Blind Date
Pairing: SihwanxKino, slight!
Rating:T+
Genre: Romance, Friendship.
Warning: Typo(s), OOC, Sho-ai, AU
Disclaimer: OFFROAD belongs to Kairos Ent., their parents, and God.
Note: Perasaan sukaku pada OFFROAD tiba-tiba meluap. Akhirnya aku memutuskan untuk membuat ff ini. Jika ada kesamaan plot atau alur cerita, itu hanya kebetulan. Karena ff ini kutulis murni dari ideku sendiri. Aku menulis ff ini di ipod, karena itu maaf jika fontnya aneh. Oiya, bayangkan penampilan member OFFROAD seperti di MV Bebop, pengecualian untuk Rio.
DLDR!
.
.
.
.
Seorang namja berambut ikal pendek berjalan dengan tergesa-gesa menuju kantin sekolahnya. Namja itu mengenakan tag name 'Kim Nam Hyung' di blazernya, tetapi namja itu lebih suka dipanggil Kino. Ia menghentikan langkahnya di meja kantin dimana seorang namja berambut pirang yang sedang asik dengan tabnya duduk. Ia mendeath glare namja pirang itu dengan kedua tangan terlipat di depan dadanya.
"Hyung, jelaskan maksudmu mendaftarkanku untuk ikut blind date." ucap Kino. Namja pirang yang bertag name Jung Dong Su tapi lebih sering dipanggil Rio itu, menghela nafasnya sebelum meletakkan tabnya.
"Aku peduli kepadamu Kino-ah, karena itu aku mendaftarkanmu untuk blind date itu. Aku tidak ingin kau masih terus mengingat namja brengsek bernama Baek Seung Hun itu." jawab Rio tenang. Kino menghela nafas sebelum mendudukkan dirinya di samping 4
Rio.
"Tapi hyung, kau tidak perlu mendaftarkanku ikut blind date segala." keluh Kino. Ia menundukkan wajahnya. Rio hanya tersenyum lalu mengelus surai cokelat ikal milik Kino.
"Maafkan aku, ne? Seharusnya aku tidak mendaftarkanmu seenaknya. Tapi aku takut kau tidak akan menyujai orang lagi selain Seung Hun." ucap Rio dengan raut menyesal. Kino tersenyum lalu memeluk tubuh hyungnya itu. Ia memang tidak pernah bisa marah kepada hyungnya yang satu ini. "Mianhae, Kino-ah."
"Gwawnchana, aku tahu kau melakukannya karena mengkhawatirkanku." ucap Kino. Tiba-tiba Rio melepaskan pelukan mereka, membuat Kino kaget.
"Tapi siapa yang memberitahumu kalau aku yang mendaftarkanmu?" tanya Rio. Kino memutar bola matanya, malas menjawab pertanyaan yang sudah jelas jawabannya itu.
"Kau lupa kalau namjachingumu itu todak bisa menjaga rahasia?" jawab Kino.
"Ah, iya. Dasar Seulgi bodoh." Rio merutuki namjachingunya yang memang terkenal akan mulut embernya itu. Rio membuka tabnya lalu menunjukkan website tempat ia mendaftarkan Kino untuk blind date. "Yang akan menjadi pasangan blind datemu adalah namja bernana Si Hwan, entah itu nama asli atau samaran. Ia meminta untuk bertemu Sabtu nanti tapi aku tidak tahu di mana dan jam berapa. Nomor telefonnya, xox-xoxo-xo. Nanti kau bisa bertanya."
Kino menganggukkan kepalanya tanda mengerti. Ia mengamati foto account namja itu. Sepertinya itu fotonya sendiri, karena ia belum pernah melihat artis dengan wajah itu. 'Lumayan tampan.' pikir Kino.
"Tapi hyung aku meminta maaf jika misalnya blind datenya tidak berjalan lancar." ucap Kino.
"Gwaenchana, setidaknya kita sudah mencoba." ucap Rio. "Oiya, jeongmal mianhae tapi aku tidak bisa mengantarmu untuk blinde date. Aku ada kencan Seulgi hari itu."
"Ckckck, kau boleh memanggil G.I hyung dengan Seulgi? Daebak, hyung. Padahal ia melarang siapapun memanggilnya Seulgi jika masih ingin hidup tenang. Memang apa yang kau atau kalian lakukan sehingga dia mengizinkanmu memanggilnya Seulgi, eoh?" tanya Kino dengan seringaian di wajahnya, membuat wajah Rio memerah malu.
"Jangan menggodaku, Kim Nam Hyung!"
.
.
.
.
Akhirnya hari Sabtu datang juga. Kino sudah menghubungi namja bernama Si Hwan itu dan mereka sepakat bertemu di 'Café de Sourires' jam setengah sebelas. Ia memberitahukan kepada Si Hwan bahwa ia memakai kaus putih dengan kemeja kotak-kotak yang dililitkan di pinggangnya dan celana jeans biru dongker dengan sneakers merah. Merasa bosan dengan tabnya, ia mengalihkan pandangannya ke sekeliling café. Tidak sengaja matanya menangkap seorang namja berpostur dan berambut mirip G.I hanya wajah mereka yang beda. Dan menurutnya namja itu lebih tampan dari G.I
Ah! Ia mengenal wajah itu! Itu Si Hwan, pasangan blind datenya! Sebelum ia sempat melambaikan tangannya, Si Hwan sudah lebih dulu menghampirinya.
"Annyeong, apakah kau Kino-ssi?" tanya namja itu.
"Nde, kau pasti Si Hwan-ssi. Duduklah." Si Hwan mengambil tempat duduk di depan Kino. Ia memanggil waiter lalu memesan Americano dan Tuna Panini lalu waiter itu meninggalkan mereka. Keadaan menjadi hening, tidak ada yang beranin memulai pembicaraan. Membuat suasana menjadi canggung.
"Bagaimana kalau kita saling mengenalkan diri masing-masing?" Si Hwan akhirnya memutuskan untuk memulai pembicaraan. Kino menyeruput Machiatonya terlebih dahulu lalu menganggukkan kepalanya.
"Aku duluan." ucap Kino. "Namaku Kim Nam Hyung, biasa dipanggil Kino. Umurku 18, kelas 2 Byungmoon High School. Ulang tahunku tanggal 24 Juni dan aku 93 liner, tinggiku 176 cm dan beratku 54 kg."
Si Hwan tertawa kecil membuat Kino menatapnya geran. "Ya! Kenapa kau tertawa?!"
"Kau tidak usah sedetail itu, sampai memberitahu berat badanmu." jawab Si Hwan masih sambil tertawa. Sontak wajah Kino memerah. Ia merutuki kebodohannya, untuk apa ia memberitahukan berat badannya kepada orang yang baru dikenalnya.
"Aish, sudahlah! Sekarang giliranmu!" perintah Kino. Ia mempoutkan bibirnya, membuat Si Hwan bergumam 'manis'.
"Namaku Park Sang Min, tapi aku lebih senang dipanggil Si Hwan. Aku 18 tahun, kelas 2 di Jungsang High School. Dan mungkin kau tidak akan percaya, tapi ulang tahunku juga 24 Juni dan aku juga 93 liner. Tinggiku 184 cm dan pfft! berat badanku 65 kg." ucap Si Hwan. Kino tidak memperhatikannya, ia malah pura-pura sibuk meminum Macchiatonya. "Kino-ssi aku minta maaf telah menertawaimu. Mianhamnida."
"Gwaenchanayo, aku hanya pura-pura kesal, dan tidak usah gunakan bahasa formal." ucap Kino sambil tersenyum.
"Kau manis." Tidak sengaja kalimat itu keluar dari mulut Si Hwan. Si Hwan langsung menutup mulutnya merutuki kebodohannya mengucapkan kalimat itu. Sementara Kino sibuk menenangkan jantungnya yang berdetak lebih cepat. "Mianhaeyo."
"G-gwaenchana, Si Hwan-ah. Lagipula saat ini kita sedang kencan itu berarti kita sepasang kekasih sampai kencan ini berakhir,kan?" Jujur, Kino merasa berat saat mengucapkan bahwa mereka sepasang kekasih hanya sampai kencan ini berakhir.
"Nde, kau benar Kino." ucap Si Hwan. "Kalau begitu, apa hobimu?"
"Rapping dan berselca dengan Rio hyung."
"Rio hyung?"
"Ah, ia sahabatku dari SD juga roommateku di apartment kami. Dia juga yang mendaftarkanku ikut blind date ini. " jelas Kino. Ia menangkap raut wajah Si Hwan yang menjadi dingin dan tangannya yang terkepal erat. "Tenang, Rio hyung sudah mempunyai namjachingu dan ia terlalu mencintai namja itu sehingga kemungkinannya berpaling padaku 0%."
"Ah, nde. Mianhae."
"Gwaenchana. Giliranku, apa hobimu?"
Mereka saling mengajukan pertanyaan, berusaha mengenal satu sama lain. Tidak jarang, pembicaraan mereka diselingi oleh canda dan tawa. Tidak terasa, waktu sudah sore saat mereka menghabiskan-mungkin- gelas ke 2 kopi mereka.
Tiba-tiba mata Kino menangkap seorang namja tinggi berkacamata yang memasuki café itu. Itu Baek Seung Hun! Ia segera berbisik kepada Si Hwan.
"Si Hwan! Pindah ke sampingku sekarang!" Si Hwan yang tidak tahu apa-apa menuruti perintah Kino. Ia pindah duduk di samping Kino di sofa. "Tolong berakting sebagai namjachinguku!"
TBC
