Konoha Kindergarten

Chapter 1

Pagi itu, di gerbang Konoha Kindergarten, atau TK Konoha, dalam bahasa Indonesianya, seorang anak laki-laki kecil berambut pirang menggoyang-goyangkan tangannya dengan semangat.

"Da-dah pappaaa, mamaa!!"

"Naruchan! Kamu ati-ati ya.. Jangan mau di jahatin, kalo mau makan jangan lupa cuci tangan, trus, yang paling penting.. jangan lupain papaaa!! Naruchaa.."

BLETAK!

"Apaan, sih? Anak cuma mau sekolah juga!" omel Kushina.

"Udah, ya, da-dah Naruchan!" kata Kushina lagi sambil menyeret Minato yang nggak mau lepas dari pager dan berjalan pulang.

"Da-daah!"

"Hahaha! Orang tua mu kocak, ya, Naruto!" kata Kiba yang meluncur turun dari perosotan sambil tertawa.

"Iih! Papa sama Mama kamu juga, kok! Nganterin aja pake bawa-bawa anjing banyak banget!" balas Naruto, yang kemudian ikut tertawa bersama Kiba.

"Eh, kita dulu-duluan lari ke kelas, yok!" usul Kiba.

"Ayooo!" teriak Naruto dan kemudian mereka berlari ke kelas. Naruto tidak melihat ke depan, tapi menoleh melihat Kiba di belakang, sampai...

BRUK!

"Aduh.. sakkiiitt!" ringis Naruto. Naruto menabrak seorang anak laki-laki berambut dan bermata hitam.

"Eh, aduh, maaf ya.. aku nggak sengaja" kata Naruto.

"Hn" jawab anak laki-laki itu.

"Loh.. Kok aku nggak pernah ngeliat kamu? Anak baru yaaa?" tanya Naruto.

"Hn"

Naruto bingung, dari tadi anak ini jawabnya cuma 'Hn' melulu. Kemudian, Naruto mengambil suatu keputusan.

"Ck..ck..ck.. Kamu kasian yah, padahal masih kecil.." ujar Naruto sok tua sambil mengelus-elus bahu si anak baru.

"???" si anak baru bingung.

Naruto meninggalkan si anak baru dengan memberikan tatapan sedih, dan berjalan ke depan kelas.

"TEMEN-TEMENN!!" Naruto teriak.

Shikamaru yang tadinya asik bengong ngeliat ke luar jendela, Chouji yang lagi makan dengan khidmatnya, Ino sama Sakura yang lagi main kuncir-kunciran, dan semua temennya yang tadi nggak merhatiin langsung memandang Naruto bingung.

"Ada apa, sih, Naruto?"

Naruto menarik bangku dari meja guru, dan naik ke atasnya.

"Mohon perhatiannya, ya, semuannyaa.. jadi,, Ehem!" Naruto berdeham sambil jinjit-jinjit di atas bangku, "di kelas kita, kelas Bunga Matahari ini, ada anak baru, lohh!!!"

"Hah? Yang bener? Yang mana? Yang itu? Yang mana, sih? Aduh.. aku gak keliatann", suara-suara gaduh mulai memenuhi ruang kelas Bunga Matahari.

"Hehe.." Naruto tersenyum. "Ini diaaa!!" Naruto mengarahkan kedua tangannya ke si anak baru, yang masih bingung celingukan gak tau apa-apa. "Tapii..."

"Ya ampun! Cakep banget! Cocok sama aku!!" Sakura dan Ino histeris bersamaan.

"Iih, Ino apaan sih, kamu.. aku duluan tauu!"

"Yeey.. aku lebih cepet satu detik ngomongnya!!" bantah Ino.

Yaelah.. kecil-kecil aja udah centil..

"Diaamm!" teriak Naruto. Sakura dan Ino langsung diem, tapi masih saling melotot-melototan tanpa suara.

"Lanjutin, yaa... Ehem! Tapi..," Naruto melanjutkan dengan ekspresi muka sok serius, "kalian jangan seneng dulu. Soalnya, dia ini.. Yah.. Dia ini sebenarnyaa.."

"Hah? Sebenarnya apa??" anak-anak kecil itu udah mulai cemas. Ada yang mikir kalo si anak baru sebenarnya adalah monster yang lagi nyamar buat nyari mangsa anak-anak kecil imut-imut tak berdosa,, dll.

"Dia ini sebenarnya... GAK BISA NGOMONG!!"

"APA?!"

"Iih!! Manna ekspressi nnyaa?? Ulang!!" perintah Naruto, ngikutin iklan.

"UUAPPPAAAHH????!!!!"

(keterangan: bagian muka anak-anak yang shock, di zoom, trus pake sound effect: JENG JENG!!!)

"Nah, gitu dong!" Naruto tersenyum puas.

Anak baru, yang otaknya baru selesai memproses berita tentang dirinya yang di ucapkan oleh Naruto, marah.

"Eh! Enak aja! Aku nggak bisu, tauu! Aku bisa ngomong, kok!" protes si anak baru.

"Lohh? Tapi, kok tadi kamu aku tanya diem aja? Cuma jawab 'Hn, hn' doang?"

"I..itu.." muka si anak baru mulai merah.

"IITUU??" anak-anak mulai koor.

"Ah! Nggak tau ah! Aku ngambek!!" kata si anak baru manyuunnn.

"Yaah..! Naruto, kan! Dia jadi ngambek tuh! Semua gara-gara kamu!!" omel Sakura, yang jelas-jelas ngebela si anak baru.

"Lahh? Kok aku yang salah??"

"Ya iyalah! Dia kan cakep!" kata Ino sambil nunjuk si anak baru, "orang cakep gak mungkin salah!"

Ermm,, kayaknya Ino sama Sakura dari kecil udah agak gak beres, deh, kalau menyangkut Sasuke..

"Emangnya Naruto-kun nggak cakep?!" tanpa sadar, Hinata teriak.

Anak-anak kecil jaman sekarang,, (geleng2 kepala)

Tiba-tiba Hinata sadar apa yang baru dia ucapin, mukanya langsung merah trus.. Bruk! Pingsan..

Hening. Semua mata tertuju ke Hinata.

Tiba-tiba, pintu kelas dibuka, wali kelas Bunga Matahari masuk.

"Maaf, saya telat.. Loh? Ada apaan, nih? Naru! Kamu ngapain naik-naik bangku? Waduh! Hinata-chan kok pingsan?? Kenapa nih?? Aduh??"

Chapter satu selesaaaiii!!

Haii! Saya pink-violin!!

Oh,iya, mungkin kalian pada bingung, siapa wali kelas Bunga Matahari.. Ini emang saya sengaja.. Jadi, para pe-review sekalian, Ehem! Ada yang mau jadi wali kelas bocah-bocah Konoha yang imut-imut ini???

Kalo mau, caranya...

Tebak umur sama jenis kelamin saya!!

Umur saya itu sekitar 11-16 tahun..

Trus, jawabannya dikirim bareng review yaa! Jangan lupa cantumin jenis kelamin kalian juga, biar saya gampang nulis fanficnya..

Nanti saya pilih, siapa yang akan jadi wali kelas Bunga Matahari!

Kalo mau jadi anak murid kindergartennya juga gapapa si,, tapi bilang mau di pasangin sama siapa ya..

Okok?? Trimakasiiih!