Judul : Tak Menyerah Mendapatkan Hatimu
Fandom
: Death Note © Tsugumi Ohba & Takeshi Obata
Rating : mungkin Teen =w=
Peringatan : OOC, sho-ai (belum keliatan), sis-con (sepertinya)

Tak Menyerah Mendapatkan Hatimu

00. Awal Pertemuan si Mangaka Lusuh dan Seiyuu Serba Rapih

"Hari ini niisan akan men-dubbing sebuah anime keluaran terbaru. Anime ini diadaptasi dari manga-nya Ryuuzaki–sensei. Jadi aku harap niisan bisa dekat dengan Ryuuzaki–sensei !," ucap menejerku, yang tak lain adalah adikku sendiri.

Adikku memang sudah lama menjejaki dunia seiyuu sejak ia berumur 12 tahun.

Pertama kali ia men-dubbing adalahmenjadi tokoh anak sekolahan smp yang berkekuatan magic.

Ya sudahlah, itu tidak penting. Yang penting sekarang tugasku yang menjadi seorang seiyuu. Ini ketiga kalinya aku men-dubbing tokoh. Sebelum-sebelumnya aku hanya men-dubbing tokoh-tokoh (atau chara) yang 'sekali lewat'.

"Sensei !" Teriak adikku sambil melambaikan tangan.

Secara respect aku melihat kearah si Sensei yang dilambaikan imoutosan-ku.

Pertama kali ini aku bertemu dengan seorang mangaka yang penampilannya 'gak enak diliat'.

Pertama, penampilannya kucel kayak yang gak mandi 1 bulan (padahal aku gak tau yang gak mandi satu bulan tuh penampilannya kayak gimana :p)

Kedua, kantung matanya mengganggu pemandangan.

Ketiga, bajunya kotor banget, kayak yang belom diganti berapa taun (lebay,ah)

Untuk pertama kalinya, aku seorang yang serba rapih bekerjasama dengan (menjadi seiyuu chara-nya) si Ryuuzaki-sensei itu….

"Perkenalkan, sensei. Kakakku, Raito Yagami," ucap adikku sambil menyenggolkan sikutnya.

"O…. Ohayou, Raito desu. Douzo yoroshiku"

Setelah aku memperkenalkan diri, dia hanya mengangguk dan pergi.

HANYA SEBUAH ANGGUKAN !

~510~

Sepulang dari pertemuan dengan si sensei lusuh yang aneh itu, aku langsung mengomel pada adikku.

"Kenapa sih si mangaka aneh itu ! Gak punya sopan santun,ya ! Masa pertemuan pertama ini hanya dijawab dengan sebuah anggukan ! Udah gak waras tuh orang !," celotehku pada adikku.

Tak lama setelah aku berceloteh, adikku, Yagami Sayu, menamparku.

PLAAAK

"Aw."

"Sudah kubilang kan, niisan harus dekat dengan Ryuuzaki-sensei karena memang sifatnya seperti itu! Dia sudah tidak punya orangtua sejak kecil! Asal niisan tau saja, Ryuuzaki-sensei itu seorang hikikomori! Asalnya aku tidak mau memberi tau niisan, karena niisan pasti akan sabar dengan sifat setiap orang yang ada disekeliling niisan. Ternyata aku salah, aku kecewa kepada niisan!," ucapnya dengan marah.

Lalu Sayu pergi berpamitan pada okaasan untuk pergi ke minimarket.

"Apa yang aku lakukan ? aku mengecewakan adikku. Sebagai seorang kakak tidak seharusnya aku membuat adikku kecewa," ucapku dalam hati.

~510~

Hari ini aku akan mencoba dekat dengan si Sensei aneh itu.

Aku mulai keluar rumah dan pergi menuju tempat dubbing.

Setelah sampai disana, aku berpikir, apakah aku akan kuat menghadapi si Sensei lusuh itu.

Aku yang serba rapih ini dihadapkan dengan orang yang lusuh ?

Aku pasti sanggup ! Demi Sayu, agar aku tidak mengecewakan imoutosan-ku satu-satunya!

Memasuki ruang dubbing, aku memperhatikan setiap ruangan.

Dimana si mangaka bau itu ?

Mungkin dia sedang beli sabun dan kembang tujuh rupa untuk pemandiannya yang pertama kali setelah beberapa tahun (hahahahaha)

Tidak lama, si Ryuuzaki muncul !

Dan…

Masih dengan penampilan yang kemarin. Ugh ! =_=

~510~

"Arigatou gozaimashite !," aku menunduk sambil mengucapkan itu beberapa kali pada setiap staf, tak terkecuali si Ryuuzaki.

Dia pulang lebih cepat.

Tapi sayangnya aku cegat dia. :p

"Yo, Ryuuzaki-sensei ! Kenapa mau pulang lebih cepat ? Ayo kita minum-minum duluu….."

"…"

Dia hanya diam dan memandangku.

"Ayolaaaah ! Orang abad apa sih dia ? Kok gak mau diajak minum-minum ?," pekikku dalam hati

"Aku punya ide !," pikirku.

"Aaaaah shimata ! Aku juga sudah bosan ikut minum-minum. Bagaimana kalau aku mengunjungi rumahmu saja ? Nee, Ryuuzaki-sensei ?"

Diam. Tidak menggubrisku.

"Kalau kau diam berarti aku boleh mengunjungi rumahmu, sensei."

Diam. Sambil berjalan pulang.

"Okeeeeh ! Ayo kita kerumahmu, sensei ! XDD" Teriakku semangat mengikuti si mangaka aneh itu.

Sesampainya di apartemen si sensei.

"Heeee~ Jadi sensei tinggal disini, nih ? Jangan-jangan kau menyembunyikan cewek ?"

Diam. Diam. Diam. DIAM ! Apakah dia hanya bisa DIAM ?

Aku teringat ucapan Sayu, "Asal niisan tau saja, Ryuuzaki-sensei itu seorang hikikomori!"

Haaa… Jadi dia seorang hikikomori ?

Aku pasti bisa mengatasinya.

Selama ini aku memiliki teman yang psycho lah, maniac lah, genius lah, playboy lah, masa seorang hikikomori tak bisa aku taklukan untuk menjadi temanku ?

Sebenarnya aku tidak tau hikikomori itu apa. Tapi aku optimis, aku pasti bisa dekat dengannya. DEMI SAYU !

~510~

KLAP

Terbukalah pintu apartemennya.

Dia masuk duluan dan aku mengikutinya dari belakang.

Tidak bisakah kau mempersilahkan tamu masuk, gitu ?

Dasar hikikomori aneh.

"Sumimasen…. Aku masuk ,ya ?"

Tak ada jawaban. Dan seperti yang sudah kuduga, apartemennya BERANTAKAN SEKALI !

Tanganku sudah gatel.. Ingin membersihkan tempat itu.

Kertas dimana-mana, alat tulis bergeletakan di lantai, baju-baju berhamburan.

GAAAAAAAAAH !

Akhirnya aku membereskan (sebagian) apartemennya, merapihkannya.

Dan si sensei sialan itu hilang didalam apartemennya, entah kemana.

Setelah beberapa lama aku menunggu (tentunya sembil membereskan apartemen 'berantakan'nya itu).

Akhirnya dia muncul.

Dengan baju olahraga putih yang menyelimuti tubuhnya dan sebuah nampan berisi dua cangkir teh dan dua potong fruit cake di tangan kanannya.

Tak kusangka dia bisa seperti ini.

"Sensei dari mana saja ? Maaf, aku membereskan apartemenmu tanpa sepengetahuanmu," kataku.

Diam..

Tapi tak lama setelah ia menaruh nampan di mejanya, ia berkata, "A….. Arigatou."

Haaa?

Tak kusangka dia akan berkata begitu, dengan muka merah padam !

"E….. eto, sensei. Tak usah dipikirkan dan, umm.. mukamu merah padam, sensei."

Dia menutupi mukanya dengan kedua tangannya.

Aku tak menyangka bahwa kata Arigatou lah yang akan kudengar pertama kali dari seorang mangaka yang hikikomori.

Aku tidak tahu, tapi mungkin dari sini aku bertekad untuk dekat dengan Ryuuzaki-sensei bukan karena Sayu. Tapi karena hatiku.

Aku menginginkannya, Ryuuzaki-sensei menjadi temanku. Atau mungkin sahabatku. Dari hatiku yang paling dalam, aku menginginkan hal itu.

~510~

Bersambung…

Pojok Catatan :

Akhirnyaaaaa !

nge-publish-in yg sho-ai XD XD XD XD *goyang ember*

Ne,ne,ne,ne,ne,ne,neeeee~

Maap kalo kurang menarik atau ada pemaksaan karakter *posisi dogeza*

Jadi, silahkan menikmati cerita yang maksa ini =w=

Dan mohon review-nya

Arigatou gozaimasu *dogeza lagi*

HakkiRin