DISCLAIMER: BLEACH IS TITE KUBO'S. NOT MINE!

WARNING! RATING MUNGKIN BERUBAH DARI T KE M DI CHAPTER BERIKUTNYA!

Toushiro's POV

"Hebat…"

Aku mengadah, tanpa sadar mulutku terbuka. Aku menatap langit malam yang bertaburan bintang di sebuah daerah wisata pegunugan dimana villa milik Hichigo-san berada.

"Ichigo! Ternyata langit malam itu sebenarnya berwarna putih ya?!"

Aku menatap mata Ichigo dan Ichigo tersenyum padaku.

"Dulu waktu pertama kali datang ke villa ini dan melihat langit ini aku juga sepertimu."

"Benarkah?"

"Aku hanya tau langit malam di kota. Meskipun di langit kota juga ada bintang…"

"Tapi hanya sedikit yang terlihat, ya."

"Iya. Ah! Aku menemukan bintang!"

"Mana?"

"Hm…"

Ichigo menuju ke sisiku. Perlahan-lahan kami saling menyandar sambil menatap langit berdua.

"Di sekitar itu."

Ichigo menunjuk dengan tangan kirinya.

"Dimana? Nggak tau ah! Yang mana sih?"

Tanpa kusadari aku sudah menyandar di bahu Ichigo.

"Hahaha! Bohong kok!" Ichigo tertawa.

Aku menatap wajah Ichigo sambil tetap bersandar di bahunya. Aku mengamati setiap bagian wajahnya mulai dahi, pipinya, hidungnya, sampai ke bibirnya. Garis-garis wajahnya yang tegas terlihat seperti sebuah siluet di bayangan gelap. Hanya mata coklatnya yang berkilat-kilat seperti bintang.

Aku semaki merapatkan tubuhku ke Ichigo. Aku merasa nyaman karena merasakan hangat tubuhnya.

"Kamu kedinginan ya, Toushiro?"

"Sedikit…" Udara malam di pegunungan memang dingin.

"Kalau begitu…"

Ichigo lalu duduk dibelakangku. Kedua tangannya melingkar di pinggangku, memeluku dari belakang.

Aku selalu merasa aman bila ada di dekatnya.

"Ternyata wajahmu memang seperti manis cewek, ya?" Kata Ichigo sambil tersenyum.

"Huh! Dasar!"

Aku pura-pura kesal lalu berbalik sehingga aku berhadapan dengan Ichigo sekarang.

Tiba-tiba Ichigo memegang pipiku lalu mendekatkan wajahnya dan mengecup bibirku perlahan-lahan.

Dengan panik aku menunduk.

Ichigo memelukku lagi tapi aku melepaskan pelukannya dan berdiri.

Kalau seandainya lima detik saja aku terus berada dalam posisi seperti itu mungkin sekarang aku yang menarik kaus Ichigo dan menciumnya. Kalau hal itu sampai terjadi maka hal yang selanjutnya terjadi adalah… Ah! Memikirkannya saja aku sudah blushing begini!

"Kalau libur seminggu terasa cepat berlalu!" Kata Ichigo dengan riang.

"Nanti kalau pulang bilang ke orangtua?"

"Jangan! Nanti pasti dimarahi!"

"Lalu tidak boleh bertemu lagi, ya?"

Aku dan Ichigo memang kabur dari rumah untuk libur natal kali ini. Ichigo mengajaku kabur ke villa Hichigo-san, kakaknya selama satu minggu.

Walaupun Cuma beda dua tahun dengan Ichigo tetapi sikap Hichigo-san sangat berbeda dengan Ichigo. Dia jauh lebih dewasa. Orangtuanya bahkan membelikan sebuah villa untuknya. Untung saja dia mengijinkan Ichigo untuk tinggal di villa ini dan berjanji tidak akan memberi tahu siapa-siapa.

"Ya." Jawab Ichigo singkat.

"Kapan-kapan kita kesini lagi, ya."

"Ya."

Kamipun berjalan sambil bergandengan tangan. Bintang-bintang mulai menghilang seiring dengan fajar yang menyingsing.

Begitu kami kembali ke kota kami tidak akan bisa melihat mereka lagi. Tetapi mereka akan tetap ada seperti waktu-waktu indah yang kami lewati bersama.

FOREVER-Selamanya.

Hohoho! Akhirnya kesampean juga niat gue buat ngepostin ni fic!

Ini fic karya gue sama sepupu gue yang udah beberapa bulan nggangur di komputer gara-gara nggak diterusin!

Tapi ni fic belum complete lho! Masih mau gue bikin lanjutan nasibnya si Toushiro yang suka sama Ichigo tapi juga diam-diam ada rasa sama Hichigo!

REVIEW AND I'LL UPDATE!!!