Suara langkah sepatu menggema di gereja kuno seperti ini. Laki-laki berambut pirang dan bermata coklat emas itu berjalan dan membuka pintu masuk ruang ibadah. Ia berhenti dan melihat seorang pemuda sedang duduk menunduk ke arah lantai.
"Oh, ada apa? Sudah malam lho," ujar Shizuo kepada pemuda itu. Mendengarnya, pemuda itu berbalik dan sepasang mata merah menatap Shizuo dengan pandangan aneh.
"Ah, maaf Bapa. Aku tersesat jadi.." kata pemuda itu sambil tersenyum licik.
"Sayang sekali.."
"Yup."
Suasana menjadi hening sebentar namun pemuda itu langsung bertanya, "Apakah aku boleh bermalam di sini?"
Shizuo mengambil kacamata hitamnya dari saku dan menaruh alkitabnya di bangku panjang sebelah kirinya. Ia menunduk sebentar dan memandangi kacamatanya. "Boleh saja," katanya dengan suara kecil. "Tapi, apa kau tidak masalah?".
"Tentang?"
"Tidak apa-apa. Hanya saja..." Shizuo memakai kacamata gelapnya dan mengangkat bangku panjang di sebelah kanannya sambil berteriak, "Ini adalah gereja!"
Pemuda itu menyeringai senang dan Shizuo melanjutkan, "Brengsek! Seorang vampir tidak seharusnya ada di sini! Kau..kutu!". Pemuda itu bergerak melompat, menghindari bangku panjang yang dilempar Shizuo dengan cepat dan tertawa.
"Hee, kau ternyata sadar!"
Ia melompat ke depan Shizuo dan Shizuo mundur selangkah.
"Tapi sayang sekali,"
Vampir itu bergerak memeluk leher Shizuo dan mendekatkan mukanya ke pendeta itu.
"...kau kalah."
Dan ia menutup jarak di antara mereka dengan satu tarikan napas.
Terinspirasi dari doujinshi yang saya baca dari tumblr. Review please?
