Disclaimer : Masashi Kishimoto

NaruSasu/Sho-Ai/Mpreg

Take A Nap


Menma berlari memasuki rumah dengan tergesa, sedikit buru-buru melepaskan sepatu ketsnya, dan segera menuju dapur,dan membuka kulkas,

"Puuahh, segarnyaaa.."

Setelah meminum sebotol air jeruk, Menma meninggalkan dapur dan berlari menuju kamarnya. Jam menunjukkan pukul empat, itu artinya saatnya rutinitas mandi sore Menma dimulai. Tadi Menma bermain bola dengan Nagato dan yang lainya di halaman TK. Jadi wajar ketika Menma mencium ketiaknya, bau tak sedap menguar memasuki hidungnya.

Dengan semangat bocah tujuh tahun, Menma memasuki kamar mandi dan memulai konser ababil khas anak kecil. Oh, dan jangan lupakan pesta busa dan pesta air yang juga terselenggarakan.


'Tochan sama Kachan kemana yaa?' gumam Menma ketika tidak mendapati Naruto dan juga Sasuke di ruang makan atau pun di ruang keluarga.

'Apa mungkin belum pulang?'

'Tapi biasanya sudah pulang.'

Menma berjalan menuju kamar orang tuanya. Dengan gerakan sepelan mungkin, Menma membuka pintu yang tak pernah terkunci tersebut – kecuali untuk urusan tertentu –.

"Ahh~, pantas saja, ternyata tiduurr."

Tampak Naruto memeluk Sasuke dari belakang. Keduanya menghadap pintu, jadi Menma dapat melihat pose orang tuanya. Salah satu lengan Naruto melilit pinggang Sasuke, sedangkan yang satunya lagi menjadi bantalan Sasuke. Naruto menenggelamkan wajahnya di ceruk leher Sasuke. Oh, jangan lupakan salah satu kaki Naruto yang menimpa tubuh Sasuke. Sedangkan Sasuke tidur memeluk bantal guling.

Menma menghela napas melihat pose yang sudah teramat biasa tersebut.

"Kkkekekkeke," entah karena apa, tiba-tiba Menma menyeringai kecil, sepertinya memiliki ide yang cukup brilliant. Dengan langkah pelan, Menma mendekati sisi ranjang yang Sasuke tiduri.

Menarik dengan sangat pelan guling yang Sasuke peluk, kemudian melemparnya dengan sembarangan. Menma berdehem kecil, sepertinya cukup puas dengan pekerjaannya.

SET

Menma sedikit kaget ketika Sasuke sedikit bergerak dalam tidurnya, tapi tak terbangun. Menma kembali tersenyum kecil. Menma memanjat tempat tidur dan tidur dekat dengan Sasuke. Tak lama kemudian, Sasuke yang masih dalam mode tidur, secara tak sadar memeluk Menma yang dianggapnya guling.

"Hhhehehehhe,"

Menma tersenyum lebar begitu apa yang diinginkannya tercapai.

Beberapa detik kemudian, Menma tertidur dengan Sasuke yang memeluknya. Sepertinya tidur siang bertiga tidak akan apa-apa. Meskipun sebernarnya ini terlalu sore untuk disebut tidur siang. :D

.

.

.

.FIN

A/N :

Yatta, saya balik lagi ; D. Hhaha, apa fic ini cukup melepas dahaga disaat puasa? Saya harap iya. J
Teerruusss, kan kemarin di fic saia yang pertama, ada yang bilang klo ficnya mirip sama fic dari fandom lain yang enggak saia tau. Saia Cuma mau bilang, sejujurnya fic itu terinspirasi dari salah satu iklan obat yang anak cwe nya demam pas malam hari. Luupa iklan apaa. Tapi makasih sudah memberi tau saia. :D sedikitnya, saia tau, saia punya teman yang memiliki imajinasi yang sama dengan saia di belahan dunia yang lain. Gyahahahahahah.

Oia, special big thanks for :

.12 : TachiUchiha : uzumakinamikazehaki : Tomoyo to Kudo : Kim Tria : suira seans : haruna aoi : wiendzbica732 : aicinta : oka : alchemiat : Guest : Ndah D. Amay J

Omake :

Sasuke membuka kedua kelopak matanya, menebak dalam hatinya sudah berapa lama dirinya tidur.

"Ngh ?"

Dan sedikit mengerutkan dahi ketika mendapati Menma tidur di pelukannya. 'Sejak kapan ?' batinnya.

Sasuke sedikit menrngadahkan kepalanya dan melihat jam dinding.

06.00 PM

'Makan malam,,' gumamnya pelan. Sasuke menggerakkan bahunya pelan beberapa kali, bermaksud membangunkan Naruto. Tapi bukannya bangun, Naruto malah semakin mengeratkan pelukannya pada Sasuke.

"Ngghh~"

"Naru, lepaskan tanganmu, aku ingin membuatkan makan malam."

"Hmmm,"

Sasuke berdecak dalam hati, cara terakhir yang harus dilakukannya adalah,

"Nnngghhhh~~" menggesekkan pahanya beberapa kali pada selangkangan Naruto.

Naruto sedikit mengerutkan dahinya ketika merasakan sesuatu bergesekan dengan selangkangannya, dengan perlahan, kedua kelopak matanya membuka dan memperlihatkan iris sapphire yang tersembunyi.

"Teme," panggil Naruto dengan suara parau yang terkesan seksi – menurut Sasuke – .

"Hn, lepaskan tanganmu Dobe, aku harus membuat makan malam."

"Ahh, jam berapa sekarang ?" tanya Naruto, seraya menggeser sedikit ruang untuk Sasuke bergerak.

"Jam enam," jawab Sasuke, menuruni ranjang dan bersiap untuk keluar kamar.

"Kapan Menma tidur di sini Teme?" tanya Naruto sebelum Sasuke mencapai pintu, baru menyadari keberadaan Menma disampingnya.

"Tidak tau, mungkin menyelinap ketika kita tidur." Seru Sasuke dari luar kamar.

"Oh. O.K"gumam Naruto, lebih kedirinya sendiri. "Dan jangan membangunkan dengan cara menggodaku Teme." Gumam Naruto lagi. Baru menyadari kenapa dirinya bisa terbangun.

"Huuaaahhh~~" Naruto menguap lebar seraya merenggangkan kedua lengannya. Tatapannya beralih kearah kiri, dimana posisi Menma tertidur. Naruto tersenyum kecil mendapati wajah polos Menma.

Naruto merubah posisi tidurnya jadi menghadap Menma, memperhatikan setiap hembus nafas Menma, 'Benar-benar mirip Sasuke,' batin Naruto, tersenyum lembut. "Heeehh—" senyum Naruto segera terganti dengan seringaian jahil tingkat akut.

Entah dapat dari mana, kini di tangan Naruto terdapat sebuah bulu angsa. Dengan senyum yang masih terbingkai di wajahnya, Naruto mendekatkan bulu angsa itu ke telinga Menma dan menggeseknya dengan pelan.

Menma berdecak pelan dan menghempaskan salah satu tangannya kearah telinganya. Naruto terkikik geli melihat tingkah Menma. Kali ini Naruto menggesekkan bulu angsa itu beberapa kali di sekitar daun telinga Menma. Menma berdecak keras dan segera menjauhkan dirinya dari Naruto – masih dalam keadaan tidur –, dan …

BBRRUUUKKK

Terjatuh dari tempat tidur dengan tidak elite,

"Hiks – HUWEEEEEEE TOCHAN NAKAL KACHAN ?!" Teriak Menma menggema di seluruh apartemen Namikaze-Uchiha.

.

.

.

.RnR Pleaseeeee,,:D