" Sudahlah. Kamu pergi saja. Aku ingin sendiri." Bentak Kagome.
" Ngapain kamu marah ? Harusnya yang marah aku, karena kamu bentak-bentak aku terus!" Balas Inuyasha.
" Kamu pergi ? Atau aku yang pergi ?" Kata Kagome.
" Yaudah, aku yang pergi " Inuyasha mengalah.
Kagome's POV
Kehidupan di semua dunia selalu rumit. Tanpa terkecuali. Hati perempuan mana yang tidak sakit saat melihat orang yang di cintainya berciuman dengan orang lain. Aku menyesal karena aku harus ikut campur dalam dunia Inuyasha. Kenapa aku harus bertemu Inuyasha ? Kenapa cinta pertamaku harus Inuyasha ? kenapa bukan kouga ? Padahal Kouga benar-benar mencintaiku, dia rela mengorbankan nyawanya demi aku. Andai kouga masih hidup Namun semua sudah terlambat. Aku teringat masa lalu..
Flashback on
" Inuyasha awas! Ada manten di belakangmu! " teriakku mengingatkan Inuyasha yang sedang dalam bahaya.
" Kagome, hati-hati!" Teriak Kouga. Tapi aku tak mendengar karena sibuk memperhatikan Inuyasha yang sedang bertarung dengan manten, aku takut Inuyasha kenapa-napa. Lalu, aku mengambil anak panah untuk membantu Inuyasha, aku berusaha membidik anak panah agar tepat di lengan manten, karena di lengan manten ada dua shikon no tama. Tapi, ternyata aku sia-sia. Anak panahku meleset. Ketika aku sibuk membantu Inuyasha, aku tidak menyadari bahwa Kouga hampir sekarat karena melawan hiten yang kuat. Aku melihat Miroku dan Sango melawan adik Hiten yang paling bungsu. Aku kembali mengeluarkan anak panah dan berusaha menembak adik bungsu Hiten dan tepat sasaran. Adik bungsu Hiten pun lagsung tumbang. Kulihat Miroku berusaha memberi nafas buatan kepada Sango dibantu oleh Shippo. Lalu, aku melihat kembali Inuyasha. Dia sedang berusaha melawan petir buatan Menten dengan pedang tessaiga. Aku terlalu serius hingga tidak menyadari sesuatu.
" Kogame, Awas!" Teriak Kouga. Aku menoleh. Tapi yang kulihat hanya Kouga terbaring tidak bernyawa.
" Kouga, bangun, Kouga. Apa yang terjadi ? Kouga, bangun demi aku, kouga !" Kataku sambil menangis. Lalu aku mengambil anak panah kembali dan membidik ke arah Hiten, dan kembali tepat sasaran. Hiten pun mati bersamaan dengan manten yang terkena serangan Inuyasha.
Flashback Off
" Aku benci Inuyasha!" teriakku sambil melempar batu kearah sungai.
Kagome's POV End
Normal POV
" Inuyasha, Kagome kenapa ?" Tanya Shippo.
" Kenapa tanya aku, bodoh? Aku gak tau."
" Aku gak bodoh. Kamu tadi darimana? Tadi Kagome cari kamu terus."
" Masa sih ? Kalau cari aku, kenapa aku datang malah di bentak-bentak ?" Kata Inuyasha.
" Udahlah. Mendingan kita lihat keadaan Kagome." Kata Sango.
Mereka berempat melihat Kagome secara sembunyi-bunyi. Tapi yang mereka lihat adalah Kagome menangis. Semua bingung.
" Kasihan Kagome. Pasti dia menangis gara-gara Inuyasha." Kata Shippo sedih.
" Bodoh, aku gak tau kenapa Kagome menangis." Kata Inuyasha sambil memukul kepala Shippo.
" Kalian berdua bisa diam gak ? kalau rebut terus, kita bisa ketahuan. Aku kasihan pada Kagome, kenapa dia menangis. Apa dia rindu keluarganya? Tapi kalau rindu, dia kan bisa langsung pulang, lagian selama ini Kagome tidak pernah menangis gara-gara masalah itu. Selama ini yang buat Kagome menangis cuma Inuyasha." Kata Miroku.
" Kalian semua bodoh, kenapa cuma aku yang di salahin?" Kata Inuyasha tak terima.
" Karena selama ini, cuma kamu yang buat Kagome menangis." Kata Sango ikut menyalahkan Inuyasha.
'Apa selama ini, aku selalu menyakiti Kagome' Batin Inuyasha
Kagome's POV
" Bodoh." Teriak Kagome.
'Kenapa aku harus menangis demi dia ? aku bodoh sekali. Aku benci Inuyasha.' Batin Kagome.
'kenapa kepalaku pusing ? Mungkin karena aku banyak pikiran. Auw, kenapa semuanya jadi gelap.'
Kagome's POV End
" Lihat, Kagome kenapa ?" Teriak Shippo panic
Inuyasha langsung berlari menghampiri Kagome.
" Kagome, bangun." Teriak Inuyasha.
