Disclaimer : 'Bleach' punyanya Tite Kubo.. *sembah-sembah
Warning : Ancur, tidak jelas, dan bla blab bla -_-"
Spik dari Author kikuk : Yahuu... Selamat datang! Masih dengan Golden disini.. :)
Hari ini Golden bikin fic baru *ditendang pembaca, gara-gara banyak fic yang belon kelar*. Hahaha... maaf ya teman-teman kalo Golden udah lancang bikin fic baru, padahal yang lama-lama-lama-lama aj belon kelar... hahaha *tawa tanpa dosa*. Tapi fic ini Golden publish buat memperingati Ichiruki day's pada bulan mei nanti. Karna takut saat itu masih masa-masa UAN, jadi saiya publish aja sekarang.
Trus buat fic-fic yang sebelumnya belon kelar atau blon update... hmm... ditunggu aja... mungkin abis publish ini, aku bkal update fic yang sebelumnya. Oke tanpa kebanyakan spik lagi... oke enjoyyy yaaa... :))
.
.
Setiap ada pertemuan pasti ada perpisahan. Ya, itu sudah sering terjadi seperti hukum alam dikehidupan ini. Dan aku juga selalu meyakini itu. Tapi, sekarang bolehkah aku berharap kalau setiap ada perpisahan pasti ada pertemuan kembali ?
.
.
Pelangi is MeJiKuHiBiNiU
By : Mrs Goldenweek
.
.
-Ichigo's POV-
Hari ini sudah genap 3 tahun aku bersekolah di Karakura High School. Canda, tawa, haru, tangis, semua perasaan telah mengiringi perjalananku selama bersekolah disini. Tak terasa sebentar lagi, aku akan segera meninggalkan gedung tua ini. Dimana tempat aku menggali ilmu dan mendapatkan banyak teman. Teman laki-laki sampai teman perempuan. Teman perempuan? ya, teman perempuan. Sekolah ini juga sudah menjadi saksi bisu saat pertemuanku dengan seorang teman perempuan. Perempuan misterius, yang kasar, menyenangkan, aneh, punya selera gambar yang jelek, dan dia juga merupakan penyelamatku. Penyelamat jiwaku dan jiwa keluargaku. Waktu sudah berlalu begitu cepat, sampai akhirnya kami harus berpisah. Perpisahan yang datar tapi menyakitkan dan sanggup membuat hatiku sesak selama berhari-hari.
A pain that was set deep inside my chest.
That never seems disappear no matter long it takes.
The rain that keeps pouring without stop, even concealing away the sun.
Walau sesungguhnya aku malu mengatakannya. Tapi, harus aku akui... aku merindukannya.
-End Ichigo's POV-
.
WWWWW
.
"Selamat pagi murid-murid!"
"Pagi Sensei!" ujar para murid serempak.
"Semangat kalian boleh juga. Hari ini Sensei akan menjelaskan mengenai tugas akhir sekolah kalian."
"Tugas akhir?" tanya gadis berambut orange tua itu dengan wajah polosnya.
"Iya, Orihime. Ini adalah tugas akhir kalian untuk menambah nilai di kelulusan nanti."
"Tugasnya apa Sensei? susah tidak?" seorang gadis berambut hitam itu juga mulai ikut-ikutan bertanya.
"Tidak susah kok Arisawa. Tugas kalian adalah tugas berkelompok pasti tidak susah."
"Kelompok? Memangnya tugasnya apa sih Sensei?" ujar seorang pria berambut coklat tua dengan wajahnya yang sangat konyol. Siapa lagi kalau bukan si Keigo Asano.
"Iya kalian nanti akan Sensei bagi menjadi beberapa kelompok. 1 kelompok terdiri dari 5 orang dan tugas kalian adalah..."
Mendengar sang Sensei yang mulai berbicara dengan nada tinggi dan sedikit menegangkan membuat semua murid menjadi penasaran akan tugas akhir itu. Namun hanya satu yang tidak penasaran. Seorang pria berambut orange dan mata hazelnya yang sedang asik menatap keluar kelas, ketimbang menatap Guru yang sedang ingin menyebutkan tugas akhir mereka. Ya, dia adalah Ichigo Kurosaki. Si murid tercuek di Karakura High School. Siapa sangka, dibalik sikap cueknya dia meraih peringkat 23 dari 233 murid. Dan sekarang dia sedang melamun menatap keluar kelas. Apa yang dia lamunkan? Entahlah. Yang pasti hanya dia yang tau.
"Kurosaki-kun!"
"Huaaa! Inoue? Ada apa?"
"Ada apa? jadi kamu gak ngedengerin Misato-sensei?" ujar Tatsuki Arisawa, si gadis berambut hitam dan tomboy itu tiba-tiba muncul dibelakang Ichigo.
"Well, sepertinya begitu..."
"Dasar bodoh!" geram Tatsuki
"Sudahlah Arisawa-san! Kurosaki kan memang begitu..." ujar pria berambut indigo dengan kacamatanya mulai berkata-kata di sebelah Tatsuki.
"Apa maksudmu Ishida? dasar menyebalkan!"
"Ichigo."
"Lho? Chad kau juga?"
"Arrgghh! begini nih kalo gak memperhatikan guru yang lagi ngejelasin dari tadi. Jadi gini Ichigo... Tugas akhir kita itu disuruh membuat 'FILM' berkelompok. Nah, kita semua ini satu kelompok. Temanya sih bebas... tapi durasinya gak boleh lebih dari 30 menit. Trus pemain-pemainnya terserah kita... begitu Ichigo." ujar Tatsuki mulai menjelaskan panjang lebar.
"Hah? Film? Film apa?"
"Nah itu dia, kita masih bingung menentukan temanya... kau ada ide gak?" tanya Tatsuki .
"Aku? aku tidak punya ide..."
Mendadak Ichigo balik lagi ngelamun. Ditatapnya keluar kelas dengan pandangan yang lumayan miris. Melihat tingkah Ichigo, Tatsuki cuman bisa menggeleng-gelengkan kepala dan berbalik berdiskusi dengan Orihime yang sekarang berdiri di sebelahnya. Chad cuman bisa diam seperti yang dilakukan Ichigo. Lain dengan Ishida, dia malah kesal dengan tingkah Ichigo yang mengabaikan mereka. Ditatapnya Ichigo dengan sedikit sinis, lalu berkata;
"Ichigo, kau merindukan dia ya?"
Mata hazel itu terbelalak dan sadar begitu Ishida selesai berkata demikian. Kali ini dia menatap Ishida dengan heran dan bingung. Sedangkan Ishida sendiri yang ditatap hanya bisa membetulkan kacamatanya dan pura-pura mengalihkan pandangannya.
"Apa maksudmu Ishida?"
"Hah? kau bicara padaku Kurosaki?" ujar Ishida datar.
"Ya, kau! emang sapa lagi?"
"Oh... mau bicara apa ya?"
"Kau ini! ahh sudahlah..."
"Hmmph... kau itu lucu sekali Kurosaki! Aku tau kau merindukannya kan?"
"Merindukan siapa?"
"Siapa lagi kalau bukan Kuchiki."
"!"
Mata hazel itu semakin tercengang mendengar nama yang disebutkan Ishida barusan. Dia begitu takjub, mengapa ishida bisa membaca pikirannya. Padahal dia sudah berusaha menyembunyikannya serapat mungkin hanya di kepalanya. walaupun sudah terbongkar, Ichigo masih berusaha untuk menutupinya dengan sifatnya yang kasar.
"Ishida, kau itu sok tau!"
"Aku rasa Ishida benar Ichigo... Kau merindukan diakan?" sekarang Chad jadi ikut buka mulut.
"Ah tidak!"
"Kurosaki-kun... kamu tak perlu menyembunyikannya. Sudah jelas dari matamu kalau kau begitu merindukannya." Tiba-tiba Orihime jadi ikut-ikutan. Walaupun sebenarnya dia gak pengen untuk ikut campur dengan masalah ini. Apa lagi ini menyangkut masalah orang yang dia puja dengan gadis lain.
"Oho.. Helo? kita ini lagi mau ngomongin tugas kan? kok jadi mojokin aku gini sih? Ayo ayo kita balik diskusi... Ayo Tatsuki." ujar Ichigo berusaha mengelak.
"Baik, balik kediskusi..." ujar Tatsuki. Mendengar perkataan Tatsuki yang sama sekali tidak ikut kerja sama dalam memojokan Ichigo, Ishida hanya mendengus kesal.
"Oke balik diskusi." ujar Ichigo ikut-ikutan. Dia betul-betul bersyukur, ternyata Tatsuki tidak ingin mencampuri urusannya seperti yang dilakukan teman-temannya yang lain.
"Karna kalian tidak punya ide untuk tema film kita, aku sudah membuatkan temanya..." ujar Tatsuki dengan senyum-senyum misterius.
"Apa temanya Tatsuki-chan?" ujar Orihime dengan semangat.
"Temanya dokumenter!" dengan semangat menggelora dia mengucapkan demikian.
"Dokumenter?" tanya Ishida bingung.
"Yup, Dokumenter mengenai Ichigo dengan si... siapa namanya... hmmm.. sebentar biar aku ingat-ingat... Oiya, Ru-ki-a... Rukia Kuchiki... ahahaha..."
"APAAAA?" pekik Ichigo
"Kenapa kau Ichigo? kau keberatan?" tanya Tatsuki dengan aura deathglarenya.
"Ya aku keberatan!" Ichigo juga gak mau kalah, dikeluarkan aura deathglarenya. Perang deathglare tiba-tiba terjadi. Ichigo tidak menyangka ternyata Tatsuki malah lebih parah menyudutkannya.
"Huh, ayo kita ambil suara... siapa yang setuju dengan ideku? angkat tangan!"
"Aku!" ujar ishida.
"Aku juga!" ujar Chad.
"Orihime kau bagaimana? setuju gak?" tanya Tatsuki pada Orihime yang sedang bingung memilih.
"I...Iya deh... aku setuju..." ujar Orihime sedikit ragu.
"Sudah jelaskan Ichigo? sekarang kau tidak bisa keberatan! ahhaah!"
"TATSUKI!" geram Ichigo
.
WWWWW
.
Tak terasa waktu cepat sekali berlalu. Sekarang sudah senja, waktunya pulang sekolah. Satu per satu teman-temannya meninggalkan Ichigo dalam perjalanan pulang sekolah. Kini dia sendirian dalam perjalanan menuju rumah. Langit senja yang indah kini menjadi temannya selama perjalanan pulang. Ditatapnya lirih matahari yang sudah mulai menutupkan sinarnya. Cahayanya sungguh indah dan hangat, membuat sebuah pantulan hitam dirinya dijalan yang kosong. Bayangan hitam lebih tepatnya, bayangan hitam yang kesepian seperti pemiliknya. Sekilas dia teringat akan seorang gadis dimasa lalunya, yang tak lain adalah Rukia Kuchiki.
"Namaku bukan shinigami, namaku Rukia Kuchiki."
"ICHIGOO!"
"Jadi mohon bantuannya ya Ichigo!"
"Kenapa? kau penasaran dengan kehidupan pribadiku? hmmphh.."
"Saat waktunya sudah tepat, saat kamu berfikir semua sudah baik-baik saja untuk bercerita... ceritakanlah padaku. Akan kutunggu sampai saat itu tiba..."
"Kau pasti lelah dengan urusan shinigami dan sekolah, dalam kesempatan kali ini bersantailah..."
"Jangan pernah coba-coba beranjak dari tempat ini dan mencoba mengikutiku! Atau aku tidak akan pernah memaafkanmu!"
"Ichigo, aku rasa aku akan tinggal disini... di soul society."
"Lama tak jumpa Ichigo!"
"Apa-apaan wajahmu itu!"
"Jika kamu merasa lemah dan tidak bisa melindungi teman-temanmu, Jadilah lebih kuat lagi sampai kamu mampu melindungi teman-temanmu! kalau kamu merasa hollow ditubuhmu lebih kuat dari kamu, Jadilah lebih kuat lagi sampai kamu mampu menghancurkannya! Itulah seorang Ichigo yang aku kenal!"
"Sudah lama aku tidak menikmati ruang sempit ini!"
"Sudah duduk dengan tenang saja disana, biar aku yang mengurusnya."
"Ini adalah lukaku, kamu tidak perlu menghawatirkannya. Yang patut kamu kawatirkan itu adalah lukamu sendiri."
"Maafkan aku Ichigo..."
"Ini adalah perpisahan Ichigo."
"Apa kau sedih? karna kau tidak bisa melihatku lagi? tenang aku masih bisa melihatmu kok...hehe..."
"Bye Ichigo."
Semua kenangan akan Rukia terputar di kepalanya seperti kaset rusak. Digaruk-garuk rambut orangenya yang sama sekali tidak terasa gatal. Bimbang mengapa semua itu bisa terputar kembali disaat seperti ini. Apa dia akan bertemu kembali? apa hanya perasaan rindunya semata? entahlah. Dilanjutkan kembali perjalanannya menuju rumah tercinta. Rumah kediaman Kurosaki yang selalu ramai dengan tingkah ayahnya dan kedua adiknya. Dibuka perlahan pintu depan rumahnya itu.
"Aku pulang..."
Tidak ada sautan dari dalam rumahnya. Hanya kesunyian dan kekosongan yang menyambut kedatangannya. Lalu dimana sebuah tendangan yang selalu menyambutnya ketika pulang? Aneh.
"Ayah? Karin? Yuzu?"
Hanya hening mengisi tempat itu. Benar-benar aneh, tidak biasanya ayah dan adik-adiknya meninggalkan rumah tanpa mengunci pintu. Tanpa rasa curiga apapun, Ichigo melangkah menuju kamarnya dan segera pergi mandi. Seusai mandi dia baru mendapati ayah dan kedua adik-adiknya. Mereka baru pulang dari kepergian mereka yang entah kemana itu.
"Hoi, darimana saja kalian?"
"Ah Ichi-nii! aku abis belanja makan malam! hehe..." jawab adiknya yang memiliki rambut coklat muda, Yuzu.
"Aku... aku abis main dari rumah teman." jawab adik tomboynya, Karin.
"Kalo ayah..." baru saja Isshin ingin mengucapkan alasan kenapa dia tidak berada di rumah, Ichigo sudah memotong pembicaraannya.
"Aku gak tanya!"
"Jahat! masa kamu gak kawatir sama ayah?" ujar Isshin memasang wajah super melasnya.
"Gak sama sekali! Yuzu aku lapar... bisa kau lebih cepat masaknya?"
"Siap Ichi-nii!" jawab Yuzu seraya berlari menuju dapur.
"Ichi-nii ?" panggil Karin pelan.
"Ya Karin?"
Karin hanya memandang kakaknya sunyi. Tak ada jawaban dari bibir gadis itu, matanya kosong menatap wajah Ichigo. Lalu dia meraih sesuatu di tas kertas yang dia jinjing sendari tadi. mata hazel Ichigo terbelalak melihat apa yang dikeluarkan Karin dari tas kertas itu. Sebuah boneka singa orange muda yang sudah kotor dan mulai rusak tak jelas bentuknya. Karin menaruh boneka itu di atas telapak tangan kakaknya.
"Ini, aku menemukannya di gudang."
"Kon?"
"Apa Ichi-nii?"
"Ah, maksudku Ko...kotor banget! hahaha.." jawab Ichigo mulai gugup. Dia lupa, yang mengetahui soal Kon di rumahnya hanya Rukia. Ya, Rukia Seorang.
Lagi-lagi Ichigo teringat akan Rukia. Rasanya gadis itu sudah menjadi ratu dipikiran dan otak Ichigo. Bagaimana tidak? setiap saat dia selalu saja mendapati gadis itu terlintas di pikirannya. Melihat kakaknya melamun di hadapannya membuat Karin bingung dan penasaran.
"Hey, Ichi-nii baik-baik saja?"
"Ah, iya aku baik-baik saja... well, Karin?"
"Ya?"
"Boleh boneka ini kusimpan?"
"Memang ingin kuberikan padamu Ichi-nii. Aku rasa boneka ini telah menyimpan banyak sejarah padamu, jadi aku pungut kembali dari gudang." ujar Karin seraya berjalan menuju meja makan.
"Sejarah? Ya, sejarah... hehe."
Di masukan kembali boneka itu pada tas kertas yang ada di hadapannya, lalu pergi ke meja makan untuk menyantap hidangan yang sudah disiapkan Yuzu. Sedangkan Isshin, dia hanya bisa terdiam ditempatnya. Sebuah pemandangan yang tak biasa telah membuatnya menjadi terdiam seperti itu. Ya, dia barusan memandang Ichigo sedang menatap boneka singa kotor itu dengan pandangan sendu dan rindu. Setelah ia sadar bahwa dia sudah lama terdiam akhirnya dia berjalan menuju meja makan dan bergabung dengan ketiga anaknya.
.
WWWWW
.
Pip pip pip pip!
Ponsel Ichigo terus berdering tanpa disaut oleh sang pemilik yang sudah tertidur pulas. Ponsel itu terus berdering dan berdering. Sampai akhirnya ponsel itu dengan sendirinya menyerah untuk berdering. Beberapa detik kemudian ponsel itu kembali berdering, tanda pesan masuk. Satu pesan masuk dari Chad. Tanpa di sadari Ichigo, tiba-tiba sesosok bayangan hitam masuk kekamarnya dan membuka pesan masuk dari Chad itu. Begini isi dari pesannya;
Ichigo, kau sudah tidur ya? Aku hanya ingin memberi taumu kalau mulai besok kita sudah harus memulai menggarap film kelompok kita. Kata Arisawa, kau harus berusaha mengingat kenangan-kenanganmu bersama Kuchiki. Bisakan Ichigo? Kami semua mengandalkanmu. Ngomong-ngomong Ichigo, apa benar kamu merindukannya? maaf jika aku lancang. Tapi, jelas sekali terpapar dari matamu, kalau kamu sangat merindukannya.
Chad
Sebuah senyuman terlintas diwajah bayangan itu. Lalu dia melangkah pergi dari kamar itu dengan sang pemiliknya yang masih asik mendengkur. Siapa dia?
.
WWWWW
.
3 bulan berlalu...
Bunga sakura yang sedang bermekaran di areal gedung sekolah membuat bau yang khas dan keindahan yang menawan. Keindahan sakura benar-benar cocok untuk mengiringi hari ini, Hari dimana para murid kelas 3 sedang mengadakan upacara kelulusan. Para murid-murid kelas 3 nampak gugup dengan upacara kelulusan ini. Ya, inilah saat-saat terakhir berada digedung sekolah ini. Kapan lagi mereka akan menikmati gedung sekolah ini dengan baju seragam sehari-hari? Semua murid Karakura High School berfikiran demikian. Upacarapun dimulai dengan tenang di aula gedung sekolah. Mereka benar-benar menikmati upacara ini, tak terkecuali Ichigo. Dia menatap para guru dengan tenang. Setelah beberapa lama mengikuti upacara dengan tenang tiba-tiba Misato Ochi mulai berbicara di depan microphone. Sang sensei yang sudah lama mengajar mereka dan memberikan mereka tugas akhir.
"Selamat pagi murid-murid."
"Pagi." jawab semua murid pelan.
"Gak sangka kita sudah 3 tahun bersama. Sudah banyak yang terjadi, dari tindakan kriminal sampai yang tidak jelas. Sebagai sosok seorang guru, saya sih malah senang dengan tingkah kalian yang aneh-aneh. Dan karna itu juga saya pasti akan merindukan kalian semua murid-murid!"
Mendadak Misato Ochi jadi meneteskan air mata haru.
"Aduh saya jadi terharu...hahaha... maaf maaf... sebentar lagi saya akan menampilkan film terbaik hasil tugas akhir yang dibuat oleh kalian. Film yang kalian sangat bagus-bagus dan kreatif, terutama film komedi dari kelompok Asano dan kawan-kawan. Tapi diantara semua film itu ada satu film sederhana yang mempunyai makna dalam. Film dokumenter dari kelompok Arisawa dan kawan-kawan."
Semua murid sekarang menatap Tatsuki, Ichigo, Orihime, Chad dan Ishida. Sedangkan Ichigo malah datar-datar saja ditatap teman-temannya. Dia malah menaikan satu alisnya dan masih menatap tak percaya kearah Misato Ochi. Film dokumenter yang sederhana, yang hanya menceritakan kisah pribadinya dengan Rukia dibilang mempunyai makna dalam.
"Yang benar saja?" gumam Ichigo pelan.
"Baik, tanpa ditunggu-tunggu lagi... mari kita saksikan film hasil karya Arisawa dan kawan-kawan. Dengan judul Pelangi is MeJiKuHiBiNiU. Mari silahkan..."
Sebuah layar besar tiba-tiba muncul dari atas atap aula itu. Dan Misato Ochi menekan tombol play pada remoute yang dia pegang;
3...
2...
1...
Film dimulai...
.
WWWWW
.
-Film's POV-
"Hallo, teman-teman... Sebelum kalian menikmati film ini, saya ingin mengucapkan terimakasih pada teman-teman yang sudah ikut berpartisipasi pada pembuatan film ini.. hehehe.. ups, Oke film ini kelompok kami persembahkan untuk sekolah, teman-teman sekalian dan juga spesial untuk teman kami di masa lalu yang sudah pernah hadir di antara kami... Rukia Kuchiki." Film itu dibuka dengan kata-kata pengantar dari Tatsuki sang ketua kelompok sekaligus sutradara film itu.
*Merah*
Apa sih yang kamu tau tentang warna merah? berani? semangat? tapi seorang Ichigo Kurosaki yang nakal, cuek dan selalu kena tegur dari guru-guru di Karakura High School ini punya pendapat lain tentang warna merah.
Waktu itu kira-kira hari pertama saat Ichigo mulai bersekolah di Karakura High School, dia pulang terlambat dan seperti biasanya. Ayahnya yang bernama Isshin Kurosaki ini selalu saja menyambut Ichigo dengan sebuah tendangan. Ya, mungkin itu salah satu alasan dari sifat nakalnya dan berandalnya. Juga mungkin itu adalah asal usul dari sifat cueknya selama ini. Yaah... tapi hal itu hanya Ichigo sendiri yang tau.
-Break film-
"Heh, Tatsuki! kok narasinya ngeselin gini?" geram Ichigo ditengah-tengah putaran film.
"SSssttt! dah nonton aja lagi!" jawab Tatsuki.
-Film continous-
Hari itu tanpa di duga keluarga Kurosaki, Mereka sedang diterjang oleh seorang berandal, kuat, menyeramkan bernama hollow. Satu persatu anggota keluarga Kurosaki di siksa dan dipukuli. Bahkan sang ayah sendiri tidak sanggup melakukan apa-apa. Ichigo yang selama ini kita kenal berandal dan jago berkelahipun juga tidak sanggup menghadapinya.
-Break film-
"Ide Tatsuki merombak sedikit cerita bagus juga..." ujar Ishida
"Ya, aku setuju denganmu Ishida." jawab Ichigo pelan
-Film continous-
Darah bercucuran memenuhi keluarga Kurosaki. Tak terkecuali Ichigo. Dia juga mendapat luka-luka akibat mencoba bertempur melawan hollow. Sampai akhirnya dia kalah dan ingin dibantai oleh hollow itu. Saat itu Ichigo yang hanya bisa pasrah ditolong oleh gadis pemberani yang rela mengorbankan tubuhnya untuk melindungi seorang pria yang tidak dia kenal.
"Ah kau kan dari geng shinigami itu?"
"Diam bodoh! Sudah jelas padahal kamu bukan tandingannya tapi tetap aja maksa!" ujar gadis itu malah memaki Ichigo.
"Kenapa kamu melindungiku?"
Gadis itu hanya bisa terdiam ditempat dengan luka-luka ditubuh yang cukup parah. Melihat gadis itu terluka, membuat Ichigo semakin kesal dan marah. Akhirnya dia sanggup mengalahkan si hollow dangan kedua tangannya sendiri (?). Lalu mereka pun berkenalan, perkenalan yang singkat namun membawa mereka berdua dalam takdir.
"Namaku bukan shinigami! aku Rukia Kuchiki"
"Aku Ichigo Kurosaki, berdoalah semoga ini bukan perkenalan kita yang terakhir."
Akhirnya mereka berdua pingsan dan ditolong oleh orang-orang yang lewat disekitar itu. Darah banyak memenuhi ruang dan jalanan depan rumahnya. Darah segar yang berwarna MERAH, terus selalu membuatnya teringat akan hari itu.
-Break film-
"Alurnya sih bener. Tapi, ini mah beda banget ama aslinya!" ujar Ichigo kecewa.
"SSSSSssssstttt!" gumam Tatsuki, Orihime, Chad dan Ishida serempak.
"Ups, maaf..."
-Film continous-
*Jingga dan Kuning*
Jingga pasti identik dengan buah jeruk, bunga dandelion, bunga matahari, wortel... apa lagi? Oh iya, satu hal yang tertinggal. Rambut mencolok dari Ichigo Kurosaki. Bagi kalian yang mengenal sosok Ichigo secara sekilas, pasti akan mengira bahwa pria yang satu ini sangat pembangkang dan nakal karna rambutnya yang di cat mencolok. Semua dugaan kalian salah. Itu sebenarnya adalah warna asli dari rambutnya.
Banyak gadis yang menarik diri dari sosok Ichigo Kurosaki karna penampilan rambutnya yang mencolok. Mungkin karna takut Ichigo juga dikenal sebagai pria yang nakal. Well, entah lah... Tapi bagi seorang Rukia Kuchiki, itu semua tidak berarti apa-apa. Bahkan Rukia jauh lebih galak dari seorang Ichigo. Soal hubungan mereka berdua, tidak ada yang tau. Hanya mereka berdua yang tau.
"ICHIGO!"
"Ya Rukia? Apa ada Hollow?"
"Ah... umm... tidak..."
"Well, kau tau Rukia... tingkahmu hari ini sangat aneh. Apa ada sesuatu yang telah terjadi?"
"Tidak... tidak ada apa-apa."
"Kamu yakin?"
"Ya."
Setiap saat mereka selalu pulang bersama. Langit senja yang berwarna Jingga kekuning-kuningan selalu menjadi saksi dan latar mereka ketika pulang. Mungkin bagi sepasang kekasih ini adalah situasi yang romantis, tapi bagi mereka biasa saja. Ichigo benar-benar bukan pria yang romantis!
-Break film-
"Tatsuki! aku gak tau kalo narasinya ada yang kayak gini!" jerit Ichigo dengan wajah yang setengah memerah.
"Bodo! Weeekk!" dengan wajah yang menyebalkan Tatsuki membalas perkataan Ichigo.
-Film continous-
"Hey Rukia, kenapa kau bengong saja?"
"Hah? ah gak apa-apa... hehe.."
"Dasar! kalo jalan liat depan bukan merunduk dan bengong seperti itu pendek!"
"Huh! Iya Dandelion!"
(Adegannya aku ambil dari ending bleach yang ke 26)
Yah, mereka selalu tampak akrab walaupun terkadang bertengkar. Mungkin bagi kalian, hal sepele seperti ini pasti kalian abaikan dalam ingatan kalian. Tapi, bagi Ichigo... ini adalah suatu yang indah dan sangat ia rindukan. Langit senja yang selama ini dia lewati berdua dengan sosok Rukia Kuchiki, sekarang dia lewati seorang diri. JINGGA dan KUNING, benar-benar warna hangat yang selalu membuat rasa rindu di hatinya.
-Break film-
"Dokumenter apanya? ceritanya di ubah semua gini!" jerit Ichigo cukup keras
"SSSSSssststt!" ujar semua murid
"Ehehe.. Maaf." jawab Ichigo sweatdrop.
.
TBC
.
Spik dari Author kikuk : Oke kelar juga nih fic untuk memperingati Ichiruki days. Haha.. aku sebenarnya masih ragu buat publishinnya... tapi... ahh udah lanjut aja... hehehe... trus alasan kenapa aku bikin judul Pelangi is MeJiKuHiBiNiU itu karna aku terinspirasi dari warna-warna yang selalu ada di sekitar Ichiruki *halah lebay deh. Sebenarnya lebih keren kalo judulnya 30 menit tentang dia tapi... yasudahlah.. :)
Kalo ceritanya, ya seperti yang kalian lihat... GeJe gitu... tapi, semoga kalian suka yah yah yah yah yah... *ngarep full. Trus kalo kalian inget moment-moment ichiruki yang berhubungan dengan warna hijau, biru, nila ama ungu, tolong beritau. ;)
Oke jangan lupa buat kirimkan kritik, saran, komentar, apapun itulah... di PO BOX REVIEW... oke oke oke? Saiya slalu menunggu kalian.. cup cup.. :*
