Ribuan tahun lalu, telah terjadi sebuah perang yang sangat dahsyat.

Perang yang tidak di ketahui oleh manusia, perang yang hanya di ikuti oleh tiga golongan.

Perang dimana fraksi akuma yang berkeinginan untuk mengusir penyusup dari tanah mereka, fraksi da-tenshi yang ingin mempertahankan tanah tempat tinggal mereka setelah terbuang dari surga.

Dan fraksi tenshi yang turut berpartisipasi kedalam perang guna menghentikan pertikaian dua kubu tersebut.

Tapi akhirnya kubu yang ingin menghentikan perang malah terbakar dalam api kegilaan perang itu sendiri, dan mengharuskan sang-ayah turun tangan untuk menghentikan perang itu.

Namun ironisnya, sang-ayah akhirnya menghilang menjadi abu dikarenakan api kegilaan anak – anaknya sendiri.

Tapi sebelum sang-ayah benar - benar menghilang, dia melebur menjadi butiran cahaya yang memperbaiki segala kehancuran yang diakibatkan oleh anak – anaknya.

Perang yang hanya diketahui oleh para mahkluk supranatural saja ini dinamakan…

Great War.

Tapi…

Cerita ini tidak akan berkisah mengenai mahkluk yang menghentikan perang kemudian menghilang, bukan juga mahkluk legendaris yang tersegel menunggu masternya yang akan membawa perdamaian ke dunia ini.

Kisah ini berkisah tentang seseorang dari salah satu pemimpin tiga fraksi itu, seseorang yang menyeringai liar kearah medan perang dan menangis tersedu – sedu diakhir peperangan.

Yang kemudian menghilang menjadi debu yang di terbangkan angin.

Sebuah kisah yang tertulis elegan di catatan sang-ayah, kisah yang bertitlekan…

King of darkness.

.

.

.

.

.

#king of darkness#

Disclaimer : yang pasti bukan punya ane.

Warning : gaje, typo, dapat ngerusak mata, dcs (dan cari sendiri).

An : kalo gak suka jangan baca.

Chapter : 0

Kring – kring.

Disebuah café yang cukup ramai pengunjung, seorang laki – laki berambut putih dengan pakaian kasual masuk lalu duduk di meja kosong berdekatan dengan jendela yang menyuguhkan jalanan yang dipenuhi oleh orang – orang yang berlalu – lalang.

Tidak berselang lama, seorang pelayan datang menghampiri mejanya dan menanyakan pesananya.

" aku pesan kopi tanpa krim satu, dan juga pudding jeruk. "setelah mengatakan itu, pelayan itu kemudian pergi untuk menyiapkan pesanannya.

Sambil menunggu pesanannya datang, dia mengeluarkan handphonenya dan membuka aplikasi game fate grand order.

Setelah menunggu beberapa saat, dia lalu menekan tombol start lalu memilih salah satu icon yang ada untuk melihat daftar servant miliknya.

Menekan gambar servant kelas saber berambut pirang, lalu memperhatikan statusnya – lebih tepatnya – memperhatikan tampilan servant itu.

Seorang wanita berambut kuning yang disanggul dan memiliki mata berwarna biru, memakai pakaian wanita zaman abad pertengahan berwarna biru dengan garis putih yang dilengkapi dengan armor berwarna silver dengan garis biru yang menghiasinya.

Dan juga sebuah pelindung tangan yang sewarna armornya, tak lupa sebuah pedang berwarna emas dengan gagang berwarna biru yang dijadikan tumpuan tangannya.

" hehehe… si cebol itu pasti terkejut jika meliht ini, pendesainnya sangat kreatif hehehe… "

Disaat dia masih terkekeh seperti itu pelayan tadi kembali membawakan pesanan yang dipesannya tadi, dan hanya memberikan senyum maklum kepada laki – laki itu.

" Naruto – san, hentikan kekehanmu itu, pelanggan lain jadi terganggu. "

Mendengar itu, Naruto menoleh kesekitarnya dan menemukan bahwa orang – orang sedang melihatnya dengan tatapan aneh.

Mengalihkan tatapannya kembali kearah pelayan lalu memasang tampang cengengesan.

" aha – hahaa... gomen Kyouko – chan, aku lagi serius nih jadinya kelepasan. "

" kali ini aku maafkan, tapi lai kali jangan ulangi lagi. "

" ha'i ha'i ~. "

Setelah Kyouko pergi mata merahnya kembali memerhatikan tampilan dari servant saber tadi.

" hehehe… pendesainya bebnar – benar hebat hingga bisa membuatnya seperti aslinya… " kembali terdengar kekehan dari Naruto lagi.

" owtto… bukankah aku yang mendesain karakter ini. Tehee ~ . "

.

.

.

.

Setelah keluar dari café itu, Naruto sekarang sedang jalan – jalan di salah satu taman yang ada di Kyoto.

Saat ini dia sedang memikirkan apa yang sebaiknya dia lakuakan malam ini, dengan terus menatap langit sore pertanda sang malam akan datang.

" ahh, sepertinya melihat kembang api malam ini tidaklah buruk, yosh saatnya bersiap – siap kalau tidak aku akan telat melihatnya. "

Setelah mengatakan itu, naruto berlari pulang untuk mempersiapkan keperluannya untuk melihat kembang api malam ini.

.

.

.

.

T.B.C.

Yo semuanya, ane kembali dengan fic baru.

Untuk yang fic satunya mungkin akan lama upnya dikarenakan kurangnya ide ane [ meskipun ane gak yakin ada yang nungguin ]

Fic ini hanya untuk pengisih waktu luang aja, jadi mungkin akan lama upnya sama kayak fic yang satunya.

Kalo ada yang punya ide silahkan hubungi ane lewat fb, nama fb ane bahrul art.

Sekian terima kasih.