pergi dari hadapan Hashirama. Sedangkan Sasuke yang sejak tadi menyimak dengan benar apa yang terjadi barusan segera berdecih kasar. Sasuke semakin mengerti masalah yang di hadapi oleh Hashirama saat melihat raut wajahnya yang sedih.
"Kelakuan para orang tua sepertimu memang menyusahkan! Kenapa tidak cari laki-laki lain saja?"Hashirama dengan tatapan sangar menatap Sasuke.
"Aku bukan GAY sepertimu, bocah!"Sasuke memutar matanya malas.
"Yasudahlah! Aku pergi saja. Percuma bicara dengan orang tua yang tidak peka sepertimu!"ejek Sasuke yang langsung kabur. Hashirama hampir saja melempar sendalnya. Berharap sendal itu akan melayang ke kepala Sasuke.
"DASAR ANAK KURANG AJAR?!"teriak Hashirama kesalnya bukan main. Hatinya sudah hancur lebur tak karuan, ditambah kelakuan murid-nya yang kepala batu itu. Apa ada penderitaan yang lebih dari ini? Batin Hashirama menderita.
Baiklah! Mari kita ambil kesimpulannya.
Hashirama dan Madara memperebutkan seorang gadis cantik keturunan klan Uzumaki, yaitu Uzumaki Mito. Tetapi, Mito akan bertunangan dengan seseorang. Dan HashiMada ini sudah merencanakan strategi untuk menggagalkan pertunangan itu. Tetapi malah digagalkan Madara dan akhirnya selalu gagal.
Adik Hashirama, Tobirama datang bersama Mito untuk memberitahukan kabar, bahwa Hashirama di undang untuk datang ke acara pertunangannya dengan Uzumaki Mito. Jadi, intinya adalah, Sandaime Hokage akan bertunangan dengan Uzumaki Mito. Dan Hashirama pun menjadi galau dan hampir bunuh diri.
Begitulah kesimpulan yang dapat kita ambil dari cerita ini. Kita bisa mengambil beberapa hikmah yang terkandung dalam cerita ini. Sekian, terima kasih. *disengat lebah*.
-ooo-
Sinar matahari sore kali ini, tidak sehangat biasanya. Malah terasa sangat dingin. Hashirama duduk di padang rumput yang luas. Ia mencoba meresapi bagaimana penderitaan yang ia alami ini.
"Sedang apa kau? Bukannya mencari rencana, malah santai-santai disini!"omel Madara yang baru saja tiba dan menatap kesal Hashirama.
"..."Hashirama hanya terdiam sambil menutup matanya.
"Chk! Kau kenapa?"tanya Madara yang duduk di sebelah Hashirama yang kini malah berbaring.
"...sudah tidak ada kesempatan lagi..."kata Hashirama dengan suara parau. Madara pun mulai mengerti kemana arah pembicaraan ini. Ia menundukkan kepalanya, ikut bersedih.
"Iya. Aku mengerti. Jika kau sudah sampai di Neraka, sampaikan salamku pada Orochi, yaa? Katakan padanya, dari Uchiha Madara. Dan titip salam juga buat malaikat maut yang menjemputmu besok yaa, katakan padanya, jangan cabut nyawaku dulu, aku belum menikah. Oke? Kamu pasti bahagia di Neraka sana, Hashirama!"Madara menepuk-nepuk punggung Hashirama.
Sedangkan Hashirama semakin menundukkan kepala. Dapat kita lihat jika sekarang, Madara tengah tertawa jahat dalam hati. Madara terlalu bahagia mendengar Hashirama akan mati besok. Itu berarti, kandidat pesaing berkurang satu.
"Sudahlah, santai saja. Besok, aku akan mengirimkan TV Plasma di makam milikmu! Supaya kau betah di dalam tanah. Oke?"kata Madara tidak punya hati sama sekali. Sungguh kejam.
"..."Madara melihat Hashirama yang masih tertunduk.
'Apakah masih kurang?'batin Madara yang-haahh... *ngelus dada*.
"Baiklah! Aku juga akan mengirimkan satu set alat mandi di makam milikmu. Cukup! Tidak ada penawaran lagi! Aku bisa bangkrut nanti."Hashirama mengangkat wajahnya tiba-tiba dan menatap Madara yang masih sibuk bersihin kuku jarinya itu dengan pandangan sangar.
"SIAPA YANG MAU MATI? HAH?"teriak Hashirama kencang sekali. Bahkan sarang-sarang burung di atas pohon pun berjatuhan. Madara melongo.
"Lah? Terus, kenapa kau bilang tidak ada kesempatan lagi? Maksudnya, kau mau mati kan?"tanya Madara dengan tampang polosnya menatap Hashirama seolah-olah hanya perkara kecil. Hashirama menepuk jidatnya keras.
"Astagfirullah!Ya tuhan! Astaganaga!"seru Hashirama mualaf mendadak. Tobat rasanya kalau sudah bicara dengan Madara. Kita ngomong ini, dia malah ngomong itu. Di tanya itu, malah jawab ini. Pokoknya susah deh. Hashirama jadi curiga. Jangan-jangan ijazah SMU Madara hasil kawin silang. Alias palsu.
"Mito-chan akan bertunangan besok... dan Saindaime mengundangku datang ke acara pertunangannya..."
"..."Madara pun mendengarkan dengan baik setiap perkataan Hashirama dengan baik. Hampir saja bola mata Madara melompat keluar saat mendengar perkataan Hashirama barusan. Ya tuhan! Mimpi apa aku semalam? Batin Madara panik.
"APA?!"
"Chk! Jangan teriak-teriak! Berisik tau!"Hashirama pun menggeplak kepala Madara.
"Ke-kenapa cepat sekali? Bukannya minggu depan?"Madara mulai terlihat panik. Sialan! Ia baru saja bahagia sesaat. Tapi sepertinya takdir berkata lain.
"Aku saja baru tau sore tadi."kata Hashirama acuh tak acuh. Ia sudah menyerah dengan takdir. Toh, jodoh tak kemana kan? Madara berdiri dengan semangat berkobar.
"Ini tidak bisa dibiarkan! Mito-chan tidak boleh bertunangan secepat ini!"
"WOYY! MADARA! LOE MAU KEMANA?"Hashirama mendesah lelah. Madara sudah tidak bisa di cegah lagi jika sudah seperti itu. Hashirama pun menatap langit. Ia merasakan ada sesuatu yang tidak beres dengan dirinya.
'Percaya atau tidak... kurasa, aku sudah mulai gila...'batin Hashirama menutup matanya dengan lengannya. Chk! Menyusahkan saja.
Entah ini hanya perasaan Hashirama saja, tetapi, ia tidak terlalu sedih sekarang. Mungkin, kedatangan Madara di samping Hashirama membuat Hashirama menjadi relaks. Pergi kemana galau yang tadi?
"Cih!"Hashirama hanya tersenyum kecil.
Langsung review aja yaa, readers! Jangan lupa kritik dan sarannya juga!
Review?
