Kyaaaaaaaaaaaa aku Update Fic baru...
Hehehe :-D
Saya mengadaptasi crita ini dari Novel yang saya baca yaitu Cintai Gue Kalo Berani...
Pairing : IchiRuki *coz banyak yang suka (termasuk saya sendiri)*
Disclaimer : BLEACH punya kang Tite Kubo bukan punya saya, saya tidak bisa membayangkan jika BLEACH ada di genggaman saya! Gagagagaga
CGKB hanya punya Ririn Senpai.
Rated : T
Genre : FiendShip, Romance (Mungkin)
Warning : OOC, Gaje, Typo (s), Alur agak cepet
Don't Like Don't Read
HAPPY READING
Chapter 1
RUKIA KUCHIKI DAN HISANA KUCHIKI
14 Januari 1995
Oek... Oek... *maaf kalo suara bayinya aneh*
"Haaaah, bayinya sudah lahir!" ucap seorang laki-laki dengan rambut panjangnya. Yang tidak lain adalah Byakuya Kuchiki.
Kemudian diapun lanngsung memasuki ruang persalinan dengan setengah berlari.
"Permisi Suster, aku ingin melihat bayiku"katanya dengan tergesa-gesa.
"Unohana, bagaimana bayinya?" tanya Byakuya kepada Unohana istrinya.
"Alkhamdulillah(?) dia sehat dan cantik!" jawabnya dengan suara yang masih lemas.
"Dia perempuan?" tanya Byakuya dengan kerutan di dahinya.
"Iya..." jawab Unohana singkat dengan senyuman.
Kemudian Byakuya berjalan menuju ranjang kecil tempat bayinya diletakkan. Cukup lama dia memandangi bayinya. Namun dia langsung beralih kepada Unohana ketika dia menjerit kesakitan.
"Ada apa Unohana?" tanya Byakuya panik.
"Perutku sakit sekali, tolong panggilkan dokter!" kata Unohana dengan diiringi jeritan.
Byakuya langsung berlari keluar tidak memperdulikan orang-orang yang memandanginya karena berteriak memanggil nama Dokter.
"Dokter... Dokter cepat tolong istriku, perutnya sakit. Ayo cepat!" katanya sambil menarik lengan dokter itu.
Sesampainya di ruang persalinan, Byakuya di suruh keluar. Dan pintupun tertutup kembali. Dia berjalan ke kanan dan ke kiri sambil memegang dagunnya. Dia cemas dengan keadaan Unohana. Namun beberapa menit kemudian.
Oek... Oek...
Suara bayi terdengar lagi dari dalam ruang persalinan. Byakuya langsung menghentikan aktifitas ke kanan dan ke kirinya.
'Apa? Suara bayi lagi?'pikirnya heran.
Setelah dokter keluar, dia langsung bertanya apa yang sebenarnya terjadi. Kemudian dokter pun menerangkan bahwa Unohana melahirkan anak kembar. Setelah mendengar penjelasan dokter Byakuya masuk lagi dan duduk di samping Unohana.
"Unohana kita punya anak kembar!" kata Byakuya.
"Iya, dia juga sama cantiknya dengan anak kita yang pertama!" jelas Unohana.
"Cantik? Dia perempuan lagi?" tanya Byakuya.
Belum sempat Unohana menjawab pertanyaan Byakuya, dia langsung menuju ranjang kecil dan lagi-lagi dia memperhatikan bayinya dengan ekspresi yang sulit dijelaskan.
Setelah satu minggu Unohana ada di Rumah Sakit. Diapun diperbolehkan untuk pulang. Di rumahnya sudah ada keluarga besar Kuchiki yang berkumpul untuk menyambut kepulangan Unohana dan dua putri kembarnya yaitu Rukia Kuchiki dan Hisana Kuchiki. Semua bergembira dan bergantian mengendong bayi-bayi kecil itu. Tapi, Byakuya hanya duduk dan memperhatikan mereka. Kemudian Unohana mendekatinya dan duduk di samping Byakuya.
"Kau kenapa Byakuya?" tanya Unohana.
"Tak apa, aku hanya merasa lelah saja," jawabnya. Padahal di dalam hatinya, dia merasa sedikit kecewa karena anak mereka perempuan semua. Byakuya memang sangat menginginkan anak laki-laki agar dapat meneruskan perusahaannnya nanti. Tapi dia tidak menegungkapkannya pada Unohana.
;- ^-^ -;
Tahun demi tahun sudah dilewati. Terdapat perbedaan yang di berikan Byakuya kepada Rukia dan Hisana. Dia memperlakukan Rukia seperti anak laki-laki, dan memperlakukan Hisana layaknya anak perempuan. Byakuya juga memotong rambut Rukia pendek tetapi Hisana dibiarkan panjang. Karena ketika itu Rukia masih kecil jadi dia tidak terlalu memperdulikan.
Suatu hari ketika Byakuya pulang dari kantornya, dia membawa dua buah mainan. Yang satu mobil-mobilan dan yang satu lagi sebuah boneka. Mobil-mobilan diberikan kepada Rukia sedangkan boneka diberikan kepada Hisana. Namun ketika Rukia memperhatikan Hisana yang sedang bermain boneka, timbul perasaan bahwa dia ingin memiliki boneka itu.
"Hisa-chan, boyehkah aku meminjam boneta itu?" tanya Rukia kecil dengan polos.
Karena sifat Hisana yang baik, diapun meminjamkan bonekanya kepada Rukia, kakaknya. Rukia memandangi boneka itu terus menerus. Kemudian dia berlari ke ruangan kerja Byakuya.
Tuk... Tuk...
"Masuk."terdengar sautan dari dalam.
"Okaasan, apa okaasan sedang sibuk?" tanya Rukia kepada Byakuya.
"Tidak, memang kenapa Rukia?" tanya Byakuya balik, sambil melangkah menuju tempat Rukia berdiri.
"Okaasan atu ingin boneta yang sepeti ini" kata Rukia sambil memperlihatkan boneka Hisana yang dari tadi di bawanya.
"..." Byakuya hanya terdiam.
"Okaaasan... " panggil Rukia.
"Rukia... dengarkan okaasan. Rukia tidak usah menginginkan boneka seperti ini, Rukia bermain dengan mobil-mobilan yang okaasan belikan," Kata Byakuya sambil memegang pundak anak pertamanya itu.
"Tapi..."
"Ayolah Rukia, okaasan tau yang terbaik untukmu."
Setelah berkata demikian Rukiapun langsung keluar dari ruangan kerja Byakuya. Kemudian dia menuju Hisana untuk mengembalikan bonekanya.
"Ruki-chan cudah puas bermain bonetaku?" tanya Hisana.
"Cudah Hisa-chan" jawab Rukia.
Dan hari-hari merekapun dilalui dengan perbedaan yang diberikan oleh Byakuya.
;- ^-^ -;
5 TAHUN KEMUDIAN
SD Seiretei akan mengadakan pentas yang akan dihadiri oleh semua orang tua siswa. Siang ini saatnya Nanao sensei memilih pemeran dalam acara tersebut. Kelas yang sedang ramai membicarakan tentang pentas itu adalah kelasnya Rukia dan imoto-nya Hisana.
"Baiklah, sekarang siapa yang ingin menjadi Cinderella maju kedepan kelas" kata Nanao sensei sambil menaikan kaca matanya yang memang sudah kebiasaannya.
Tidak ada satu siswapun yang maju kedepan. Sampai akhirnya Rukia memberanikan diri maju ke depan kelas.
"Saya mau sensei" ucap Rukia di depan Nanao sensei.
"Huuuuu...!" sorak anak-anak sekelas, terutama yang laki-laki.
"Ada lagi yang ingin mencalonkan sebagai Cinderella?" tanya Nanao sensei kepada anak-anak.
Selang beberapa detik, Hisana maju ke depan kelas dengan wajah yang malu-malu. Kemudian dia berdiri di samping Rukia, dan memegang tangan Rukia karena saking groginya. Beda dengan Hisana, Rukia malah terlihat nyantai-nyantai aja. Walaupaun mereka kembar, tapi sifat mereka beda jauh. Dari style rambutnya saja sudah berbeda. Rukia yang dipotong pendek di bawah telinga, sedangkan Hisana yang terlihat cantik dengan rambut panjangnya yang tergerai sepunggung.
Tidak lama kemudian maju dua anak perempuan dengan ragu-ragu. Kemudian Nanao Sensei mulai melakukan poling, siapa yang paling banyak di pilih diantara ke empat perempuan tadi.
"Nah... Siapa yang setuju kalo Yachiru jadi Cinderella? Ayo angkat tangan!" Kata Nanao sensei. Kemudian diapun menghitung berapa suara yang dikumpulkan untuk Yachiru. Hasilnya ada enam suara.
"Sekarang siapa yang setuju Lurichiyo menjada Cinderellanya?" lanjut Nanao sensei. Tidak berbeda jauh dengan Yachiru, Lurichiyo mendapat delapan suara.
"Nah, kalo untuk Hisana?" kali ini tangan yang terangkat lebih banyak. Lebih dari 10 tangan. Menyadari keadaanya, Rukia sempat menunduk karena kecewa.
"Sensei, saya setuju kalo Rukia jadi Cinderellanya!" seru sala seorang anak yang duduk di pojok belakang. Dia adalah teman sebangku Rukia. Hanya dia yang memberikan suara untuk Rukia.
"Maaf... sesuai dengan peraturan,suaara terbanyak yang akan menjadi Cinderellanya. Dan Hisana-lah yang akan menjadi pemeran Cinderella untuk pentas seni nanti. Untuk Yachiru dan Lurichiyo, kalian yang akan menjadi saudara tiri Cinderella nanti. Dan untuk Rukia..." kata Nanao sensei berhenti.
"Kamu bisa jadi pangeran kalo kamu mau."
"Baik, sensei." Jawab Rukia agak berat.
;- ^-^ -;
Tiba saatnya pentas dimulai, Byakuya dan Unohana selaku orang tua dari Rukia dan Hisana datang ke acara tresebut. Dengan bangga, Byakuya duduk di barisan paling depan hanya untuk menantikan Rukia tampil sebagai seorang pangeran. Orang tua mana yang tidak bangga melihat anaknya pentas, menjadi pemeran utama lagi. Untuk Byakuya, itu hampir sama dengan pengabulan keinginannya. Dia seperti melihat anak laki-lakinya tampil.
Di belakang panggung, semua anak yang akan mengikuti pentas sudah memakai kostum mereka masing-masing.
"Gue nggak mau jadi pangeran," ucap Rukia pada teman satu bangkunya, sekaligus anak yang sudah menyumbangkan satu suara untuknya.
"Tenang... kan ada gue si sini. Lihat! Gue juga akan berperan sebagai ibunya Cinderella berarti kita sama aja," jawabnya sambil berusaha menenangkan Rukia, tapi usahanya nggak berhasil.
Si anak cowok itu sudah berdandan dengan pakaian ibu-ibunya. Rukia masih duduk dengan wajah yang muram.
"Kalo gitu, gue janji. Nanti gue akan membuatkan sebuah pertunjukan yang besarrrrr." Tangannya melebar ke samping.
"Nah, di saat itu loe yang akan jadi Cinderella-nya dan nggak ada anak lain yang bisa jadi Cinderella!"
"Janji?" Rukia mengeluarkan kelingkingnya.
"Janji!" si anak cowok itu mengaitkan kelingkingnya dengan kelingking Rukia sebagai tanda perjanjian.
"Ayo, sekarang kamu sudah harus tampil!" perintah Nanao sensei kepada anak cowok itu. Dia masih menatap Rukia dan mengangkat kelingkingnya ke arah Rukia untuk mengingatkan perjanjian mereka.
Akhirnya pertunjukkan selesai dan hasilnya bisa dibilang sukses. Tepuk tangan pun terdengar dari kursi penonton. Byakuya terlihat sangat bangga pada kedua putrinya, sampai-sampai dia bertepuk tangan sambil berdiri.
"Loe balikin badan dong!" perintah Rukia pada teman baiknya setelah selesai pentas.
Di balik punggung teman baiknya itu, Rukia menangis tanpa kata-kata. Nggak ada kata-kata menghibur yang dikeluarkan oleh teman baiknnya itu. Dia hanya membiarkan Rukia menagis di punggungnya.
;- ^-^ -;
Dua bulan setelah pementasan di sekolahnya, Rukia sekeluarga pindah ke Karakura karena Byakuya pindah tugas. Sejak saat itulah hidup Rukia berubah! Dia yang selama 10 tahun memakai pakaian perempuan mengubah penampilanya menjadi seorang cowok! Tidak bisa dipungkiri, sedikit banyak perubahan padanya karena tuntutan Byakuya yang menginginkan anak laki-laki. Dan namanya berubah menjadi Ryoga Kuchiki.
TBC
Terima Kasih Yang Sudah Menyempatkan Diri Membaca Fic ini!
Tunggu Chapter Berikutnya yaa!
RIVIEW PLEASE
