Title : Angel in the Evil's House
Author : Vivi 'Hyo Ra'
Cast :
Lee Sungmin
Cho Kyuhyun
Lee Donghae
And the other cast
Genre : Romance / Comedy
Annyeonghaseyo, chingu! Author balik dengan ff baru yang (lagi) sangat abal ini. Tiba-tiba kepikiran untuk buat jalan cerita seperti ini setelah membaca salah satu komik yang cukup menginspirasi^^ Oh ya, maafin author yang muncul dengan ff baru sementara 'Give Me One More Chance'nya belum kesambung. Lagi nyari ide yang pas nih buat endingnya~~!
Dari pada dengerin author yang kebanyakan curcol mending langsung di baca aja yaaa! Happy reading, chingu^^
~~00~~
CHAP 1
~~00~~
"Hey, namja lembek! Cepat bereskan ini!" teriak salah seorang namja berkaca mata yang kini tengah mengamuk melihat setitik debu di meja makan rumahnya.
"Hey, kau! Kenapa belum membereskan CD gameku, eoh?" teriak namja yang lain saat dilihatnya CD game miliknya masih tergeletak berantakan di ruang keluarga.
"YAAAA! KALIAN KENAPA SIH? AKU BUKAN PEMBANTU KALAAN TAUU!"
.
.
-oo-
.
.
*Sungmin POV*
Hai.. sudah melihat cuplikan adegan di atas tadi? Yah.. begitulah nasibku saat ini. Diperbudak dan di aniaya oleh kedua namja yang kini tinggal bersamaku. Apa kalian bingung? Inilah awal dari segala penderitaanku..
.
.
'ting.. tong..'namaku Lee Sungmin, kau bisa memanggilku Ming atau Sungmin. Aku ini namja berkulit putih dengan rambut blonde yang masih berusia 16 tahun. Aku kini tengah berada di depan sebuah pintu rumah yang terlihat mewah dengan arsitektur yang sangat berkelas. Bel rumah ini sudah aku tekan berkali-kali namun tak kunjung ada respon dari pemilik rumahnya. Apa sangking besarnya rumah ini sampai bel berdering pun tak dapat terdengar keseluruh pelosok rumah?
Kurang lebih 15 menit menunggu, akhirnya pintu pun terbuka. Dan..
"Ah.. kau pasti Lee Sungmin anak dari Young-woon dan Junsu kan?" seorang yeoj.. eh namja cantik kini berada tepat di hadapanku dengan senyuman yang sangat cemerlang terpancar di wajahnya.
"Ne, ahj.. ahjussi. Annyeonghaseyo, Lee Sungmin imnida." Ucapku sopan memperkenalkan diri pada sosok yang tak dapat ku definisikan gender nya saat ini.
"Ah.. kyeopta! Aku Heechul, teman kedua orang tuamu. Ayo mari masuk! Anggap rumah sendiri, ne? Oh ya, jangan panggil aku ahjussi. Chullie eomma saja, ne?" ucapnya ramah mempersilakanku masuk sambil membantu membawa barang-barangku. Aku heran, mana pembantunya? Kenapa majikannya yang membantuku membawa barang?
"Kau pasti bingung kan kenapa aku yang membantumu? Yah.. rumah ini lumayan besar, tapi kami tak punya pembantu satu pun. Dulu sih punya tapi tidak pernah betah. Rekor pembantu terlama yang bertahan di rumah ini saja hanya 3 minggu, lho." Omo.. apa orang ini bisa membaca pikiranku? Kenapa ia tahu aku berfikir seperti itu?
"Eh? Kenapa begitu, ahjus.. eh eomma?"
"Hm.. karena..."
"EOMMAAAA! APA YANG KAU LAKUKAN PADA PSPKUUUUU?" teriak seseorang dari lantai 2 yang bisa terdengar sampai ke ruang tamu tempatku berada saat ini. Apa itu?
"Hehehe.. itu.."
"EOMMAAAA! KENAPA KAMARKU BERDEBU BEGINIIIII?" terdengar lagi sebuah teriakan dari lantai 2 rumah ini, tapi sepertinya bukan orang yang sama dengan yang sebelumnya karena dari suaranya terdengar berbeda.
"YAAA! BISA DIAM TIDAAAAK?!" kali ini ahjussi cantik di depanku lah yang berteriak. Omo.. ada di mana aku sekarang? Eommaa.. aku takuuuuuttt!
"Hehehe.. mianhe. Mereka itu anak-anakku. Memang begini keadaan rumah ini. Mianheyo, Sungminnie. Yuk.. aku antar ke dalam kamarmu." Ucapnya berbeda 180 derajat dari sebelumnya. Kini ia terlihat kembali ramah. Oh ya, aku lupa. Aku berada di rumah ini karena kegilaan appa dan eommaku. Begini ceritanya..
FLASHBACK
"Mwo? Maksud, eomma?" teriakku saat mendengar penuturan serius kedua orang namja yang notabene adalah orangtuaku. Yah.. aku lahir dari kandungan seorang namja cantik bernama Kim Junsu. Menurut penuturan ahli, 1:10000 namja di dunia ini memiliki kemungkinan untuk mengandung. Kebetulan eommaku ini adalah salah satu dari namja yang bisa dibilang beruntung itu.
"Eomma dan appa sejak dulu punya impian berkeliling dunia. Nah inilah kesempatan kami, sayang."
"Tapi, bagaimana denganku? Aku kan masih sekolah, eomma! Masa aku harus ikut dengan kalian dan menelantarkan sekolahku?"
"Siapa bilang kami mengajakmu? Kau akan kami titipkan ke rumah sahabat lama kami di Seoul. Kau akan bersekolah disana. Arra?"
"MWO? Appa... eomma berniat menelantarkanku!" Ajaib. Benar-benar ajaib orang tuaku ini. Mereka ingin berkeliling dunia dan menitipkan anaknya sendiri ke orang lain?
"Tak apa kan, Minnie? Biar kau belajar hidup mandiri juga kan?" kali ini Appa yang angkat bicara. Mereka berdua sama saja! Menyebalkaaaaaaaaaaan! KEJAM!
"Nah kalau begitu kenapa kalian tidak membiarkanku hidup di sini saja, eomma, appa? Kenapa harus di Seoul?"
"Ini Amerika, sayang. Kami tak bisa dan juga tak mau meninggalkanmu sendiri disini. Bahaya!" ucap appa yang kini terlihat khawatir. Kalau khawatir kenapa tak ajak saja aku? Atau kenapa tidak mengalah saja menemani anak di rumah? Kenapa malah meninggalkanku sendirian? Kenapa mereka egois sekali siiiiiih?!
"Besok kau akan kami kirim kesana, ne? Ini tiketmu, sayang. Kepindahan sekolahmu sudah di urus kok, kamu tenang saja!" ucap eomma santai sambil menyodorkan sebuah tiket pesawat padaku. Aku hanya bisa melongo menatap tiket yang kini berada di tanganku. Omo.. cobaan apa ini? Ottohke?
FLASHBACK END
"ini dia kamarmu, Sungminnie." Ahjussi yang lebih cocok ku panggil ahjumma itu mengantarku ke sebuah ruangan yang sangat luas dan cantik. Mulai dari televisi, tempat tidur king size, meja belajar, lemari besar, rak buku, piano, gitar, sampai kulkas mini pun tersedia dalam kamar. Dan yang paling penting ialah... kamar ini bernuansa pink dan putih! Omo.. warna kesukaanku! Kyeopta! Sepertinya aku bisa sejahtera berlama-lama disini.
"Cantik sekali, Chullie eomma. Kamsahamnida.. Maaf merepotkan, Anda."
"Anniyo. Aku dan suamiku sedari awal memang sudah merancang kamar ini untuk anak kami, tapi sayangnya kedua anakku itu menolak kamar ini. Kata mereka kamar ini kelihatan menjijikkan. Jinjayo.. mereka berdua tak ada imut-imutnya sama sekali!" Wajah namja cantik itu terlihat murung tiba-tiba. Emangnya anaknya seperti apa sih?
"Emangnya mereka kenapa, Chullie eomma?"
"Yah begitulah.. nanti kau akan tahu sendiri, Sungminnie. Oh ya, sekarang kau istirahat saja dulu, ne? Pasti lelah di pesawat berjam-jam tadi. Palli.. palli.." ujar Eomma Chullie ramah padaku. Setelah ia meninggalkanku sendiri di dalam kamar, aku pun membanting badanku yang lelah ke kasur empuk berseprai pink bunga-bunga di kamar ini dan memejamkan mata. Ah.. lebih baik aku tidur dulu. Jalja~
*Sungmin POV end*
.
.
-oo-
.
.
"Donghae hyung, kau lihat stick PS3 baru milikku?" tanya seorang namja pada namja lainnya yang kini terlihat tengah membaca buku mengenai filosofi yang lumayan tebal.
"Ah, stik ya? Hm.. kalau tidak salah kemarin aku lihat Eomma membawanya ke kamar yang ada di samping dapur itu deh!" ucap namja yang ditanya merespon pertanyan namja yang bertubuh jangkung tadi.
"Eomma? Lagi? Lancang sekali sih! Kalau begitu ayo temani aku ambil stick itu, hyung!"
"Mwo? Anniya! Aku sibuk! Lagian kau punya kaki dan mata kan, Kyu? Kenapa minta ditemani sih? Apa jangan-jangan.. kau takut hantu, eoh?"
"Anniya! Aku hanya ingin waktuku lebih efisien. Ayo bantu aku cari! Nanti aku belikan buku ensiklopedia versi terbaru deeh.. yah yah.."
"Eh? Jeongmal? Ah.. arraseo! Kajja!" namja bernama Donghae itu pun mengikuti langkah Kyuhyun menuju ke kamar yang di maksud untuk mencari stik PS3 Kyuhyun yang di sembunyikan Heechul, eomma mereka. Heechul memang sangat kesal melihat anaknya yang hanya sibuk dengan dunianya sendiri, seperti Kyuhyun dengan gamenya dan Donghae dengan bukunya. Jangankan stik PS, dulu saja TV di kamar Kyuhyun pernah di rantai Heechul sangking seringnya Kyuhyun bermain PS. Sementara nasib Donghae sama saja dengan dongsaengnya, Cho Kyuhyun. Koleksi buku-buku tebal Donghae nyaris saja di lelang di pasar loakan! Kalau bukan karena appanya, Han Kyung, buku-buku itu pasti tak bisa terselamatkan lagi. Benar-benar ajaib Eomma mereka itu.
Setelah masuk ke dalam kamar yang Donghae maksud tadi, mereka berdua langsung menggeledah seisi ruangan itu. Meja-meja serta lemari yang ada dalam kamar bernuansa pink tersebut tak luput dari jangkauan mereka.
"Hyung.." panggil Kyuhyun pada hyungnya, Donghae yang sedang sibuk memeriksa laci meja belajar di kamar itu.
"Wae? Jangan menggangguku deh.."
"Anni, hyung. Tapi sepertinya ada yang aneh."
"Ada apa sih?"
"I.. it.. itu.." tangan Kyuhyun menunjuk ke salah satu sudut di kamar itu.
.
.
-oo-
.
.
*Sungmin POV*
"Hooooaaaaam..." Ah, nyaman sekali habis tidur. Sudah berapa jam ya aku tertidur? Ku kucek-kucek mataku yang masih sangat lengket ini dan mengerjap-kerjapkannya. Dengan agak sedikit susah aku berhasil membuka mata dan...
"KYAAAAAAAAAAA~~~~! Hmffhh..hpppfff" Mulutku di bekap oleh dua orang namja asing yang tiba-tiba saja sudah berada di hadapanku. Siapa mereka? Apa aku mau di culik? Dengan gerakan spontan aku menepis tangan kedua namja itu sekuat tenaga dan langsung memasang gaya kuda-kuda bersiap menyerang kedua namja yang terlihat asing ini. Untung saja aku jago martial arts, kalau tidak bagaimana ya nasibku?
"Siapa kalian, eoh? Berani-beraninya masuk ke kamar orang tanpa izin!"
"Mwo? Kami yang seharusnya bertanya kau ini siapa! Kok bisa ada namja dengan rambut menjijikkan sepertimu ini di sini sih." hardik salah seorang dari mereka yang kulihat penampilannya agak sedikit berantakan.
"Ya! Apa maksudmu eoh? Rambut pirang begini sedang trend di Amerika, tau!" bentakku tak terima atas perkataannya tadi.
"Hei, pembawa virus! Kau siapa, eoh? Berani-beraninya kau membuat rumah ini terkontaminasi!" ucap sadis namja yang lain dengan nada suara yang sedikit lebih tinggi. Ia sepertinya sangat terobsesi dengan kebersihan. Terlihat dari pakaiannya yang hampir sama seperti orang yang akan menghadiri acara formal tak lupa dengan kacamata yang bertengger di hidungnya membuatnya terlihat makin nerd!
"Virus? Maksudnya? Aku sedang tidak sakit kok!" jawabku polos. Tiba-tiba terdengar suara pintu yang di buka paksa menganggetkan kami.
"YA! ADA KERIBUTAN APA INI?"
*Sungmin POV end*
.
.
-oo-
.
.
"Maafkan anakku ini ya, Sungminnie. Mereka memang aneh! Uh eomma saja pusing menghadapi mereka!"
"Ah.. gwaenchana, Chullie eomma. Mungkin mereka masih merasa asing denganku hehe" respon Sungmin ramah pada namja cantik di hadapannya itu.
"Kalo gtu mari di makan nih dagingnya. Buatan eomma lho!" ucap namja cantik bernama Heechul itu sembari mengambilkan lauk ke piring Sungmin. Heechul, Sungmin, Donghae, Kyuhyun dan Hankyung kini sedang berada di meja makan yang sama untuk makan malam. Sudah menjadi tradisi di keluarga mereka kalau mereka mau makan haruslah di meja makan dengan seluruh anggota keluarga lengkap.
"Hyung.. yang jadi anaknya eomma itu sebenarnya siapa sih?" bisik Kyuhyun pada hyungnya yang sedang sibuk mengelap sendok dan garpunya yang tidak kotor sama sekali dengan tissue.
"Sepertinya eomma sayang banget sama anak itu. Dih.. dekil. Menjijikkan." Respon Donghae dengan tatapan dingin mematikannya menatap Sungmin.
"Oh ya, Sungmin. Tadi kami mendapat telepon dari kedua orangtuamu. Katanya mereka sudah sampai di Hawaii dengan selamat." Ucap Hankyung yang saat itu sedang menuangkan minum ke gelas milik Sungmin. Benar aneh kedua pasangan itu, mereka berdua mengistimewakan Sungmin dan menganaktirikan anak kandung mereka sendiri.
"Ah.. jeongmal? Baguslah kalo mereka dalam keadaan yang baik-baik saja." Tutur Sungmin dengan nada suara yang sangat sopan dan lembut tak lupa juga dengan senyum yang tersemat manis di wajah namja berkulit putih susu itu.
"Omo.. yeobo, andaikan kita punya anak semanis Sungminnie yaa!" ucap Heechul tanpa memperdulikan anak mereka yang berada di situ juga.
"Ne, yeobo. Sungmin sangat sopan dan manis. Beruntung sekali Young woon dan Junsu di karuniai anak semanis kamu, Sungmin." Jawab Hankyung menambahi.
"Ya! Kyu! Hae! Kalian harus mengikuti Sungmin!" bentak Heechul yang berbeda 180 derajat saat berhadapan dengan Sungmin tadi.
"Eomma saja yang aneh. Punya anak secerdas kami tapi malah menyuruh kami bertindak bodoh seperti dia." Ucap Kyuhyun membela diri. Memang benar, Kyuhyun adalah ketua OSIS di sekolahnya. Ia juga pernah meraih juara 1 Olympiade Mathematic di kancah internasional. Prestasi sekolah Kyuhyun benar-benar tak usah di ragukan lagi. Sama hal dengan Kyu, Donghae juga sangat berprestasi di sekolahnya. Ia adalah mantan ketua OSIS di sekolahnya—sebelum priode jabatannya di ganti oleh Kyuhyun— dan juga pernah mendapat juara 1 debat di Korea Selatan.
"Saya sudah selesai, Eomma. Saya mau balik ke kamar." Ucap Donghae yang langsung saja meninggalkan ruang makan itu dan di ikuti oleh Kyuhyun meninggalkan Sungmin yang masih bingung dengan tingkah kedua namja itu, Heechul dan juga Hankyung.
"Ish.. malu-maluin banget sih tingkah kedua setan kecil itu!" gumam Heechul kesal sambil menyendokkan nasi beserta lauk ke dalam mulutnya, begitupun dengan Hankyung yang sibuk juga mengunyah makanannya sambil mengangguk-anggukkan kepalanya setuju. Lain hal dengan Sungmin yang terlihat bingung. Ia mengaduk-aduk nasinya dan tak bernafsu untuk makan.
'Sebenarnya aku ini ada di tempat apa? Kenapa suasananya mencekam begini? Ottohke?'
.
.
To be continue
Gimana chingu? Lanjut tidak ffnya? Reviewnya yaaaaa biar author tau ff ini layak di lanjut atau tidak^^
Kamsahamnidaaaa *bow*
