Shokugeki no Soma © Yūto Tsukuda and Shun Saeki | Takumi Aldini & Isami Aldini | I take no material profits from writing this fanfiction.
Warning: Drabble. No dialogue kecuali di kilas balik.
Isami Aldini hanyalah bayang-bayang dari sang kakak.
Semua orang tahu, bahwa skill memasak Takumi jauh melebihi dirinya.
Meski pada saat kecil dulu Isami lah yang selalu menang dalam segala game yang mereka mainkan bersama.
Ia masih ingat, bagaimana kakak lelakinya selalu menangis dan merengek ketika ia kalahkan. Karena bocah berambut pirang itu tak pernah menang barang sekali. Walau begitu, Takumi selalu menantangnya dan mengajaknya bertanding ulang meski hasil akhirnya selalu sama.
Kala itu, Isami kecil tak pernah merasakan pressure apapun dalam hidupnya. Atau lebih tepatnya, belum.
Semuanya berjalan normal. Bermain, dan memenangkan permainan.
Namun semenjak bakat kakaknya mulai terlihat dan kerap mendapat pujian dari orang-orang, sang adik kembar mulai merasa tersisihkan.
Ia memang selalu memenangkan game, namun dalam hal memasak, Takumi jelas lebih unggul.
Isami bahkan pernah terpikir untuk berhenti. Tetapi saat ia ingin menyerah, justru perkataan kakaknya lah yang menyelamatkannya.
"Isami, Aldini butuh kita berdua..."
Sejujurnya, kalau boleh bilang, Isami merasa iri pada Takumi. Pada segala hal yang berada di diri lelaki itu.
Ayolah, dibanding-bandingkan dengan saudara sendiri dan tahu bahwa diri kita yang jelas-jelas akan kalah itu menyakitkan, tahu.
Namun demikian, tentu saja Isami tak akan termakan oleh rasa dengki dalam dirinya.
Mengingat betapa banyak kebaikan yang dilakukan Takumi untuknya. Ia tak mungkin bisa mengabaikan sisi yang satu ini, bukan?
Apalagi jika teringat bahwa Takumi bahkan tak segan-segan melakukan shokugeki melawan seseorang yang sudah merendahkan adiknya, si stalker gila yang hanya bisa meniru. Tak peduli bila hasilnya malah mengakibatkan mezzaluna pemuda bernetra blue ocean itu raib. Demi Isami, Aldini rela.
Kalau sudah begitu, mana bisa ia berkubang lama-lama dalam kebencian?
Biar saja deh, meski Isami hanya menjadi bayang-bayang. Asal kakaknya itu akan selalu menjadi cahaya untuk dirinya.
Dan ia yakin, Takumi tak akan menolak.
A/N: cahaya dan bayangan udah kayak di anime sport sebelah ya? Hwhw. Btw ngeliat TakumixIsami auto keinget sama RinxYukio dari aoex deh. Brothershipnya mancay abissss ;aAa; apalagi Isami kalo lagi kurus nda kalah ngganteng sama abangnya! Kan ak jadi makin sayank sama mereka berdwa 333 anyway, terimakasih sudah membaca! :)
