Tittle : Your Answer
Genre : Family, Hurt
Pairing : JinV or KookV
Other Cash : BTS Member
.
.
Chapter 1
.
.
Taehyung menundukan kepalanya malas. Sungguh hari ini benar-benar menyebalkan. Semua orang disekelilingnya membuatnya muak. Dimulai dari teman sebangkunya yang sangat-sangat menyebalkan dan juga berwajah datar dengan kulit putih pucat yang membuatnya seperti vampire. Ah, juga wajah minim ekspresinya yang membuat Taehyung muak.
Seokjin masih betah dengan komik yang baru ia beli kemarin. Demi apapun! Seokjin sangat tahu jika Taehyung sangat tidak suka diauhkan. Dan sekarang? Seokjin mengacuhkan Taehyung sudah lebih dari satu jam kawan. Ughh, Taehyung ingin sekali berteriak memaki sahabatnya itu.
Selain Seokjin ada juga hyungnya yang sangat menyebalkan di pagi hari tadi. Bayangkan saja Taehyung tadi pagi disiram dengan air walaupun hanya sedikit tapi sukses membuat Taehyung badmood sampai sekarag. Alasan hyungnya sangat tidak logis. Ku kira ranjangmu perlu mandi. WHAT THE? Taehyung langsung menendang hyungnya keluar kamar tercintanya itu.
"Hyung.. Seokjin hyung jangan mengacuhkan ku.." Taehyung menggoyangkan lengan Seokjin tapi Seokjin tetap diam tidak menanggapi Taehyung.
"Hyung~ jangan diam saja~" ujarnya lagi dengan nada manja.
"Cari kesenanganmu sendiri Tae." Ujar Seokjin akhirnya.
Taehyung semakin merengut. Seokjin hyung benar-benar menyebalkan. Kemudian Taehyung mengedarkan pandangannya kesekeliling kelas. Huh semua orang sibuk dengan urusannya masing-masing. Hari ini guru ada rapat besar membuat semua murid bebas melakukan apapun selama tidak melanggar tata tertib sekolah.
"Ya sudah aku keluar saja." Ujar Taehyung dengan cemberut.
Dengan langkah kesal Taehyung mulai berjalan tak tentu arah. Sapaan demi sapaan keluar dari siswa-siswi lainnya. Asalkan kalian tahu, Taehyung ini terkenal di sekolahnya. Selalu mendapatkan peringkat pertama, jago bermain alat music, suara merdu dan jangan lupakan wajahnya yang imut dan manis. Membuat siapapun yang melihatnya jatuh hati. Dan satu yang harus kalian ketahui Taehyung baru saja berumur 15 tahun lebih. Ia lompat kelas karena tidak mau pisah sekolah dengan hyungnya, Baekhyun.
Tapi berhubung Taehyung dalam keadaan mood yang tidak baik, Taehyung mengacuhkan sapaan-sapaan tersebut dan berlalu begitu saja. Tidak tahu kenapa langkahnya berhenti belakang sekolah. Lebih tepatnya sebuah taman yang cukup rindang dan terawat yang berada dibelakang sekolah. Tempat ini cukup sepi yeah mungkin karena rumor mistis yang beredar tentang taman ini. Tapi rumor tersebut tidak berlaku untuk Taehyung dan Seokjin. Mereka suka menghabiskan waktu luang mereka disini. Tempat ini sangat sejuk jika kalian ingin tahu.
Taehyung mendudukan dirinya dibawah pohon yang cukup rindang. Mencoba memejamkan matanya menelusuri mimpi. Tapi langkah kaki mendekat membuatnya tersadar bahwa ada orang lain datang. Taehyung mendengus lagi, kapan ia akan bahagia hari ini?!
"Eh, ada Taehyung sunbae.." ujar seseorang tersebut.
"Ya, kau murid kelas satu?" Tanya Taehyung dengan menatap murid tersebut.
Boleh Taehyung akui siswa tersebut tinggi hampir bahkan lebih tingg darinya, tampan dengan hidung mancung dan mata yang bulat, rambut caramel yang halus dan jangan lupakan bibirnya yang menggoda. Astaga tapi itu malah membuatnya teringat pada Seokjin jika melihat siswa ini yaitu kulitnya yang sama-sama pucat. Perlu dicatat mereka berdua hampir sama. Kulit pucat, bibir menggoda, rambut caramel, tinggi dan tampan.
"Sunbae? Kau melamun?" ujar siswa tersebut dengan mengibaskan tangannya kedepan wajah Taehyung.
"Ah, ani. Duduklah disini." Ujar Taehyung dengan menepuk tempat disampingnya.
"Bolehkan sunbae?" tanyanya ragu.
"Tentu saja. Dan jangan panggil aku sunbae. Panggil aku hyung saja okey?" ujar Taehyung pada siswa tersebut. Siswa tersebut menganggukan kepalanya semangat dan tersenyum lebar. OH GOD! Taehyung ingin pingsan rasanya. Kenapa anak ini bisa sangat tampan?
"Perkenalkan dirimu." Ujar Taehyung dengan nada memerintah. Bagaimanapun juga Taehyung adalah seorang senior disini.
"Ne hyung. Namaku Jeon Jungkook aku siswa kelas 1-A." ujar siswa tersebut yang ternyata bernama Jungkook.
"Ah siswa kelas A? kau berarti pintar, sama sepertiku." Ujar Taehyung dengan sedikit begurau.
"Tentu saja hyung. Tapi apa hyung benar-benar tidak mengenalku?" Tanya Jungkook aneh yang membuat Taehyung bingung.
"Memang harus ya aku mengenalmu?" Tanya Taehyung dengan raut wajah yang sangat polos.
"Ah ani, aku hanya bercanda hyung." Dan kemudian larutlah kedua anak tersebut dalam obroran yang panjang. Ah, Taehyung mungkin tidak mengenalnya. Selama ini Taehyung terlalu sibuk dengan buku-bukunya dan tidak pernah melihat dunia luar seperti jagad seleb dinegaranya sendiri. Dan yang duduk disampingnya adalah Jeon Jungkook actor pendatang baru yang sedang panas-panasnya diperbicangkan dan Taehyung sungguh tidak tahu?
"Jungkook, ngomong-ngomong kau mirip dengan sahabatku. Hanya saja yang membedakan kalian adalah sifat kalian. Dia sangat dingin sedangakan kau menyenangkan." Ujar Taehyung dengan tersenyum membuat matanya tenggelam membentuk bulan sabit yang indah.
"Benarkah? Siapa hyung?" ujar Jungkook dengan semangat.
"Seokjin. Kim Seokjin. Kalian begitu mirip bahkan sangat!" ujar Taehyung masih dengan menyinggungkan senyumannya.
"Tentu saja mirip! Dia adikku bodoh." Suara datar terdengar dari belakang Taehyung dan Jungkook. Keduanya serempak menengok kebelakang dan dengan wajah shocknya Taehyung melihat Seokjin yang berada tepat dibelakang mereka.
"K-kau adik S-Seokjin hyung?" Tanya Taehyung tidak percaya. Bagaimana mereka kakak beradik jika marga mereka saja tidak sama?
"Ayah dan ibuku bercerai. Ibu membawa Jungkook dan ayah membawaku. Ibu menikah lagi dan sebab itu marga Jungkook berubah menjadi Jeon." Jelas Seokjin tatkala Taehyung diam mematung.
"Benarkah?" ujar Taehyung masih tidak percaya.
"Tentu saja benar. Bukankah kami sangat mirip Taehyungie?" ujar Seokjin dengan merangkul Jungkook paksa.
"Memang sih. Ah, itu salahmu Hyung kenapa kau tidak cerita jika kau punya namdongsaeng padaku."
"Salah siapa tidak Tanya."
Dan dimulailah perdebadan tidak penting antara Byun Taehyung lawan Kim Seokjin dengan Jeon Jungkook sebagai penontonnya. Jungkook menatap malas pada Taehyung dan Seokjin.
"Sudahlah. Kenapa kalian malah bertengkar seperti itu? Kekanakan sekali." Ucapan Jungkook sukses membuat keduanya melotot tak suka pada Jungkook.
"DIAMMM!" Ujar keduanya serentak mmbuat Jungkook harus menutup telinganya rapat-rapat.
"Taehyung hyung lebih baik kau ikut denganku ke kantin dari pada meladeni Seokjin hyung yang memang tidak waras ini, bagaimana hyung?" ujar Jungkook dengan menarik Taehyung kesampingnya.
"Ke kantin? Ide bagus. Aku jadi lapar setelah bertengkar dengan vampire ini. Kajja." Taehyung dengan semangat menarik tangan Jungkook. Seokjin yang melihat hal tersebut membelakan matanya tak percaya. Taehyung kan tidak cepat akrab dengan orang lain. Tapi sekarang? Hei! Mereka baru berkenalan tadi tidak cukup waktu ingat hanya beberapa menit untuk membuat Taehyung dekat dengan orang lain. Terhitung sahabat Taehyung hanya ada dirinya, Yoongi, Jimin, Namjoon, dan juga Taemin. Heol. Dunia Taehyung kenapa?
.
.
Taehyung dan Jungkook duduk berhadapan. Terdengar guyonan yang Jungkook lontarkan pada Taehyung membuat Taehyung tertawa. Akhirnya Taehyung bisa juga merasakan senang hari ini. Terlebih lagi Taehyung ditemani oleh Jungkook adik sahabatnya yang tampan. Ah Taehyung benar-benar beruntung.
Dimeja seberang terlihat ada Namjoon, Yoongi, Taemin dan Jimin yang menatap Taehyung bingung. Pasalnya sejak kapan Taehyung akrab dengan siswa kelas satu? Kapan Taehyung berkenalan? Kapan Taehyung bersedia duduk makan bersama selain dengan teman-temannya yang lain? Oke bisa dibilang Namjoon, Yoongi, Jimin, Seokjin dan juga Taemin sangat overprotektif kepada Taehyung. Mereka berlima jika ditambah dengan Baekhyun –hyung Taehyung- adalah kesatuan yang sangat beringas jika menyangkut tentang Taehyung. Yeah, walaupun Baekhyun sangat jahil pada Taehyung tapi percayalah ke-overprotektifan Baekhyun melebihi mereka berlima.
"Ada apa dengan Taehyung?"-Jimin
"Dia akrab dengan kelas satu?"-Namjoon
"Ini tidak boleh terjadi!"-Yoongi
"Bukankah itu Jeon Jungkook?"-Taemin
Serentak Jimin, Namjoon dan Yoongi menghadap kearah Taemin dan menatapnya penasaran. Tatapan minta penjelasan lebih tepatnya.
"Okey guys, jangan menatapku seperti itu. Kalian tidak tahu Jeon Jungkook?" ujar Taemin yang dihadiahi gelengan kepala dari pada sahabat tampannya.
"What the hell! Kau tidak tahu dia? Apa kalian tidak punya televise dirumah? Atau kalian tidak pernah membaca berita di internet huh?" Taemin menatap mereka disertai decakan tak percaya.
"Jangan bertele-tele Lee Taemin." Desis Yoongi tajam.
Oke. Untuk yang satu ini Taemin takut pada Yoongi yang memang paling tua kedua setelah Seokjin diantara mereka ini. "Baiklah-baiklah hyung. Jeon Jungkook itu actor baru yang sedang naik daun. Ku dengar memang Jungkook baru pindah ke sekolah kita hari ini. Saat diwawancarai kenapa ia pindah kesini ia mengatakan bahwa ingin lebih dekat dengan hyungnya." Jelas Taemin panjang lebar.
"Hyung? Dia punya hyung disekolah ini?" Namjoon mendelik pada Taemin.
Ugh. Sungguh Namjoon sangat menyeramkan jika sudah begini dan Taemin sangat tidak menyukainya. "Jauhkan wajahmu Namjoon." Taemin mendorong wajah Namjoon menjauh darinya.
"Aku tidak tahu hyung siapa yang anak itu maksud. Tapi jika dilihat-lihat anak itu mirip dengan Seokjin hyung. Kalian tidak merasa?"
"Eh, kau benar Min, dia mirip dengan si datar itu." ujar Jimin dengan mata membulat sempurna.
"Siapa yang kau sebut datar Jim?" Seokjin tiba-tiba sudah ada disampin Namjoon yang memang tadi kosong. Membuat Jimin, Yoongi, Taemin dan Namjoon kaget bukan main.
"A-aniyo Hyung. Hehe." Jimin hanya mengeluarkan cengiran andalannya.
"Jungkook itu adikku jika kalian ingin tahu." Ujar Seokjin membuat mereka kaget.
"Kau serius?"-Yoongi
"Bercandamu tidak lucu Kim Seokjin."-Namjoon
"Jangan membuat rumor pucat."-Jimin
"Tapi kalian mirip ya?"-Taemin
Yoongi, Namjoon dan Jimin melirik Taemin malas. Kenapa ia tidak pernah ada untuk mendukung mereka sih. Pasti pendapatnya berbeda sendiri. Rasa-rasanya mereka ingin sekali mengubur Taemin di dalam sumur tapi mengingat betapa galaknya Minho –pacar Taemin- mereka mengurungkan niat tersebut.
"Terserah kalian mau percaya atau tidak. Aku juga tidak peduli." Ujar Seokjin dingin dan berlalu menghampiri Jungkook dan Taehyung yang sedang bercengkrama.
"Taehyung kau dipanggil hyungmu, dia menyuruhmu untuk ke kelasnya." Ujar Seokjin dengan datar.
"Aku masih marah padanya! Bilang padanya aku tidak mau." Jawab Taehyung acuh. Seokjin memutar matanya malas. Jika Taehyung dan Baekhyun bertengkar itu artinya Taehyung dalam mood yang tidak baik.
"Kurasa itu sesuatu yang penting Tae, cepatlah pergi." Ujar Seokjin lagi.
"Baiklah-baiklah. Kookie aku pergi dulu yaa.. byee. Jangan lupa untuk menghubungiku oke?" ujar Taehyung yang dibalas anggukan Jungkook dengan senyum manisnya.
Merasa Taehyung sudah pergi dari pandangannya, Seokjin duduk tepat di depan Jungkook. Menatap Jungkook dengan dingin, sengit, sinis dan kesal.
"Kenapa kau disini?"pertanyaan dingin itu terlontar dari bibir Seokjin.
Sudut bibir Jungkook terangkat membentuk sebuah seringai yang terlihat sinis. "Aku? Aku hanya ingin merebut semua yang kau punya. Simple kan?" ujar Jungkook yang membuat Seokjin menatapnya tajam.
"Jangan dekati siapapun. Termasuk Taehyung. Pergi dari hidup kami selagi aku memintanya dengan baik Jeon Jungkook." Desis Seokjin tajam.
"Hahaha, kau pikir aku takut padamu?" kembali, sudut bibir Jungkook terangkat.
"Kau akan menyesal jika tidak menuruti semua kata-kataku Jeon!"
"Dan kau harus ingat aku masih menyukai marga Kim, jadi jangan memanggilku Jeon."
"Teserah kau!" Seokjin berlalu pergi meninggalkan Jungkook yang masih setia menatap punggung hyungnya berjalan meninggalkannya.
Dilain sisi Jimin, Yoongi, Namjoon dan Taemin yang melihat interaksi terkejut. Bagaimana mungkin Seokjin bisa sedingin itu pada adiknya sendiri? Walaupun Seokjin sangat datar tapi itu tidak berlaku pada keluarganya dan sahabat-sababatnya.
"Jungkook mengerikan."
"Ia tidak sepolos seperti yang ku bayangkan. Seringainya bahkan lebih menakutkan dari Kyuhyun Saem."
"Hubungan mereka tidak akur."
"Uh, Sepertinya ia menyukai Taehyung hahaha"
Uh, yang terakhir itu tidak salah karena itu adalah pemikiran Taemin. Yang selalu berbeda dengan yang lain.
.
.
Taehyung berjalan dengan kesal menuju kelas Baekhyun. Apa-apaan sih Baekhyun hyung memanggilku disaat tidak tepat. Bisa Taehyung katakana jika ia sedikit tertarik dengan Jungkook. Jungkook sedikit berbeda dengan orang lain. Ia tidak tahu mengapa dirinya bisa cepat akrab dengan Jungkook dan tadi adalah waktu tercepatnya akrab dengan orang lain.
"Baekhyun hyung!" Taehyung menghampiri Baekhyun yang sedang bebicara dengan teman-teman OSIS nya. Perlu digaris bawahi jika seorang Byun Baekhyun adalah seorang ketua OSIS.
"Ada apa Taehyungie?" Tanya Baekhyun setelah menyuruh teman-temannya pergi meninggalkan dirinya dengan adik manisnya ini.
"Ada apa? Bukankah hyung yang memanggilku?" Tanya Taehyung bingung.
"Hyung tidak memanggilmu. Sudahlah jika kau rindu pada hyung tampanmu ini jangan sungkan untuk datang sayang. Sini hyung peluk." Dalam hitungan detik Taehyung sudah berada dalam pelukan Baekhyun.
Tekadang Taehyung tidak terlalu suka dengan perilaku Baekhyun macam ini. Ia sedikit merasa terkekang dan tidak bebas melakukan apapun yang ia inginkan. Menonton televise saja Baekhyun yang mengaturnya. Baekhyun selalu berkata, ini demi kebaikan Taehyung. Baekhyun tidak mau jika otak Taehyung tercemar.
Overprotektif? Tentu saja!
'Kim Seokjin sialan!' runtuk Taehyung dalam hati.
.
.
Sepulang sekolah seperti biasa Taehyung, Seokjin, Jimin, Taemin, Namjoon, Yoongi dan Taemin berkumpul di atap sekolah. Bukannya anak nakal, mereka hanya berbagi cerita saja disana atau sekedar belajar bersama. Biasanya Baekhyun juga ikut berkumpul dengan mereka tapi berhubung OSIS ada rapat jadi Baekhyun tidak bisa ikut berkumpul seperti biasanya.
Seokjin dan Taehyung duduk bersebelahan. Taehyung masih mendiamkan Seokjin perihal dirinya yang di tipu tadi siang. Sungguh. Seokjin benar-benar menyebalkan.
"Kenapa kalian diam saja huh?" ujar Jimin dengan duduk diantara Taehyung dan Seokjin. Mencoba membuat suasana panas diantara keduanya mereda.
"Dia menyebalkan hyung!" tunjuk Taehyung pada Seokjin.
Seokjin hanya menatap datar Taehyung yang bersikap berlebihan –menurutnya-.
"Apa yang kau lakukan pada Taehyung kita yang manis ini Kim Seokjin?" ujar Yoongi dengan menyilangkan tangannya di depan dada.
"Aku tidak melakukan apapun. Dia saja yang berlebihan padaku." Ujar Seokjin.
"Aku tidak berlebihan asal kau tahu. Yoongi hyung, dia menipuku. Dia mengatakan aku dipanggil Baekhyun hyung padahal tidak. Menyebalkan kan?" ujar Taehyung lagi dengan memajukan bibirnya kesal.
"Ini demi kebaikanmu Taehyung." Ujar Seokjin.
Kebaikan? Kebaikan apa maksud Seokjin. Taehyung memang pintar di semua mata pelajaran tapi ia sangat tidak tahu tentang maksud Seokjin kali ini.
"Terserah apa katamu. Aku mau pulang. Jangan ikuti aku!" ujar Taehyung dengan cepat. Karena ia tahu satu diantara teman-temannya pasti akan mengikutinya. Memastikan ia sampai rumah dengan selamat.
Taehyung berjalan dengan perasaan dongkol. Sungguh. Menyebalkan mereka semua. Kalau begini lebih baik aku pulang dari tadi. Gerutuan demi gerutuan keluar dari bibir Taehyung. Sampai ia tidak sadar jika ia sudah berada di depan gerbang sekolahnya. Sepertinya hari ini Taehyung akan naik angkutan umum. Baekhyun masih belum selesai rapat sedangkan dirinya belum diperbolehkan membawa kendaraan pribadinya sendiri. Selama ini ia selalu berangkat dengan Baekhyun dan pulang bersama Baekhyun jika Baekhyun sedang sibuk maka ia akan diantar oleh salah satu teman-temannya tersebut. Tapi berhubung Taehyung sedang marah pada mereka jadi Taehyung lebih memilih naik angkutan umum.
Taehyung berjalan menuju halte depan sekolahnya. Mendudukan dirinya dikursi yang tersedia dan duduk tenang menantikan bus yang akan datang. Tapi tak lama setelah ia duduk, mobil sport keluaran terbaru berhenti didepannya.
"Hyung ayo pulang bersama?" seruan si pengendara pada Taehyung membuat Jongn tersadar.
"Aku?" tunjuk Taehyung pada dirinya sendiri.
"Tentu saja kau hyung. Ayo." Si pengendara itu –Jungkook- mengisyaratkan Taehyung untuk masuk ke dalam mobilnya. Dengan senang hati Taehyung masuk kedalam mobil Jungkook.
"Kenapa pulang sendirian hyung?" Tanya Jungkook dengan menatap Taehyung yang duduk disebelahnya.
"Baekhyun hyung sedang rapat dan aku sedang tidak mood dengan hyungmu itu Jung." Jawab Taehyung dan tanpa sadar bibirnya mengerut maju membuatnya tampak imut.
"Hyung kau imut sekali sih? Mau pergi denganku hari ini? Kebetulan hari ini aku free job hyung." Tawar Jungkook dengan memasang senyum manisnya.
"Tentu saja. Eh? Memang Kookie sudah kerja?" Tanya Taehyung dengan mengejabkan matanya.
"Tentu saja hyung. Memang hyung tidak tahu aku?"
"Kau Jungkook adik Seokjin hyung." Jawaban polos Taehyung membuat Jungkook yang ada disebelahnya terkekeh.
"Ya kau benar hyung." Jungkook terkekeh. "Jadi bagaimana jika kita pergi makan hyung?" Tanya Jungkook yang dibalas anggukan antusias Taehyung.
.
.
"Jungkookie, kenapa kita harus berada diruang VIP? Bukankah duduk ramai lebih enak?" Tanya Taehyung karena Jungkook memesan ruangan VIP untuk mereka berdua.
"Tidak apa-apa. Aku hanya ingin lebih kenal dengan hyung saja, tidak masalah kan hyung?" Taehyung sedikit merona mendengar ucapan Jungkook.
"Ya tentu saja tidak apa-apa. Kau kan adiknya Seokjin hyung tentu saja tidak masalah untuk ku." Ujar Taehyung dengan tersenyum manis.
"Hyung jangan pandang aku sebagai adik dari Seokjin hyung. Pandanglah aku sebagai Jungkook, tanpa embel-embel adik Seokjin." Ujar Jungkook dengan raut wajah yang serius.
"Maksudmu?" Taehyung tidak mengerti dengan apa yang diucapkan Jungkook.
"Hahh.." Jungkook terlihat menghela nafas. "Tak apa hyung. Ayo makan." Ujar Jungkook dengan mengambil sumpit yang berada di samping mangkuknya.
Taehyung hanya mengangkat bahunya acuh kemudian mengikuti Jungkook memakan makanan yang sudah ia pesan.
.
.
Jam menunjukan pukul delapan malam tapi Taehyung belum pulang juga. Ponselnya tidak aktif padahal Baekhyun menunggunya sedari tadi dengan perasaan takut. Untung saja ayah dan ibu mereka sedang berada di Jepang –mendatangi salah satu kerabat mereka- sehingga Baekhyun tidak terkena marah.
"Kenapa Taehyung belum pulang-pulang juga. Anak itu benar-benar, dia tidak sadar ini sudah jam berapa dan bukan kah Taehyung tidak membawa jaket tadi? Ah, Taehyungku bisa sakit.." Baekhyun mulai berfikiran yang tidak-tidak.
Baekhyun sudah menghubungi temen-teman mereka tapi tidak ada satupun yang mengetahui Taehyung dimana. Dengan cekatan Seokjin, Yoongi, Jimin, Namjoon dan Taemin datang kerumah Baekhyun dengan perasaan khawatir berharap Taehyung sudah pulang, tapi nyatanya saat mereka sampai disana Taehyung belum juga pulang.
"Hyung aku tidak menemukan Taehyung dimanapun." Ujar Taemin dengan wajah lesu.
"Aku juga hyung. Kemana perginya anak itu?" ujar Seokjin terlihat khawatir.
Saat ini mereka berenam sedang gelisah menunggu Taehyung yang tidak pulang-pulang di depan rumah keluarga Byun. Sungguh Baekhyun sangat khawatir kemana adiknya pergi saat ini. Tiba-tiba ada mobil sport yang berhenti tepat di depan mereka. Muncul lah Taehyung dari dalam.
"Taehyung kau dari mana saja?" Jimin bertanya dengan nada menuntut.
"Jangan bermain terlalu lama Tae!" Bentakan keras keluar dari mulut Yoongi.
"Ingat waktu dan hubungi kami!" Namjoon mendesis tak suka.
"Kami sangat mengkhawatirkanmu Byun Taehyung." Taemin menatap Taehyung dengan khawatir.
"Siapa yang pergi denganmu itu huh?" Baekhyun menatap seseorang yang berada di dalam mobil tersebut.
"Kau kedinginan Taehyungnie." Seokjin membawa Taehyung ke dalam pelukan hangatnya.
Taehyung melepaskan pelukan Seokjin dengan kasar. Ini sangat memuakkan untuknya. Sangat-sangat memuakkan. Ia bukan anak kecil lagi dan mereka selalu memandangnya sebagai anak kecil. Kenapa semua orang sangat ingin melindunginya eoh? Ia memang baru berusia 15 tahu tapi bukan berarti mereka terus memanjakannya. Perlu kalian ketahui jika Taehyung adalah anak yang cerdas sehingga ia bisa berada di kelas 2 SHS yang seharusnya ia masih di tingkat pertama. Tapi sikap mereka selalu memanjakannya. Bukan, bukan Taehyung tidak ingin dimanjakan tapi menurut Taehyung ini sudah keterlaluan.
"Maafkan aku sunbae karena membawa Taehyung hyung terlalu malam." Ujar seseorang yang tak lain adalah Jungkook.
Semua mata menatap Jungkook tak terkecuali Taehyung. "Jangan minta maaf Jungkook, akulah yang memintamu jalan-jalan hingga lupa waktu. Jadi ini salahku bukan salahmu." Ujar Taehyung dengan lantang. Semua orang menatap tak percaya Taehyung. Kenapa Taehyung bisa cepat sekali akrab dengan Jungkook?
"Baiklah aku memaafkan kalian untuk saat ini. Dan kau Jeon Jungkook jangan sekali-kali kau membawa adikku kabur seenakmu. Jangan membawa adikku dalam masalah jika berdekatan denganmu. Ingat itu." Ujar Baekhyun dengan memandang Jungkook.
"Ne sunbae. Aku tidak akan membawa Taehyung hyung ke dalam masalah. Aku permisi sunbae." Ujar Jungkook dengan membungkukan badannya dan masuk kembali ke dalam mobilnya. Menjalankan mobilnya dengan kecepatan sedang menjauh dar kediaman Byun.
Taehyung langsung masuk kedalam rumah. Meninggalkan hyung-hyungnya itu. Mereka semua berjalan menyusul Taehyung dengan langkah cepat terlebih Baekhyun. Baekhyun manarik tangan Taehyung membuat Taehyung meringis karena pergelangan tangannya yang dipegang erat oleh Baekhyun.
"Hyung sakit, akh.." ringis Taehyung dengan mencoba melepaskan cengkraman tangan Baekhyun.
"Sudah beberapa kali aku katakan, jangan bermain sesukamu. Jangan membuat hyung khawatir. Kenapa kau susah sekali diatur Byun Taehyung?" ujar Baekhyun dengan menatap Taehyung tajam.
"Hyung berhentilah bersikap protktif padaku. Aku memang masih berusia 15 tahun. Tapi tetap saja aku tidak suka diperlakukan seperti ini." Ujar Taehyung.
"Hyung jangan kasar begitu." Ujar Seokjin, ia mendekat kearah Baekhyun dan Taehyung.
"Jangan ikut campur kau Kim Seokjin. Lebih baik kalian pulang sekarang." Ucapan final dari Baekhyun membuat mereka merengut. Ucapan Baekhyun memang perintah dan tidak ada yang berani membangkangnya. Terlebih jika Baekhyun sudah dalam mode seperti ini. Sangat-sangat menakutkan.
Satu persatu dari mereka pergi meninggalkan Baekhyun dan Taehyung. Seokjin keluar paling akhir. "Jangan menyakitinya hyung." Ujar Seokjin kemudian pergi meninggalkan Baekhyun dan Taehyung berdua.
TBC
Ini fanfic BTS pertama saya, jujur. Jadi maaf jika banyak kekurangan. Saya minta saran dan pendapat kalian tentang fanfic ini, lanjut atau enggak? Mau JinV atau KookV?
Review?
