.
.
TITLE
Angel
CHAPTER
1
PAIRING
YunJae (Yunho x Jaeoong)
DISCLAIMER
This story is a work of pure fiction
WARNING
OOC :: Typos :: STRAIGHT alias GENDERSWITCH
.
.
:: SPOILER ALERT ::
.
.
28 tahun yang lalu
Seorang malaikat diturunkan ke bumi oleh Sang Waktu
Orang itu adalah aku
.
Ngomong-ngomong, kau pasti heran dengan salam perkenalanku. Yes, aku adalah malaikat yang diturunkan ke bumi.
Oleh Sang Waktu, aku diberi tugas membantu manusia menyelesaikan semua permasalahannya.
.
Aku pertama kali bertugas 28 tahun yang lalu. Jenisku selalu tetap: sebagai wanita berusia 28 tahun. Dari dulu sampai sekarang usia "manusia"-ku tidak akan berubah. Lalu berapa usia asliku?
Tanyakanlah pada Sang Waktu. Aku hanya bisa mengangkat bahu bila kau bertanya begitu.
.
Aku pertama kali bertugas di Tibet. "Surat tugas" dari Sang Waktu menitahkanku menjelma menjadi istri dari seorang kepala suku. Dengan cara itu aku membantu orang-orang di sekitarku dalam menyelesaikan masalah mereka.
Aku juga pernah menjelma menjadi penerima nobel dari Argentina yang menemukan sebuah formula untuk mengurangi penuaan.
Di Amerika Serikat, aku ditugaskan "menjadi" seorang guru konseling di suatu SMP.
Yang paling aku sukai, di Inggris aku menjadi kekasih pemain sepakbola. Aku memiliki acara TV sendiri berupa talk show. Jadi artis istilahnya. Tentu saja sesi curhat juga termasuk di dalamnya. Dan beberapa identitas lain di beberapa negara.
.
Mungkin kau bertanya, bagaimana bisa merubah identitas dalam 28 tahun hidupku sebagai malaikat yang diturunkan di bumi? Jawabnya mudah: aku bisa merubah-rubah fisikku sesuai fisik wanita tempat dimana aku ditugaskan.
Jika aku di Afrika, warna kulitku hitam.
Di Amerika, fisikku berkulit putih, berambut pirang dan bermata hijau, warna mata yang paling kusukai.
Ketika menjadi wanita Indian, kulitku berwarna kemerahan, berambut hitam, dan bermata kecil.
Dijamin, tidak akan ada manusia yang mengenaliku karena "tempat kerja"-ku yang berpindah-pindah dan kondisi fisik yang berubah.
.
Lalu bagaimana dengan sanak famili dari "wanita-wanita" tersebut? Yah, aku bisa bilang, itu bukan urusanku. Contohnya, ketika bertugas di India, aku harus "mati" karena mengikuti adat "sati" yaitu sang istri yang ikut mati karena mengikuti suami yang meninggal dunia. Di beberapa tempat disana masih saja ada tradisi kolot tersebut.
Di Amerika Serikat, takdirku adalah diculik oleh seorang murid yang sakit hati karena beberapa sesi konseling yang aku berikan. Murid tersebut menculik dan "membunuh"-ku. Tentu saja hanya fisik yang mati. Nyatanya, roh-ku mendapat tugas baru di tempat yang baru juga.
Saat ini aku bertugas di Korea Selatan. Aku hanya menjalankan titah dari Sang Waktu. Di negara mana, profesi apa, dan jangka waktu tugasku.
.
Aku tidak tahu kapan tepatnya aku dilahirkan. Aku hanya tahu bahwa aku mempunyai suatu tugas yang harus aku kerjakan.
Sang Waktu mengatakan bahwa aku dilahirkan dari seberkas cahaya. Cahaya yang ada sejak dahulu. Entah kapan itu.
Di Langit, mereka memanggilku dengan nama 'Angel.'
Di kemudian hari ketika aku hidup di bumi, aku mengetahui bahwa 'Angel' berarti 'malaikat' dalam bahasa manusia.
.
Sang Waktu menciptakan malaikat-malaikat untuk mengatur berbagai hal di dunia. Dan aku, tugasku sebagai malaikat adalah membantu malaikat yang lebih tinggi derajatnya untuk melaksanakan tugas-tugas mereka. Benar sekali, aku adalah malaikat dalam derajat yang paling rendah. Dalam dunia manusia, aku bisa diibaratkan sebagai pesuruh, apapun bidangnya.
Sang Waktu memberiku tubuh manusia. Tubuh wanita tepatnya. Aku diberi-Nya fisik dan anatomi sesuai wanita bumi.
Tubuh manusiaku bisa sakit, kedinginan, kepanasan.
Tubuh ini juga bisa mengalami proses reproduksi, mulai dari menstruasi, proses sebelum reproduksi, sampai proses melahirkan.
Dalam tugasku selama dua puluh delapan tahun ini, aku sudah 14 kali melakukan 'proses kelahiran seorang anak manusia.'
Bercinta? Tentu sudah ratusan kali kulakukan. Bukankah proses melahirkan anak manusia harus dilalui dengan proses pembuatannya terlebih dahulu?
.
Sekilas, aku tampak seperti wanita normal pada umumnya.
Tapi ada satu hal yang tidak bisa kulakukan.
Aku tidak bisa merasakan. Hatiku tidak bisa merasakan.
Tidak bisa merasakan panas, dingin, atau kenikmatan bercinta seperti manusia pada umumnya.
Hatiku seolah terpisah dari tubuhku.
.
Apa yang dialami oleh tubuhku, tidak dirasakan oleh hatiku.
Memang benar tubuh ini bisa sakit, atau merasakan panas dan dingin.
Tapi itu setelah aku memeriksanya, melihatnya dengan mata manusiaku.
.
Jika kepanasan akibat sengatan matahari, aku melihat kulitku kemerahan dan terbakar.
Jika terkena salju, maka kulitku akan kering dan berkerut.
Semua itu karena aku melihat apa yang terjadi dengan tubuhku, bukan merasakan apa yang terjadi dengan tubuhku.
.
Jangan tanyakan ketika aku bercinta dengan pasangan-pasanganku.
Aku benci harus berpura-pura terpuaskan.
Karena ini tugas yang harus aku laksanakan, maka aku harus menjalaninya.
.
Mungkin saja tubuh manusiaku merasakan nikmatnya, tapi hatiku tetap hambar.
Semua yang aku lakukan sebagai manusia, telah kupelajari sebelumnya.
Bagaimana aku berbicara, bersikap, tersenyum, tertawa, bersedih, dan masih banyak yang lain.
Aku hanya perlu bereaksi terhadap sikap manusia yang berinteraksi denganku.
.
Jika mereka mengajakku bicara, maka aku akan menanggapinya.
Jika ada yang meninggal, maka aku akan bersedih dan (mungkin) menangis untuk mereka. Tergantung seberapa dekat hubunganku dengan yang bersangkutan.
.
Sang Waktu tentu lebih tahu, kenapa dia tidak memberiku sebuah 'rasa.'
Mungkin karena dia ingin aku melaksanakan tugas tanpa 'merasakan,' tanpa 'terikat' oleh apa pun di dunia manusia yang fana ini.
.
'Rasa' adalah suatu kelemahan manusia terhadap sesuatu, entah itu terhadap uang, jabatan, atau bahkan manusia.
'Rasa' adalah suatu hal yang membangun sekaligus menghancurkan. Ini semua telah kupelajari di dunia manusia.
Ya, tentu saja Sang Waktu-lah yang lebih tahu daripada aku.
.
~ TBC ~
.
Author's zone
November.16.2013
Pertama kali bikin FF dengan genre fantasy kayak gini. Deg-degan *LOL* Mohon dukungannya yah :)
-Nina-
