Fanfiction
Disclaimer : Naruto milik pak Masashi Kishimoto. Saya Cuma pinjem karakternya doang buat bikin ni Fanfic.
Warning: OOC, Tijel, Gaje, Ancur, Ngaco, dan yang jelek bertebar di mana – mana. XP
TomatoCherry: Ketika kau dan aku menjadi...
Part 1
Little meet….
Di pagi yang cerah, angin berhembus dengan lembut, sang mentari pun nampak malu – malu untuk menyinari, burung – burung bernyanyi menambah kesan indahnya pagi ini.
Seorang gadis cilik sedang bermain – main di halaman rumahnya. Berlari – lari di atas rumput hijau yang masih basah karena embun pagi sembari mengejar kupu – kupu. Tertawa dan bernyanyi dengan merdunya. Menambah kesan imut dari gadis cilik tersebut.
"Kaa-san! Aku mau main di taman. Boleh?" Tanya gadis cilik itu kepada Kaa-san nya.
"Boleh kok. Tapi jangan lama – lama ya. Jam 9 kamu harus pulang," Jawab Kaa-san.
"Ya Kaa-san!"
"Sakura memang anak pintar. Ya sudah, mainlah!" Kata Kaa-san.
"Ya Kaa-san. Aku pamit," Kata gadis cilik yang bernama sakura tersebut sambil berjalan menuju pagar rumah.
"Hati – hati ya!" Pesan Kaa-san.
Sakura berjalan menuju taman dengan bersenandung ria. Ia menyapa beberapa orang yang dikenalnya dan memberikan senyumannya yang memperimut wajah cantiknya.
Tak lama, ia pun sampai. Seperti biasa, taman ini ramai dengan para Ibu dan anak – anaknya. Ada yang mengobrol hingga bermain. Fasilitas taman ini juga banyak dan nyaman. Ada arena bermain anak – anak, bangku taman, toko jajanan, lapangan rumput, dan masih banyak lagi. Oh iya, di sini ada banyak pohon dan tanaman. Sehingga taman ini menjadi sejuk. Banyak anak – anak yang bermain petak umpet di antara pepohonan itu.
Sakura langsung menuju bangku ayunan dan mendudukinya. Ia bermain sembari melihat anak – anak lain yang bermain. Setelah merasa bosan, ia pun beranjak untuk mengelilingi taman dengan sesekali duduk bersandar di bawah pohon.
Saat berjalan – jalan tiba – tiba Sakura tersandung batu dan…
BRUUGH
Ia terjatuh. Tangan dan kakinya sakit karena terhantuk aspal. Saat ia lihat ternyata lututnya berdarah. Terasa perih. Ia juga kesulitan untuk berdiri karena luka pada lututnya. Manapula ia sudah jauh dari arena bermain anak – anak. Jadi tak ada yang dapat menolongnya.
"Hiks… Kaa-san…. Hiks… Sakit."
Sakura mulai menangis. Ia tak tahu harus berbuat apa. Ingin berdiri pun susah. Berteriak minta tolong pun percuma. Yang bisa ia lakukan hanya berdiam diri di tempat dan menunggu sampai ada yang datang ke tempatnya.
Di tempat lain…
"Itachi-nii ayo main petak umpet!" Ajak seorang anak kecil kepada anikinya.
"Iya…Iya. Kita main di sana saja yuk, Sasuke," Kata Itachi sambil menggandeng anak kecil yang bernama Sasuke tersebut.
"Horeee… Kalau begitu, Itachi-nii yang jadi ya!" Kata Sasuke
"Iya. Tak masalah," Balas Itachi
Mereka pun bermain petak umpet. Itachi menghitung sampai 40 sedangkan Sasuke mencari tempat bersembunyi agar tak ditemukan oleh anikinya.
Sasuke's POV
'Sembunyi dimana ya?' batinku. Aku terus berjalan untuk mencari tempat persembunyian. Aku terus berjalan dan mencari hingga aku mendengar suara seperti isakan.
"Hiks….Kaa-san….Hiks…. Sakit."
Begitulah suara yang kudengar. Ada yang menangis? Siapa? Aku berpikir untuk mengabaikan dan mencari tempat bersembunyi lagi. Toh, aku juga tak tahu siapa. Akan tetapi, aku merasa tak tega dan penasaran manakala suara isakan itu mulai mengencang.
Kulangkahkan kakiku menuju asal suara, dan yang kutemukan adalah seorang anak perempuan yang entah mengapa penampilannya yang aneh mungkin karena rambut yang berwarna merah muda cerah sebahu yang sedang meringkuk sambil terisak – isak memanggil kaa-sannya.
"Hiks….Kaa-san."
Suaranya mulai melemah. Mungkin ia kecapaian?
Kuberanikan diriku tuk menghampirinya. Aku menghampirinya dan berjongkok untuk mensejajarkan tinggiku dengannya. Kutepuk bahunya dan aku pun menyapanya.
"Hai. Ada apa denganmu? Kenapa kau menangis?"
Ia pun merespon perkataanku dengan mengadahkan kepalanya dan menatapku. Ia tak menjawab, hanya menatapku saja. Matanya yang berwarna hijau emerald terlihat sembab. Kuulangi pertanyaanku.
"Ada apa denganmu? Kenapa kau menangis?"
Ia tak menjawab. Hanya menunjukkan luka pada lututnya.
Ternyata ia terluka. Saat ku perhatikan lukanya ia kembali meringis.
"Sakit.."
Aku merasa tak tega. Pastinya ia merasa sangat sakit. Aku berinisiatif untuk menenangkannya saja.
"Tenang. Lukanya hanya luka ringan kok. Diludahi saja juga sembuh. Oh ya. Siapa namamu? Mana Ibumu? Kau sendirian?"
Ia hanya menatapku. Lalu sayup – sayup aku mendengar ia berkata.
"A..ak..aku… Sa…Sakura. Ha….Haruno Sakura."
"Oh… Jadi namamu Sakura ya. Namaku Uchiha Sasuke. Panggil Sasuke saja. Kau sendirian?" Tanyaku.
"I..iya. Kaa-san di rumah. Aku pergi main sendirian ke sini. Karena bosan aku keliling taman. Tetapi aku tersandung batu. Jadinya luka begini." Jawabnya.
"Kau mau kuantar pulang? Dimana rumahmu?" Tawarku sambil berdiri lalu mengulurkan tanganku.
"Tidak usah Sasuke-nii. Aku bisa sendiri."
Aku pun tertawa mendengar ucapannya. Lucu sekali. Sampai – sampai aku ingin mencubit pipinya yang agak tembam itu. Tentu saja kutahan. Tak mungkin aku mencubit pipinya kan? Kami saja baru bertemu dan kenal hari ini.
"Hahaha…"
"Kenapa tertawa Sasuke-nii?" Tanyanya dengan tatapan heran.
"Tidak…Hahaha…tidak apa."
"Umurmu berapa?" Tanyaku.
"8 tahun." Jawabnya.
"Sakura kau panggil saja aku Sasuke. Aku seumuran denganmu kok."
Ia pun mengangguk dan berucap, "Sa…Sasuke-nii..Eh! Sa…Sasuke..-kun?"
'Uh….Imut banget. Lucu. Namaku ditambah kun? Tak apa deh'
"Iya. Ya sudah. Kau bisa berdiri?" Tanyaku.
Ia pun mencoba berdiri. Berhasil tapi ia sedikit merintih. Saat mencoba berjalan, ia agak sedikit oleng. Akhirnya, kutarik tangannya lalu kupapah agar ia bisa berjalan dengan benar dan tak merasa terlalu sakit.
"E…eh? Sa…Sasuke-kun?"
"Sudah. Kupapah saja ya. Kuantar kau pulang."
"I..iya."
Sembari mengantarnya pulang, aku dan ia mengobrol kecil. Sakura beberapa kali tertawa dan tersenyum mendengar candaanku. Saat itu ia sangat cantik ketika tertawa. Kami saling bercanda dan tertawa bersama.
"Ah! Sasuke-kun! Itu rumahku!" Seru sakura sembari menunjuk sebuah rumah.
Kupapah Sakura menuju rumahnya. Setelah sampai, Sakura pun mengetuk pintunya.
"Kaa-san! Tadaima!"
Terdengar derap langkah, lalu pintu pun dibuka.
"Ah…Saku-chan. Okaeri. Saku-chan bawa teman ya?Eh…! Saku-chan kenapa? Kok dipapah?" Tanya Kaa-san nya.
"A…maaf Obaa-san. Sakura tadi terjatuh di taman. Kebetulan kami bertemu. Jadi kuantar saja ia pulang," Jelasku
Sakura hanya meringis mendengar penjelasanku. Ibu Sakura langsung melepaskan papahanku pada Sakura. Setelah itu ia melihat luka pada lutut Sakura. Ibu Sakura bertanya padaku.
"Terima kasih ya, sudah mau menolong Sakura. Namamu siapa nak?"
"Sasuke. Uchiha Sasuke, Obaa-san."
"Oh…Sasuke. Terima kasih ya. Kapan – kapan kalau mau main mampir saja. Sekali lagi terima kasih ya," Ucap Ibu Sakura sambil tersenyum lalu mengelus kepalaku.
"Sama – sama Obaa-san!" Balasku dengan senyum.
"Obaa-san aku pamit dulu. Takut nanti kaa-san mencariku."
"Ya. Terima kasih Sasuke," Ucap Ibu Sakura.
"Jaa Sakura! Kapan – kapan ketemu lagi ya!" Kataku sambil berjalan menjauhi mereka.
"Ah… Terima kasih Sasuke-kun!" Ucapnya setengah berteriak.
Kubalas dengan senyuman. Kulangkahkan kakiku menjauhi mereka dan menuju rumahku.
END SASUKE'S POV
"Tadaima!" Seru sang Uchiha bungsu begitu sampai di rumahnya.
"Okaeri, Sasuke." Jawab sang Uchiha sulung, kakaknya.
Ia pun berjalan menuju kakaknya. Kakaknya, Itachi hanya melihatnya dengan seringai tampannya- lebih tepatnya mesumnya sih. *di Deathglare Itachi*
"Ada apa nii-san? Apa – apaan seringaianmu itu?" Tanya Sasuke dengan alis mengkerut. Sungguh, ia heran dengan tatapan kakaknya yang aneh ditambah pula seringaiannya itu yang… gimana gitu lah!
Itachi hanya memberikan tatapan ada-yang-ingin-ku-bicarakan-padamu sebagai jawaban atas keheranan adiknya.
Sasuke mendudukkan dirinya di atas sofa sebelah Itachi.
"Apa yang ingin dibicarakan?" Tanyanya.
"Adikku tersayang ini ternyata sudah besar ya!" Jawab Itachi sambil merangkul bahu Sasuke.
"Maksudmu apa?" Sasuke mengerutkan alisnya. Bingung. 1 kata yang tepat untuk menggambarkan keadaan Sasuke.
"Huuh! Masa tak tahu?" Itachi terus menerus menggoda adiknya. Sasuke semakin jengkel. Perempatan siku muncul di dahinya. "Apa yang ingin kau bicarakan Baka Aniki!? Jangan bertele – tele!"
"Huuuh… Seperti biasa kau begitu! Ya sudah. Aku tahu alasanmu tak pulang bersamaku tadi."
Sasuke sontak menatap serius anikinya. "Kau tahu apa alasannya?"
"Yap. Alasamu adalah… Kau mengantar gadis cilik berambut pink tadi,eh?"
BLUSH
"Eiiii… Wajahmu memerah! Ada apa nihh?" Goda Itachi.
Sasuke terdiam beberapa detik. "Ti…tidak ada apa – apa kok, Nii-chan!" Sasuke memalingkan wajahnya.
"Kalau kau seperti itu berarti ada apa – apanya. Oh ya… Siapa nama anak yang tadi? Kau mengantarnya sampai ke rumahnya?"
Sasuke hanya mengangguk kecil. "Haruno Sakura."
"Hm… Nama yang lumayan. Ya sudah Outoku yang sudah besar. Semoga kau cepat jadian dan bertemu lagi dengan gadismu itu! Hahahaha!" Itachi segera berlari menuju lantai 2 sembari tertawa lepas. Sasuke mendengar sedang memproses apa yang baru saja ia dengar…
6% loading…
23% loading…
57% loading…
72% loading…
98% loading…
100% complete…
"DASAR BAKA ANIKI!"
Yang dicaci hanya tertawa cekikikan. "Hwahahaha… Lucunya Outoku ini."
Sasuke masih berusaha mencari Itachi yang sudah kabur sedari tadi. Kegiatannya terhenti oleh sebuah suara yang diyakini adalah suara Ibunya.
"Sasuke! Itachi! Ayo ke sini!"
Sasuke segera menoleh. "Ya, Kaa-san!"
Ia tak bergegas menemui Ibunya. Akan tetapi ia menunggu sampai Itachi datang dan…
BUGH!
Itachi jatuh dengan tidak elitnya begitu menuju tempat Ibu mereka karena baru saja ia terselengkat oleh kaki Sasuke.
Sasuke segera kabur menuju tempat Ibunya sementara Itachi buru – buru bangkit dan berteriak, "DASAR! BAKA OTOUTO!"
HAHAHAHAHA…
Dasar mereka ini…
Apa yang terjadi dengan Mikoto? Ia hanya geleng – geleng melihat tingkah laku anak – anaknya. Haaah…
~*~*~*~TBC~*~*~*~
ANaR (Author Note and Room) (?):
Hai Minna-san! Berjumpa lagi dengan Hazu si Author tijel bin labil. Wkwkwkwk…. XD
Sorry…ya. Belum selesai cerita My Friendship Note, malah dah bikin cerita baru. Ni author lagi gak mood Sich!#Plak
Untuk ni cerita, si Sasuke luar biasa(?) OOC, Permirsa!*Teriak Gaje*
Sekian dari saya,
Maaf jika ada salah,
Tolong…
REVIEW YA! XD
See you…Pai Pai… Hahaha….. XP
