halo, balik lagi dengan fic aneh.

maaf kalau mengganggu dengan fic ini.

Saya ucapkan terima kasih bagi yang mau membaca fic ini

dan juga tuhan yang maha esa yang mengijinkan saya membuat fic ini.

tanpa banyak basa-basi silakan membaca

disclaimer: masashi kishimoto

Gara-gara ceroboh

.

Chapter 1

Kota Konoha termasuk kota yang kecil karena kota ini terletak sangat strategis. Kota ini di kelilingi bukit-bukit hijau dan persawahan yang luas sehingga udara di kota ini sungguh sejuk ditambah dengan sebuah danau besar yang berada tepat di tengah kota ini. Penduduk lokal jarang yang suka menggunakan kendaraan bermotor kecuali jika mereka ingin keluar kota. Mereka lebih suka menjalankan aktivitas mereka dengan berjalan kaki atau dengan menggunakan sepeda kemana-mana. Didaerah perbukitan sebuah monument wajah bergambarkan 4 wajah manusia yang dibuat dengan skala besar. Monument ini termasuk bagian daripada sejarah kota ini yang dimana wajah patung ini adalah wajah orang-orang yang paling berjasa bagi desa ini, mereka biasa disebut dengan HOKAGE, sebuah gelar bagi setiap pahlawan desa yang berani untuk melindungi kota ini. Tidak jauh dari situ, sebuah sekolah SMA yaitu Konoha High School didirikan tepat mengarah ke monument itu, yang dimana agar siswa yang sedang menempuh pendidikan disekolah itu dapat melihat secara dekat dan langsung monument tersebut sehingga para siswa diharapkan agar dapat menghormati para pahlawan desa tersebut. Akan tetapi sekolah itu juga memiliki seorang murid pembuat onar yang notabene sering teriak-teriak dan membuat kegaduhan dikelasnya. Saat ini sang murid pembuat onar tersebut sedang berdiri didepan pintu kandang ayam, disisi kiri sekolah tepat dimana hewan-hewan piaraan sekolah dirawat dan dipelihara secara rutin. Cukup aneh untuk seorang siswa berambut kuning landak dengan mata biru laut yang mempunyai tanda lahir seperti kumis kucing di wajahnya sedang diam terpaku tepat didepan kandang ayam ini. Tapi mengingat bahwa murid landak(?) ini adalah tukang pembuat onar maka sesuai yang dapat kita tebak anak ini tengah mendapat hukuman.

"AHH! Kenapa aku harus mengerjakan ini sih!" keluh si rambut pirang tersebut dengan tampang harap-harap cemas alias takut. "Guru Kakashi~ apa tidak ada hukuman lain selain mengambil telur ayam-ayam ini."

"Ada."Sang guru yang bernama Kakashi itu hanya menjawab sambil lalu. Mata anak itu langsung berbinar-binar senang mendengar hukumannya yang akan diringankan. "Bersihkan seluruh ruangan disekolah ini, bagaimana menurutmu Naruto?" semangat anak yang di panggil Naruto itu langsung anjlok, sementara guru Kakashi hanya membentuk huruf n dimatanya. Mau tidak mau Naruto harus melakukan tugas ini, dari pada membersihkan seluruh kelas, bisa-bisa dia bakal berada semalaman disekolah ini, mengingat bahwa ada rumor kalau sekolah ini berhantu dimalam hari. Mengingat hal mengerikan itu jiwa pembuat onarnya langsung ciut seketika.

"Sudahlah Naruto, kau cuman kusuruh mengambil telur-telur ayam itu kok." Naruto mendengus kesal, sebenarnya dia tidak takut dengan ayam. Ayam baginya hanya seperti makhluk siap potong dengan cara mengenaskan, sayangnya ayam sekolahnya berbeda, mereka dikenal dengan keberingasannya, terutama ayam jagonya, yang dapat menghajar hingga babak belur layaknya Muhammad Ali. Bagi orang-orang yang berani masuk kedaerah kekuasaannya(Kandang ayamnya), maka nasib buruk akan menimpa mereka. Tapi, bagaimanapun itu cuman rumor belaka walau memang ada kebenarannya dimana ayam-ayam sekolah itu aggressive. Jadi intinya Naruto takut dengan ayam-ayam sekolah.

Dengan sebuah tekad yang kuat untuk menyelesaikan tugas berani matinya(?) maka Naruto memberanikan diri masuk kedalam kandang ayam, dengan berbekal sapu ditangan kanan sebagai pedang dan krangkeng kayu berbentuk setengah lingkaran yang bertugas sebagai tameng sekaligus penjebak ayam agar para ayam dapat masuk kedalam benda tersebut dan tidak akan keluar sampai dia dapat mengambil telur-telur tersebut. Tepat ketika kaki kanannya masuk kedalam kandang suara kokok-kokok para ayam berhenti, digantikan dengan tatapan tajam mengarah kepada Naruto, terutama sang ayam jagonya. Naruto menelan ludahnya, dia mencoba mengusir seekor ayam betina dengan sapunya, tapi apa yang terjadi sodara-sodara? Ternyata cara mengusirnya Naruto berhasil! Tapi bukannya si ayam pergi malah ayam tersebut menyerang Naruto dengan berusaha mematukinya. Dengan sigap, Naruto menamengi dirinya dengan krangkeng kayu, cara itu berhasil membuat ayam itu mundur tapi ayam-ayam yang lain datang untuk membantu. Mereka menyerbu Naruto secara membabi-buta alias menubruk Naruto secara bersama-sama dan sukses membuat Naruto jatuh. Sang guru hanya menatap muridnya dengan wajah kasihan tapi tak melakukan tindakan apapun. Inilah contoh guru yang tidak bertanggung jawab. Jangan diikuti yah para guru! *diRaikiri!*

Naruto masih saja meringkuk kesakitan akibat serangan patukan dari para ayam secara membabi-buta, terutama sang ayam jago yang dari tadi mematuk dengan ganasnya. Sepertinya si ayam jago menikmati momen-momen ini sehingga dia mematuk tanpa memikirkan rasa peri kemanusiaan dan juga hukum HAM, itu karena dia memang bukanlah MANUSIA melainkan HEWAN. Tanpa sengaja salah satu ayam yang berada disitu mematuk(yang entah bagaimana caranya) bagian vital Naruto yang berada di selangkangan kakinya. "HUAAAAAAAAA!" Naruto berteriak kesakitan dan itu memang sakit sekali. Dengan segenap kemarahan yang dia miliki, Naruto bangkit menjatuhkan para ayam dan mengibas-ngibaskan sapunya secara membabi-buta dan itu membuahkan hasil mementalkan para ayam kurang asam itu menabrak dinding. Sepertinya ini adalah ajang balas dendam Naruto kepada ayam-ayam laknat tersebut.

Kini, para ayam pun terpojok. Mereka hanya berkokok ketakutan. Sementara Naruto hanya tertawa-tawa setan dan dengan gemulainya dia melempar krangkeng kayu kepada para ayam dan kerangkeng tersebut dengan sukses telah memenjara para tahanan ayam kurang asam tersebut. Melihat kesempatan emas ini Naruto cepat-cepat mengambil semua telur yang ada dan segera keluar kandang. Sementara para ayam betina hanya menangisi kepergian para telur-telur mereka. Dilain pihak sang ayam jago dengan gagah berani berjalan kearah para ayam betina dan berkokok ria.

"Kok kok kok, kok kok kok!(sudah jangan bersedih, kita bisa membuatnya lagi!)" tiba-tiba ayam jago tersebut langsung dihajar oleh salah satu ayam betina disitu dan terjadilah keributan besar dikandang ayam kecil itu.

"Guru Kakashi, nih telur-telurnya!" Naruto menyerahkan telur-telur tersebut dengan muka penuh bekas patokan.

Sementara si guru tak bertanggung jawab itu hanya mengucapkan, "Kerja bagus." dan pergi meninggalkan Naruto sendirian tanpa memperdulikan seluruh luka yang dialami muridnya. Sementara Naruto? Dia hanya berdiri mematung.

.

.

.

.

"Makanya jangan berbuat usil terus." Ujar seorang dokter sekolah yang bernama Rin. "Inilah akibatnya kalau kamu membuat keributan terus, kamu sendiri tahu kalau Kakashi itu bagaimana?" Naruto cuman mendengus kesal sementara sang dokter mengobati luka-lukanya dengan kapas yang diberi obat merah. Memang Kakashi adalah guru aneh yang memberikan muridnya hukuman mudah tapi susah, yang susah ditambah susah. Pernah Naruto disuruh sit up sebanyak 10 kali diatas pagar pembatas yang berada diatas atap sekolah. Dari pada dia mati gara-gara sit up bodoh dan tidak masuk akal mending dia lari naik tangga dari lantai dasar hingga atap sekolah secara bolak-balik, tapi masalahnya sekolah itu terdiri dari 4 lantai dan dia harus lari sebanyak 20 kali dimasing-masing tangga yang menghubungkan antara lantai dasar dan atap, lebih parahnya lagi ada sekitar 3 tangga yang memiliki ciri-ciri seperti itu, satu yaitu tangga utama dan dua yang lainnya adalah tangga darurat. Jika di jumlahkan maka ia berlari naik turun tangga sekitar 60 kali! Setelah melakukan lari naik turun tangga yang konyol Naruto langsung pingsan dan dibawa ke ruang perawatan sekolah. Mengingat hal itu, Naruto langsung sweatdrop.

"Nah, sudah selesai!" ujar Dokter Rin sambil menempelkan plester terakhir di pelipis mata kanan Naruto. "Terima kasih, Kakak! Kakak dokter memang paling baik!" Rin hanya tertawa dipuji Naruto.

"Lain kali jangan bertindak macam-macam yah Naruto, Ingat jangan sampai di hokum Kakashi lagi," Namun Naruto hanya cengengesan dan menjawab, "Walau itu mustahil tapi akan aku usahakan, Ehehehehehe!" perkataan Naruto tadi hanya membuat Rin menghela nafas panjang.

"Kalau begitu aku pergi dulu yah kakak Rin! Terima kasih atas pengobatannya!" ucap Naruto bersemangat sambil menutup pintu ruang perawatan sekolah, sementara Rin hanya menggeleng-gelengkan kepala dan melanjutkan membaca buku tentang pengobatan medis.

Naruto tengah berjalan melewati halaman depan sekolah, tiba-tiba seekor anjing.. Bukan, seekor Rubah bewarna orange tengah berlari menghampirinya. "KYUU~" suara itu berasa dari sang rubah yang masih berlari mendekati Naruto. Setelah Rubah itu duduk didepan Naruto ketika dia sampai didepan tuannya.

"Oi, Kyu, baik sekali kamu mau datang menjemputku." Ucap Naruto sambil berjongkok dan mengelus kepala sang Rubah. Rubah yang dipanggil Kyu itu hanya mengeluarkan suara keenakan dan dia mulai milingkar disekitar tubuh Naruto sambil mengusap-usapkan bulu lembutnya pada tuannya. Tuannya hanya mengelus-ngelus bulu lembut Kyu dan berdiri.

"Mumpung kamu disini, ayo main lempar kayu." Ajakan Naruto di sambut dengan gong-gongan seperti anjing yang sama sekali berbeda dengan dengan yang tadi. Mereka berdua berlari menuju taman kota yang berada di pusat kota.

Sesampainya mereka di taman, Naruto segera mencari sebuah ranting pohon untuk bermain lempar kayu bersama Kyu, sementara Kyu sudah mengambil sebuah ranting pohon. "Kyu! Bilang dong kalo sudah dapat, ayo kita mulai!" ujar Naruto bersemangat. Kyu yang sudah tidak sabar segera memasang kuda-kudanya sambil melihat ranting pohon yang dipegang Naruto.

"Siap? HYAAA!" Naruto melempar dengan penuh semangat dan itu mengakibatkan ranting itu terlempar sangat jauh, tapi entah mendapat atau memang bakat, si Kyu dapat berlari mengejar ranting tersebut dan menangkapnya dengan melompat.

"Wah, Kyu, kau punya bakat menjadi hewan atletik, tak salah aku memungutmu dihutan dulu." teriak Naruto dari jauh. Kyu hanya mengeluarkan suara erangan malu-malu dari jauh walau tidak terdengar oleh Naruto. Kyu memang hewan pungutan Naruto, dia ditemukan oleh Naruto secara tidak sengaja ketika Naruto sedang menjalani kemah musim panas, waktu itu keadaan Kyu memang lemah karena dia masih kecil waktu itu, dia tersesat dihutan dan terpisah dari induknya dan keadaannya sungguh kotor dan mengenaskan. Karena tidak tega, Naruto langsung memungut anak rubah itu dan membawanya ke camp tanpa ketahuan sama sekali oleh guru pengawas. Setahun setelah kejadian pemungutan itu sekarang Kyu adalah rubah besar seukuran anjing golden retriever, hanya saja dia itu rubah, bukan anjing.

Setelah beberapa kali melempar ranting tersebut, tanpa sengaja Naruto melempar ranting itu kearah semak-semak tapi Kyu masih mengejarnya. Tak beberapa lama, kyu kembali membawa ranting yang Naruto lempar tadi, tapi kali ini Kyu tidak hanya membawa ranting melainkan sebuah benda seperti kain bewarna hitam.

"Ini apa Kyu?" Tanya Naruto sambil mengambil kain tersebut dari mulut Kyu. Ketika dia perhatikan baik-baik itu bukan kain biasa melainkan sebuah pelindung kepala dengan lambang lingkaran spiral dan sebuah segitiga kecil yang menempel miring disalah satu sisi lingkaran spiral tersebut. Naruto mengenal lambang ini karena lambang ini adalah lambang kotanya, kota Konoha. "Pelindung kepala yang keren, aku pakai ah~" tanpa pikir panjang, Naruto segera memakainya. Sejenak tidak ada yang berubah ataupun yang terjadi. Tiba-tiba saja sinar terang muncul dari pelindung kepala tersebut.

"WAH! KENAPA NIH!" Naruto kelagapan karena panik, dia berlari sana-sini tanpa tahu apa yang dia harus lakukan, tiba-tiba sebuah aura biru terang keluar dari tangannya. "WAH, TANGANKU KENAPA!" buru-buru Naruto langsung pergi ke danau kota dan mencelupkan tangannya disana. Tapi, tetap saja tidak efek. Aura tersebut makin lama makin menyebar keseluruh tubuhnya, Naruto makin panik dan seketika itu juga ledakan besar muncul tepat dari dirinya.

.

.

.

.

"Kyuu~" terdengar suara sendu dari telinga kanan Naruto. Dia merasakan ada yang menjilat-jilat pipi kanannya.

"Ada apa Kyu? Kenapa aku pingsan?" tiba-tiba dia mengingat kejadian yang dia alami barusan, Pelindung kepala yang bersinar, Aura aneh dari tangannya dan ledakan besar. Dengan gelagapan dia melihat keadaan sekitar. Tapi anehnya tidak ada yang terjadi apa-apa di sekitar situ? Dia melihat tangannya tak terjadi apa-apa? "Ah, Paling cuman mimpi, Ahahahahaha!"

TIK!

Sebuah benda keras sedikit berbunyi ketika Naruto memukul jidatnya dengan tangannya. "Tunggu, Pelindung kepala ini?" Naruto segera melepaskan benda yang berada diatas dahinya tersebut dan benar saja, itu pelindung kepala yang barusan dia pakai bekas pungutan rubahnya.

"Kyu?" panggil Naruto. Kyu langsung menghampiri Naruto dan duduk diatas pahanya. "Apa kejadian tadi itu benar-benar terjadi?" sang rubah hanya mengangguk-ngangguk setuju. Melihat anggukan Kyu, 'berarti kejadian yang barusan sungguh-sungguh terjadi.' ucap batin Naruto. Naruto melihat pelindung kepala yang sekarang berada ditangannya.

TIT! TIT! TIT!

"Wah gawat, sudah jam 5! Kyu ayo pulang!" Naruto langsung berdiri lalu memasang pelindung kepala itu didahinya dan berlari pulang, sementara Kyu mengikuti tuannya dari belakang. Mereka berdua tengah berlari menuju rumah mereka. Tapi tiba-tiba dijalan mereka terhenti karena melihat 3 orang pria tengah mengepung seorang gadis disitu. Sang gadis itu menamengi dirinya dengan sebuah tutup tempat sampah yang kebetulan disitu ada tempat sampah nganggur.

"Gadis manis, ayolah~ temani kami yah?" pinta salah satu pria tersebut.

"Ti-ti-tidak!" gadis itu menolak sambil terus melindungi dirinya.' Suaranya bergetar, sepertinya ketakutan.' Pikir Naruto

"Ayolah~kita hanya akan bersenang-senang saja kok~"

"Ak-aku bilang ti-tidak ya tidak."

"Yah, kalau begitu terpaksa kami paksa." Tangan pria itu mulai maju mencoba menyentuh tubuh gadis itu, tapi gadis tidak mau kalah dengan mendorong mereka dengan tutup tempat sampah itu. Ketiga pria tersebut sedikit terpental tapi dapat menyeimbangkan diri. "Cih, gadis yang menyusahkan, ayo teman-teman!" perintah salah satu pria yang berada disitu, mereka segera maju dan hendak menyerang gadis itu sampai,

"HOI, HENTIKAN!" teriakan seseorang itu sukses membuat para pria hidung belang itu berhenti dan mencari sosok yang tengah meneriaki mereka dan menemukan seseorang dengan rambut pirang landak tengah berdiri dengan menyilangkan tangannya didepan dadanya dan menatap mereka tajam. Orang itu adalah Namikaze Naruto, plus dengan Kyu yang mendampinginya.

"Mau apa kau bocah?"

"Mau apa kau dengan gadis itu, paman muka peot?" diejek seperti itu pria bermuka peot itu tidak terima dan langsung menerjang Naruto dengan melancarkan pukulan kearah muka. Dengan sigap, Naruto menggeser sedikit kearah kiri dan hal itu mengakibatkan tinjuan pria itu lolos dari target. Tanpa menyia-nyiakan kesempatan, Naruto segera memegang tangan orang itu dengan tangan kanannya lalu menghajar muka pria itu dengan siku kirinya hingga orang itu jatuh terpelanting ke jalan. Salah satu teman pria ini tidak terima, dia maju menyerang Naruto dengan menggunakan trik yang sama dengan temannya tadi. Kali ini Naruto tidak memasang kuda-kuda untuk memukul, melainkan kuda-kuda untuk menendang yang dengan bodohnya si pria itu tidak sadar sama sekali dengan kuda-kuda yang Naruto buat. Naruto menarik kaki kanannya kebelakang dan membuat posisi bahu kirinya menghadap pria yang akan menghajarnya tersebut. Ketika posisinya tepat, Naruto langsung menendang pria tersebut dibagian tulang rusuknya dan membuat pria ini terbang menghantam tiang listrik. Pria itu pingsan dengan sukses+dua gigi yang lepas dari mulutnya. Naruto melihat kearah pria yang tersisa dengan tatapan tajam. Sepertinya, tatapan Naruto membuatnya terintimidasi sehingga dia seperti ketakutan. Pria itu mengeluarkan pisau lipat dari kantung celananya dan mengacungkan pisau itu kepada gadis yang tadi dia goda dan berkata, "Diam ditempat atau gadis ini akan mati!" ancam pria itu berharap Naruto akan diam dengan wajah tegang dan menuruti perintahnya. Tapi apa yang terjadi? Naruto hanya tersenyum licik.

"Kenapa kau tersenyum?"

"Tentu saja aku tersenyum, dari mana kau dapat membunuh gadis itu sedangkan gadis itu sedang menamengi dirinya dengan tutup tempat sampah?" Pria itu terkejut, 'benar juga, mana mungkin aku bisa membunuhnya kalau dia sedang melindungi dirinya begitu?'

"Lagi pula.."

DEG

"Kyu sepertinya ingin ikut bergabung." baru saja Naruto berkata demikian, sesosok rubah berwarna oranye melompat dan menggigit pergelangan tangan pria tersebut. Pria tersebut hanya meringis kesakitan sambil menjatuhkan pisaunya. Tiba-tiba saja Naruto berada di depannya dan menghajar muka pria itu hingga jatuh terjelembab.

"Masih mau lagi?" tanya Naruto sinis. Pria itu menggeleng-gelengkan kepala. "Kalau begitu, ENYAHLAH DARI SINI!" berkat teriakan Naruto, Pria itu langsung melarikan diri diikuti dengan pria yang lain sambil menggendong temannya yang pingsan.

"Fiuh, kerja bagus Kyu." ucap Naruto sambil mengusap hidungnya. Kyu hanya menggong-gong sambil meraung layaknya serigala. Naruto melihat tangannya sendiri, 'Sejak kapan aku jadi kuat?' lalu ia melihat kearah gadis tadi, 'Ah, sudahlah.' Naruto berjalan mendekati gadis tadi.

"Apa kau tidak apa-apa nona?" tanya Naruto. Gadis itu sedikit menurunkan tutup tempat sampah. Naruto melihat rambut gadis itu berwarna biru gelap dan matanya lavender yang begitu menawan ditambah dengan bulu mata yang lentik, Naruto dapat membayangkan wajah gadis ini pasti cantik. Belum sempat gadis itu menurunkan tutup tempat sampah sepenuhnya, Kyu melompat kepundak Naruto dan menatap gadis itu dari dekat. Kyu memperlihatkan cengir khasnya yang sukses membuat gadis itu berteriak histeris.

"KYAAAAAA!"

"Eh, KYU APA YANG KAU—TUNGGU DULU NONA JANGAN TERIAK KERAS-KERAS, NANTI ORANG LAIN AKAN MENDENGAR-" belum sempat Naruto membungkam mulut gadis itu, seseorang telah meneriakinya.

"HEI! APA YANG MAU KAU LAKUKAN PADA GADIS ITU!" tanya orang itu disusul dengan segerombol orang yang datang dari arah belakangnya.

"A-aku ti-tidak-bu-bukan, aku-aku hanya mau-"

"TANGKAP DIA!" teriak orang itu. Orang-orang itupun berlarian kearah Naruto. Karena takut degebukin, Naruto langsung lari ngibrit diikuti kyu, sementara orang-orang masih terus mengejarnya.

"Kau tidak apa-apa nona?" tanya orang yang tengah meneriaki Naruto tadi. "A-anu sebenarnya.."

"UGYAAAAAAAAA!" belum sempat gadis itu menjelaskan terdengarlah teriakan mengenaskan dari seorang Uzumaki Naruto dari kejauhan.

.

.

.

.

"Aku pulang~" ucap Naruto lemas ketika sampai dirumahnya.

"Selamat da- NARUTO! APA YANG TERJADI DENGANMU?" tanya seorang wanita berambut biru dengan sebuah origami berbentuk bunga biru yang berada di rambutnya. Naruto cuman meringis kesakitan karena dia habis dihajar hingga babak belur oleh warga-warga yang salah paham. Sementara Kyu hanya tepar ketika masuk rumah. Melihat keadaan yang mengenaskan itu wanita itu segera memanggil orang lain yang berada di dalam rumah tersebut.

"NAGATO! AMBILKAN PLESTER DAN OBAT MERAH DI KOTAK OBAT, ADIKMU TERLUKA!"

"Hm." terdengar suara malas dari dalam rumah. Tak berapa lama setelah itu muncul-lah pria dengan rambut merah bergaya emo dengan poni menutupi sebelah matanya. Dia menatap Naruto dengan pandangan ngantuk-ngantuk prihatin(?).

"Nih Konan." Ucapnya sambil menyodorkan pesanan wanita bernama Konan tersebut. Dengan sigap Konan mengambil obat yang diberikan Nagato dan segera mengobati Naruto.

"Naruto, kenapa kamu bisa seperti ini?" tanya Konan sambil memberi obat merah pada luka-luka Naruto.

"Dikeroyok." jawab Naruto datar. Konan terbalak kager sementara Nagato hanya melebarkan matanya. "Kok bisa dikeroyok? Kamu berbuat ulah apa lagi?"

"Aku bukannya berbuat ulah yang macam-macam, aku cuman-"

"Aku pu-NARUTO, KAMU KENAPA LAGI?" tanya seorang wanita cantik berambut merah panjang yang panjangnya itu sampai betisnya. Dia menggunakan daster panjang berwarna hitam dan ditangannya sedang menenteng tas belanja yang penuh dengan bahan makanan.

"Dikroyok ma.." jawab Naruto.

BLETAK!

"WADOOOW! Sakit mah! Kenapa sih?"

"Kamu pasti berbuat macam-macamkan HAH!" tanya ibunya dengan tatapan membunuh.

"Ti-tidak ma! Ta-tapi ada benarnya juga sih, aku bikin ulah lagi di sekolah, Tapi-"

BLETAK!

"WADOW! Sakit~." Ucap Naruto sambil mengusap-ngusap kepalanya yang benjol. "Kamu kenapa selalu bikin ulah sih, NARUTO!"

"Mana aku tahu, emang udah dari sananyakan aku begini?" pernyataan Naruto sukses membuat ibunya marah. "Jadi kamu menyalahkan mama yang mengandung kamu gitu!"

"Bu-bukan gitu ma, tadi aku sedang." belum sempat Naruto menjelaskan, seseorang masuk kedalam rumahnya lagi.

"Aku- NARUTO! KENAPA BABAK BELUR BEGITU?" tanya seorang pria tampan berambut pirang dan matanya berwarna biru sama seperti warna mata Naruto, orang itu mengenakan kaus Jas abu-abu yang selaras dengan warna celananya, didalam jas itu dia memakai kemeja putih dengan dasi berwarna merah. "Dia kenapa Kushina?"

"Biasa Minato, berbuat keributan lagi."

"Tidak! jangan dipotong dong pa, aku kan mau menjela-"

"WAH, NARUTO KAU JADI TAMBAH CEKATAN YAH? AKU BANGGA PUNYA ANAK SEPERTIMU, HAHAHAHA!

BLETAK!

"ADUH! Apa-apaan kau Kushina?" gerutu Minato. Sementara orang yang dimaksud hanya menatap kesal dengan kelakuan Suaminya yang sama saja dengan anak keduanya."KAU INI, MALAH MENDUKUNG ANAKMU YANG SALAH TINGKAH BEGINI!" tanya Kushina kesal

"Tidak apa-apakan? Toh mendidik agar dia cekatan?"

"Hey, ayah-ibu, dengarkan dulu cerita yang ingin Naruto jelaskan, jangan bertengkar sekarang." tegur Nagato walau dengan tampang malas.

"Benar apa yang dikatakan Nagato, Paman-Bibi, dengarkan penjelasan Naruto dulu." Konanpun ikut mendukung pernyataan Nagato.

"Baiklah." ucap keduanya, kali ini mereka semua memperhatikan Naruto dengan seksama.

"Ehm, sebenarnya tadi-" tiba-tiba Naruto terdiam karena omongannya dipotong oleh seseorang yang baru saja masuk kedalam rumahnya

"Aku pulang, loh kok ramai sekali? Ada apa ini?" tanya seorang pria tua dengan rambut putih panjang terjuntai kebelakang punggungnya, kumisnya menyatu dengan jenggotnya, dia mengenakanYukata hitam serta sebuah kantong kresek berisi dango menenteng ditangannya.

"Ah Kakek Uzushio memotong penjelasan aku lagi." Keluh Naruto.

"Penjelasan apa? Dan kenapa wajahmu babak belur begitu?" tanya sang kakek tanpa dosa.

"Sebenarnya tadi-"

"Permisi." Ucap suara merdu dari balik tubuh Uzushio. Naruto akhirnya malas menjelaskan ceritanya karena belum sempat ia jelaskan, selalu saja ada pengganggu yang memotong perkataannya. Tapi tiba-tiba saja mata Naruto menatap sosok wanita dengan mata lavender dan berambut biru gelap tepat berada didepan. Wanita inilah yang menyebabkan dia jadi babak belur seperti ini, dan sepertinya wanita itu juga terkejut melihat Naruto

"KA-KAMU!" pekik keduanya. Seluruh anggota keluarga yang berada disitu jadi bingung, ada apa sebenarnya. "Naruto, kamu sudah mengenal Hyuuga Hinata?" tanya Uzushio kepada Naruto.

"Dia yang menyebabkan aku babak belur! aku di teriaki dia sehingga orang-orang malah mengejarku! Padahal tadi aku menolongnya dari orang-orang yang mau melakukan hal yang macam-macam padanya," penjelasan Naruto itu membuat seluruh keluarganya tertawa terbahak-bahak. Sementara gadis yang bernama Hinata hanya mengucapkan kata "Maaf" kepada Naruto.

"Jadi ini yang menyebabkan kamu babak belur? Ahahaha! Ada-ada saja! Ahahahah!" Naruto hanya manyun diejek ibunya seperti itu. "Tapi, katamu tadi kamu yang menolong Hinata yah? Hm.. kalau begitu kamu pantas mendapat hadiah." Ujar Uzushio dengan lagak berpikir. Mendengar akan mendapat hadiah, mata Naruto langsung berbinar-binar.

"Nah, Nona Hinata, Dirumah ini jika ketahuan salah maka harus dihukum, maka dari itu karena kamu telah menyebabkan Naruto menjadi seperti ini, maka kamu mulai hari ini akan tidur sekamar dengan Naruto." ujar Uzushio santai.

"APA!" teriak seluruh orang yang berada disitu. "Nah, Naruto, itu adalah hadiah untukmu, mulai hari ini kamu akan sekamar dengan Hinata."

"Ta-tapi kek, masa aku sekamar sama perempuan? Kenapa dia(sambil menunjuk Hinata) tidak tidur bersama kak Konan atau Kak Nagato?" keluh Naruto dan disaat itu juga sebuah aura membunuh keluar dari tubuh Nagato. Naruto buru-buru menarik kata-katanya.

"Benar ayah, mana mungkin Naruto satu kamar dengan Hinata? Bukannya itu berbahaya?" tanya Kushina

"Kamar Konan kecil, tidak mungkin dipakai untuk dua orang dan juga kamar Nagato, kamarnya sudah penuh dengan barang-barang miliknya. Nah, karena kamar Naruto luas mau tidak mau yah harus sama Naruto, lagi pula aku percaya dengan Naruto, dia tidak akan berbuat macam-macam, iyakan Naruto?" tanya sang Kakek dengan wajah tersenyum tapi dimata Naruto itu berupa ancaman.

"Nah, Hinata, selamat datang dirumah kami, selama dirumah kami, maaf kalau rumah ini tidak sebesar rumahmu tapi aku pikir kamu akan merasa nyaman disini seperti halnya Konan." ujar Kushina ramah. Sementara Naruto yang baru saja selesai di obati oleh Konan hanya mendengus kesal.

"Ngomong-ngomong kenapa Hinata pindah kesini?" tanya Konan penasaran.

"Ayahku memintaku bersekolah disini, menurutnya fasilitas disini menjanjikan daripada di Ame." Jelas Hinata, perkataan Hinata sukses membuahkan sebuah pertanyaan di kepala Naruto.

"Kau berasal dari Ame? Kota besar itu? Tak mungkin fasilitas disini lebih menjanjikan dari pada disana, kota itukan kota yang tidak pernah tidur?"

"Benar, sebenarnya fasilitas disana lengkap, hanya saja pergaulannya sudah tidak benar sehingga ayahku memintaku bersekolah disini dan ayahku bilang aku akan tinggal bersama teman lama ayahku yaitu paman Namikaze Minato." tutur Hinata dengan sopan. Sementara Naruto hanya Ber-oh-ria.

"Yah, kita akhiri basa-basi ini, ayo kita masuk kedalam." ajak Minato. "Naruto, bantu Hinata membawa barang-barangnya. Dia tinggal sekamar denganmu sekarang." Naruto hanya mengangguk dan membawa koper yang dibawa Hinata menuju kamarnya. Sesampainya dikamar Naruto pemandangan yang pertama kali dapat dilihat adalah…Kapal pecah, kamar ini sungguh berantakan, Video game berserakan dimana-mana, bekas plastic kripik kentang masih berada dimeja bundar yang berada di tengah kamarnya, Futon yang tidak dirapihkan dan juga meja belajar penuh dengan buku-buku terbuka dan berserakan.

"Selamat datang dikamarku, maaf kalau kotor, aku belum sempat membersihkannya." ujar Naruto sambil menaruh koper Hinata didalam kamarnya, Hinata hanya melihat keadaan kamar Naruto.

"Kalau begitu kenapa tidak kita Bereskan?" tanya Hinata.

"Eh?"

"Iya, ayo kita segera bereskan!" Hinata segera mengambil dan membuang bekas keripik kentang yang berada diatas meja santai lalu membuangnya ditempat sampah. Naruto segera mengikuti dengan merapihkan kaset-kaset Video gamenya yang berserakan.

Dengan kerja sama yang kompak, mereka dengan cepat mereka membereskan kamar Naruto yang pertama seperti bekas ledakan BOM sekarang berubah menjadi kamar yang layak huni. Sampah-sampah sudah dibuang, kaset-kaset sudah dirapihkan, buku-buku sudah ditata dirak buku dan Futon sudah dilipat. Sekarang kamar itu adalah kamar dengan warna biru laut dengan lantai yang dialaskan oleh tikar berwarna hijau. Kamar yang cukup ideal bagi kamar laki-laki maupun perempuan.

"Wah, Tak aku sangka akan secepat ini, terima kasih ya." ucap Naruto dengan memperlihatkan cengiran khasnya dan itu membuat Hinata Blush secara tiba-tiba. "Ah, iya aku belum memperkenalkan diri, aku Namikaze Naruto, salam kenal Hinata." Naruto menjulurkan tangannya ingin menjabat tangan Hinata.

"Sa-salam kenal Na-Naruto.." ucap Hinata malu-malu. Mereka berjabat tangan, tatapan mereka bertemu ketika mata Lavender Hinata bertemu mata Blue Sea Naruto. Hinata segera melepaskan tangannya dan menundukan kepalanya menutupi rasa malu dirinya.

"Hinata, Naruto, waktunya makan." panggil Kushina dari lantai bawah. "Iya~" jawab mereka bedua secara bersamaan. Hinata langsung blushing kembali karena mereka mengucapkan kata "Iya~" secara bersamaan.

"Ayo Hinata kita makan." ajak Naruto tanpa merasakan hal aneh yang terjadi pada Hinata. Orang yang dimaksudpun mengangguk dan ikut turun bersama Naruto untuk menyantap makan malam bersama.

.

.

.

.

TBC(Tukang Boker di Celana)

Halo, Maaf membuat fic aneh lagi, saya memang payah membuat fic Romance, tapi karena pengen iseng-iseng saya coba saja. Semoga bagi para Readers menyukai fic saya. Jika anda sekalian berkenaan, saya berharap anda mau mengkritik fic ini. Tapi jangan Flame.

Uzushio disini adalah karakter yang saya ambil dari sosok ketua pemimpin clan Uzumaki. Karena saya tidak tahu nama pemimpinnya jadi saya mengambil namanya dari desa Uzushiogakuen. Jadi maaf ini bukan OC ok?