Yo Frendster. World Invaders disini.
ini adalah fic pertamaku jadi mungkin akan ada beberapa kesalahan sedikit, tanpa banyak basa-basi akan ku ceritakan sedikit mengenai kisah kali ini.
kisah ini mengambil inspirasi dari game Killzone 3, juga game yang baru tren Call of Duty Infinite Warfare dan terakhir dari pengalaman pribadi di medan tempur saat penugasanku di wilayah konflik.
Semoga menikmati
Chapter; 0
Prolog.
"…."
Quotes.
"Hanya mereka yang sudah mati yang bisa melihat akhir dari perang" (Plato)
"Sebuah kata-kata sederhana yang menggambarkan sebuah perang & konflik yang tiada akhir selama kita masih menjadi tentara."
"Semua hal yang luar biasa sebenarnya sangat sederhana, dan banyak bisa di ungkapkan dengan kata-kata sederhana: Kebebasan, Keadilan, Penghargaan, Pekerjaan, Rasa belas kasihan, dan Harapan." –Wiston Churchill-
"Tentara, kami adalah simbol dari kekuatan, kami adalah pion dari pertempuran, dan kami adalah alat untuk berperang. Kami berjanji setia pada negara dan pada akhirnya kami mati tanpa ada kebebasan dari diri kami sendiri."
"Apa sebenarnya tujuan kami menjadi tentara?"
"Apa hanya mengejar medali, uang, jabatan, atau kekuasaan?"
Seorang pria berbicara sendiri di depan peti mati di sebuah gudang dengan puluhan peti mati berbaris rapi.
"Aku berjanji padamu untuk terus bertarung dan tetap hidup, tapi apa artinya aku harus terus mengorbankan pasukanku agar aku terus hidup" ia berbicara dengan air mata menetes di depan peti mati yang di bungkus bendera USA.
Ia berlutut dengan memegang sebuah kalung Dog tag nama dari prajurit.
"Walau pada akhirnya aku berhasil selamat, namun aku tetap merasa seperti di medan perang. Dan terus-terusan melihat kalian yang tewas dan aku tetap hidup melihat kalian mati"
Ia berkata dengan tangisan, bagi prajurit sudah biasa kematian selalu datang pada mereka. Namun kematian untuk siapapun itu selalu meninggalkan luka bagi mereka yang menjadi kerabat, keluarga, maupun teman. "Kita menjadi tentara dengan bangga. Namun saat kita mati, kita menyadari kalau kita hanya serpihan kaca dari istana kaca. Dan saat kita pecah, maka tidak ada lagi yang tersisa untuk di perlihatkan untuk siapapun" gambar bayangan dari peperangan yang terjadi masih tergiang di kepala sang tentara yang sekarang berlutut di samping peti-mati temannya.
November/24/2010 (Prolog)
Minggu siang yang dimana seharusnya hari dimana semua orang dapat menikmati hari libur mereka berubah saat saat dimana seluruh dunia berubah menjadi medan tempur berdarah, untuk pertama sekali manusia di invasi oleh pasukan luar angkasa.
Monster berukuran 8 meter berbentuk mirip kumbang namun memiliki mata hijau dan capit kepiting yang sebesar 2 meter, monster-monster itu dapat menembakkan laser bertekanan tinggi dari mulut mereka yang dapat menghancurkan sebuah kota hanya hitungan detik.
Los angeles 14.46.56 PM / Standar waktu Pasifik
"kilas berita dunia"
"Pada pukul 14.46 waktu standar pasifik 12 lokasi berbeda diseluruh dunia di sedang di serang. Semua penyerangan itu terkoordinasi oleh musuh yang tidak dikenal. Semua penyerang sudah menaklukan beberapa wilayah. Di Amerika Serikat kami sudah kehilangan kontak di New York, Hawai, dan berbagai lokasi pangkalan militer kami. Dan pada pukul 15.00 kami sepenuhnya kehilangan kontak di seluruh pangkalan militer, dan saat ini hanya kami pasukan pertahanan terakhir yang tersisa apapun yang terjadi kita tidak bisa kehilangan Los Angeles."
Sesaat setelah siaran berita darurat berakhir seluruh wilayah los angeles tidak lebih tepatnya seluruh wilayah pesisir pantai AS menjadi medan tempur habis habisan, pesawat jet A 10-A thunder bolt melakukan bombardir di sana sini, sedangkan pasukan darat terus bertarung.
Pertarungan tidak hanya di darat namun di udara musuh memiliki angkata udara yang hampir tak terkalahkan, pesawat-pesawat itu berbentuk mirip piring terbang bersenjatakan meriam plasma dan peluncur roket. Dan yang sangat mengerikan adalah pesawat-pesawat itu tidak berawak(Drone) sehingga jumlah mereka di seluruh dunia hampir mencapai ribuan.
Hampir 80% pasukan tentara di seluruh dunia mengalami kekalahan telak. Negara-negara kecil kebanyakan sudah lenyap, dan ribuan warga sipil ikut di seluruh Negara menjadi korban. Satu-satunya Negara yang masih bertarung hingga akhir adalah Negara Amerika Serikat negara bagian Los Angeles.
Sementara itu Letnan Alex Mason 25 tahun seorang Marinir dan ahli hacker terbaik di USMC(US Marine Corps), tinggi badan 185 cm rambut berwarna hitam mata berwarna biru terang, berlari berusaha sekuat tenaga dari kejaran musuh yang mengejarnya.
Saat ia terus berlari dengan monster yang siap memukul dengan capit raksasa dari belakang, Alex langsung menghindar dengan berguling ke samping dan terus berlari. Monster itu terus mengejar Alex hingga tiba-tiba terdengar suara pesawat jet F22 Raptor diikuti dengan rudal berkecepatan tinggi mengarah langsung ke monster yang mengikuti dia, serangan itu langsung membunuhnya seketika. Tanpa membuang waktu alex langsung berlari lagi untuk bersembunyi.
"Sial….. hah… hah….kurasa aku berhasil melarikan diri dari mereka" alex pun melihat seluruh lokasi untuk memastikan ia benar benar tidak diikuti. Dengan bersembunyi di dalam gedung ia menghela nafas.
'kurasa aku aman untuk saat ini, sial aku satu satunya yang selamat dari squadku' ia pun mengecek amunisi yang tersisa bersamanya dan beberapa perlengkapan lainnya, saat itu juga ia mendapat respon darurat dari radio miliknya.
[Commns] [ini pangkalan garis depan Santa Maria kepada seluruh unit yang selamat apa kau bisa mendengarku. Ganti] alex terkejut terhadap panggilan mendadak ini.
"Disini Lt Alex dari bravo 3, aku mendengarmu ganti"
[Lt Alex, ini F.O.B(Forward Operation Base) Santa Maria, perintah kepada seluruh unit untuk mundur pergi ke poin penjemputan di Delta 3, kita meninggalkan Los Angeles, sebaiknya kau cepat letnan penjemputan terakhir akan pergi 15 menit, apa kau memahaminya Letnan]
"apa! Ulangi command. Kita meninggalkan Los Angeles, tapi bagaimana bisa, kita tidak bisa menyerah begitu saja." Alex sangat terkejut mendengar perintah langsung dari komandannya saat mereka di suruh meninggalkan Los Angeles.
[Letnan kami tahu apa yang kau rasakan, tapi kau juga harus tau, semua pasukan darat kita sudah hancur berantakan. Musuh sudah menyerang ke berbagai pangkalan militer kita dan sekarang sudah rata dengan tanah, apa kau tahu itu. Sebaiknya kau pergi dari sana letnan, Los Angeles sudah tamat tidak lebih tepatnya seluruh Amerika sudah tamat.]
"tapi…"
[Dengar Letnan satu satunya alasan mengapa seluruh pasukan di tarik mundur karena Washington sudah memberi perintah untuk membom Nuklir seluruh kawasan Amerika yang di serang dalam waktu kurang dari 4 jam dari sekarang kau mengerti]
Alex tersontak "Apa kalian gila! Membom nuklir dengan kemungkinan ada penduduk sipil yang masih ada di kota?."
[Dengar prajurit!. Aku tahu juga soal itu, namun pikirkan soal keselamatanmu juga apa kau mau mati disini apa kau tidak berpikir berapa banyak pasukan kita yang sudah gugur, bahkan seluruh dunia sudah mengalami kekalahan hebat. Semuanya sudah tamat]
Alex pun memejamkan mata sejenak lalu menarik nafas dan menghebuskannya."Disini bravo 3 kepada markas, Aku meminta ijin untuk tetap berada di Los Angeles"
[Letnan apa yang kau pikirkan!]
"Markas, satu satunya alasan mengapa kita tidak bisa bertahan adalah karena kekuatan udara mereka yang terlalu tangguh, namun aku punya rencana bagaimana mengalahkan angkatan udara mereka dalam satu serangan, jadi kumohon aku minta ijin untuk tetap disini dan meminta untuk menahan serangan nuklir itu"
[Letnan aku tak tahu apa rencana mu, namun jika memang itu dapat bekerja maka akan ku ijinkan namun ingat soal serangan nuklir, aku tidak bisa menghentikannya kami kan tetap membom seluruh Los Angeles dengan atau tanpa dirimu Lt dan ingat waktumu hanya 3 jam dari sekarang]
"Roger. Disini Lt Alex over and out"
Saat alex selesai memberi kabar kepada FOB soal rencana ia pun mulai bergegas menuju lokasi.
"Baik, sekarang aku adalah harapan terakhir, sekarang mari kita lihat. Berdasarkan penelitian kami, drone itu menggunakan pemancar untuk dapat bergerak, apa mungkin mereka menggunakan semacam pemancar sinyal radio?. Mungkin sebaiknya aku menganalisa sinyal frekuensi radio, mungkin aku dapat mencari jawaban." Alex terus mendengarkan suara statis dari setiap frekuensi radio sinyal statis biasanya menandakan bahwa pemancar radio di sekitar berarti sedang Offline. Namun saat ia mencoba setiap siaran ia mendengar suara statis yang tidak biasa dari frekuensi sinyal radio rendah. Bunyi statis ini biasanya hanya terdengar seperti suara bising namun sinyal statis berbunyi berdengung seolah-olah ini sedang terhubung. Dengan cepat alex mengambil laptop dari tas dan mulai menganalisa lebih teliti mengenai frekuensi misterius ini.
Dari layar komputer alex yang terlihat sinyal itu memiliki pola yang teratur dengan kata lain ini bukan sinyal dari militer namun dari seseorang yang lain. "Hmm... ini aneh dari pola sinyal ini tidak berantakan seperti sinyal statis namun memiliki pola teratur seolah-lah ini sinyal komunikasi." Alex berusaha memecahkan sinyal tersebut dengan sofware di komputer miliknya berharap ia menemukan sesuatu.
TRANSLATION COMPLETE tulisan di komputer alex tanda analisa selesai. "Ternyata benar dugaanku ini bukan dari militer melainkan dari pihak musuh." Yang benar saja alex dengan seksama memerhatikan pesan yang tertulis hasil terjemahan komputernya. Isi pesan itu adalah untuk setiap pasukan segera menuju barat daya ke area pangkalan musuh dan hancurkan semuanya, kira-kira seperti itulah isi pesannya.
"Hmmm berdasarkan isi pesan itu ini sudah dikirim sekitar 40 menit yang lalu bersamaan dengan hancurnya markas garis depan kedua dengan kata lain mereka mengirimkan pesan dengan frekuensi redah agar tidak terdeteksi dengan satelit militer kami. Sekarang coba kita lihat darimana pesan itu datang." Komputer dengan segera melakukan pelacakan tak perlu menunggu lama analisa lokasi pun selesai, dari sinyal tersebut lokasi musuh berada 12 Km di pusat kota Los Angeles. Dengan segera alex kemudian mengemas seluruh barang-barangnya dan bergegas menuju basis musuh walau ia hanya seorang diri.
Setelah ia berlari sekitar 10 km di pusat kota, ia melihat jam tangannya "Sial… aku hanya unya waktu 1 jam 30 menit lagi, aku harus cepat" ia pun terus terus berlari hingga ia sampai di lokasi sebuah gedung yang tampaknya seperti gudang yang tidak terpakai namun dijaga oleh satu monster alien. Namun hal berikutnya yang ia kaget adalah mahkluk aneh yang menyerang seluruh dunia itu mulai membuka baju aliennya dan menampilkan sosok yang membuat ia terkejut luar biasa.
"a…a…a…. itu tidak mungkin… bagaimana bisa….."
Makhluk-makhluk itu membuka tubuh raksasa itu dan menampilkan sosok manusia seperti normal namun mereka memiliki kulit tubuh yang berwarna putih sangat pucat seperti mayat dengan mengenakan baju armor besi yang tampaknya di desain agar tahan terhadap peluru maupun ledakan namun hal yang membuat alex sedikit terganggu adalah mata mereka. Mata mereka yang sepenuhnya berwarna hitam gelap seolah-olah tidak memiliki pupil maupun retina pemandangan yang cukup menakutkan menurut Alex. Manusia itu kemudian mengambil sesuatu dari saku celana tempur miliknya dan secara spontan alex mulai siaga dengan jari sudah di pelatuk siap untuk menembak pria itu jika ternyata ia ketahuan, namun apa yang alex lihat kemudian adalah sesuatu yang tidak diharapkan ternyata tentara itu mengeluarkan sejenis kacamata renang namun bersinar warna merah paca lensanya seolah-olah itu kacamata Infrared. Tidak ingin lokasinya terbongkar alex dengan segera melarikan diri dengan bersembunyi di salah-satu tumpukan ronsokan mobil yang sudah meledak. "sial ternyata alien itu adalah manusia." Alex pun dengan segera menyembunyikan diri sebaik mungkin dan mengumpulkan intel sebisanya dengan melakukan hacking terhadap lampu jalanan dan yang benar saja umpan itu berhasil mereka langsung bergerak menuju lampu jalanan yang tiba-tiba hidup. Ia pun menyelinap masuk kedalam gedung dengan sangat cepat alex berlari dengan Android yang sudah ia lengkapi dengan pelacak sinyal transmisi yang sebelumnya sehingga dengan mudahnya Alex menemukan ruang Operator ia melihat-lihat ruangan kendali diaman komputer pusatnya berada.
"huh…. Untung saja tidak ada yang mengawasi, baik mari kita lihat apa yang kalian punya baiklah virus, mari bekerja sayang." Ia pun mencolokkan USB Flashdrive kedalam komputer dan menghack seluruh sistem.
SYSTEM READY suara dari Ai otomatis komputer menyambut alex tanda bahwa Hackingnya berhasil. Dengan seringai tidak pernah luntur dari wajahnya alex memasukkan nama Akun beserta Password palsu untuk mengelabui sistem keamanan komputer. Dengan upaya yang sangat keras akhirnya seluruh akses komputer berhasil diterobos. "Heh ... Ini sangat mudah. Ini seperti menyalakan komputer." Dengan seringai semakin lebar alex mengakses seluruh file dan mulai menyalin seluruh file komputer. "Ayolah sayang mari bekerja." Dengan berharap semoga akses menyalin dapat diterima oleh sistem keamanan mengingat bahwa ia dapat mencebol keamanan bukan berarti sistem pertahanan kedua ikut terjebol dengan mudah.
ACESS DENIED "Hah..! sudah kuduga jika sistem firewall masih memblok akes otorisasi. Mari kita selesaikan ini!" alex kemudian membuka tasnya dan mengeluarkan DSM(Data Storage Module/Sebuah Hardware yang berfungsi sebagai media penyimpanan massal dan juga sebagai alat Hacking umumnya DSM hanya digunakan bagi mereka yang bekerja di pemerintahan bagian intel. Sekarang DSM digunakan untuk keperluan militer saja.
Saat ia terus menyalin seluruh data kedalam DSM ia membaca salah satu file. "Helgan? Itu kah nama organisasi mereka. Tunggu apa ini… rencana penaklukan seluruh galaksi." Ia pun sangat terkejut melihat rekaman penaklukan planet-planet yang ada di seluruh wilayah galaksi. "Apa….. betapa kejamnya mereka, mereka memusnahkan semuanya dan menaklukkan dengan mudah. Tunggu target mereka berikutnya adalah… BUMI, planet Erpa, dan Anonymo? Nama macam apa itu yang mereka berikan."
Saat ia terus membaca ia terkejut soal planet erpa "luar biasa planet erva adalah planet dengan kekuatan tak terbatas yang dipancarkan oleh dua buah bulan yang salah satunya berwarna biru dan satu lagi….." tiba tiba alarm penyusup berbunyi alex dengan sigap langsung mencabut flashdisknya dan juga ia langsung mengaktifkan virus penghancur sistem komputer dan lalu melarikan diri sebisa mungkin ia pun mengaktifkan bom yang ia pasang di berbagai tempat.
"baiklah kalian berengsek. Saatnya pembalasan rasakan ini dan selamat tahun baru."
Lalu ledakan pun terjadi di ruangan sistem dan hal berikutnya seluruh drone yang melayang di udara jatuh ke tanah satu-persatu. Alex pun mengambil radio yang terletak di bagian atas baju rompi anti-peluru dan menghubungi kantor pusat .
"USSTRATCOM HQ (US Strategic Command HQ) ini bravo 3 semua pasukan udara musuh lumpuh. Aku ulangi, semua pasukan udara musuh sudah lumpuh, mereka sudah pincang saat ini adalah kesempatan untuk menyerang dari udara. Ganti"
"ini HQ ke bravo 3 kerja luar biasa. Pasukan pesawat B52 Bomber tiba ETA 10 menit. Seluruh pasukan darat sedang bersiap melakukan serangan balik. Kau melakukan yang sangat hebat LT. ini command Over and Out"
10 menit kemudia Alex terus berlari menuju gedung dan bersembunyi disana hingga pasukan pesawat bomber tiba dan mulai menjatuhi semua bom yang mereka miliki hingga semua pasukan angkatan darat musuh mulai habis. 15 menit setelah pengeboman berhasil alex keluar dan melihat keadaan. Sebuah kota yang mulanya di penuhi dengan bangunan indah berubah menjadi medan perang, gedung-gedung pencakar langit di Los Angeles mulai ambruk akibat pasukan pengebom AS.
Alex mulai merasa lega saat ia melihat bala bantuan datang, pasukan penerjun payung M1A2 ABRAMS Tank yang sudah mendarat mulai menghabisi sisa pasukan monster yang tersisa diikuti dengan pasukan angkatan darat yang terdiri Korps Marinir AS (USMC) beserta kendaraan Lapis baja Ringan(LAVs), US Army Ranger yang di turunkan melalui CH-47 Chinooks maupun UH-60 Blackhawk, dan terakhir pasukan penerjun payun 101 Army Airbone yang diturunkan melalui USAF C-130 dan C-17. Alex mulai duduk bersandar di salah satu mobil sipil yang kondisinya sudah rusak parah sambil memandangi kearah langit yang di penuhi oleh Angkatan Udara Amerika Serikat.
"Semua Unit segera maju." Perintah salah satu tentara Ranger dan dengan segera ia mengeluarkan M72 Law peluncur roket dan menghabisi monster itu.
"HOOOAH!" teriak ranger yang lain mereka melakukan serangan balik dengan menghancurkan monster itu dengan peluncur roket Anti-Tank.
Pasukan tank mulai maju dan menghabisi sisa-sisa pasukan lawan. "HQ ini Warhammer 1-2 pasukan musuh mulai mundur. Aku ulangi pasukan musuh mulai mundur." Salah-satu operator dari tank memberitahukan HQ tentang pasukan musuh.
[comms] [Kepada Seluruh unit disini STRATCOM HQ jangan biarkan satu pasukan musuh selamat. Aku ulangi jangan biarkan satupun dari mereka selamat habisi mereka semua. Over and Out]
"Disini semua unit Warhammer Roger." Respon dari pemimpin dari barisan tank dan mulai meledakkan monster.
"Disini Infanteri Roger."
"Disini Angkatan Udara Roger." F22, F117 Nighthawk, F4 Phantom, A10-A Warthog, dan segala jenis pesawat lainnya mulai menembaki lawan dengan berbagai rudal yang mereka punya hingga tidak ada satupun yang tersisa.
Dan seperti yang sudah diperkirakan kemenangan mutlak pun diraih oleh pasukan Amerika Serikat.
"Akhirnya selesai juga." Sambil menghela nafas dengan sangat kelelahan alex mulai tertidur mengingat tugasnya sudah selesai dan sisa pasukan darat dapat mengatasi mereka semua. Saat alex mulai tertidur ia bahkan tidak memperdulikan semua yang ada di sekelilingnya lagi
Dan sejak saat itu juga seluruh pasukan drone musuh lumpuh diseluruh dunia. Pasukan-pasukan bersenjata di berbagai tempat mulai melakukan serangan balasan, bahkan warga sipil pun ikut bertarung dalam mempertahankan dunia. Peperangan yang berlangsung 3 hari 2 malam pun berakhir dan di menangkan oleh manusia bumi dan pasukan Helgan pun pergi dari bumi. Sejak saat itu Bumi pun bersatu dan bersama sama untuk membangun dan mempertahankan dunia, dan Alex Mason 25 tahun tentara Marinir AS pangkat Letnan yang gagah berani diangkat menjadi pimpinan dari organisasi U.D.F atau di kenal dengan United Defense Force sesaat setelah NATO dibubarkan sepenuhnya. Berkat aksinya yang menyusup ke markas musuh dan mencuri intel militer dunia pun berkembang pesat bahkan pesawat antariksa kecepatan tinggi, penghalang energi yang mengelilingi dunia sudah di ciptakan, dan berbagai alat pertahanan dan alat alat militer pun sudah di buat. UDF itu sendiri adalah organisasi Aliansi seluruh Negara di seluruh dunia dalam mempertahankan Bumi dari invasi yang terjadi yang di kendalikan penuh oleh UNSA (United Nation Space Alliance).
Chapter 1. Apa-apaan yang yerjadi padaku?!
8 tahun kemudian /2018
Setelah kejadian Invasi, beberapa wilayah yang terkena dampak penyerangan pasukan luar angkasa yang saat ini di panggil helgan dunia mulai melakukan berbagai renovasi dan untuk pertama sekali manusia mulai bersatu dalam mempertahankan kedamaian dunia bersama sama. Hal ini terjadi akibat separuh dari populasi manusia di bumi telah tewas selama perang besar yang terjadi 8 tahun yang lalu.
Dalam bidang militer bumi pun berkembang pesat, berkat informasi penting yang berhasil dicuri oleh Alex Mason atau sekarang yang sering di kenal dengan jenderal tertinggi dari U.D.F (United Defense Force) adalah perkembangan baju tempur (exoskeleton) jenis AIS (Anti Infantry Suite). Baju tempur ini sangat populer di militer dan sudah terbukti sangat ampuh dalam bertarung dalam menghadapi musuh baik jarak dekat (close combat) maupun jarak jauh (long range).
Keunggulan baju tempur ini adalah sistem dalam baju tempur ini di lengkapi dengan Sync ke otak pengguna, dengan kata lain semua kegunaan dari baju tempur seperti Cloack/stealth mode, battle mode, dll dapat di operasionalkan langsung melalui perintah pikiran maupun perintah suara. Dari berbagai macam keunggulan baju tempur ini beberapa fitur yang sangat beerguna dalam pertarungan diantaranya. Helm tempur yang di desain menjadi full-face dengan menu Interface yang mempermudah pengguna mengakses berbagai macam fitur baju tempur di helm itu juga terdapat penghubung ketabung oksigen yang tedapat di baju tempur sehingga saat pengguna ingin bertarung di luar angkasa tidak perlu lagi menggunakan baju khusus luar-angkasa. Fitur lainnya seperti Cloack mode berguna untuk mengubah seluruh baju menjadi tembus pandang sehingga tidak terlihat oleh lawan, battle mode adalah mode yang paling umum dalam baju tempur E.X.O ini dimana pengguna mengoptimalkan sistem dalam baju untuk bertempur melawan musuh, dalam mode ini pengguna dapat bergerak sangat cepat sekitar 60 Mph dan memprediksi apa yang lawan akan lakukan beberapa detik sebelumnya, dan banyak lagi kemampuan baju tempur ini dapat lakukan .
Hal yang lainnya yang telah di kembangkan salah satunya pesawat antariksa, satu tahun lalu teknologi mesin warp berhasil diciptakan. Hal ini dapat terjadi karena data yang dicuri oleh jenderal Alex 8 tahun lalu nampaknya data yang dicuri kebanyakan adalah tentang informasi sensitif tentang teknologi mereka. Mesin warp adalah mesin yang menghasilkan tekanan dorongan yang sangat kuat dan mampu mencapai kecepatan cahaya. Dengan adanya mesin warp pesawat antariksa dapat berjelajah anatar galaksi hanya dalam hitungan Jam maupun hari
Dan pencipta dari teknologi jenius ini hanyalan orang biasa yang ingin hidup biasa saja setidaknya untuk saat ini.
LT. Saito Hiraga. Pimpinan teknisi UDF orang yang sudah mengalami peperangan dan berusaha untuk menghindari peperangan lagi.
Lokasi Samudra Pasifik
USS BARRACK OBAMA SPACECARFT CARRIER
Dilaut pasifik, sebuah helikopter UH-60 blackhawk terbang menuju Kapal induk dengan di kawal 6 unit RAH-66 Commache dilengkapi dengan rocket POD, saat helikopter sudah mulai mendarat kumpulan prajut mulai berdiri tegak didepan pintu keluar helikopter sambil memberi hormat.
Saat pintu dibuka jenderal Alex 32 tahun keluar dari heli sambil memberi hormat balasan kepada para prajurit, ia pun terus bergerak menuju Ruang kontroller kapal induk.
Saat ia sampai ia disambut oleh seorang perwira militer wanita "Selamat datang kembali jenderal, saya adalah Letnan Eva. Saya akan melayanimu sebagai perwira pembantumu dalam misi melawan pasukan Helgan. Kami sudah menduga bahwa Halgan akan melakukan serangan ke bumi lagi dalam waktu dekat. Jadi kami sudah mengumpulkan banyak intel dari satelit pertahanan tentang pergerakan mereka. Seperti yang anda ketahui jenderal, Helgan juga sudah menargetkan beberapa planet dengan sumber daya yang hampir tidak ada batasannya. Seperti planet Erpa yang sudah kita awasi sejak 6 tahun belakangan ini namun mengenai panet Anonymo kami masih menduga bahwa Helgan tidak akan menuju kesana karena jarak planet itu sangat jauh dibandingkan dengan planet Erpa. Apa perintahmu jenderal?"
Saat Alex selesai membaca laporan ia mulai menjadi serius "Letnan, mulai prosedur penerbangan Helicarier Barrack Obama, kita bergerak menuju langit Tokyo jepang, lakukan segera."
Letnan Eva pun memerintahkan kru di anjungan kapal untuk memulai prosedur penerbangan Helicarrier, namun Alex masih memiliki tampilan khawatir tentang sesuatu.
Sesaat kemudian seluruh landasan dek penerbangan mulai berbunyi alarm tanda kapal induk mulai melakukan prosedur penerbangan. (Space Helicarrier Mode)
Space Helicarrier Mode adalah mode dimana kapal induk berubah bentuk menjadi kapal yang dapat terbang ke angkasa karena dorongan Hidrolik jet yang berasal dari sayap samping Kapal. Memungkinkan kapal dapat terbang hingga keluar angkasa. Kapal ini di lengkapi perisai mutlak yaitu dimana di sekitar kapal di kelilingi perisai yang tak terlihat namun melindungi kapal sepenuhnya. Dengan kemampuan ini saat kapal terbang keluar angkasa, kapal tidak perlu lagi mengubah struktur luar dan dapat melindungi kru yang berada di landasan penerbangan.
"…"
TOKYO Markas UNSA
Day 1
Di sebuah kota jepang kota yang sangat maju dalam bidang teknologi, di tokyo juga banyak menghasilkan pemuda-pemudi cerdas, dan karena itu kota jepang yang paling mencolok dalam kemajuan industri teknologi.
Di sebuah gedung besar dengan logo Bintang dengan latar belakang luar-angkasa gedung yang lebih dikenal dengan gedung UNSA Tokyo, Jepang. Seorang pria dengan pakaian khas tentara kamuflase gurun pasir, nampak sedang duduk menunggu sesuatu diruang tunggu sambil membaca Ilmu Sains yang nampaknya cukup kompleks sambil mengenakan kacamata, walau namaknya sangat rumit namun tidak sangat rumit untuk pria ini karena ia adalah pria yang disebut-sebut sebagai jenius di seluruh UDF dan UNSA. Saito Hiraga pria kebangsaan Jepang, berumur 25 tahun, tinggi badan 175 cm, berat badan 60 kg, warna rambut hitam raven, safir mata Biru laut. Seorang Marinir teknisi terbaik di seluruh UDF walau ia hanya seorang teknisi yang tidak terlalu terlatih di bidang militer apapun ia hanya berharap tidak terlibat apapun yang berkaitan dengan peperangan. Itu saja harapannya NAMUN nampaknya harapannya kali ini tidak bisa terkabul.
Saat ini Saito sedang menunggu di ruang tunggu kantor UNSA, Tokyo. Saat ia terus menunggu dengan sabar seorang perwira wanita datang kearah dia. "Letnan Saito, jenderal akan melihat Anda sekarang"
Ia langsung menutup bukunya sambil melepaskan kacamatanya Saito berjalan ke kantor jenderal dan memberi hormat "Pak… Letnan Saito melapor"
"Letnan. Demi merhargai hasil kerja kerasmu. Aku menempatkanmu di stasiun baru untukmu. Kamu akan di transfer ke kapal induk USS Barrack Obama, dan anda akan berada di bawah perintah langsung oleh jenderal tertinggi U.D.F Alex Mason. Selamat atas prestasimu Letnan. Anda akan di jemput besok pukul 7 jadi persiapkan dirimu sebaik mungkin. Baik maka kamu boleh pergi sekarang Dismiss."
"Terima kasih pak" Saito menjawab lalu bangkit dan pergi, setelah keluar dari kantor ia pun mendesah dengan kepasrahan "hahhhhhhhhhh….. padahal aku berharap untuk menikmati hari damaiku disini tapi ya sudahlah"
Gudang penyimpanan.
"hei…. Yo buddy….." saat Saito terus berjalan di hangar proyek pesawat jet terbaru miliknya tiba-tiba ia di kejutkan dari belakang.
"hah….. Garson!, berapa kali ku bilang padamu untuk jangan mengagetkanku seperti itu, kau tau itu menyebalkan" ucapnya kepada pria berotot kepala botak yang bernama Sersan Garson.
"Hei….. nggak usah seperti itu Saito. Eh ngomong ngomong kudengar kau di pindah tugaskan. Kemana mereka memindahkanmu kali ini?."
"Mereka menugaskanku ke kapal induk USS Barrack Obama" jawabnya dengan nada kecapekannya.
"Hei man kau kenapa murung. Bukannya itu hebat kau di tugaskan langsung oleh jenderal tertinggi UDF."
"Yah itu kan menurutmu. Tapi aku lebih suka di sini, damai dan tentram jauh dari kata pertarungan dan bisa menikmati hariku dengan membaca buku sambil mngerjakan sesuatu yang berguna, seperti melanjutkan proyekku."
Dan hal berikutnya yang Saito tahu Garson mengoceh sepanjang waktu tentang menjadi seorang pria sejati yang seharusnya terlibat pertarungan dan bla…bla…bla…..
Sementara itu di kapal induk USS Barrack Obama dalam perjalanan menuju Hokkaido
Alex mason masih mengawasi sesuatu di layar monitor komputer miliknya diruangan Kotrol CIC, hingga tiba tiba Alarm penyerangan berbunyi dengan keras.
"Peringatan….. lubang dimensi tercipta di koordinat 22.336.596 dengan kelebaran 14*18 meter ….. kemungkingan serangan 20%." Suara kontroller otomatis berbunyi dan membuat panik seluruh kru.
Alex dengan sigap berdiri dan memberi perintah "Semua personel bersiap menuju koordinat itu segera. Arahkan kapal induk ke Warp Lakukan!. Aku ingin kita tiba di planet itu dengan segera!"
Dengan cepat perisai mutlak di aktifkan dan kapal langsung menghilangan dalam kilatan cahaya.
00000000000000000000000000000000000000
Di koordinat 70.46.556 posisi bintang 12.35.89 Planet yang di kenal UDF sebagai planet Erpa
Kota Halkegania Akademi sihir Tristain, sebuah kerajaan kecil abad 17-18 (tahun 1700-1800 Masehi kalender Bumi) setiap harinya selalu damai hingga hari dimana para siswa-siswi akademi sihir bersiap untuk sesuatu yang cukup menegangkan. Pagi hari yang sangat indah di akademi sihir dimana para murid tahun kedua mulai berusaha memanggil Familiar (hewan hewan kontrak) mereka itu adalah moment yang sanagt ditunggu-tunggu karena mereka biasanya mengharapkan binatang ajaib yang akan datang adalah sesuatu yang sangat menarik.
Loiuse melihat lihat sekeliling apa yang semua orang dapat memanggil, Louise adalah wanita muda berusia 16 tahun berambut merah muda dengan tinggi badan 153 cm ia lebih dikenal oleh orang-orang sekitarnya dengan Louise Zero karena tingkat keberhasilannya dalam melakukan mantra selalu berakhir menjadi ledakan. Ia pun mulai iri saat ia melihat Kirche dan Tabitha, Kirche dapat menggil Salamander api berukuran empat kaki dan Tabitha memanggil naga dewasa betina.
"Apa semua orang sudah bisa memanggil familiar mereka masing masing?." Professor Colbert tanya pada seluruh kelas.
"tidak semua orang" seru kirche
Sontak Louise beku untuk sesaat dan perlahan lahan berjalan menuju professor "Baiklah Nona Valliere silahkan lanjutkan."
Saat Louise mulai ritual pemanggilan ia mengucapkan mantra yang sepenuhnya berbeda dari apa yang mereka semua dengar.
"oh aku memanggil engkau kekuatanku dan familiar indahku di suatu tempat di alam semesta , silahkan datang kepada ku."
Dan secara tiba-tiba ledakan besar pun terjadi.
KOORDINAT 22.336.596 (Planet Mars)
"Pak kita sudah sampai di planet ini dan analisi yang sudah di jalankan nampaknya kita terlambat."
Alex pun memukul meja kerjanya "sial padahal kita sudah selangkah lagi untuk mencari tahu penyebab lubang dimensi itu….. banjingan!"
"Semua kru segera lakukan Warp menuju Bumi segera. Kita harus menjemput anggota baru"
Saat ini Saito tengah menunggu jemputannya di pelabuhan militer UDF Pulau Hokaido kota Wakkanai, Jepang.
Saat ia masih terus melamun ia tidak menyadari bahwa Garson di belakangnya dengan serum, saat Garson tepat di belakangnnya ia langsung menyuntikkan serum itu di bahunya dan Saito yang terkejut bukan main langsung tergeletak lumpuh beberapa saat.
Saat ia sudah sadar ia langsung melihat Garson yang tersenyum tidak bersalah kearah dia . "sialan kau garson, kali ini apa yang kau lakukan padaku, apa kau berusaha untuk membunuh ku ha!" dengan emosi Saito memarahi Garson dan dia hanya terus nyengir kearah dia membuat Saito frustrasi,
"hei. Apa kau sudah tenang. Biar aku bisa jelaskan apa yang baru kulakukan padamu."
"sudah cepat kau jelaskan!"
"dengar Saito, semenjak jadi teknisi, kau tidak pernah memegang satu senjata pun mungkin kamu pernah menggunakan senjata tapi kau tidak terlatih dengan mahir. Jadi karena itulah aku meminta dokter sebuah serum ingatan tentang cara bertempur dan lain-lain. Dengan begitu jika kau terlibat dalam pertempuran kau tidak akan grogi kau tahu"
Saito langsung menganggap ia bercanda namun sedetik kemudia ia merasakan ingatan ingatan tentang pelatihan militer. "dengar kawan, kita sudah berteman sejak kita sudah kecil, aku tidak akan membiarkan temanku mati sia-sia, seperti yang terjadi beberapa tahun yang lalu, kau dengar. Sudah cukup kita kehilangan teman terbaik kita saat kita masih berada di Kazakhstan dan afghanistan, dan sebaiknya kau bergegas "
Setelah beberapa menit berbincang USS Barrack Obama dalam mode kapal induk biasa pun berlabuh, Saito pun langung naik ke dek kapal induk sambil memberi salam perpisahan pada Garson.
Saito yang sudah berseragam tempur lengkap, yang terdiri dari Armor besi desain UDF atau baju tempur E.X.O AIS Generasi 3 dengan beberapa modifikasi seperti Helm tempur yang ia desain menjadi Full-face, yang di lengkapi fitur terbaru lainnya adalah Sync jauh lebih cepat, respon terhadap serangan juga di percepat sehingga resiko kematian juga minim di bagian helm tempur di lengkapi dengan Scanner dan profiler sehingga pengguna dapat mengetahui identitas lawan, sama seperti baju-baju tempur yang sebelumnya ini juga di desain dapat bertahan di luar angkasa sehingga pengguna tidak akan mati jika terlempar ke ruang hampa untuk persenjataan ia membawa SOPMOD M4A1 Carbine senapan serbu yang di modifikasi dengan Pelontar granat M203, teropong ACOG 4X pembesaran dan di bagian samping di tambahkan laser penanda target. Senapan Sniper caliber .50 BMG (12.7x99 mm NATO) barret dan terakhir senjata hasil kerja kerasnya beberapa bulan lalu yaitu pedang bertenaga listrik tinggi HF atau High Frequency blade pedang yang dapat membelah apapun itu pedang ini berukuran 1x85 Meter dengan lebar 5cm, karena pedang ini di buat dari titanium asli maka pedang ini menjadi sangat efektif dalam pertempuran jarak dekat saat pedang ini di aliri tegangan listrik tinggi maka baik baja terkuat di dunia pasti akan terbelah, menurut Saito.
"Hei Saito. Sebaiknya kau berhati hati di sana kau tahu kawanku" ia pun melambaikan tangan kearah dia, Saito pun hanya tersenyum dan melambaikan tangan kembali kearah Garson.
Setelah ia sampai di dek landasan Saito terus berjalan ia melihat lihat pesawat pesawat tempur yang berada di landasan seperti F22 Raptor yang di modifikasi sistem laser anti rudal, lalu pesawat F35 yang di Upgrade menjadi berbentuk seperti peluru untuk bagian depan sehingga pesawat dapat terbang dengan kecepatan Mach 3, dan terakhir ia melihat pesawat VTOL Osprey sebuah pesawat yang dapat terbang seperti helikopter dan dapat membawa barang-barang kargo maupun prajurit versi sebelumnya dari Osprey yang menggunakan baling-baling di sayap kanan dan kirinya sekarang diubah menggunakan tenaga jet. Saat ia terus berjalan menuju ruang CIC ada hal aneh berikutnya terjadi, secara mendadak sebuah portal hijau terbuka tepat di depan Saito dan alarm peringatan tempur pun berbunyi, Saito yang terlanjur berjalan pun tersedot ke portal secara perlahan lahan.
"ATTENTION…..ATTENTION….Ancaman terdeteksi di dek kapal….seluruh personel segera bergerak, Kode merah… di ulangi Kode merah. Ini bukan latihan." Operator dari anjungan kapal memperingati seluruh kru bersamaan dengan alarm terus menyala.
Saito yang terlanjur berjalan pun berusaha keras untuk keluar dari portal hisap itu sampai seorang perwira militer datang menolong dan beberapa anggota kru terdekat.
"Semuanya tolong disini!" teriak seorang kru saat mereka terus berusaha menarik Saito, namun sayang Saito sepenuhnya tersedot ke dalam portal sesaat setelah seluruh kru datang.
Dan hal berikutnya alarm pun berbunyi lagi "Peringatan. Seorang Marinir LT. Saito Hiraga Diculik… Diulangi….. Letnan Saito Hiraga Diculik semua personel lakukan pencarian segera."
jenderal Alex Mason semakin marah saat ia melihat semua nya "bajingan….. bagaimana bisa ini terjadi.. seorang Marinir diculik tepat di bawah hidungku….. Dammit!" alex pun mencampakkan semua barang terdekatnya sangkin frustrasinya dia.
"semua personel. Lakukan panggilan darurat kepada Saito. Aku ingin ia dapat di hubungi dengan berbagai cara lakukan segera"
2/Jan/2017
Di akademi sihir Tristain / planet ERPA
Sesaat setelah ledakan yang di akibatkan oleh Louise, sesaat kemudian apa yang mereka lihat adalah sesosok berbentuk manusia. Itu terlihat seperti ksatria berbaju besi yang di buat dengan sempurna namun mereka tidak melihat sama sekali sebuah pedang maupun perisai, melainkan mereka melihat 2 buah senapan dan benda aneh yang tampaknya seperti sarung pedang namun sangat tipis tidak seperti pedang pada umunnya terletak dipunggungnya, senapan pertama terlihat sangat besar dan satu lagi di tangannya terlihat cukup pendek namun di hiasi beberapa model yang aneh menurut mereka.
Sesaat setelah menyadari apa yang terjadi Saito mulai bangkit dengan perlahan dari posisi berlutut, awalnya ia bingung apa yang sebenarnya terjadi. Saat ia melihat sekeliling dengan bantuan scanner di helm yang ia kenakan ia menyadari sesuatu, ia tidak lagi berada di dek kapal induk, melainkan ia berada di sebuah halaman kastil atau sejenisnya. Setelah asap mulai menghilang ia bisa mendengar seseorang yang berbisik bisik, dengan naluri militer ia langsung mengacungkan senapan M4A1 miliknya kearah mereka.
"ANCAMAN 0%" sistem AI (Artificial Intelligence/Kecerdasan Buatan) mengatakan padanya mereka hanya penduduk sipil ia menurunkan penjagaanya.
Sementara itu Professor Corbelt sedang melihat prajurit dengan sangat hati hati, karena senapan aneh yang ia lihat sudah siap menembak kapan saja dan juga saat mengamati baju tempur anehnya ia melihat tulisan di dada kanannya yang bertuliskan U.D.F 'UDF Nama yang aneh apa itu maksudnya, apa sebuah nama kerajaan atau yang lain' Corbelt terus berdebat di pikirannya karena situasi akan sangat gawat jika ternyata pria ini adalah bangsawan di Negara lain, maka hal terburuk adalah perang.
Saito yang melihat seluruh kelompok yang tegang mulai memberi tanda pada mereka bahwa ia bersahabat dengan menurunkan status siaganya.
Sial aku berada di tempat yang tidak kuketahui sebaiknya aku harus menyamarkan identitasku untuk pengaman. "Sistem. Aku ingin lakukan pengubahan struktur wajahku menjadi penyamaran 17 tahun. Lakukan." Setelah itu helm tempur Saito mengubah wajahnya menjadi seorang remaja 17 tahun, setelah kalibrasi wajah selesai Saito bersaha menunjukkan pada mereka ia tidak berniat melukai mereka.
Namun itu tidak membantu sama sekali, mereka semua malah panik dengan situasi seperti ini ia memutuskan melepaskan helm tempur miliknya dan mengungkapkan wajahnya di depan mereka wajah Saito(masker wajah palsu) terbilang cukup tampan khas orang asia jepang dan rambut hitam raven yang panjang.
Setelah ia melepas helm tempur ia memutuskan memulai percakapan pertama. "halo sesorang bisa katakana pdaku dimana aku, dan bagaimana aku bisa berada disini"ia berbicara dalam bahasa inggris mengingat ia tidak tahu dimana, namun hal berikutnya yang membuat ia berkedut adalah saat ia mendengar tertawaan anak anak 16/17 tahunan.
"Louise….hahaha….. lihatlah ia hanya memanggil seorang rakyat jelata…..hahahahahahah…" tertawa salah seorang murid di halaman.
"tidak hanya dia memanggil rakyat biasa, ia bahkan tidak bisa berbicara bahasa kita, Louise Zero memang selamanya akan menjadi Zero hahahahahahahahah" tambah siswa lain
"tenang semuanya" professor corbel memutuskan untuk menenangkan kelas karena ia khawatir melihat prajurit ini, ia sudah berpengalaman di mendan tempur jadi ia bisa melihat dengan jelas bahwa prajurit ini sangat berbahaya berdasarkan pengalamannya."Nona Valliere silahkan lanjutkan dengan kontrak memanggil"
Louise sangat terkejut mendengar apa yang dikatakan professor padanya. "tapi professor ia adalah manusia aku tidak bisa melanjukan ini. Saya tidak pernah mendengar seseorang memanggil manusia sebelumnya sebagai familiar" Louise memohon pada professor untuk tidak melanjutkan ritualnya.
"Aku takut Anda tidak punya pilihan lain Nona Valliere, ini adalah ritual sacral dan saya tidak bisa memungkinkan anda untuk mencoba lagi dia adalah familiar yang terbaik untuk mu. Sekarang selesaikan kontrak anda" Corbelt mengatakan dengan tegas karena ia tahu betul bahwa loiuse memanggil familiar yang luar biasa.
"baiklah" keluh Louise.
Saito yang bingu apa yang mereka katakana ia mencoba mengakses PDA dan mencoba menganalisa bahasa yang mreka gunakan. "Baik sekarang Ai terjemahkan bahasa dan Inject kedalam otakku saat selesai, dan aktifkan Sinyal darurat kemarkas UDF."
Saat Saito masih sibuk menganalisi situasi dengan PDA(sejenis IPAD di tangan) yang terletak di pergelangan tangan kanannya untuk mengidentifikasi jenis dan lingkungan ia berada sekarang, mengingat ia tidak mengerti sama sekali bahasa yang mereka gunakan.
Dan secara mendadak ia membeku dan hampir tidak bisa bergerak sama sekali. Sesaat setelah ia mengacungkan tongkat miliknya dan secara tiba tiba gadis berambut merah muda 16 tahun menciumnya. Setelah ia menciumnya Saito bisa bergerak kembali dan ia pun merasakan sensai terbakar di tubuhnya dan pingsan seketika.
USS BARRACK OBAMA Helicarrier mode (Di Ketinggian 20000 kaki)
Saat ini Alex dan seluruh kru masih berusaha keras untuk menetukan lokasi kemungkinan Saito berada.
"jenderal kami menemukan signal darurat dari PDA milik Letnan Saito" ucap salah satu kru dan secara spontan alex langsung bangkit dan mengecek.
"katakana dimana sinyal itu berasal, bisa kau beritahu aku?"
"tentu jenderal ia sekarang berada Di koordinat 70.46.556 posisi bintang 12.35.89 Planet Erpa" seisi ruangan langsung terdiam seribu bahasa karena sangat syoknya atas informasi ini
"Kru…. Panggil dewan keamanan UN dan petinggi UNSA(United Nation Space Alliance) Segera dan aku ingin kalian menghubungi pak Presiden. Mereka harus tahu soal ini. Laksanakan!"
"Baik Pak."
15 menit kemudian.
"Pak dewan keamanan PBB beserta perwakilan negara sudah terhubung pak" salah satu perwira militer memberitahu sambil memberi hormat.
"Sambungkan mereka"
"Pak!" setelah perwira itu pergi dengan memberi hormat dilayar monitor ruang CIC muncul dewan UNSA.
"jenderal." Ucap anggota PBB UK, Mitchell Alfred
"Tuan-tuan, saya percaya kalian pasti sudah mengerti tentang kabar seorang teknisi terbaik kami, bukan begitu? Jadi saya mengundang kalian kemari untuk mendiskusikan tentang bagaimana tindakan yang harus kita ambil mengenai situasi ini."
Sementara itu bersama Saito
Setelah 8 jam ia pingsan Saito mulai melihat sekeliling dan ia menyadari ia berada di sebuah kamar dan seorang gadis berambut merah muda dari sebelumnya. Dia saat ini sibuk mengocek tak karuan dengan bahasa yang Saito sama sekali tidak mengerti, ia mengaktifkan PDA nya dan menterjemahkan bahasa yang ia katakan.
Setelah beberapa saat bahasa yang ia gunakan ternyata bahasa perancis. Dengan segera ia mengaktifkan inject memori yang sudah di siapkan oleh PDAnya setelah selesai ia langsung mencari helm tempurnya dan ia menemukan helmnya berada di meja, perlahan ia bangkit dan mengenakan helm dan mengaktifkan inject memory ke dalam otaknya melalui mata setelah selesai ia mulai bicara pada gadis kecil itu.
"Permisi nona tapi bisa Anda jelaskan padaku dimana ini" dengan formal Saito bertanya padanya.
Louise tidak percaya sama sekali dia baru saja berbicara padanya dengan nya dengan bahasa mereka.
"Untuk informasi mu, Kamu sekarang dibawah kontrak bangsawan dan kamu berada di akademi sihir Tristain, aku adalah orang yang memanggilmu jadi aku adalah tuanmu dan kamu adalah budakku namaku adalah Louise de Blanc la Valliere kau harusnya terhormat menjadi budakku." Dengan nada angkuhnya ia menjawab.
Saito sama sekali tidak mengerti apa maksud dari dia, dan Saito juga tidak pernah mendengar tempat yang bernama Tristain sebelumnya. 'baiklah kurasa wanita ini tidak membantu sama sekali' dengan santai Saito lalu menjawab "baiklah nona terima kasih atas informasi untuk menghargaimu aku akan memberitahumu namaku, perkenalkan namaku Saito Hiraga dan aku pergi sekarang" dengan santai ia mengambil barang barang miliknya sambil memakai kembali helm tempur dan melangkah keluar ruangan tanpa memperdulikan apa yang Louise akan katakan.
"Hei tunggu kembali kesini!" teriak Louise dan mengejarnya.
Setelah ia diluar ruangan Saito memeriksa senajata miiknya, dan sejauh apa yang analisis otomatis dari PDA miliknya itu tidak mengalami kerusakan apapun begitu juga dengan semuaperlengkapan di dalam Penyimpanan portable miliknya. Setelah ia terus berkeliaran sana sini ia meuruni tangga dan menyusuri lorong dan menjumpai seorang pria 16 tahunan. 'Dia mungkin hanya seorang penjaga sebaiknya aku bergerak diam-diam agar bisa melarikan diri dari sini' pikirnya. Namun sangat aneh jika seorang penjaga hanya meluangkan waktu untuk menggoda seorang wanita dibandngkan dengan pekerjaannya.
Saito memutuskan menutup helm tempurnya dan mengaktifkan mode Siluman (kamuflase optik yang di aliri listrik tertentu memungkinkan baju tempur berbaur dengan kondisi cahaya dan objek sekitar membuat tampilan terlihat tembus pandang). Begitu berhasil melewasi kemungkinan penjaga Saito menonaktifkan mode siluman dan berlari keluar dari gedung.
Sementara itu Louise menuruni tangga dengan buru buru dan mendatangi pria yang tadi baru saja Saito lewati atau Guiche 'guiche apa kau melihat kemana perginya familiar di sekitar sini?"
"Siapa yang kau maksud Louise? Aku tidak melihat siapapun lewat di sini"
"kau mungkin tidak memperhatikan apapun dari tadi kan" kata Louise sambil memperhatikan murid tahun pertama membuat gadis itu malu
"kenapa kau bertanya begitu Louise apa dia lari?" tuduh Guiche dengan nada main main.
"apa kau mau membantuku menangkap dia atau tidak?" kata Louise dengan frustrasi
Guiche hanya menyetujui permintaan dia. Setelah Saito tiba dilantai dasar ia melihat dua orang yang saling berpelukan bersama sama. Entah tempat ini memiliki tingkat penjagaan yang mengerikan atau jenis seperti ini memang tidak di perdulikan oleh mereka, namun sisi baiklah Saito dapat melarikan diri dengan mudah. Sampai sampai ia mendengar suara langkah kaki yang terdengar sangat terburu buru.
Saito dengan cepat mengaktifkan mode siluman dan berlari menuju pintu keluar dengan segera. Sesaat ia berada di luar ia mlihat keangkasa dan terdiam seribu bahasa bulan ada dua yang berarti ia tidak berada di Bumi atau ia berada di galaksi mana ia berada sekarang satu hal yang dapat ia katakan dipikirannya untuk saat ini aku tidak di planet bumi lagi!
Karena terus melamun tiba tiba Saito melayang keatas tanpa ada apa apa"Apa yang sebenarnya terjadi!"
Secara tiba tiba Saito mendadak melayang 50 kaki di udara dan ia bahka tidak tahu bagaimana hal itu bisa terjadi.
"kau tidak harus melarikan diri aku tuanmu dan kau seharusnya taat dan mengikuti apa yang tuanmu perintahkan" teriak suara di belakang Saito, ia pun berbalik badan dan melihat gadis berambut merah muda yang sebelumnya yang di bayangi dengan kemarahan penuh dan di belakangnya seorang anak laki laki di lorong berambut pirang berdiri di sampingnya dengan tongkat mengacung kearah dia. Saito langsung menyadari bahwa itu adalah penyebab dari dia melayang dari tanah.
'Bagaimana ia melakukan itu beberapa laporan dan rumor yang beredar. Ada beberapa orang dengan kemajuan otak yang sangat tinggi sehingga mereka dapat melakukan segala macam hal hanya dengan konsentrasi, mereka seperti manusia dengan kekuatan super, namun laporan itu ku baca 3 tahun yang lalu dari pasukan Ghost team. Dan ini bisa sangat berbahaya jika orang orang seperti mereka tetap eksis ' Saito berpikir untuk dirinya sendiri sambil memikirkan kemungkinan kemungkinan untuk melarikan diri
"yah Louise nampaknya anda bahkan gagal dalam menjaga familiar dan menjinakkan nya heh" ucap seorang gadis berusia 17 tahun berbadan yang cukup bagus berkulit warna coklat dan rambut berwarna merah. Kirche berkata sambil tertawa kecil.
"mungkin dia hanya perlu diajarkan sopan santun sedikit heh" kemudian guiche melayangkan tongkatnya dan melemparkan Saito menuju dinding.
Saito sudah cukup muak dibuat kumpulan anak anak ini, 'anak anak nakal ini sudah membuatku sangat muak, lebih baik keselesaikan ini' Saito pun membuat beberapa pilihan di kepalanya yang logis untuk di gunakan untuk menyelesaikan ini. Opsi satu yaitu menggunakan senapan M4A1 dalam menu full-automatic dan membunuh anak anak ini seketika namun ia tidak bisa melakukan itu karena aturan dalam penyerangan yaitu menembak setelah di tembak, disisi lain mereka hanya penduduk sipil. Dan opsi kedua yaitu menggunakan cara damai dalam bernegoisasi singkat.
Saito pun memutuskan untuk memilih negoisasi daripada menggunakan cara kekerasan, dengan menghela nafas berat ia terpaksa melalui cara damai.
"baik sudah cukup, aku menyerah yang mulia" jauh di dalam benak Saito ia ingin sekali menghajar wajah memuakkan anak itu yang menyeringai sombong padanya.
Setelah itu Louise tiba tiba memarahinya secara tidak jelas tentang mengapa ia melarikan diri dan bla bla bla….. Saito hanya mengiyakan saja walau ia tidak mengerti sama sekali.
Sesaat itu mereka masuk kedalam ruangan kembali, "kenapa kau melarikan diri kau adalah Familiar ku dan aku adalah tuanmu dari sekarang, seorang familiar seharusnya tidak melakukan itu!"
"Mari aku luruskan permasalahan ini, pertama aku tidak ingat sama sekali bahwa aku menandatangani kontrak ini, dan kedua aku bukan budak mu atau familiarmu aku sudah mengabdi pada satu dan aku tidak mau menghianatinya, apa kau paham"
"tapi kau sudah menandatangani kontrak hamba dan itu sudah jelas kalau kau adalah hambaku" protesnya tanpa menghiraukan Saito sama sekali
"nah satu hal yang kau lewatkan, aku tidak ingat menandatangani kontrak apapun. Tunggu sebentar apa hal yang kau lakukan padaku sebelumnya adalah kontrak persetujuan?" jauh dibenak Saito sudah dalam keadaan bingung setengah mati dan berharap prediksinya salah
"ya itu lah dia. Itu adalah kotrak familiar"
Saito mau tidak mau mengerang dalam kekalahan. 'dasar bocah berengsek!pertama ia mencuri ciuman pertamaku dan sekarang aku dijadikan budaknya, dan selanjutnya apa lagi? Sebuah naga yang akan berubah menjadi manusia? Dasar dunia bodoh!'
Day 2 after a long day
Malam 20.30 waktu Sekitar.
Saito sama sekali tidak bisa tidur ia harus tidur di tumpukan jerami dan di suruh untuk menyuci baju bajunya gadis cerewet ini mengingat sebelumnya Louise memaksa Saito menggantikan bajunya dengan alas an bahwa ia adalah Familiarnya/Budaknya sehingga ia harus melayani tuannya setiap saat.
Selama seharian ia hanya bealas-malasan di sekitar mengingat tidak ada hal menarik yang harus di lakukan maka ia hanya tertidur di tempat tidur yang menyedihkan dan berikutnya Louise memakinya untuk tidak bermalas-malasan dan inilah akhirnya.
"Hahhhhh…. Dasar gadis aneh. Apa ia tidak pernah terpikirkan kalau aku ini laki-laki normal yang bisa saja memperkosa dia jika aku tidak bias mengendalikan diriku disana tadi."
Saat ia berada di halaman ia memutuskan untuk mengakses PDA dan mengaktifkan jet Drone phantom 12 untuk terbang keluar angkasa dan meneliti tentang kemungkinan lokasi planet ini.
Drone itu dipersenjatai dengan energy barrier, particle uplink laser, peluncur roket balistik drone itu juga dapat terbang selama 2.190 jam atau 3 bulan bahkan bisa bertahan lebih lama jika dalam mode standby. Saito berencana menerbangkan drone itu sebagai pemancar sinyal darurat ke markas UDF, dan menggunakannya sebagai memetakan rasi bintang planet dan lintas-referensi dengan grafik bintang yang di ketahui untuk menentukan lokasi tepatnya planet ini.
Setelah ia meluncurkan drone ia mencoba mengaktifkan pemancar satelit dari drone yang sudah di luar angkasa, dan mencoba kontak radio ruang waktu, tapi apa yang ia dapat sebagai respon tidak ada apa apa.
Karena sudah lelah Saito memutuskan untuk berjalan jalan dengan tumpukan cucian, ironis seorang prajurit teknisi yang mendapat skill tempur dengan injek beberapa hari menjadi seorang tukang cuci.
Ia memutuskan menggunakan drone kecil untuk melakukan tugas itu dan cepat kembali ke dalam ruangan setelah 10 menit menugaskan robot bekerja.
20.45
Dengan saat santai seperti ini Saito hanya memandangi bulan yang ada dua "Man….. aku ternyata salah tentang dunia ini. Dunia ini ternyata sangat indah dan damai, jauh dari perang mengerikan yang selalu terjadi di duniaku. Kira-kira bagaimana keadaan adikku ya? Apa ia baik baik saja?... ahhhh ya sudahlah, selama aku masih terperangkap di dunia ini aku tidak bisa kerumah…" saat Saito terus bergumam ia mendengar suara robot yang ia tugas kan tadi "PAK…. MISI SELESAI. ADA HAL LAIN YANG ANDA INGINKAN PAK?." Drone itu bertanya dengan memberi hormat Saito hanya menggeleng tanda tidak ada perintah lagi, dan drone itu segera menonaktifkan diri sendiri dan memasukkan robot drone itu ke ruang penyimpanan virtual yang sangat luas hingga mampu menampung setidaknya 20 tank namun tidak membuat pengguna membawanya mereasa sangat berat melainkan hanya terasa seperti membawa 20kg beban. Setelah ia menyusun semua drone dan memasukkan kembali ke tas militer dipunggungnya.
Setelah ia berkemas ia memutuskan kembai ke kamar Louise, namun saat ia masih terus berjalan dengan tanpa melihat lihat, tiba saja ia menabrak seseorang.
"awhh…. Man itu sakit sekali…." Saat ia melihat orang yang ia tabrak, mata Saito tidak bisa percaya apa yang ia lihat. Seorang gadis 17 tahun dengan rambut hitam pendek dan mengenakan pakaian pembantu namun mempunyai wajah yang sangat indah, namun perhatiannya tiba tiba menghilang saat pembantu itu mulai bicara "Ehh, maafkan saya tuan. Saya ceroboh biar saya mengurus barang bawaan anda tuan." Pembantu itu dengan buru buru menyusuni kembali pakaian yang terjatuh akibat tabrakan mereka, anmun Saito masih terus memandangi wajah pembantu yang ia tidak tahu siapa.
Saat pembantu itu selesai ia melihat kearah Saito, mereka pun bertemu pandangan. Bagi dia laki laki itu memiliki wajah yang tampan dan menurutnya ia adalah seorang bangsawan. Namun Saito disisi lain hanya masih terpesona dengan cantik alami wanita ini dan di tambah dengan pakaian Maid membuat ia Nampak sempurna. "Nona aku tidak tahu mengapa, tapi kamu memiliki wajah yang secantik bulan purnama kurasa kau ini reingkarnasi dari malaikat Nona" dengan nada jujur Saito berkata, namun ia tidak menyadari jika perkataannya membuat dia menjadi merah padam dan bergegas melarikan diri dari Saito.
"Man…. Aku lupa menanyakan namanya. Padahal dia itu memang seperti malaikat… man aku suka gadis dengan pakian Maid. Sekarang aku paham kenapa Maid di jepang sangat populer" sambil nyengir sendiri ia bergegas kembali ke kamar.
KAMAR LOUISE
20.50
Sesampainya di depan pintu kamar Louise Saito langsung masuk tanpa permisi "Hei gadis cerewet apa kau sudah tidur? Ini pakaianmu sudah ku cuci dan sekarang sebaiknya ka…ka…..kau" kalimat ia terputus putus saat ia melihat sebuah pemandangan yang cukup menarik. Louise dalam keadaan telanjang dan nampaknya ia baru saja selesai mandi walau cukup aneh sekali. Mulanya ia mengganti baju dan kemudia ia mandi dasar aneh namun situasi seperti ini sangat langka. Louise yang melihat siapa yang masuk secara tiba tiba pun mau tidak mau memerah dan Saito sudah mengerti apa yang akan terjadi kepada dirinya nanti jika ia tidak keluar sekarang. "Man sebelum kau akan membunuhku Louise ijin kan aku berkata sesuatu, kau mempunyai tubuh yang cukup baik walau dadamu yang sangat rata. Namun aku suka itu."Dan dengan idiotnya ia berkata hal itu membuat ia dengan spontan di lempari segala macam benda yang ada, Saito dengan cepat mentup pintu sesaat ia melemparkan cucian ke kamar. "hahhhh…. Aku selamat." Tapi Saito sangat salah tiba tiba sebuah pedang menembus tepat di samping Saito.
"hah…! Sebaiknya aku segera pergi dari wanita gila itu" Saito pun bergegas melarikan diri dari situ mengingat ia masih sayang nyawa.
08.30 Day 3
PAGI
Dan seperti yang Saito harapkan, wanita cerewet ini masih marah dan fakta ia bahka mengancam untuk tidak memberinya makanan. "Huahhhh…. Dasar bawel… sebaiknya aku makan dulu dari persediaan yang kupunya saat ini" dengan mengkases PDA ia memunculkan kapsul penyimpanan dari dimensi saku yang ia berhasil ciptakan 2 tahun lalu cara kerjanya hampir sama dengan tas penyimpanan virtual dipunggungnya namun kapsul penyimpanan memiliki daya simpan cukup kecil mengingat kapsul penyimpanan biasanya untuk menyimpan berbagai macam jenis senjata dan suplai berukurang kecil, setelah ia mengakses penyimpanan dan mengeluarkan beberapa makanan untuknya.
Saat ia masih asik makan Saito teringat akan sesuatu. "tentu saja, bagaimana aku bisa lupa, malam tadi aku membuat satelit transmisi, semoga kali ini dapat bekerja."
Saito mulai mengaktifkan radio yang sudah terpasang di helm tempur miliknya "Man aku benci jika harus mengenakan helm tempur ini. Tapi ya sudah lah"
"Kontrol UDF HQ ini LT. Hiraga apa bisa tersambung ganti" dengan sabar Saito menunggu beberapa detik lalu mencoba kembali "Kontrol HQ ini LT. Hiraga kode dragonfly apa kau mendengarku ganti" dan hal yang ia dengar hanya kebisingan sinyal radio "Aku tahu ini akan mengambil beberapa waktu."
Lalu ia mendengar respon "[radio] [LT. Hiraga ini HQ kami mendengarmu. Laporkan keadaanmu, seluruh pasukan panik Karena kau tiba tiba menghilang]"
"Terima kasih tuhan…. HQ, keadaanku saat ini baik, namun saya tidak tahu lokasi tepat saya berada, dan saya harus mengatakan dunia ini sangat primitif seperi abad pertengahan dan mereka mnggunakan bahasa prancis, satu hal lagi, di dunia ini mereka menggunakan semacam kekuatan misterius yang dapat membuat mereka melakukan berbagai macam hal, ini sama seperti yang Ghost team laporkan 3 tahun lalu saat mereka melaksanakan misi di Rusia."
"[radio] [Disini HQ dimengerti LT. kami akan melakukan penjempuntan di lokasimu dan perkiraan tiba 2 minggu dari sekarang mengingat lokasi mu yang cukup jauh, ingat Letnan sebelum kami tiba kau harus tutup mulut mengenai Eksistensi kami, kami ingin kamu mengumpulkan intel sebanyak mungkin tentang orang orang yang mempunyai kekuatan itu, laporan kau berikan 800 jam setiap hari. Dan satu hal lagi Letnan berlakukan aturan keterlibatan dalam serangan, jangan serang sebelum di serang. Apa semua sudah Dimengerti?"]
"Disini Letnan Saito dimengerti perkiraan tiba 13 hari, 23 jam, 58 menit dari sekarang. Aturan dalam serangan di berlakukan dan lakukan pengumpulan intel. Dimengerti"
"[radio] [Roger. disini HQ jaga dirimu baik-baik disini Lt. over and out]" dan dengan itu sambungan radio Saito putuskan sambil membuka helm yang ia anggak membuat semak kepalanya dan kembali menikmati waktu waktu damainya lagi saat ia terus makan ia melihat sebuah naga biru yang cukup indah "Man…. Kau sangat cantik untuk sebuah naga" namun pandangan naga itu mengarah ke makanan yang Saito pegang dengan naluri Saito bisa tahu bahwa naga itu ingin makan. "Hei kau mau, kemari biar ku berikan" naga itu langsung mendekati Saito dan makan di sebelahnya. Saat naga itu selesai makan ia masih memandangi yang mengerti apa yang inginkannya langsung memberikan makanan Sandwitch. "Nampaknya kamu sangat menyukainya yah… mau lagi?" naga itu bersuara dengan nada gembira saat Saito memberi makan dia. "Ini anak baik." Tiba-tiba naga itu bertindak seolah-olah ia protes saat Saito mengatakan ia adalah anak laki-laki.
Saito terkejut bukan main. "Tunggu… kamu perempuan?" naga itu mengangguk sambil tersenyum padanya. "Oke-oke kemari makan ini gadis baik." Saito pun memberikan semua Sandwitch yang ia punya mengingat persediaan makanannya cukup banyak di penyimpanannya.
Naga itu berceletuk gembira saat diberi makanan lebih membuat Saito tersenyum. "Kau tahu sikapmu sangat mirip sekali dengan adikku saat kuberi hadiah padanya." Saito lalu mengelus-elus kepala naga yang sedang makan. Saito dulu sangat suka merawat binatang seperti kucing, hamster, anjing dan beberapa hewan peliharaan lainnya sebelum ia masuk kedalam militer, sehingga ia cukup pandai mengerti apa yang hewan yang jenis peliharaan akan katakana, dan terbkti naga itu nampak sangat nyaman saat Saito mengelus pelan-pelan dengan penuh kasih sayang pada naga.
Setelah ia merasa cukup lelah Saito bersandar didinding tembok sambil memandang langit biru yang masih alami. ahhhh hari yang sangat damai, setelah Saito merasa rileks namun sangkin santainya Saito pun tertidur dengan pulas tanpa perduli apapun.
2 jam berikutnya tepat pukul 13.00
Setelah ia terdur pulas Saito memutuskan untuk berkeliling dan ia hanya mengharapkan sesuatu yang tidak gila terjadi di sekelilingnya, sampai sampai ia melihat seorang wanita berambut merah gelap dan kulit berwarna coklat gelap sepenuhnya, dengan pakaian yang tampaknya terlalu kecil untuknya.
"Hei…. Kamu familiar yang Zero panggil kemarin kan" ucap gadis itu.
"Ya. Perkenalkan Nama saya Saito Hiraga kamu boleh memanggilku Saito agar akrab." Sambil memberi wanita muda itu senyuman.
"Oh ya. Kenalkan namaku Kirche von Anhalt-Zerbst, senang berkenalan denganmu Saito." Kirche menjawab dengan nada sensual miliknya, namun Saito merasa sangat terganggu dengan nada main main miliknya mengingat Saito sudah brumur dewasa. 'apa yang salah dengannya, man kau pengganggu banget' Saito terus mengumpat dalam benaknya dan sesuai prediksinya kirche terus menggodanya berulang-ulang, Saito adalah pria dewasa yang sudah menuju 20/21 tahun sehingga digoda oleh anak yang jauh lebih mda membuat ia merasa sangat kesal.
Setelah menghabiskan waktu basa basi dengan wanita mau tahu itu Saito memutuskan untuk berkeliaran. "untung saja aku membawa persediaan makanan sendiri, jika tidak kurasa aku harus beradu mulut lagi dengan dia".
"Man aku bosan, aku tidak mengharapkan akan menjadi seperti ini. Adikku akan membenciku jika aku tidak menjenguknya ke rumah sakit." Saito terus berjalan sambil mengeluarkan sebuah foto dia bersama seorang gadis berumur 15-16 tahun berambut hitam duduk di kursi roda sambil tersenyum.
"Padahal aku janji padanya, setelah aku di transfer aku akan membawanya bersamaku semoga saja jenderal mengabulkan permohonanku untuk membawanya ikut ke kapal induk, dari semua kejadian aneh kenapa malah jadinya seperti ini dan kenapa ini harus terjadi padaku. Maafkan abangmu ya Karen. Tapi aku janji setelah aku pergi dari sini aku akan berada di sampingmu terus. Ayah, Ibu tolong jaga Karen" tak sadar Saito menangis kecil saat mengingat orang tuanya. Ayah dan ibu Saito meninggal akibat penyerangan saat mereka berlibur di Los Angeles dan sekarang ini Saito menjadi Siscon ke adiknya.
Karena hanyut dalam lamunan Saito tak sadar menabrak seorang pelayan dan menjatuhkan nampannya dia memutuskan untuk membantu menyusuk apa yang dia jatuhkan. "Terima kasih Pak untuk membantu saya."
"Jangan khawatir itu bukan masalah, hei aku tahu kamu, kamu gadis yang sangat cantik tadi malam itu kan? Perkenalkan nama saya Saito Hiraga."
Dan pelayan itu pun menjadi malu akibat pujian Saito yang terlalu berlebihan itu "halo tuan. Nama saya Siesta, senang berkenalan denganmu"
"Pelayan bawakan saya teh saya." Dengan nada tak sopan seorang pelajar memerintahkan kearah siesta.
"Maaf tuan Hiraga, saya akan bicara padamu nanti" sambil menundukkan kepalanya sambil bergegas menuju murid itu.
"Man…. Dia sudah cantik lalu baik hati sekali" Saito mulai menghayalkan yang aneh aneh dimana siesta melayaninya sebagai seorang raja dengan hanya memakai celemek, sontak Saito menjadi nyengir sendiri dan darah mengalir dari hidungnya. "he…he…he…."
Tanpa Saito sadar seorang gadis memanggil dia dari belakang. "Permisi tuan. Apa anda melihat Guiche ?"
"Ohh.. kamu pacarnya pria blonde yang kemarin itukan?'
Gadis itu langsung blush sambil mengangguk. "dia ada di meja itu nona, biar saya antarkan anda Padanya"
"terima kasih"
"Baiklah nona ini dia mejanya" Saito selesai mengantarkan gadis itu ke meja Guiche sambil tersenyum.
Dan hal berikutnya di luar prediksi Saito apa yang akan terjadi Giuche sedang duduk berduaan dengan seorang gadis lain 'baiklah sebaiknya aku pergi dari sini.'
Dan pertengkaran pun terjadi 'dasar playboy bodoh, kalau kau mau selingkuh paling tidak jangan satu sekolah yang sama, kalau gitu namanya kamu nyari mati.' Dan akhirnya Guiche pun di tampar oleh pacar pertamanya dan diikuti oleh pacar keduanya.
Guiche duduk merasa sangat dipermalukan. Aku harus berbalik ini saya harus melakukan sesuatu yang cepat pikirnya lalu ia berusaha mencari sesuatu untuk melampiaskan rasa malunya dan ia pun melihat kearah Saito yang melipat tangan di dada sambil memeramkan mata dan mengangguk-angguk sendiri. Jika bukan karena dia maka semua ini akan terjadi saya tahu persis apa yang harus dilakukan. "Kamu ada ini semua salahmu. Karena kamu mendatangkan sial untukku."
"Karena apa yang saya lakukan?. Hey sobat tenang dulu, saya bukanlah orang yang membuat mereka saling memukulmu. Ini semua Anda sendiri melakukan"Saito menjawab berusaha menghindar dari permasalahan.
"Tidak ini semua salahmu bahwa ini terjadi kamu membawanya ke hadapanku saat aku bersama pacarku. Saya meminta Anda meminta maaf segera" Guiche berkata dengan nada superior berpikir ia berada di sebelah kanan, dan mengetahui bahwa rakyat biasa ini akan mematuhinya.
"Hei-hei, ayolah ini bukan salahku, lagi pula kau juga bodoh kenapa selingkuh sama orang yang sama sekolah, tindakanmu bukan seorang pria sejati kau tahu."ayolah tertawa leluconku cukup bagus tuh Saito berpikir di benaknya namun di luar dugaan malah si pirang semakin marah padanya.
"Kau rakyat jelata. Berani sekali kau menghina seorang bangsawan sepertiku."
"ehhh. Ano aku tidak bermaksud seperti itu, ayolah sobat." Saito berusaha keras agar sesuatu yang lebih buruk tidak terjadi, namun setiap kali Saito berusaha menenagkan masalah, malah masalah lain datang.
Guiche disisi lain ingin memberi pelajaran ke rakyat jelata ini dan untuk mengembalikan reputasinya yang mulanya hancur. Tiba-tiba dia punya ide "jika Anda menolak untuk meminta maaf kepadaku maka saya menuntut duel itu." Guiche tahu jelata ini akan menolak dan pasti memilih setuju untuk berduel dan dia akan meminta maaf padanya, dan jika ia menolak untuk berduel bahkan menjawab dan terus berjalan pergi ia akan dicap pengecut.
"Hei-hei, kita tidak perlu sampai sejauh itu hanya untuk masalah sepelekan? Kita bicara dengan baik-baik, tunggu itu dia, aku mengaku ini semua kesalahanku jadi kumohon maafkan aku" sambil menundukkan kepala, Saito harus membuang egoisnya demi menyelamatkan hidupnya mengingat dia bukan tentara lapangan melainkan hanya seorang teknisi, maka menghindari pertempuran adalah pilihan terbaik.
Sontak semua orang terkejut mereka kira famlliar itu akan menerima, namun diluar dugaan ia malah menolak sambil meminta maaf, Guiche tidak terima akan hal ini, ini malah akan membuat nama dia semakin jelek.
"Tidak aku menolak, jika kau mau minta maaf terima dulu tantanganku, aku akan menunggumu di Vestri Court dan kau jangan lari rakyat jelata atau aku yang akan mendatangimu." Guiche pergi dengan ancaman kepadanya namun Saito lebih khawatir soal duel ini. Yah-yah apa yang harus ku perbuat, aku bukan tentara malah terlibat dalam pertempuran, tuhan tolong aku.
"Apa yang Anda pikir Anda lakukan" teriak suara dari belakang Saito? Saito berbalik untuk melihat Louise sangat marah. "Bagaimana Anda bisa pergi sekitar menerima duel seperti itu idiot?"
"Louise tenang aku tidak pernah menerima di tempat pertama dialah yang langsung memutuskan, lagi pula aku sedikit bosan yah pertarungan kecil akan menghibur jadi semua akan baik-baik saja." Saito mengatakan dengan suara menenangkan tenang untuk mencoba dan menenangkannya yah setidaknya untuk saat ini, beruntung aku memiliki senjata bersamaku, dengan senjata ini kurasa aku bisa mengalahkan dia dengan cepat, mungkin pikir Saito dengan keprihatinan.
"Apa yang Anda maksud dengan semuanya akan baik-baik saja? Kau akan mendapatkan dirimu terbunuh dan orang lain akan setuju bahwa Anda tidak memiliki kesempatan melawan dia. Dia yang mulia dan Anda hanya rakyat biasa Anda tidak memiliki sihir" Sekarang wajah Louise tampak seperti campuran kemarahan dan keprihatinan.
"Jangan khawatir aku seorang Tentara atau lebih tepatnya seorang teknisi. Saya sudah pelatihan ekstensif di tangan untuk memerangi tangan serta beberapa bentuk peperangan yah lebih kurang. Jadi jangan khawatir saya bisa menangani sendiri semoga saja aku bisa." Saito mengatakan berusaha untuk menempatkan Louise di mudah sehingga tidak perlu khawatir walau di pikirannya sudah bercampur aduk.
"Hay sobat diamana Vestri Court"Saito bertanya?"
"Yang tepat di sana" jawab Malicorne sambil menunjuk. biasa ini tidak tahu apa yang dia mendapatkan dirinya ke pikirnya.
"Terima kasih"Saito mulai melanjutkan ke arah menunjukkan kepadanya ketika tiba-tiba seseorang berlari dan meraih ke lengannya.
"Tolong jangan lakukan itu Mr. Saito berduel dengan penyihir itu bisa membunuh Anda secara tidak sengaja" kata Siesta memohon berusaha menyelamatkan nyawanya.
Seorang gadis menghawatirkanku, oh tuhan aku suka hidupku aku tidak boleh kehilangan sifat keren ku Saito berpikir di benaknya saat melihat Siesta memohon dengan mata berkaca kaca.
"Jangan khawatir Siesta aku seorang prajurit terlatih saya bisa menangani sendiri." Dia kemudian melanjutkan perjalanannya ke duel dengan gaya seorang prajurit. Man aku punya perasaan kalau aku akan menang.
Kerumunan telah berkumpul di lapangan untuk menonton duel antara penyihir dan manusia familiar. Kepala sekolah yang saat ini dalam pertemuan dengan salah seorang profesornya. "Kepala Sekolah harus kita menghentikan ini?" tanya Miss Longueville sekretaris kepala sekolah berambuh hijau panjang.
"Tidak jika tampaknya seperti ada dalam hidup dalam bahaya maka kita akan mengakhirinya tetapi untuk sekarang biarkan mereka terus." Jawab kepala sekolah Osmond seorang pria 90 tahun berambut putih dengan jenggot putih.
"Sangat baik Kepala Sekolah" jawab Miss Longueville. Hidup bahaya yang mengancam mage dan orang biasa itu sudah mengancam kehidupan pikirnya dan meninggalkan ruangan.
"Tuan Colbert apakah Anda yakin tentang hal ini?"
"Tidak persis Kepala Sekolah tapi melihat dari buku pendiri Void adalah satu-satunya yang pernah memiliki manusia menjadi Familiar. Dan itu akan menjelaskan mengapa itu adalah bahwa Nona Vallière belum menemukan afinitas Magis namun karena dia adalah penyihir Void. Jika saya telah melihat rune akrab saya bisa memberitahu Anda dengan pasti. "
"Nah memperhatikan Anda mungkin hanya melihat mereka." Osmond kemudian diarahkan stafnya menuju cermin panjang penuh dan gambar dari lapangan yang muncul.
"Saya memuji Anda untuk menjadi cukup berani untuk tampil rakyat biasa." Guiche mengatakan dengan udara superioritas.
"Jadi bagaimana hal ini bekerja? Apa duel akan berakhir sampai salah satu mati atau menyerah? Tapi aku ragu jika kau bahkan bisa menyentuhku" Saito berusaha tidak kalah dalam adu mengintimidasi lawan.
"Silakan seorang bangsawan seperti diriku tidak akan pernah kotor tangannya dengan lawan seperti dirimu. Duel sederhana kita dapat melawan dengan cara apapun tetapi Anda tidak dapat menggunakan pistol Anda karena proyektil liar bisa melukai anggota audiens, dan selain ini adalah duel bukan pertarungan sampai mati. Pertama yang menyerah atau tidak dapat melanjutkan pertempuran kalah. "
"Kedengarannya cukup sederhana mari kita mulai." Sial aku kalah jika tidak menggunakan senjata, mau apa boleh buat aku harus menggunakan pedang ini Saito kemudian mengambil pose pertempuran sambil mengeluarkan pedang bertenaga listrik tinggi dari sarung besi di belakang badannya dan mempersiapkan diri untuk apa pun tak lupa memakai helm tempur UDF miliknya.
Sesaat setelah Saito memakai helm tempur, helm itu langsung sinkron ke otak Saito sambil melakukan analisa cepat.
SISTEM START, BATTLE MODE : ACTIVATED, STATUS : ENGGANGED, TARGET : ONE. SWITCH TO ASSITANCE MODE.
Sistem di helm suara wanita sistem A.I menyambut Saito. "halo user, saya Friday, dan saya akan menjadi pembantu anada dalam pertempuran ini"
Louise tiba tiba muncul ke lapangan dalam upaya terakhir untuk menjaga ini dari melanjutkan. "Guiche berhenti Duels ini dilarang."
"Duel Benar antara bangsawan dilarang. Namun duel antara bangsawan dan familiar tidak." Guiche menjawab puas.
"Itu karena tidak pernah ada kasus seperti ini sebelumnya" Louise berkata mencoba untuk alasan dengan Guiche dan mencoba dan berbicara kepadanya dari ini.
"Wah…. Wahhh…. Louise jangan bilang kalau Anda telah mengembangkan perasaan untuk jelata ini dan itu sebabnya Anda tidak ingin dia untuk melawan saya?"
"Tentu saja tidak. Aku hanya tidak ingin Anda untuk mengalahkan familiar baru saya untuk bubur sehari setelah aku punya dia" Louise menjawab kesal dan dihina oleh komentar.
"Kau tahu aku pikir kau hanya seorang wanita cerewet, dan manja. Namun kali ini pandanganku berubah, kau benar benar baik ternyata." Saito memuji dengan jujur membuat Louise terkejut lalu memerah
"Apa yang kau bilang! Aku tidak menghawatirkanmu! hanya aku tidak ingin kau terluka!" Louise berusaha keras untuk menutupi rasa malunya namun gagal total apa yang kulakukan, kenapa aku malah menghindar, dan kenapa aku malah gugup
"Hei Louise jangan khawatir ini hanya duel biasa, jadi tenang saja, lagi pula aku belum menunjukkan pada kalian seberapa hebatnya aku"
"Jadi kita lanjutkan, mungkin anda memperkenalkan dirimu tuan" Saito berusaha memberi respect pada lawannya.
"Ohh. Baiklah Nama saya Guiche Perunggu sehingga Golem Perunggu Valkyrie tepatnya harus Anda lawan." Guiche menjentikkan tongkatnya dan menjajakan mawar tunggal jatuh ke tanah di tempatnya muncul enam kaki tinggi Valkyrie pertempuran muncul di tempatnya dengan tombak tumpul. "Siap untuk menyerah sekarang" kata Guiche mengejek.
"Ohh sayangnya aku yang harus bicara kepadamu soal menyerah Guiche, baik demi menghormatimu kenalkan namaku Lt. Saito Hiraga dan aku seorang NAVY SEALs sekaligus Marinir senang berkenalan denganmu, mari kita mulai." Sambil mengayunkan pedang. "tuan, kondisi pedang Hf saat ini tidak dapat dialiri tegangan apapun, jadi anda harus bertarung dengan apa adanya" Friday memperingati, namun Saito malah tersenyum dengan santai.
"Friday, aku ingin kau melepaskan semua sistem pendukung pertempuran"
"diterima master. All sytem engganged"
"Sekarang majulah"
The Valkyrie bergegas menuju Saito dengan tombak depan siap untuk memukulnya dengan kekuatan penuh. Saito melihat ini dan sederhana pindah ke samping sedikit ditanam kakinya untuk mendapatkan pusat rendah yang baik gravitasi. Sebelum ujung tombak tumpul membuat kontak dengan dia saito melompat keatas lalu menebaskan pedang membuat golem itu terbelah dua, "pak serangan akan datang dari arah jam 9" peringat Friday lalu Saito memegang pedang sambil mengayunkan pedang dengan tenaga yang cukup kuat, golem itu terbelah satu persatu.
Sebelum pertandingan mulai semua orang bersorak Guiche pada tapi sekarang mereka hanya berdiri di sana dalam keheningan mutlak terpesona oleh apa yang baru saja terjadi. Sebuah jelata saja mengalahkan golem 4 penyihir dalam waktu kurang dari 10 detik.
"Jadi hanya itu saja?" Saito mengatakan berpikir bahwa sekarang lawannya akan kembali melawan dia setelah melihat apa yang baru saja dilakukan untuk Valkyrie nya. Namun sekarang terkejut ia tidak menyerah.
"Tidak ada itu baru saja dimulai." Guiche mengayunkan tongkatnya merilis enam kelopak bunga dan menciptakan enam Valkyrie. Dua bersenjatakan pedang, dua dengan gada, dan dua terakhir dengan tombak kali ini tanpa ujung tumpul.
"Huh ini semakin serius" kata Saito. Dengan sigap Saito mulai maju dengan pedang Hf berusaha menghabisi setiap golem yang ada dan mengakhiri ini.
Ya saya merasa lebih kuat untuk beberapa alasan pikirnya saat ia didepan golem mereka berpencarmenjadi 2, Saito merasa tidak memperdulikan apa yang akan terjadi. Saat ia berhasil memotong 3 yang pertama, tanpa sadar ia melihat kearah Guiche yang saat ini tersenyum kearah dia, dan hal berikutnya yang Saito tahu, sesuatu yang sangat kuat memukul bagian belakang membuat ia terlempar ke depan.
"tuan sistem pengaman pikiran bagian belakang mengalami kerusakan, pukulan tadi berniat untuk membunuh anda namun berkat baju pelindung, anda terhindar dari kematian, saya sarankan anda menghentikan ini tuan karena sistem controller utama rusak 50%."
"ha…ha….ha…. lihatlah rakyat jelata ini, Ia bahkan sangat lemah dia bahkan dengan mudah di kalahkan" Guiche tertawa dalam penghinaan penuh kearah Saito dan Louise disisi lain sudah sangat khawatir dengan keadaan Saito.
"Bagaimana jelata apa kau menyerah sekarang?. Jika kau menyerah sekarang aku akan mengampunimu"
"tuan… apa perintah anda…. Tuan…."
"tidak! Aku belum menyerah dan aku tidak akan menyerah." Saito yang masih tergeletak berusaha untuk bangkit perlahan lahan.
"Hah! Apa yang kau bisa lakukan jelata?. Kalian hanya orang tidak berguna yang di takdirkan menjadi budak. Kau dan keluargamu kalian pantas menjadi budak selamanya kau tahu." Ejekan Guiche semakin menjadi jadi saat ia datang kedepan Saito sambil menginjakkan kakinya helm tempur miliknya.
Saito langsung melebarkan matanya saat Guiche mengatakan sesuatu mengenai keluarganya yang pantas menjadi budak. Tanpa sadar emosi Saito menjadi tidak stabil.
"Guiche Hentikan kau sudah cukup jauh! Hentikan ini!" Louise berusaha menolong Saito, namun dienyahkan oleh
"hah... kenapa kau peduli dengan jelata ini? Maksudku ayolah ia hanya rakyat jelata biasa bagaimana bisa kau peduli sekali terhadap orang rendahan seperti ini?." Guiche menghina terus terusan kepada Saito membuat suasana menjadi tertawaan kepada Saito.
Sementara itu di dalam helm tempur Saito Friday berusaha membantu mengaktifkan sistem tempur kembali. "pak sistem tempur utama rusak 80% akibat serangan tadi beberapa sistem juga mengalami kerusakan. Apa perintahmu tuan?"
"Friday aku ingin sistem di reboot kembali." Dengan suara berat menandakan Saito sepenuhnya hampir kehilangan akalnya
"tuan apa anda yakin? Saya mendeteksi emosi anda sedang terguncang, melakukan rebooting akan beresiko menghilangkan pengaman pikiran anda dan jika sesuatu yang terjadi selama rebooting anda bisa saja mengamuk."
"Friday jika sistem yang rusak tetap dibiarkan malah akan lebih beresiko kehilangan pikiranku akan sangat tinggi setelah sistem selesai di rebooting maka semua akan baik-baik saja lagi pula lebih baik tidak ada sistem pertarungan dari pada bertarung dengan sistem rusak yang akan menggangguku. Lakukan!"
"Baik Pak! Sistem log off, sistem rebooting ETA unknown hour" setelah sistem di matikan Saito berusaha bangkit kembali.
"Hei kau, aku belum selesai aku masih bisa bertarung!" Saito sepenuhnya sudah bangkit membuat semua perhatian menuju dia.
"Aku terkesan kau masih bisa bangkit setelah semua itu, mungkin kau bukan rakyat jelata biasa heh."
"Bisa kau tutup mulutmu!" dengan suara kasar Saito berkata ke guiche membuat semua orang terkejut.
"Kau pikir siapa dirimu HAH! Kau hanya bocah bodoh yang tidak tahu apa apa bagaimana dunia ini bekerja."
"kau kira dunia ini kalia bangsawan adalah tuhan di dunia ini. Tak pernah kau pikir di atas langit biru masih ada langit lagi, jadi jangan sombong kau dasar anak manja, aku sudah sangat muak dengan nada bicaramu mungkin lebih baik aKU HARUS MENGAJARIMU SOPAN SANTUN DASAR ANAK NAKAL." Suara Saito secara tiba tiba berubah drastis begitu juga tampilannya, dari baju EXO Saito mengeluarkan pancaran aura merah intent membuat semua orang merinding. Saito perlahan bangkit sambil melepaskan helm tempur miliknya dengan paksa membuat semua orang hampir menjadi panik. Guiche sudah ketakutan saat Saito mengangkat kepalanya dan yang ia lihat matanya bercahaya merah terang, mata seorang pembunuh rune di tangan kiri Saito langsung bersinar warnakemerahan.
"go...go...golem, serang dia" Guiche memerintahkan dengan panik, golem golem itu langsung bergerak menuju Saito dengan tombak ingin menusuk dia, Saito dengan sigap membungkuk lalu mengayunkan pedangnya ke tubuh golem membuat golem itu terbelah dan Saito langsung menendang tubuh golem bagian bawah kerah golem kedua membuat golem itu terlempar, golem ketiga berusaha menyerang Saito dari belakang namun Saito dalam mode amukan bisa memprediksi dengan mudah lalu ia memukul golem itu dengan bagian samping pedang dengan sangat keras membuat golem dan pedang Saito hancur berkeping keping Saito langsung berlari menuju golem kedua yang berusaha bangkit lalu mencengkram kedua kepala golem itu dengan sangat keras hingga kepalanya ikut hancur.
Setelah semua golem hancur tatapan Saito berpindah ke Guiche yang sepenuhnya ketakutan. "HE..HE...HA..HA... SIAPA BERIKUTNYA?" tangan Saito langsung menunjuk kearah Guiche yang sudah terduduk ketakutan.
Louise tidak bisa percaya apa yang ia lihat familiarnya adalah seorang pembunuh yang menyeramkan hanya apa dia itu Louise berpikir untuk dirinya sendiri.
"HAHAHAHA... KENAPA NAK. KAU TAKUT? SEBAIKNYA KAU TAKUT SEKARANG KARENA MALAIKAT MAUT SUDAH TIBA UNTUKMU, DAN SEKRANG SELAMAT TINGGAL BOCAH" Saito berjalan menuju guiche dengan tampilan tidak ada keraguan ingin menghabisinya. Guice yang semakin takut melihat Saito dengan mode menyeramkan itu.
Louise semakin terkejut ia benar benar berusaha membunuh Guiche. "Saito hentikan ! ia sudah kalah sebagai tuanmu aku memerintahkanmu untuk berhenti." Nampaknya tindakan Louise berhasil, Saito berhenti berjalan namun pandangan Saito langsung mengarah ke Louise namun hal yang paling membuat mereka semua terkaget kaget leher Saito memutar tanpa badannya ikut berputar. Mata merah bercahaya langsung mengarah tepat ke jiwa Louise mata seorang pembunuh berbahaya membuat ia ingin lari namun ia tidak bisa karena ia adalah tuan dari familiarnya, sambil mengangkat tongkatnya Louise mulai bicara lagi.
"Familiarku sebaiknya anda hentikan ini" Tanpa diharapkan Saito langsung berbalik badang sambil tersenyum iblis kearah dia, membuat ia semakin ketakutan.
"HAHAHAHAHAHA. KAU ADALAH TUANKU? JANGAN BERCANDA KAU BOCAH! KAU SUDAH MENGGANGGU KESENANGANKU, KAU BOCAH YANG DISANA KAU AKAN KUURUS NANTI AKU MAU MENGHABISI ANAK NAKAL INI" membuat mereka semua semakin terkejut terutama Louise apa yang ia katakan barusan.
Tanpa bisa merespon Saito langsung berlari dan muncul tepat di depan Louise dan memukul dia membuat Louise terlempar, sontak semua murid-murid menjadi panik dan berlari menjauh dari pembunuh gila ini.
Professor corbelt beserta Old Osmond berusaha menuju ke arena duel.
Saito yang masih mengamuk berlari kecepatan tinggi menuju Louise saat ia sampai di depan Louise ia langsung mencengkram rambutnya dan mengangkatnya keatas membuat ia menangis kesakitan.
"SEKARANG MATILAH KAU" Saito berucap dan berusaha menghancurkan kepala Louise sama seperti golem itu, dewan-dewan guru berusaha secepatnya menyelamatkan Louise, dan Louise sudah benar-benar tidak bisa berbuat apa-apa.
Tanpa di ketahui Saito tiba tiba mendengar suara dari kepalanya.
"Onii-chan..." otomatis Saito langsung sadar dari amukan, matanya secara spontan berubah menjadi biru normal lagi. "Onii-chan... jangan berwajah menakutkan seperti itu. Kau berjanji untuk melindungi orang-orang padaku bukan? Jadi kembalilah jadi dirimu Onii-chan" setelah mendengar suara adiknya Saito sepenuhnya sadar dan aura kemerahan melenyap dari tubuhnya. Setelah ia melihat kearah tangannya ia terkejut ia menjambakkan dengan sangat kuat rambut Louise membuat ia menangis sontak ia langsung menjatuhkannya dengan sangat terkejut "Apa yang terjadi... ughhh" Saito langsung memegang kepalanya ia di landa sakit yang sangat hebat dan terjatuh pingsan setelahnya.
04/23/2017 pangkalan F.O.B Spectre (Forward Operation Base) AS KAZAKHSTAN Pegunungan URAL
Saat ini Saito yang berusia 19 tahun baru saja lulus menjadi marinir sekarangmasih berusaha mengerjakan pembangkit listrik untuk pangkalan, pembangkit listrik terbaru yang ia ciptakan Cold function reactor sebuah reaktor yang membutuhkan suhu dingin untuk menciptakan sambaran listrik maksimum, mengingat kondisi di pengunungan salju akan sangat mudah reaktor ini bekerja maksimal.
"Baik akhirnya selesai." Sambil mengelus keringat lalu Saito berjalan keluar dari gedung sampai tiba tiba ia mendengar suara ledakan tiba tiba semua pasukan mulai bergegas, Saito mulai panik ia bukan prajurit melainkan seorang teknisi.
"peringatan markas di serang di ulangi markas di serang oleh pasukan GLA (Global Liberation army), semua pasukan mulai prosedur evakuasi kita pergi dari sini" sebuah radio peringatan, Saito langsung bergegas melarikan diri tanpa ia ketahui seorang pemberontak memukul ia dari belakang membuat Saito terjatuh, ia langsung di todong kan senjata dan hal berikutnya sebuah tembakan mengenai kepala pemberontak itu.
"ugh...ha... Anderson kau menyelamatkanku."
"Saito cepat pergi ke helikopter kita kehabisan waktu cepat atau kita ditinggal."
Mereka bergegas lari dari berbagai macam tembakan hingga helikopter MH-47G Chinook tiba.
"Ini Delta 5 ke heli kami masih berada di markas meminta untuk melakukan penjemputan, ganti" Anderson memanggil lewat radio ke helikopter chinook yang melayang tepat di kepala mereka.
"Delta 5, ini transport tim 3 Roger, segera ke landasan heli kami sudah kehabisan waktu, ganti"
"Ini Delta 5, Diterima. Saito cepat kita harus bergegas ke landasan heli segera." Mereka berdua pun segera melarikan diri dengan segera di ikuti oleh pasukan GLA yang terus mengejar mereka, saat mereka tiba tepat di landasan mereka bergegas menuju heli namun pasukan pemberontak terus menembaki kearah mereka.
Sial, jika kami berlari maka helikopter akan terkena resiko tertembak, salah satu harus berkorban disini.
"Saito segera naik, aku akan menahan mereka, CEPAT!" perintahnya mengingat mereka sudah terpojok.
"Tapi aku tidak bisa meninggalkanmu" namun tanpa diharapkan Anderson memukul perut Saito dengan sangat keras membuat ia terjatuh, ia pun dengan segera mengangkat dan melemparkan Saito kedalam heli, Saito masih sadar ia melihat kearah anderson yang masih bertarung walau ditinggal sendiri ia melambaikan tangannya kearah Saito tanda perpisahan.
"ANDERSON!." Teriaknya namun beberapa saat kemudian 2 pesawat A-10 A warthog membom area markas dan meratakannya secara seketika, lalu mimpi Saito berganti muncul gambar ia mencoba membunuh seseorang oleh amarahnya dan ia bahkan mendengar suara hinaan membuat Saito syok "Hah! Apa yang kau bisa lakukan jelata?. Kalian hanya orang tidak berguna yang di takdirkan menjadi budak. Kau dan keluargamu kalian pantas menjadi budak selamanya kau tahu.".
Tiba-tiba Saito berada di sebuah ruangan dengan cermin dihadapannya ia melihat cermin itu hingga tiba tiba ia melihat pantulan dirinya aura kemerahan dalam mode pembunuh dengan senyum iblis. "APA YANG KAU PERHATIKAN!? KAU HANYA SEORANG PEMBUNUH." Tanpa peringatan bayangannya mencekik Saito hingga ia terbangun dalam keterkejutan.
