Aku hanya bisa memandang,begitu cantik nya wajahmu. Aku hanya bisa terpesona saat melihat kibasan indah saat angin berhembus di rambut panjangmu. Aku hanya bisa salah tingkah seperti orang idiot saat kau panggil namaku. Aku hanya bisa tersipu malu,saat kau memuji segala tentang diriku,tertawa karena tingkah lakuku,tersenyum manis saat foto bersama,saat aku menyuapi mu makanan saat kau sakit,berpegangan tangan,mengatakan bahwa aku sayang padamu,aku mencoba mendekat saat kau baru menjadi orang asing di kehidupanku,berkenalan denganmu,saat aku menggenggam tanganmu,memelukmu,menciummu,dan aku baru sadar saat esok hari bahwa hari itu sudah berlalu. "apa yang sedang kau lakukan disini?" kau hanya berlaga tak tahu saat aku datang melihatmu bersama orang lain,dan kau membentakku. Kau berteriak,kau marah,itu membuatku takut. Disaat kau mencapai puncaknya,kemarahanmu itulah yang membuatku merasakan sesuatu. Sesuatu yang aneh. Aku selalu suka saat kau tersenyum melihatku berjalan di zebra cross walaupun sebenarnya senyuman itu hanya topeng dan memang bukan untukku. ,itu membuat hatiku terasa sangat sakit. Kurasa,malaikat maut sudah siap menjemputku.

"Kapan kau bisa mengerti perasaanku saat kau ada didekatku? Kehadiranku hanyalah sesuatu yang tidak berarti di kehidupanmu?"

Aku terbangun dari mimpi.

"Ahh~ goodmorning...Yuuchan" seseorang berbicara ditelepon genggamku. "siapa ini?" jawabku melas saat baru beranjak dari tempat tidurku. "ini aku. Nyan nyan-mu" aku baru sadar,suara itu sudah tidak asing lagi di telingaku. Aku langsung salah tingkah setiap Haruna menelponku di pagi hari. "hello? Yuucan,apakah kamu baik baik saja?" "yup,aku baik baik saja." "managermu menelponku tadi,dia bilang dia sudah menunggumu didepan apartemenmu sejak tadi. Dia sudah mencoba menghubungimu,tapi kau tak menjawabnya" "baiklah kalau begitu...sampai ketemu di ruang latihan!" "okay~" akupun mematikan teleponnya.

Setelah selesai mandi dan ganti baju,akupun langsung keluar dari kamarku dan menemui managerku yang sudah menungguku di dalam mobil.

"...selamat pagi,Yuko-chan." Sapa managerku saat aku duduk memasuki mobil.

"selamat pagi.."

"kita ada banyak jadwal hari ini... photoshoot,shooting iklan,rekaman,dan dance practice."

"uh okay~..." jawabku dengan penuh semangat. "...apakah Nyan Nyan ku ikut latihan?" managerku hanya menggaruk kepalanya sambil memasang wajah kebingungan "Nyan nyan? Siapa dia?" dan aku baru tau kalau managerku pun tidak tahu siapa itu Nyan Nyan. "...maksudku Haruna.." akhirnya managerku baru mengerti. "tentu saja dia ikut.."

Haruna POV.

Haruna berjalan pelan memasuki ruangan latihan,semua member menyapa sambil menunjukan senyuman manis di setiap wajahnya. Haruna hanya membalas dengan melambaikan tangannya. Haruna merasa bosan,diapun duduk di sudut ruang latihan lalu mengeluarkan DS dan memainkan game favoritnya. Haruna sedang berkonsentrasi di game yang dimainkannya,dia jadi ingat sesuatu.

"Yuko mana?..." tanya Haruna kepada Sayaka. "...itu dia orangnya!" jawab Sayaka sambil berteriak kencang. Tentu saja aku mendengarnya. Aku kaget,apa yang Haruna bicarakan? Akupun menghampiri mereka sambil memasang wajah polos. "kalian sedang membicarakan apa?" tanyaku kebingungan. "T-tidak. Aku hanya... aku baru saja menunjukan game baru yang kemarin aku masukan ke DS ku.. benar kan Sayaka?" jawab Haruna gugup. "...I-iya.." "mana sini biar kulihat game mu!..." akupun ikut duduk disamping Haruna sambil melihat game apa yang dimainkannya. "inikan game yang 2 minggu yang lalu kau tunjukan padaku?" "...B-b-bukan yang ini... maksudku yang ini!" Haruna menunjukan game yang satunya lagi. "ini juga sudah kau tunjukan padaku..." kataku lalu memerhatikan ekspresi wajah Haruna. Aku paling suka senyumannya. Pipi merahmu itu,apa kau tersipu malu saat aku duduk disampingmu? "ehh...A-ano..." "AHAHAHAHHA... Haruna salah tingkah!" seseorang tertawa dibelakangku,akupun membalikkan badanku. "Acchan? Sejak kapan kau disini?" "sejak... tadi" "sudah sudah... lebih baik sekarang kita mulai latihan nya!" perintah Sayaka. "siap bos!"

Akupun mengikuti semua gerakan yang diajarkan oleh koreografer kami. Setelah 30 menit kemudian,aku sudah merasa lelah. Semuanya memutuskan untuk beristirahat sebentar. Akupun segera mengambil beberapa handuk dan air mineral di dalam lokerku lalu kembali kedalam ruangan latihan. Saat aku masuk kedalam ruang latihan,aku melihat Haruna sedang bernyanyi lagu River sambil melatih koreografi nya. Aku melihat banyak keringat Haruna mengalir disekitar rambut ke jidat atas lalu ke bagian leher. Aku terus memandangnya. Aku meneruskan langkahku menuju Haruna. Aku membersihkan keringat disekitar jidat dan lehernya. Dia memalingkan pandangannya ke arah wajahku. Aku bingung apa yang harus aku lakukan. "i-i-ini minuman untukmu. Kelihatannya kau lelah..." kataku saat memberikan Haruna air mineral lalu tersenyum. "...terima kasih Yuuchan..." Haruna pun meminum air mineral itu. Aku masih terus memandangnya. Rambut panjang,kulit putih,hotpants,serta tank top putih. Walaupun hanya pakaian biasa,tapi itu selalu menghiasi pandanganku saat memandangnya. "...pakai handukku untuk membersihkan keringatmu..." "terima kasih lagi,Yuuchan.." aku tersenyum. Aku masih tak sadar kalau semua member memerhatikan kita. Tapi mereka sepertinya tidak terlalu mementingkan apa yang kami lakukan. "kau harum sekali..." kataku. "benarkah? Kurasa tidak.." "tentu saja. Aku suka harum tubuhmu..." Haruna mendekat sedikit kearah wajahku. "a-a-apakah ini terlalu dekat?" tanyaku gugup saat aku memandang wajah Haruna tepat didepan wajahku. "menurutmu bagaimana?" pertanyaan bodoh itu selalu membuatku kebinngungan. "menurutku i-ini terlalu...-" Haruna terdiam lalu dia...dia mencium pipi sebelah kiriku. Wajahku memerah,baru kali ini aku merasakan ciuman manis dari orang yang kusukai. UPS,apa yang aku bicarakan? "..." Haruna tersenyum padaku,aku masih kaget lalu Haruna lari ke arah toilet. Aku segera menyusulnya. Apa yang terjadi?

"apa yang terjadi Haruna?..." tanyaku sambil memegang pundaknya. "tidak apa apa.." "jangan berbohong kepadaku.." Haruna berjalan ke arah pintu,aku kecewa karena dia akan meninggalkan aku sendirian didalam toilet. Tapi ternyata aku salah,Haruna mengunci pintu toilet itu. Aku makin kebingungan dan penasaran. "...apa yang akan kau lakukan?" "apa kau benar benar ingin tau?" aku mengangguk. "aku..." Haruna mendekatiku lalu DIA mencium bibirku. Awalnya aku kaget,tapi lama kelamaan aku menikmati ciuman itu. Aku bisa merasakan hembusan nafasnya di sekitar wajahku. Aku bisa merasakan bibir Haruna,dan itu membuatku merasa senang. Haruna pun mengakhiri ciuman nya. "aku sangat suka kamu, Oshima Yuko" aku kaget. Baru kali ini aku mendengar kalimat seperti it disaat saat seperti ini. Aku hanya diam. Aku pikir,tingkah lakuku kepadanya tadi itu, apa itu berarti kalau aku menyukainya juga? "...sebenarnya aku..."