..

..

..

#Sukinanda - #I-Love-You

..

..

..

Main Cast : HunHan

Other Cast : Bermunculan sesuai dengan cerita

..

..

..

"Hah... Sudah malam" ujar seorang wanita yang baru saja selesai dengan pengecekan yang dilakukan setelah menempuh perjalanan cukup jauh dari China menuju Seoul melihat kondisi sekitar

"Miss, are you okay?" seorang turis yang mendengar perkataan itu cukup terkejut mendengar penuturan wanita cantik tersebut

Wanita cantik tersebut merasa bingung mendengar seseorang bertanya seperti itu padanya, namun tidak membuatnya membuang tatapan dari turis tampan tersebut "I'm okay" wanita tersebut menjawab sambil tersenyum ramah, dan bersyukur karena dirinya bisa berbahasa inggris walaupun tidak terlalu mahir namun untuk sekedar percakapan singkat dirinya bisa menjawab dengan baik dan benar

"Open your glasses to look the world" ujar turis tersebut kemudian meninggalkan wanita tersebut yang bingung dengan perkataan sang turis tampan tersebut

"Dia kira aku gila apa?" Luhan berbicara sendiri sambil melepas kaca mata hitamnya karena perkataan ambigu dari turis tampan namun sayangnya sedikit tidak waras berbicara seperti itu padanya

"WHAT?" wanita yang baru saja melepas kacamatanya terkejut dan merasa malu karena teriakannya cukup kencang dan mengundang perhatiaan dari orang – orang yang berlalu lalang dibandara

Wanita tersebut berjalan sambil menundukkan kepalanya karena sudah malu total dibandara karena sang turis tampan yang memang ada benarnya bahwa dirinya salah perkiraan mengira bahwa sekarang sudah malam namun yang dia dapat setelah melepas kaca mata hitam dari hidung mancungnya adalah sinar matahari yang sangat terik disiang hari.

"LUHAN" seseorang memanggil nama tersebut ketika melihat ciri – ciri orangnya berjalan mendekati kearah mereka, sedangkan yang diteriaki mengangkat kepalanya menuju sumber suara teriakan dan cukup senang karena sahabat – sahabatnya dari kecil yang menjemputnya dibandara

Luhan berlari kecil mendekati kearah sahabat – sahabatnya yang menunggunya dengan senyuman dan itu membuatnya cukup senang karena memiliki sahabat yang setia dari masa kindergrden hingga saat ini walaupun mereka berpisah ketika kuliah.

"Hei Lu, apa kabar?" Chanyeol sang sahabat menyapa sahabat wanitanya yang satu – satunya keturunan china karena sahabat mereka dua lagi kebangsaan korea sama seperti mereka

"Aku baik. Kalian sendiri?" Luhan sangat antusias karena mereka sudah cukup lama tidak tukar kabar karena kesibukan masing - masing, namun hal itu tidak membuat hubungan persahabatan mereka yang sudah seperti saudara renggang begitu sajasw

"Kami tentu saja baik Lu, ayo kita pulang" Kai mengambil barang bawaan Luhan begitu juga dengan Chanyeol yang membantu sahabat hitamnya, Luhan terkejut karena Sehun juga ikut menjemputnya kebandara

Sehun merasa ditinggal hingga tatapannya beradu pandang dengan milik Luhan membuatnya cukup canggung dengan kondisi seperti ini "Hai Lu"

"Hm" Luhan menjawab sekedar dan membuang tatapannya kearah lain karena tidak ingin memandang Sehun yang bertambah ganteng sejak pertemuan mereka terakhir

Chanyeol dan Kai yang melihat respon Luhan masih sama sejak dulu tidak bisa membantu apa – apa karena mengingat Luhan adalah sahabat mereka yang memiliki kekerasan kepala melebihi batu yang ada didunia ini. Mereka sudah berulang kali untuk mencoba membujuk Luhan berbicara dengan Sehun namun hasilnya sama saja dan malahan mereka yang dijadikan musuh akibat terlalu memaksa Luhan sahabat keras kepala mereka yang sayangnya cantik jelita.

"Ayo pulang, aku capek" Luhan mengatakannya dan menuju mobil Chanyeol yang sudah terlihat parkir dengan posisi yang mudah ditemukan dan dirinya langsung masuk setelah pintunya dibuka oleh sang sahabat

Sehun yang tadinya duduk dibelakang jadi duduk didepan samping Chanyol sang pengemudi, dirinya tidak ingin membuat Luhan bertambah lelah karena melihatnya dengan jarak yang sangat dekat. Kai yang posisi duduknya harus pindah kebelakang merasa baik – baik saja karena dirinya hanya ingin yang terbaik untuk sahabat – sahabatnya, namun dirinya sama seperti Chanyeol tidak bisa memaksa kehendak mereka karena itu akan membuat semuanya menjadi musuh satu sama yang lain dan Sehun sudah pernah menasehati mereka bahwa biarkan sahabat tampannya tersebut untuk menyelesaikan sendiri masalahnya dengan Luhan tanpa bantuan dari orang lain.

Chanyeol yang sudah selesai menyimpan semua barang bawaan Luhan kedalam bagasi langsung melajukan mobilnya menuju rumah Luhan sesuai dengan perjanjian yang mereka buat kepada kedua orang tua Luhan yang mereka sudah anggap seperti orang tua mereka sendiri dan hal itu terjadi sejak masa kindergarden.

Setelah menempuh dalam waktu lima belas menit, mobil Chanyeol sudah memasuki rumah Luhan yang sangat elit dan berkelas. Ketika mobil mereka berhenti didepan pintu utama banyak maid yang sudah berdiri dan siap membantu untuk membawa semua barang – barang dari anak majikan mereka.

"Gomawo untuk semuanya, aku duluan ya. Besok malam kita kumpul ditempat biasa dan jangan lupa ajak yang lainnya juga" Luhan tersenyum tulus pada ketiga sahabatnya yang sudah rela menjemputnya padahal dirinya cukup tahu kesibukan ketiga sahabatnya yang juga baru saja lulus dari universitas langsung bekerja diperusahaan Appa mereka masing – masing. Walaupun Luhan masih sangat benci dengan Sehun namun dirinya tetap mengucapkan terima kasih karena sudah peduli untuk menjemputnya

"Baiklah, silahkan istirahat Nona Lu" Kai mengatakannya sambil tertawa dan mereka pun sudah mengilang dari kawasan rumah sahabat cantik mereka

"Hah... Kenapa aku harus bertemu denganmu lagi" Luhan mengeluh sambil memasuki rumahnya yang masih terlihat kosong karena kesbibukan kedua orang tuanya disiang hari

Luhan melangkahkan kakinya menuju lantai dua dimana kamarnya berada dan langsung menguncinya ketika semua barang – barangnya dimasukkan kedalam kamar. Dirinya langsung tertidur untuk membuat rasa lelah selama dipesawat tadi

..

..

..

Malam harinya Luhan terbangun dan langsung mandi agar makan malam bersama keluarganya yang sudah empat tahun tidak melakukan ritual makan malam bersama.

Selesai mandi Luhan langsung turun dengan riang menuju meja makan dimana kedua orang tuanya sudah duduk dan tersenyum menyambut kedatangannya "Hai Mom, Dad" ujar Luhan sambil mencium kedua pipi orang tuanya yang sangat senang melihat putrinya sudah kembali bersama mereka

"Hai sayang, bagaimana tadi? Apa kau senang dijemput oleh mereka?" Appa Luhan yang bernama Xi Hanggeng bertanya pada putrinya mengenai kejadian tadi siang, sebenarnya dirinya dan sang istri yang ingin langsung menjemput sang putri namun karena Chanyeol dan yang lainnya memohon padanya agar orang Chanyeol yang menjemput Luhan dan membuatnya tidak bisa menolak permintaan Chanyeol yang sudah seperti anak mereka sendiri

"Luhan sangat senang Dad" Luhan mengatakannya dengan riang walaupun tadi siang dia cukup terkejut dengan kehadiran Sehun yang ikut menjemputnya dibandara

"Bagus lahh" kedua orang tua Luhan senang jika putrinya merasa senang, dan hal itu wajar untuk semua orang tua yang akan senang jika melihat anak mereka merasa senang

Keluarega Xi makan malam dengan nikmat dan diimbangi dengan percakapan kecil mengenai nafsu makan Luhan yang meningkat dari biasanya hingga hal – hal yang tidak penting dibahas ketika sedang makan malam.

"Oh iya Lu, Dad besok ingin kau berdandan dengan cantik karena Dad ingin memperkenalkanmu pada calon mertuamu Lu" Hanggeng mengambil ahli pemboicaraan ketika mereka sudah selesai makan malam dengan nikmat

"Dad, apa itu tidak terlalu dini untuk dibicarakan. Luhan masih muda Dad" Luhan merengek pada Daddynya karena dirinya sudah akan langsung diperkenalkan pada calon mertuanya, dirinya tidak menolak karena dari sebelumnya dirinya sudah diperingatkan akan hal tersebut dan dirinya menerima tawaran dari Daddynya tapi kalau memang hubungan mereka tidak cocok bisa saja dibatalkan pertunangannya

"Ayolah Lu, apa kau tahu bahwa Mommy dan Daddy sudah sangat ingin menimang cucu kami" Heechul menjawab rengekan manja putrinya, dirinya sang suami benar – benar sudah ingin menimang cucu karena mereka sebentar lagi akan peniun dari dunia kerja mereka masing – masing

"Sudah Lu, kau dengar sendiri kan nak apa yang dikatakan oleh Eommamu" Hanggeng menimpali perkataan sang istri karena mereka sudah lama tidak menimang anak kecil didalam keluarga Xi, terakhir mereka menimang Luhan dan itu sudah sangat lama karena Luhan mereka yang sekarang sudah berumur dua puluh tiga tahun

"Baiklah, Luhan akan mengikuti permintaan dari Dad and Mom" Luhan mengalah dan selama hidupnya dirinya selalu mengikuti permintaan kedua orang tuanya karena rasa cintanya yang besar kepada sang orang tua

Hanggeng dan Heechul tersenyum karena putri mereka tidak menolak dan membuat mereka akan langsung menghubungi besan mereka agar mengadakan besok pertemuan direstorant, dan mereka ingin semua dimulai dari awal layaknya pertemuaan awal dimana saling ingin mengetahui calon menantu mereka.

"Luhan sudah siap makannya, Luhan permisi dulu ya Dad Mom" Luhan mencium pipi kedua orang tuanya kemudian naik keatas kamarnya karena dirinya masih belum bisa menerima dengan lapang dada akan pernikahannya yang mendadak, namun dirinya tidak bisa menolak permintaan kedua orang tuanya karena pada awalnya Daddynya meminta Luhan untuk menjadi seorang Manager diperusahaan keluarga Xi sedangkan Oppanya Kris yang menjadi CEO namun Luhan tidak menginginkan menjadi seorang mananger dimana setiap hari harus berurusan dengan berkas dan dirinya menginginkan seperti Mommynya dimana hobi yang disukai menjadi pekerjaannya kelak. Didalam kamar Luhan meyakinkan dirinya harus bisa menjalani kehidupan rumah tangganya kelak dengan sang suami yang merupakan anak teman bisnis Daddynya dan dirinya berdoa kepada Tuhan agar tidak mengecewakan kedua orang tuanya karena pernikahan sakral dihadapan Tuhan.

Luhan teringat akan janjinya dengan sahabat – sahabatnya bahwa besok malam mereka akan kumpul untuk makan malam bersama namun harus tertunda karena acara untuk menemui calon suaminya. Dengan gesit Luhan mengambil ponselnya dan membuka aplikasi Line dan mengirim pesan ke grup mereka bahwa makan malam bersama besok harus ditunda menjadi lusa karena acara keluarga, dan setelah mengirim pesan tersebut Luhan mendapat respon baik dari sahabat – sahabatnya yang mengerti satu sama lain akan kesibukan tentang urusan keluarga dan sebagainya dan hal itu membuat Luhan sangat nyaman bersama para sahabatnya yang saling memahami dan mengerti akan kondisi satu sama lain

Setelah kerpergian Luhan, Hanggeng dan Heechul juga memasuki kamar dengan raut wajah gembira karena kabar putrinya akan menerima perjodohan yang akan mereka lakukan besok untuk menemui sang calon besan.

"Aku akan menelepon mereka sekarang untuk mengajak mereka makan malam direstirant biasa yang kita kunjungi jika memiliki tamu istimewa" Hanggeng berbicara pada istrinya setelah mereka sampai diatas ranjang empuk mereka

"Hm, aku juga sudah tidak sabar untuk melihat reaksi Luhan untuk melihat calon suami idamannya" Heechul tahu semua tentang Luhan karena sang putri sering menceritakan padanya mulai dari hal kecil hingga hal besar dan itu masih berlaku hingga saat ini dimana putrinya sudah menginjak umur dua puluh tiga tahun

"Baiklah, aku akan meneleponnya sekarang juga" Hanggeng mengambil ponselnya dan mencari nama untuk yang akan dia hubungi dan setelah dapat langsung menekan tombol call serta menunggu beberapa detik hingga sambungan telepon masuk

"Hallo"

"Hallo, ada apa malam - malam menelepon?" suara dari sebrang telepon cukup terkejut karena sahabat lamanya sekaligus partnernya dalam berbisnis meneleponnya dimalam hari, walaupun mereka sebagai partner namun tidak pernah menelepon dimalam hari untuk membahas masalah tersebut

"Aku ingin besok kita bertemu dicafe XOXO, putriku menerima perjanjian yang pernah kita buat bersama Hae" Hanggeng menjawab pertanyaan sahabatnya dengan antusias karena dirinya sudah tidak sabar untuk mempertemukan Luhan dengan calon suaminya

"Benarkah?" Donghae yang merupakan sahabat Hanggeng sekaligus calon besan mereka cukup terkejut dengan perkataan sang sahabat bahwa putri sahabat mereka yang bernama Luhan menerima perjanjian yang mereka buat sejak beberapa tahun yang lalu, dan rasanya dirinya juga senang mendengar kabar bahagia ini untuk mempererat hubungan kekeluargaan dengan sahabatnya yang sudah lama bahkan sejak memakai popok mereka sudah menjadi sahabat

"Hm, aku serius Hae. Besok jangan lupa bawa keluargamu untuk menghadirinya kalau bisa ajak semua saja biar ssemua keluarga kita saling mengenal walaupun nyatanya sudah mengenal Hahaha..." Hanggeng merasa sangat senang dan dirinya juga berencana untuk mengajak putranya Kris yang sangat workaholic tapi karena menyangkut masa depan putrinya maka dirinya akan memaksa Kris untuk menghadiri pertemuan besok

"Baiklah, aku akan mengajak semua keluargaku untuk makan malam bersama. Sampai jumpa besok"

"Hm, sampai jumpa besok" Hanggeng mematikan sambungan telepon dan menyimpan ponselnya setelah memberitahu sang sahabat tentang kabar baik tersebut, sedangkan Heechul yang mendengar semuanya hanya memeluk sang suami dan kemudian mereka tidur bersama saling pelukan

..

..

..

Malam harinya

"Appa kenapa mereka lama sekali" Sehun yang sudah menunggu kurang lebih setengah jam mengeluh pada orang tuanya yang katanya ingin menemui seseorang. Padahal mereka sudah lama menunggu dan belum memesan makan malam sama sekali padahal dirinya sudah sangat lapar menunggu tamu special seperti kata Appanya

"Sabar Hun, mereka sebentar lagi akan datang" Donghae menjawab keluhan anaknya, dirinya juga cukup bingung kenapa sahabatnya sangat lama padahal Hanggeng terkenal dengan ketepatan waktu namun hari ini dirinya tidak seperti biasa karena Hanggeng sudah telat setengah jam dari waktu yang sudah mereka sepakati bersama

Sehun mencebikkan bibirnya karena kesal menunggu tamu special Appanya yang sangat lama, dan ini juga sangat kesal karena Appanya memberitahu mereka tentang makan malam bersama secara mendadak tadi pagi ketika sarapan bersama dan memaksa dirinya beserta sang Hyung untuk mengikuti makan malam bersama.

"Maaf terlambat, tadi kami kejebak macet" Hanggeng datang duluan dan diikuti sang istri beserta kedua anaknya dari belakang, mereka terlihat terburu – buru karena sudah terlambat dari waktu yang disepakati bersama

Luhan melihat Sehun dan Jin Oppa yang duduk langsung melemparkan senyum termanis miliknya pada Jin Oppa yang menjadi orang disukainya setelah dirinya putus ada dengan sikap Sehun. Dalam hati Luhan merasa deg degan karena dirinya akan dijodohkan dengan Jin Oppa, dan berharap dirinya akan dinikahi dengan sang Oppa yang sudah lama dia sukai.

"Silahkan duduk" Eunhyuk selaku Eomma Sehun dan Jin menyuruh tamunya untuk duduk, mereka sudah saling mengenal sehingga tidak terlalu canggung jika sedang mengadakan makan malam seperti ini

"Lihat lahh menunya, untuk memesan makan malam kalian" Eunhyuk memberikan buku menu kepada calon besannya agar memesan makan malam dulu, sehingga mereka bisa bercerita setelah memesan makan malam mereka

Keluarga Xi yang sudah selesai memesan makan malam langsung fokus menatap keluarga Oh untuk membahas masalah pertunangan atau mungkin pernikahan yang akan mereka lakukan seperti perjanjian mereka.

"Baik lahh, saya selaku Daddy Luhan ingin menerima perjodohan yang ditawarkan oleh Keluarga Oh seperti yang sudah disetujui oleh putri saya" Hanggeng mengambil ahli karena seharusnya hal ini sudah terjadi beberapa tahun lalu sebelum Luhan memutuskan untuk melanjutkan perkuliahannya di China

Sehun yang mendengar hal itu cukup terkejut karena selama mereka dirumah tidak ada stau pun membahas mengenai perjanjian yang dibuat oleh keluarganya bersama keluarga Xi mengenai pertunangan baik karena hubungan antar perusahaan maupun persahabatn orang tua mereka yang sudah lama.

"Kami sangat senang mendengar kabar tersebut" Donghae merespon kabar tersebut dengan baik walaupun semalam dirinya sudah mengetahuinya namun dirinya harus terlihat seperti orang yang tidak tahu apa – apa

Para orang tua merasa senang akan berita tersebut sedangkan Luhan merasa bingung dengan siapa dirinya akan dijodohkan dan berdoa pada Tuhan agar jodohnya adalah Jin Oppa. Namun berbeda dengan Sehun yang merasa sedikit patah hati karena takut Jin Hyung yang terpilih untuk menjadi suami Luhan kelak, dirinya sudah menyukai Luhan sejak senior high school namun respon Luhan padanya sangat pendiam dan tidak terlalu peduli padanya.

"Luhan, kalau menurutmu kau ingin dijodohkan dengan siapa nak?" Donghae bertanya pada calon menantunya karena mereka ingin tahu respon dan jawaban Luhan mengenai calon suaminya kelak

"Kalau Luhan sendiri ingin dijodohkan bersama ..." Luhan menggantung kalimatnya karena merasa malu juga didepan orangnya untuk mengakui cintanya sendiri

Sehun merasa deg degan karena Luhan tidak akan memilihnya dan akan patah hati jika orang tuanya memberikan restu jika Luhan ditunangankan dengan Hyungnya yang juga sama sepertinya sangat tampa atau mungkin Hyungnya jauh lebih sempurna dibandingkan dirinya.

"Bersama... Jin Oppa"

Bersamaan dengan jawaban Luhan, Sehun tersenyum kecut mengetahui bahwa cintanya bertepuk sebelah tangan karena Luhannya lebih memilih untuk menjadi kekasih sang Hyung daripada dirinya yang selama ini sudah terang – terangan untuk memberikan kode. Sedangkan Jin terkejut karena dirinya sudah memiliki orang yang disukainya dan dirinya tidak bisa menduakan Luhan secara terpaksa dan sebagainya.

Semua orang tua hanya tersenyum mendengar jawaban Luhan, mereka tidak bisa memarahi atas jawaban yang diberikan Luhan karena itu pendapat pribadi Luhan. Sedangkan Jin yang mendengar namanya yang disebut merasa segan karena dirinya sudah memiliki seseorang yang special untuknya namun baru Appa dan Eommanya saja yang tahu tentang hal itu.

"Luhan, Jin sudah memiliki orang yang special untuknya dan sesuai dengan perjanjian kami dengan orang tuamu bahwa kau akan ditunangankan dengan Sehun" Donghae menjawab semuanya untuk lebih jelas dan jujur saja mereka tidak ingin merusak kebahagiaan Jin yang sudah memiliki orang specil untuk putra sulung mereka

"APA?" Luhan berteriak karena terkejut dengan apa yang dikatakan oleh Donghae Appa, dirinya sangat kesal dan merasa pertunangan ini sebaiknya dibatalkan

~TBC~