It's Okay, It's Love

By : Kim Saera

Maincast : Oh Sehun Xi Luhan

Genre : Angst/ Romance

Rated : T

Length : Chaptered

Note : GS. Typo anywhere. Don't like? Go away. Happy reading!

Summary :

Mengapa ketika aku berusaha melepas bayangmu, kau datang secara tiba-tiba? Memberikan daftar kenangan indah (lagi) yang kauberi untukku.-Sehun-

Aku saat-saat kenangan itu ada. Kapan bisa kita ulangi lagi kenangan itu? Kenapa tidak bisa? Saat aku dan kamu berubah menjadi kita. Tanpa ada lagi dingin disaat aku menatap ?-Luhan-

oOo

.

.

.

Prolog

.

.

.

Morning my handsome man in happiness.

Bagaimana kabarmu? Maaf, karena sedikit kesalahan kecil membuat keadaan menjadi serumit ini. Memikirkanmu membuat semua hal nyata menjadi tabu, begitu pula sebaliknya. Seandainya dirimu tahu bahkan bukan aku yang menginginkan semua ini, bukan kita yang telah menyebabkan ini terjadi tapi takdir. Haruskah aku menyalahkan takdir? Huh.. lupakan! Bahkan dengan menyalahkan takdir pun aku tak dapat mengubah apapun. Tak dapat membuatmu seperti yang dulu. Aku hanya terlalu lelah.

Emm.. jika hari ini nasib mengizinkanku bertanya padamu, bolehkah aku menanyakan beberapa hal? Tak apakah? Bisa ku mulai sekarang? Jika mencintaimu adalah suatu kesalahan, maukah kau memberitahuku dimana letak kesalahannya? Apa karena itu adalah sebuah kesalahan sebab dari keretakan ini terjadi? Bisakah keretakan ini kita perbaiki? Berapa lama waktu yang diperlukan? Maukah kau memberikan aku kesempatan? Hey.. Jawablah! Bisakah kau tidak diam? Aku berbicara padamu! TIDAK! Bukan padamu tapi bayangmu. Bodoh, aku baru menyadarinya sekarang. Bahkan untuk menggapaimu saja aku tak mampu, jadi bagaimana bisa aku berbicara padamu? Hanya untuk memanggilmu saja lidahku sudah kelu, bagaimana caranya aku bisa memelukmu? Dan bahkan untuk menyebut namamu saja terasa sulit bagiku jadi bagaimana bisa aku bertanya padamu? Lalu apa yang harus aku lakukan?

Bisakah hanya untuk sehari saja kau benar-benar ada untukku? Bisakah bayangmu berubah menjadi nyata? Aku merindukan pelukanmu. Jujur saja, hati kecilmu juga tak menginginkan ini, bukan?

Kumohon, jangan seperti ini. Bahkan saat ini kita seperti saling tidak mengenal, seperti orang asing. Ya, asing. Kau bahkan tak memperbolehkanku mencintaimu. Situasi macam apa ini? Kau membuatnya menjadi semakin rumit dari yang sebelumnya. Aku marah, ingin melampiaskan. Tapi bagaimana caranya? Pada siapa? Padamu? Mustahil. Kau bahkan tidak menganggapku ada. Jadi bagaimana bisa aku melakukannya? Huh... sial!

Setidaknya bisakah kau memberiku sedikit petunjuk agar aku mengerti apa yang harus kulakukan saat ini. Agar keretakan ini bisa pulih kembali. Supaya aku tak terlihat bodoh.

Aku hanya lelah

Aku hanya resah

Aku hanya takut

Aku hanya ... merindukanmu

Dari beribu angka yang kuhafal hanya satu angka yang selalu terselip di pikiranku, tanggal lahirmu. Dari ratusan permen yang pernah kumakan, hanya satu hal termanis yang kutahu, bibirmu. Dan dari berjuta-juta hal yang ada di dunia hanya satu yang kuingat, namamu.

Sebelumnya, aku tak tahu apa itu cinta. Aku tak paham itu sakit dan kepedihan. Aku tak mengerti apa itu bahagia dan penderitaan. Lalu kau datang dan mengajariku semuanya. Kau ajari aku bagaimana cara mencintaimu. Dan kemudian kau pun pergi. Kau buat aku paham bagaimana sakitnya kau tinggalkan, bagaimana pedihnya sendirian. Kau membuatku sadar betapa bahagianya saat berada di sisimu. Kau membuatku mengerti bagaimana menderitanya hidup tanpamu. Tapi kau membuat satu kesalahan besar. Kau melupakan satu hal. Kau lupa mengajarkanku bagaimana cara melupakanmu.

for, my handsome man in happiness,

Oh Sehun

oOo

Orenmaniya, my love

Hei, di sebelah dunia bagian mana

kau sedang berada?

Sudah bertahun-tahun kau dan aku mencari arah.

Berkali-kali jatuh cinta pada selatan.

Menaruh keraguan pada barat.

Terus menunggu isyarat timur.

Hingga utara pun sudah tak lagi kita percaya.

Sudah kujejaki banyak kisah, kutemui pula banyak luka.

Ternyata, pada kisah lalu milik kitalah harapan itu tetap ada.

Masih kuatkah kau dan aku berjalan?

Atau, kali ini, mungkin pulang akan menjadi jawaban.

specially for my love,

Xi Luhan

oOo

Annyeong :))) *senyumpepsodent. Ini ff pertama gue, entah dapet inspirasi dari mana, tiba-tiba alur cerita yang ruwet dan sedikit membosankan meluncur dari otak gue pas ujian sekolah lagi. Dan saat itu bingung-bingungnya cari kertas buat contek-, eh bukan, buat nampung ide absurd nan gila ini. Pokoknya ini ff... entahlah. Eh, btw Chanyeol makin ganteng ya /duhkambuh/. Ini basa-basi aja woy, nggak dibaca juga nggak papa kok:) Palingan cuma gue doain cantengan di kaki, hehe;;) nggak-nggak, cabut kutukan gue Tuhan. Oke fix, selamat membaca pemirsaku tersayang /alay/. Review juseyooo...