Yuu : Yoo, saya baru disini dan ini fict pertama saya disini! Saya harap anda menyukainya dan ini asisten saya! Zexion dari Fandom seberang!
Zexion : Hnn… mungkin kalian kira ini fict mirip dengan orang luar tapi ini asli dari pikiran Yuu! Mungkin karena dia buat fic ini karena terinspirasi oleh fic orang luar,saja
Yuu : Baiklah daripada banyak bicara silahkan anda membaca! Entah kenapa pikiran saya sekarang lagi rate T+ *buka aib* maka saya membuat fict ini dengan wajah Blushing yang lumayan parah!
Zexion : Jika anda tidak menyukai ceritanya mohon tidak usah dilanjutkan untuk membaca
Yuu : Yap! Dan Jangan Lupa Review, tapi jangan pedes",ya? Apalagi yang nyucuk langsung ngedrop lagi,aku #curcol
Zexion : Silahkan membaca! No Flame
Nurarihyon no Mago - Shiibashi Hiroshi
Nura Rikuo Family - Yuu Yurino
Genre - Family,dll
Rate - Sekarang ratenya T+
Warning - Ooc,Oc,Typo(s),Eyd,dll
Summary : Kisah seorang pemimpin Yokai yang sekarang sudah memiliki anak dan Istri, walaupun anaknya sudah besar tetapi wajahnya sama sekali tidak menua.(Yokai and Human) Rikuo x Tsurara Oikawa!No Flame!
Rikuo with day Form P'ov
Tidak terasa ternyata anakku sudah besar, aku melihatnya sedang bermain dengan Kubinashi, Aotabo, Kappa , Mezumaru dan Gezoumaru dan tempatnya berada dibawah pohon sakura yang biasa aku duduki, walaupun anakku itu sudah kelas 3 SMP tetapi dia masih suka bermain-main, sepertinya sifatnya itu keturunan dari ibunya. Nama anakku adalah Nura Ritsuo. Warna rambutnya sama seperti ibunya, hitam kebiruan, dan matanya sama sepertiku saat ini, coklat hazel.
Perkenalkan namaku adalah Nura Rikuo, aku sekarang lagi berada keadaan dihariku yang biasa karena ini masih siang dan juga sekarang adalah hari minggu, dimana aku bisa bersantai sambil melihat pohon sakura yang sangat indah serta menikmati teh hijau yang baru disediakan oleh istriku, Tsurara Oikawa yang kalian tahu dia adalah yokai yang bernama Yuki Onna.
Oke, aku dulu berfikir kalau sesama Yokai melakukan *ehemhemhem* tidak akan terjadi apa-apa, tapi ternyata itu salah! Buktinya Tsurara hamil, gara-gara si Yokai sialan itu! Padahal aku ini sukanya sama Kana Ienaga tetapi tubuh Yokai-ku lebih menyukai atau mencintai Tsurara. Ya, mau diapain lagi! Biarkanlah semua itu berlalu yang pasti biarkan aku menjalani hidup ini sekarang.
*Flashback with normal P'ov(Rikuo with 25 years old)*
Seorang pemuda tampan yang memiliki rambut berwarna putih dan hitam dan matanya yang merah semerah darah serta pakaiannya ber-kimono berwarna hitam dan hakama yang berwarna biru sedang duduk diatas pohon sakura yang berguguran. Dia sedang menikmati angin malam yang berhembus kencang dan kalian tahu sekarang dia sedang memikirkan sesuatu atau mungkin sebuah strategi,kalian tahu strategi apa itu? Kalian tidak tahu? Wah, sama kayak saya! *disiram Kappa*
Strategi yang membuat dia tersenyum-senyum sendiri dan sekarang wajah tampannya sedang berkspersi wajah yang mungkin kalian bisa bilang mesum(?). Pemuda itu bernama Nura Rikuo yang pastinya dengan tubuh Yokainya. entah kenapa saya sekarang merasa Yokai Rikuo menjadi super duper OOC?
"Waka! Waka sedang ngapain?" Panggil seorang wanita cantik yang berparas elok dan rambutnya yang panjang berwarna hitam kebiruan dan matanya yang berwarna kuning keemasan serta wanita itu memakai Kimono berwarna putih dan juga memakai syal yang berwarna putih juga. Nama Wanita itu adalah Yuki Onna tetapi dia sering disebut atau dipanggil Oikawa Tsurara
"Yuki Onna, maksudku ,Tsurara?" Panggil balik Rikuo dan Rikuo pun langsung turun dari Pohon Sakura yang baru dia duduki.
"Waka, sedang apa?" Tanya Tsurara dengan wajah yang sangat polosnya itu dan membuat wajah Rikuo tambah tersenyum mesum.
Rikuo hanya memandang Tsurara dengan senyum mesumnya itu dan dia langsung menggedong Tsurara dengan ala Bridal Style. Dan langsung membawa ke kamarnya. Tsurara yang sedang digendong ingin memberintak tapi percuma, Rikuo lebih kuat dari Tsurara. Akhirnya kamar Rikuo penuh dengan suara-suara tidak jelas dari Tsurara dan suara-suara nafsu dari Rikuo.
Kubinashi yang numpang lewat sedang berjalan santai di depan kamar Rikuo dan saat dia bejalan dia mendengar suara-suara aneh dari kamar Masternya itu dan dia langsung memanggil Kejorou, Kurotabo , Aotabo dan Kappa. Dan menanyakan suara apakah itu?
"Bagaimana kalau kita intipin? " Saran Kurotabo dengan suara kecil.
"Nanti kalau kita dimarahin bagaimana?" Ujar Aotabo sambil mengeluarkan keringat dingin.
"Tidak apa-apa, aku juga mau intipin!" Bisik seseorang kakek tua yang memiliki kepala yang panjang(?)
"Nurarihyon-sama" Teriak mereka dengan suara tertahan.
"Sssstt…. Jangan teriak !kalian akan ketahuan kalau teriak! Dan Kubinashi tolong buatkan bolongan(?) kecil di pintu kamar Rikuo" Perintah Nurarihyon , sedangkan Kubinashi hanya mengangguk dengan wajah sweatdrop.
Kubinashi membuat sebuah bolongan kecil dengan hati-hati dan juga pastinya dia yang mendapatkan giliran pertama untuk melihat aka mengintip. Setelah dia mengintip wajahnya memerah seperti lobster rebus dan dia juga langsung pingsan ditempat. Semuanya keheranan mengapa Kubinashi pingsan? Akhirnya Nurarihyon menyuruh Kejorou, Kurotabo , Aotabo dan Kappa agar segera mengangkat Kubinashi.
"Apa yang mengakibatkan Kubinashi pingsan?" Gumam Nurarihyon dengan wajah bingungnya. Setelah itu akhirnya dia segera mengintip apa yang barusan Kubinashi intip tadi. Nurarihyon langsung terkejut bukan kepalang, wajahnya hanya memerah dan dia langsung memalingkan wajahnya dan segera menuju ke ruangannya.
" Sepertinya besok aku harus menyuruh Zen untuk kesini dan lagi aku harus membicarakan ini nanti pada saat rapat besok" batin Nurarihyon.
Esoknya…
"Tsurara, tolong maafkan aku yang sangat mesum ini! Ini permintaan tubuh Yokaiku!" Ujar Rikuo sambil bersujud didepan Tsurara yang lagi baru bangun akan tidurnya.
"Eeeehh…Waa…Waka… jadi tadi malam bukan mimpi?" Tanya Tsurara dengan wajah merah.
"Bukan, jadi tolong maafkan aku!" Sujud Rikuo lagi, Tsurara yang sedang mendengarkan Rikuo pun langsung pingsan karena dia mengira kalau tadi malam itu hanya mimpi tapi ternyata betulan.
"Dengan begini aku bisa bersama Tsurara selamanya"(Yokai Rikuo)
"Bodoh! Kau kan tahu kalau aku sudah mempunyai Kana!"(Day Rikuo)
"Tapi kau dan manusia itu belum melakukan intim kan? Jadi dengan ini kau harus berpisah dengan orang itu!"(Yokai Rikuo)
"Mengapa?"(Day Rikuo)
"Karena Aku akan memprediksi bahwa Tsurara akan H-A-M-I-L dan aku akan bertanggung jawab akan hal itu "(Yokai Rikuo)
"TTTIIIDDAAAKKK…"(Day Rikuo)
Akhirnya, setelah perbincangannya dengan dirinya yang Yokai, dia langsung menelpon Kana dan meminta putus dengannya dengan beralaskan, kalau dia akan menikah dengan perempuan yang dijodohkan oleh Kakekknya, alasan yang tidak masuk akal.
7:00 PM
" Tsurara hamil, katamu!" seru Rikuo dengan wajah senangnya.
"Iya, Rikuo, mungkin karena kamu setengah manusia dan setengah Yokai jadi bisa kemungkinan Tsurara hamil" Ujar Zen dengan santainya sedangkan Tsurara yang mendengar itu langsung mengelus perutnya.
" Baiklah sudah kuputuskan! Aku akan bertanggung jawab akan hal ini dan aku ingin segera menikah dengan Tsurara besok jadi tolong siapkan, Zen! Aku akan mempercayakanmu untuk mengatur acara pernikahanku nanti!" Seru Rikuo lagi dan membuat Tsurara blushing parah dan Zen hanya menatapnya takjub dan mengangguk saja.
Akhir kata, Rikuo menikah dengan Tsurara dengan menggunakan tubuh Yokai nya, karena mereka menikah pada saat malam hari.
Esoknya, Rikuo memberi tahukan pada semua temannya yaitu Yura,Shima,Kiyotsugu,Natsumi dan Maki bahwa Dirinya dan Tsurara sudah menikah. Mengapa disitu tidak ada Kana karena Kana sedang lagi bersedih hati dirumahnya karena ditinggali oleh orang tercintanya.
Semua temannya memberi selamat kecuali Shima, dia langsung membeku ditempat dan dia hanya memberi ucapan selamat dengan sangat tidak ikhlasnya.
*Flashback : off and back to Rikuo p'ov*
" Waka… maksudku, Rikuo! Kau sedang apa?" Tanya Tsurara sambil mengambil posisi duduk disebelahku.
" Aku hanya mengingat masa lalu,ahahaha…." Tawaku hambar dan Tsurara hanya tersenyum manis dan dia langsung melihat Pohon Sakura itu.
"Tidak terasa sudah lima belas tahun kita menjalin hubungan suami istri,ya,Rikuo-kun?" Ujar Tsurara sambil tersenyum lembut kepadaku.
"Iya,Tsurara.." Jawabku sambil memandangnya. Kalian tahu! walaupun umurku sudah empat puluh tahun tetapi aku masih awet muda masi bisa dibilang seperti orang berumur dua puluh tahunan. Entah ada perasaan apa? Aku ingin sekali mencium istriku tercinta ini. Aku memajukan wajahku dan dia juga memajukan wajahnya.
3 cm..
2 cm..
1 cm..
"TOU-SAN! TANGKAP INII!". Sebuah teriakan yang mengaggetkanku dan membuatku tidak jadi mencium istri tercintaku. Anakku Ritsuo melempar sesuatu kepadaku saat kutangkap…,
'mengapa ada rambutnya,ya?'
"HHYYAAA! KUBINASHI! KAU MAU MEMBUATKU JANTUNGAN,RITSUO!" teriakku marah pada Ritsuo,sedangkan dia hanya ketawa sampai berguling-guling dan yang lainnya hanya ber-sweatdrop berjamaah.
'Anakku ini, seperti aku berumur saat delapan tahun' batinku dalam hati.
"Dia mirip sekali denganmu saat delapan tahun" kata Tsurara dan aku hanya tertawa hambar. Aku langsung mengahampiri Ritsuo sambil membawa kepala Kubinashi yang sedang pusing karena dilempar.
Aku menatap anakku dengan tatapan senyum yang mengerikan, dan dia langsung menghentikan tawanya.
"Tou-san, maafkan aku ". Anakku meminta maaf kepadaku dan aku sekarang mengubah senyumanku menjadi senyuman biasa.
" Iya, Tou-san memaafkanmu tapi jangan diulangi lagi,ya? Kasihan Kubinashinya" Kataku sambil menunjuk Kubunashi yang sekarang lagi memegang kepalanya.
"Iya!" Jawab anakku dengan senyum yang kekanak-kanakan dan aku langsung mengelus kepalanya.
Anakku ini benar-benar mirip denganku tetapi, aku yakin bahwa sebentar lagi dia akan menjadi Fourth Commander.
To be continued
Yuu : Gimana ceritanya?
Zexion : Menurut saya ceritamu no comment bagi saya
Yuu : Yayaya… terserah, baiklah daripada saya berbacot ria saya ingin memimta Review dari anda!
Zexion : Silahkan Mereview dan juga No Flame…
Yuu : Baiklah, sampaai jumpa chater depan…
Zexion : hnn…
