Sadistic Kanibal
Yo... Husky datang dengan fict baru yang berjudul 'Sadistic Kanibal' kenapa pakai 'Kanibal' bukan 'Cannibal'? karena Husky lebih suka 'Kanibal' :D
Husky minta maaf kepada para readers karena fict ini merupakan fict Re-Post, karena Husky kehilangan accsess di account lama.
Old PenName : Siberians Husky
Let's check out!
Disclaimer © Masashi Kishimoto
Author © Shiberians Husky
Pairing : Naruto and Sasuke
Genre : Romance
Rate : M
Warning : Typo, EYD, YAOI
DON'T LIKE DON'T READ
Jika anda tidak menyukai cerita ini, anda dapat langsung klik gambar (X) di pojok kanan atas atau klik undo di pojok kiri atas.
.
.
Sadistic Kanibal
.
.
Chapter 1 : Cynical
Kurokaze High School, sekolah dimana murid dapat di sewa atau diperjual belikan. 'Costumers' adalah raja yang akan menyewa para murid. Para Guru? Oh bahkan para Gurupun bekerja seperti para murid, disewa atau di perjual belikan.
Pada dasarnya Kurokaze High School adalah sekolah akademi khusus untuk para laki-laki. Ada 2 tingkatan di sekolah ini, yang pertama adalah Kurokaze High School itu sendiri dan yang kedua adalah Kurokaze High School University. Letak High School dan Universitas tidak jauh. Hanya berjarak beberapa meter dan masih satu kompleks.
Sekolah ini menggunakan sistem asrama yang penghuninya tentu saja lelaki, baik High School ataupun Universitas. Dalam asrama ini dibagi menjadi 2 yaitu 'Pet' dan 'Host' tugas mereka sama yaitu melayani para Costumers, 'melayani' dalam banyak konteks. Bayarannyapun tak bisa dibilang murah. Hanya orang yang mempunyai uang banyak yang dapat menyewa mereka.
Prostitusi? ini tidak bisa begitu saja dibilang prostitusi. hanya orang pandai saja yang dapat masuk ke sekolah ini. Dalam akademi maupun non akademi, sekolah ini juga unggul, hanya dibatasi sekitar 90 murid unggulan setiap tahunnya.
Kurokaze High School juga merupakan sekolah elite. Dengan masuk sekolah ini, masa depan cerah akan di gapai, kerja di perusahaan, model atau artispun juga dapat diperoleh. Kebanyakan penyewa atau 'Costumers' mereka adalah konglomerat, kerjasama dan sifat saling menguntungkan juga diperhitungkan di sekolah ini.
Pemerintah? Pemerintahpun seakan tutup mulut akan sekolah ini. walaupun sekolah ini terbilang cukup terkenal akan tindakan prostitusinya, namun sekolah ini juga punya batasan dan syarat-syarat tertentu dalam memilih costumers. Ini bukan sekolah murahan yang hanya menjual muridnya.
Pemerintah mungkin menutup mulut karena sekolah ini juga membayar pajak yang tinggi pada negara, lagipula banyak juga lulusan Kurokaze yang menjadi pegawai pemerintah. Dan alasan lain adalah karena banyaknya Costumers dari perintah maupun konglomerat yang berpengaruh pada pemerintah.
Jangan anggap sekolah ini sekolah biasa. Karena pada dasarnya sekolah ini memang unggul dalam bidang apapun.
Dalam sekolah ini keadaanya juga 'bebas' seperti sekolah yang lain. Yang membedakan adalah Ketua Osis dipilih berdasarkan murid yang paling pandai dalam akademik maupun non akademik setiap 2 tahun sekali. Atau jika ingin menggeser posisi ketua osis yang sekarang maka harus ada penantangan dengan score akademik dan non akademik melebihi score Ketua Osis. Dan ketua osis berkuasa penuh atas asrama Host dan Pet.
"Jadilah kuat dahulu sebelum melawanku, bodoh!" ucapan itu keluar dari mulut ketua OSIS Kurokaze High School, Naruto Uzumaki. Arogan, angkuh, kasar, licik dan sadis adalah sifatnya, namun dibalik itu ia mempunyai nilai sempurna dalam akademik maupun non akademik.
Naruto termasuk dalam kelas 'host' yang harga sewa permalamnya paling tinggi diantara murid 'host' yang lain. Banyak wanita pejabat diluar yang sering menyewanya. Sekedar menemani atau bahkan 'tidur' bersama.
"Untukmu, Idiot, jangan pernah menantangku kalau bahkan nilaimu belum bisa menyaingiku" lanjut Naruto sembari meremas kuat kerah baju siswa tersebut.
"Kalau motifmu hanya untuk membalas dendam karena pacarmu tidur bersamaku, maka seterusnya kau akan menjadi pecundang" ungkap Naruto angkuh. "Kenapa kau tidak berpikir alasannya mengapa pacarmu lebih ingin tidur bersamaku dibandingkan denganmu? Atau kau cemburu karena kau juga ingin tidur bersamaku?" ia menyeringai sekilas.
"Sikapmu sangat tidak sopan terhadap Ketua OSIS. Kau harus menjadi tawananku selama sebulan" Naruto menulis nama pemuda itu di buku kecilnya. "Jika sikapmu tidak berubah selama sebulan kau tau sanksi apa yang kau terima, bukan?" ia tersenyum licik. "Jika tidak mau berurusan denganku, maka bersikaplah baik sebelumnya" Naruto berjalan pergi dengan cengiran kemenangan.
-'prakk'
"Aku tak melihat jalan" ucap siswa bersurai biru kehitaman itu. Dengan berani ia menabrakkan jus kaleng hingga membuat baju Naruto basah. Naruto menatapnya geram, ia tau bahwa pemuda itu sengaja, lantas ia membaca nama di seragam laki-laki yang menabraknya.
"Sasuke Uchiha, mulai sekarang kau menjadi tawananku" ucap Naruto.
Sadistic Kanibal
'tawanan' atau 'sandera' adalah sebutan bagi tumbal yang diberikan untuk Naruto, yaitu orang yang dianggap paling buruk di kelas atau tidak disukai teman mereka. Hal yang dilakukan Naruto kepada mereka adalah memberinya 'pelajaran' yaitu konseling tersendiri bagi para murid tersebut. Namun beredar gosip kegiatan 'konseling' itu adalah kedok Naruto untuk 'meniduri' sanderanya.
Suara ketukan pintu itu terdengar di dalam ruangan khusus Ketua OSIS saat Naruto sedang membaca sebuah majalah porno entah didapat dari mana. "Masuk" dengan malas Naruto menyuruh tamunya untuk masuk.
"Sasuke Uchiha, sandera kelas 2-5" ucap pria bersurai hitam kebiruan itu dengan cueknya.
"Duduklah" Naruto berseringai sembari menutup majalah pornonya.
"Membawa majalah porno ke sekolah adalah tindakan terlarang sesuai pasal 14 ayat 2" ucap Sasuke yang langsung bergerak duduk di depan Naruto.
"Ho... begitukah? Lalu kau mau apa? Melaporkanku ke petugas kedisiplinan?" lanjut Naruto seraya mengangkat kakinya ke atas meja.
"Tindak yang tidak sopan melanggar pasal 18 tentang sopan santun" balas Sasuke dengan wajah datarnya.
"Jadi itu kebiasaan burukmu?" Naruto mengernyitkan matanya.
"Mengingatkan teman bukanlah suatu keburukan" sanggahnya.
"Apa aku bilang kita berteman?" ucap Naruto sarkastik. "Biar kulihat..." Ucap Naruto sembari membuka buku catatan kecil bersampul hitam miliknya. "Sasuke Uchiha, murid pindahan. Anak seorang Jendral Militer bernama Fugaku Uchiha" ia menatap Sasuke sebentar "Selalu mendapat nilai sempurna dalam bidang akademik, dan mendapat nilai cukup memuaskan dalam non akademik. Kepribadian sopan, rajin" ia menutup bukunya seraya sedikit menyeringai "kurasa buku ini salah, menurutku sikapmu itu angkuh dan sombong? Ah benar... sikapmu benar-benar buruk" seringai Naruto.
"Sikapmu lebih buruk" balasnya.
Naruto hanya mendengus sembari menyeringai, "Jika aku buruk kau apa, hn?"
"Setidaknya aku tidak pernah melanggar tatatertib sekolah" balas Sasuke datar.
"Cih!" Naruto berdecik malas. "Kau tau kan konsekuensi menjadi tawananku?" Sasuke hanya menatap Naruto dengan datar.
"Apa hanya itu?" Sasuke melihat jam tangannya lalu beranjak pergi. "Hal seperti itu seharusnya kau bisa bicarakan selama lima menit, ini sudah berjalan hampir lima belas menit. Aku pamit" ucapnya sarkastik sembari beranjak dari kursi yang ia duduki, belum saja berjalan beberapa langkah lengannya sudah ditarik oleh Naruto.
"Mulai sekarang kau juga menjadi slave-ku, mengerti?" ia menyeringai menang atas Sasuke.
"Apa sudah selesai?" Sasuke melepaskan pegangan tangan Naruto di lengannya. "Kau membuang-buang waktuku" lanjutnya dengan menampilkan wajah Stoicnya, lalu berjalan keluar.
Belum sempat membuka pintu Naruto sudah menarik tangan Sasuke lagi, menyudutkan tubuh raven itu didepan pintu dengan posisi tubuh Naruto menghimpit tubuh Sasuke.
"Siapa yang menyuruhmu pergi?" Naruto makin menyeringai, wajahnya ia dekatkan pada wajah Sasuke. "Bukankah kita sedang ada janji sekarang ini?"
"Mau apa kau?" ucapnya tenang dengan wajah stoicnya.
"Memangnya aku bisa apa?" Naruto menyeringai, detik berikutnya ia mencium bibir Sasuke, menciumnya dalam. Bukannya balasan ciuman dari Sasuke, namun sebuah gigitan di bibir Naruto hingga berdarah yang di perolehnya.
Sasuke menatap dingin Naruto, namun Naruto justru membalasnya dengan menyeringai. "Sepertinya aku harus bermain kasar" ucap Naruto seraya menunjukkan dasi berlogo Kurokaze High School di depan mata Sasuke. entah sejak kapan dasi Sasuke sudah dilepas oleh Naruto. Sasuke sempat berekspresi kaget dan menyentuh kerah bajunyanya akan dasinya yang hilang sebelum dengan sigap Naruto mengikat tangan Sasuke dengan dasi Sasuke sendiri.
"Bukankah aku sudah bilang agar kau menurut?" Seringaian tak henti-hentinya lepas dari wajah Naruto, tangannya ia gerakkan melepaskan dasinya sendiri.
"Wajah baru Kurokaze High School, bukankah kau masih dalam tahap trining? Sampai mana kau di ajari Anko sensei? Ciuman? Atau bahkan sudah eksekusi kelas 'Host' dan 'Pet'?" Naruto menutup mata Sasuke dengan dasinya, mengikatnya dengan kuat.
Sasuke sedikit menyeringai dibalik matanya yang di tutup. "Apa begitu penting bagimu?"
"Kurasa kau bahkan tak akan membiarkan dirimu masuk dalam kelas 'pet', benar?" Naruto mulai melepaskan ikat pinggang Sasuke. "Orang sepertimu..." Naruto berbisik di telinga Sasuke, Naruto yakin saat ini leher Sasuke lebih sensitif merasakan nafasnya. "Pasti tidak akan mau menjadi pet" bisiknya lagi di telinga Sasuke sebelum akhirnya Naruto mencium telinganya hingga turun ke lehernya. "Berteriaklah semaumu, ruanganku kedap udara. Kau bahkan bebas mendesah jika kau mau" seringainya saat bertubi-tubi Naruto menghempaskan cumbuannya pada leher Sasuke, membuat pemuda raven itu harus menahan erangannya.
"A-apa yang kau lakukan?!" Suara Sasuke mulai terlihat panik, terlebih saat Naruto menjamah bagian bawahnya.
"Bukankah kita sedang berkencan?" Naruto makin berani mengelus kejantanan Sasuke, Naruto tak henti-hentinya memainkan jari-jarinya di celana Sasuke, memaksa benda milik pemuda raven itu berdiri tegang hingga sang empu sedikit menggelinjang.
"He-hentikan, jangan bercanda!" Sasuke mulai bernada keras.
Naruto sedikit terkekeh, ia sangat suka melihat sanderanya marah seperti itu. "Apa kau takut?" Naruto mengangkat dagu Sasuke dan mencium bibirnya sekilas. "Lebih baik kau diam dan menikmatinya" tangan Naruto mulai bergerak menurunkan celana Sasuke, menampilkan kejantanannya yang masih dibalut kain. "Sexy" bisiknya tepat di telinga Sasuke.
Dengan gencar Naruto kembali mencumbui Sasuke, menjilat lehernya dengan sesekali menggigit kecil cupingnya. Tangan Naruto bergerak membuka seragam Sasuke, melepaskan kancingnya. Hingga kulit nan putih terekpos manis di depannya. Walau seragam putih itu masih menggantung di tubuh Sasuke namun pemandangan di depan Naruto sanggup membuat Naruto makin menyeringai.
Naruto mengelus kulit putih itu dari leher, dada, perut dan pinggangnya. "Kau menjaga kulitmu, heh?" tangannya bergerak meraih bongkahan bawah Sasuke, mengelusnya dengan sesekali meremasnya. Bibirnya mulai kembali menciumi leher Sasuke, menjilatnya dengan lihai. Hingga lidahnya bertemu dengan nipple pink Sasuke, menjilatnya menyesapnya dan digigit kecil, membuat sang empu menahan erangannya.
"Nghh... me-meyingkirlah, bodoh!" Sasuke masih mencoba memberontak. Tak berhenti dari situ kaki Sasukepun bergerak menendang perut Naruto, mendorong tubuh pemuda pirang itu dengan sisa tenanganya. Namun hal itu tak begitu berarti karena keterbatasan tangan dan mata Sasuke yang terikat.
Sedikit geram akan tingkah sanderanya yang tak mau tenang akhirnya Naruto langsung membalikkan tubuh Sasuke hingga tubuhnya terhimpit menghadap pintu keluar. Dengan lekas Naruto langsung menurunkan resleting celana Sasuke, mencoba mengeluarkan kejantanannya. Tak berhenti dari situ Naruto langsung menurunkan kain tipis—satu satunya hal yang masih menutupi kejantanan Sasuke.
"Ma-mau apa kau?!" Sasuke sedikit tertahan.
Pemuda pirang itu tersenyum tipis, "Kau juga akan tau" ucapnya sambil menjilat telinga si raven.
Tanpa aba-aba Naruto langsung memainkan penis Sasuke yang menegang, meremas dan mencengkram batang penisnya. tak berhenti dari situ, sesekali Naruto memainkan dua kantung di bawah penis Sasuke.
"Agghhh!—Nghhhh—" Sasuke tersedak ketika tangan dingin dan besar milik Naruto menjamah batang kemaluannya, ia menengadahkan kepalanya, mencoba menahaan sengatan nikmat yang mulai menjalar di tubuhnya.
Naruto menyeringai saat melihat reaksi tubuh Sasuke, tangannya bergerak mengocok penis itu, memanjakannya naik turun. "Naru—hghhh" desah Sasuke, kakiknya bergetar nikmat akan rangsangan nikmat yang di berikan Naruto di bagian bawahnya.
"Hgghh—hhh" desah Sasuke dengan nafas yang tersenggal-senggal tak beraturan. Cairan pre-cumnya mulai keluar, membuat tangan Naruto semakin licin dibuatnya.
Sementara tangan kanan Naruto masih memanjakan penis Sasuke, tangan kirinya bergerak melepaskan sabuk dan celananya sendiri, menampilkan batang penisnya yang sudah tegang.
Naruto sedikit memijit-mijit penisnya sebelum akhirnya ia mengangkat pinggul Sasuke, mencengkram pinggang Sasuke dan memposisikan penisnya di depan hole Sasuke. "A-Aapa yang akan kau laku—AGHHHH—!"Sasuke berteriak dengan keras saat tanpa permisi Naruto memasukkan penisnya dalam hole Sasuke, menyodok lubang analnya. Cairan merah menetes pelan dari lubang Sasuke, ia mencengkram tangannya kuat sambil mengerjap kesakitan, menahan sakit yang menyeruak dari lubang analnya. Rasa perih yang luar biasapun menjalar di anus Sasuke, ia yakin anusnya pasti terluka sekarang.
"Shhh... tenanglah. Kau tak akan mati hanya dengan seperti ini" ucap pemuda pirang itu dengan menyeringai. kemudian Naruto mulai menggerakkan pinggulnya dengan pelan, membuat Sasuke mulai merintih menahan sakit.
Naruto mulai mengatur rytme hentakan pinggulnya, tangannya bergerak memainkan penis Sasuke lagi, memanjakan penis itu naik turun.
"St-stop! Hghh!" Sasuke mulai gusar saat tangan lihai Naruto lagi-lagi meremas-remas kejantanannya. Naruto bahkan tak peduli dengan permintaan stop Sasuke, pinggulnya bergerak lebih keras seraya tangannya terus memanjakan kejantanan Sasuke, membuat sebuah sensasi yang aneh, antara sakit dan nikmat untuk Sasuke.
Tanpa sadar desahanpun keluar dari bibir Sasuke hingga membuat Naruto menyeringai. Sang dominator justru lebih keras memijit penis mangsanya dengan cepat, tak lupa dengan sodokan keras di bagian bawahnya.
"Na-Naruhh!" Sasuke kualahan, pinggul Naruto sedari tadi bergerak konstan menghantam dinding rektum hangat itu. tak bisa di pungkiri, tubuh Sasuke pun sudah diselubungi rasa nikmat yang luar biasa. Hingga tanpa disadari tubuhnya melengkung kebelakang, menikmati sensasi surgawi yang diberikan dominator.
Sasuke menjerit tertahan, ia bisa merasakan penis dengan otot berdenyut itu menghantam prostatnya. "He-hentikan!" Sasuke justru mencoba menggerakkan otot rektumnya untuk mencoba mengeluarkan benda keras itu dari analnya, namun bukannya keluar justru hal tersebut membuat Naruto mendesah nikmat.
"Hghh—Apa kau sedang menggodaku?" ucap Naruto seduktif tepat di telinga Sasuke. lidahnya bergerak menjilati cuping Sasuke. pinggul dan tangannya terus bergerak, menciptakan decakan khas antara keduanya.
"Argghhh!" Sasuke mengerang saat lagi-lagi penis sang ketua osis itu menghantam titik prostatnya. Rasa nikmat membuat Sasuke sedikit melebarkan pahanya, memberikan akses pada Naruto untuk terus menggagahinya dengan sodokan keras.
Sasuke terengah-engah, Naruto jusru memasukkan jari telunjuk dan jari tengahnya ke dalam rongga mulut Sasuke, dengan erotis Sasukepun langsung menjilatnya dan menyesapnya hingga saliva pun jatuh dengan sexy nya ke tepi bibir Sasuke.
"Ahhk-hh" Sasuke terus mendesah saat Naruto menghentakkan pinggulnya lebih keras.
"Arghh—Sasuke—nikmat" racau Naruto yang mulai gila akan kenikmatan surgawi itu. peluh di tubuhnya terus keluar tanpa henti, hingga seragam Naruto pun sedikit basah akibat keringatnya sendiri.
"Hhh—Naruto—Aku akan—" mengerti dengan ucapan Sasuke Naruto justru menarik dagu Sasuke dan menciumnya dalam. pinggulnya justru makin ia sodokkan lebih keras hingga paha Sasuke bergetar hebat dan nafasnya terengah engah menahan nikmat yang luar biasa. Ia tak tahan lagi, kepuasan itu hampir di capainya, prostatnya terasa sangat nikmat saat dengan berulang dihajar oleh dominan. Pertahanannyapun runtuh, Sasuke ingin lekas mengeluarkan sperma yang membuncah di ujung kejantanannya.
"Sedikit lagi—Aghh!" Naruto menggeram seraya memejamkan matanya penuh kenikmatan. "Hhh- keluar!" racaunya ketika pinggulnya menghentak beberapa kali ke anal Sasuke sebelum mengeluarkan cairan spermanya.
Detik selanjutnya Sasuke juga berteriak keras, tubuhnya bergetar hebat "Aghhh!—Naruto!" tubuh Sasuke melengkung dengan indah, memuntahkan cairan putih kental itu hingga mengenai pintu, nafasnya masih terengah-engah.
Naruto menghentikan kegiatannya, melepaskan penisnya di liang Sasuke hingga berbunyi 'plop' , setelahnya Naruto bergerak melepaskan ikatan di tangan dan mata Sasuke. Ia memandang mata Sasuke sebentar sebelum akhirnya ia mencium Sasuke lagi, mencumbu bibir itu dengan halus. "kau melakukannya dengan baik" ucap Naruto dengan seringaian.
"Apa kau puas?" ucapnya dengan nada keras. Sasuke langsung bergerak mengenakan pakaiannya dan merapikannya. "Orang sepertimu tak ada bedanya dengan Anjing!" ucapnya sarkastik seraya membuka pintu dan meninggalkan Naruto yang masih berdiri terdiam.
"Anjing, huh? bukankah kau juga menikmatinya?" Naruto sedikit tertawa dan menyisir rambutnya dengan lima jarinya. "That's mean, I just got dumped, right?" ucapnya seraya tersenyum.
"It's great that our body really compatible"
Sadistic Kanibal
Suara ketukan pintu pagi itu terdengar di dalam ruangan khusus Ketua OSIS saat Naruto sedang membaca beberapa laporan. "Masuk" dengan cuek Naruto menyuruh tamunya untuk masuk.
Pemuda bersurai hitampun akhirnya memasuki ruangan Naruto, tak lupa menutup pintunya kembali dan duduk di depan Naruto. "Naruto, akan ada rapat dua jam lagi di ruang rapat" ucapnya seraya memberikan sebuah buku catatan kecil.
"Hari ini ada lagi, Sai?" Naruto hanya menatap buku di atas meja yang disodorkan pemuda bersurai itu.
"Ya, sepertinya ada beberapa 'pet' yang akhir-akhir ini menerima job di luar pengetahuan sekolah" balasnya seraya membuka bukunya, menunjukkan pada Naruto beberapa deret nama disana.
Sai adalah ketua dewan kedisiplinan sekolah. Sikapnya bisa dibilang manis, namun di balik kemanisannyapun tersimpan banyak tipuan di dalamnya. Sai termasuk dalam kelas 'host'. Sikap gentle, senyum manis dan wajah tampan membuatnya banyak digilai wanita pelanggannya. Dan lagi, Sai adalah teman baik Naruto.
"Sebenarnya mereka itu mau cari mati apa?" Naruto melempar laporannya entah kemana saking jengkelnya. Tangannya ia lipat di depan dada seraya kakinya ia naikkan ke atas meja. "Beritaukan mereka untuk datang kemari seusai sekolah esok" lanjut Naruto.
Sai hanya mengangguk paham, tangannya bergerak mengambil jus kotak disakunya lantas meminumnya. "Apa sikapmu kemarin tidak keterlaluaan?" ucap Sai.
"Kurasa tidak. Dengan begitu dia akan lebih cepat mengaku, bukan?" Naruto menaikkan satu alisnya.
"Lantas bagaimana dengan pertukaran pelajar lusa? Bukankah kau kandidat di Shirasu High School? Apa kau sudah bersiap-siap?" ucap sai seraya menyesap minumannya.
"Belum" balas Naruto singkat.
"Apa kau terlalu sibuk mengurusi sanderamu sampai-sampai belum melakukan persiapan, heh?" sindir Sai.
"Kau tau bukan, aku menemukan sandera baru yang bagus" ucap Naruto sembari membuka-buka file di laci mejanya, seringainya pun terpampang.
"Apa kau mau pamer?" Sai tertawa terbahak-bahak. "Aku tak akan betah melakukannya jika itu kau. Seperti bermain dengan api" Sai sedikit menyeringai. "Tapi kau terlihat menikmatinya, benar?"
"Anggap saja aku menikmatinya" Balas Naruto menyeringai.
...
...
To be continued...
...
...
Notes :
1. Thanks to keiji wolf yang mengijinkan saya membuat fict ini dengan nama dan ide cerita dari latar fict anda. saya sangat berterimakasih wolf-san.
2. Special thanks untuk para readers yang sudah membaca.
3. Maaf untuk para readers jika lemonnya terlalu cepat dan kurang hot atau terdapat kekurangan lainnya.
Untuk fict perdana Husky ini
Please Review...
NB : Chapter 2 akan di update dalam waktu dekat
Sincerely
Siberians Husky :D
