My Dongsaeng
Main Cast :
Cho Kyuhyun (Lee Kyuhyun)
Lee Donghae (Lee Donghae)
Park Jungso (Park Jungso)
Kim Kibum (Park Kibum)
Support Cast : Shim Changmin, Shin Donghae, Choi Minho, Choi Siwon
Rated : T
Genre : Family, Brothership, Bromance
~Dont like Dont Read~
"Hyung!"
"Uhuk! Yak! Kau mengagetkan ku Kyu!"
"hehe.. Mianhe Hae-hyung."
Lee Donghae menantap dongsaeng satu-satunya itu dengan jengkel. Kopi yang baru saja dibuatnya mengenai kaos putih selengan yang ia kenakan, menyisakan noda hitam yang dapat dipastikan tidak akan hilang sepenuhnya. Namun ketika dihadapkan dengan senyum polos bocah 16 tahun yang sangat ia sayangi ini... Mana sanggup ia marah?
Jadi ia hanya tersenyum dan mengusap pelan rambut halus adik kesayangannya.
"Wae Kyu? Kenapa memanggilku seperti itu? Kau membutuhkan sesuatu? hum?"
"Ani Hyung. Aku hanya bosan saja. Temani aku main PS!"
Lee Kyuhyun tersenyum sangat lebar memperlihatkan gigi putihnya, sehingga membuat pipi tembamnya yang memerah karena udara dingin terlihat menggemaskan. Donghae terkekeh geli melihatnya, tangannya gatal sekali ingin mencubit pipi dongsaeng satu-satunya itu, namun ia harus menahan diri kalau tidak mau Kyuhyun marah kepadanya.
"Kenapa main PS terus Kyu? Kau tidak bosan? Bagaimana kalau kita jalan-jalan?"
"Aish! Diluar sangat dingin Hyung! Lihat! Bahkan salju masih turun!" Kyuhyun meletakan kedua tangannya di depan dada, memajukan bibirnya. Bagaimana mungkin hyung-nya ini mau jalan-jalan ditengah udara dingin seperti ini? Dasar hyung-pabbo!
"Loh? Kita tidak harus keluar rumah kan Kyu? Jalan di halaman rumah kita juga bisa. Lagipula aku juga tidak akan membirakanmu keluar rumah dicuaca sedingin ini Kyu. Kau tau aku."
"Mwo?! Kau sebut itu jalan-jalan hyung?!"
"Nde.. Wae? Lagipula halaman rumah kita cukup besar"
"Hah! Terserahlah! Benar-benar tidak ada gunanya berbicara dengan Hyung! Aku main PS saja sendiri!" Kyuhyun membalikan badannya dan melangkah keatas menuju kamarnya. Benar-benar kesal dengan ulah sang kakak.
"Yak Kyu! Jangan marah! Aku hanya bercanda. Baiklah, Hyung akan menemanimu main PS" Donghae tersenyum geli melihat tingkah adiknya, sudah umur 16 tahun tapi masih merajuk dengan hal-hal kecil seperti ini? Umur 5 tahun sepertinya lebih cocok untuk Kyuhyun.
"Tidak usah!"
"Mianhae, jangan marah, baby!"
"YAK! JANGAN PANGGIL AKU BABY, IKAN AMIS!"
Para pelayan yang sedari tadi melihat interaksi kakak-beradik Lee itu menahan tawa mereka. Setiap hari ada saja kelakuan Lee Donghae dan Lee Kyuhyun yang membuat mereka seperti menonton film komedi. Tuan kecil mereka –Kyuhyun- yang manja dan nakal, dan Tuan Muda mereka –Dongahe- yang penyayang dan penggoda. Benar-bener perpaduan yang pas untuk kakak-adik.
Mereka benar-benar bersyukur dapat bekerja untuk keluarga Lee yang terkenal ramah dan hangat. Meskipun Tuan dan Nyonya Besar mereka sering berpergian keluar negeri untuk mengurus bisnis, namun kasih sayang yang diberikan kepada kedua anaknya selalu penuh dan tidak berkurang sehingga membuat Donghae dan Kyuhyun tumbuh menjadi anak yang sopan dan menyenangkan.
Saat ini, Tuan Muda mereka berumur 24 tahun dan sudah menjadi Direktur Utama diperusahaan appa-nya yang bergerak diberbagai bidang dan Tuan kecil mereka –Kyuhyun- masih berumur 16 tahun, bersekolah di sekolah menengah terbaik di Seoul dan baru memasuki tahun keduanya. Meskipun Tuan Muda mereka, dapat dikatakan sangat sibuk, namun ia tidak pernah menomor duakan adiknya. Donghae akan selalu mengantar jemput Kyuhyun sekolah, memastikan adiknya itu selamat sampai sekolah dan benar-benar pulang kerumah tanpa tergores sedikitpun.
Lee Donghae memang dikenal sangat menjaga dongsaeng-nya. Donghae yang rendah hati, tidak akan segan-segan menggunakan kekuasaannya jika itu berhubungan dengan adik kesayangannya. Oleh karena itu tidak akan ada yang berani mengganggu Kyuhyun karena dipastikan setelahnya ia tidak akan hidup tenang karena teror yang akan terus diberikan oleh Lee Donghae. Kyuhyun tentu saja keberatan dengan sikap sang kakak yang memperlakukannya seperti seorang bayi yang tidak dapat melakukan apapun, namun ia akan terus kalah jika sudah berdebat mengenai hal ini. Kyuhyun mungkin akan menang jika berdebat mengenai mainan, makanan, dan segalanya. Namun jika itu mengenai sikap protective Donghae kepada Kyuhyun, ia hanya bisa pasrah. Wajah hyung-nya itu akan benar-benar menyeramkan jika Kyuhyun melanggar aturan yang dibuat oleh Donghae. Jadi, apa boleh buat. Toh Kyuhyun sedikit senang dengan sikap Donghae. Membuatnya merasa disayangi...
Oh Kyuhyun... Jangan pernah kau hanya merasa disayangi. Kau adalah segalanya bagi hyung-mu.
...
Kibum menatap dirinya di depan cermin, membenarkan letak dasi coklatnya yang sedikit miring. Ia menghela napas lelah. Ini masih pagi, tapi ia sudah lelah. Hatinya benar-benar lelah.
"Kibum, kau sudah selesai? Ayo kita sarapan dulu" Suara lembut hyung-nya terdengar dari depan pintu kamarnya. Kibum tersenyum samar, setidaknya ia masih punya hyung yang selalu menemaninya.
"Nde Teuki-hyung, aku akan segera keluar" Kibum melihat sekali lagi penampilannya, setelah dirasa tidak ada yang kurang ia berjalan menuju meja kerjanya untuk mengambil tas yang berisi file-file pekerjaanya. Melangkah kepintu, membukanya dan disuguhkan seyuman milik sang kakak yang menenangkan hatinya.
"Ayo makan Kibum-ah! Jangan sampai kau terlambat kerja"
Kibum tersenyum dan melangkahkan kaki jenjangnya menuju meja makan. Nasi goreng dan teh adalah sarapan mereka pagi ini. Sederhana namun ia sangat menyukainya. Mereka makan dalam hening. Park Jungsoo menatap sang adik, tau apa yang benar-benar Kibum pikirkan selama ini. Ia pun memikirkannya tentu saja, namun ia bisa apa? Ia hanya bisa berdoa semoga Tuhan membantu mengembalikan apa yang seharusnya menjadi milik mereka.
"Bagaimana pekerjaanmu Kibum-ah?" Leeteuk memecahkan keheningan itu, tidak kuat melihat wajah dongsaeng-nya yang menyimpan kesedihan.
"Baik-baik saja hyung. Semuanya baik"
Leeteuk tersenyum miris, walaupun Kibum tersenyum namun Leeteuk menangkap suara bergetar adiknya. Leeteuk tidak mau membahasnya, jadi dia hanya mengatakan
"Ahh syukurlah..."
...
Lee Kyuhyun menghembuskan nafasnya. Ia kesal karena ternyata hari ini tidak ada pelajaran karena semua guru akan rapat untuk mempersiapkan siswa kelas tiga yang akan menghadapi ujian akhir. Jika tau seperti ini lebih baik ia tidur saja dirumah sambil memainkan PS kesayangannya!
"Yak Kyu! Wajahmu itu tidak enak sekali dilihat! Membuat mu semakin jelek saja."
PLAK
"Aish Appooo!"
"Siapa yang kau sebut jelek, tiang listrik?!" Kyuhyun memukul kepala Changmin yang sedang berada disebelahnya. Sahabatnya ini memang selalu cari masalah, ada saja ucapannya yang membuat Kyuhyun naik darah.
"Sudahlah. Bisakah satu hari saja kalian tidak bertengkar?" Choi Minho menatap kedua temannya ini dengan jengah. Sedari tadi ia hanya melihat perdebatan Kyuhyun dan Changmin. Bosan sekali rasanya melihat kedua partner in crime-nya selalu bertingkah seperti Tom and Jerry yang tidak pernah akur.
"Si tiang ini dulu yang mengganggu ku Mino! Menyebalkan"
"Mwo? Memang kenapa kalau aku tinggi seperti tiang?! Daripada kau! Gembul!"
"YAK! Siapa yang gembul? Sini kau food monster!" Kyuhyun semakin kalap, ia menjambak kuat rambut Changmin yang menghasilkan teriakan kesakitan dari sang sahabat.
"AHKKK! Yak Yak! Hentikan Kyu! Ahk Appo! Appo! Minho tolong aku! Aish Appo Kyu"
"Kalian. Berdua. H.E.N.T.I.K.A.N."
Kyuhyun dan Changmin yang mendengar nada berbahaya dari Minho segera menghentikan aksi anarkis mereka. Kembali duduk dengan benar dibangku masing-masing dan dan menampilkan cengiran andalan mereka, berharap Minho tidak mengeluarkan amarahnya. Sahabat mereka yang satu itu memang jarang sekali marah, tapi percayalah kau akan lebih memilih lari 5 kali putaran lapangan bola dibandingkan menghadapi Minho yang sedang marah.
Minho menghela nafas, berteman dengan Changmin dan Kyuhyun benar benar menguji kesabarannya. Bisa-bisa wajahnya yang tampan cepat memiliki banyak kerutan menghadapi tingkah absurd kedua sahabatnya.
"Bagaimana kalau kita ke game canter?" Minho yang sudah dapat menguasai emosinya menawarkan kegiatan lain kepada Kyuhyun dan Changmin. Berharap mereka menyetujui karena ia juga bosan disekolah tanpa melakukan apapun. Kebanyakan teman sekelas mereka sudah pulang, atau bagi yang terlalu rajin akan menghabiskan waktu diperpustakaan.
"AH! Benar! Ayo ke game center! Kajja Kyu!"Shim Changmin langsung berdiri dari kursinya. Semangat karena mereka akan bersenang senang.
"Umm.. sepertinya aku tidak ikut. Aku akan kekantor hyung-ku saja. Mianhae" Entahlah, Kyuhyun hanya sedang tidak mood saja. Saat ini dia ingin melihat hyung ikan-nya. Lagipula dipikir-pikir Kyuhyun sudah lama tidak mengunjungi kantor kakaknya itu.
"Ah begitu. Baiklah. Aku dan Changmin ke game center ne Kyu. Kalau kau berubah pikiran, kau bisa menyusul kami" Minho juga berdiri dan mengambil tasnya. Bersiap pergi bersama Changmin.
"Nde. Tentu saja" Kyuhyun bersyukur berteman dengan Minho dan Changmin. Mereka tidak banyak bertanya. Jika Kyuhyun tidak bercerita, maka mereka tidak akan bertanya. Inilah salah satu yang membuat Kyuhyun betah berteman lama dengan Changmin dan Minho.
"Lalu kau kesana naik apa Kyu? Bus? Hyung-mu pasti akan marah jika tau" Changmin tau betul sifat kakak sahabat-nya ini. Dia saja pernah kena omelan karena mengajak Kyuhyun main PS ketika Kyuhyun sedang sakit. Salahnya juga sih. Ah kalau diingat dia jadi bergidik sendiri. Tidak mau macam-macam dengan Donghae-hyung. Ia kapok.
"Tentu saja tidak Changmin-ah. Aku akan meminta Shindong Ahjussi menjemput ku" Shindong Ahjussi adalah supir pribadi Kyuhyun. Ia hanya akan melaksanakan tugasnya hanya jika Lee Donghae benar-benar sibuk sehingga tidak dapat mengantar-jemput Kyuhyun.
"Arraso. Kau mau kami temani menunggu Shindong Ahjussi?"tanya Minho
"Aniya Minho. Kalian duluan saja. Gwenchana" Kyuhyun memajukan sedikit bibirnya. Terkadang teman-temannya ini bersikap sama seperti Donghae-hyung.
"Baiklah. Kami duluan ya Kyu. Hati-hati"
"Yaaa kalian juga. Hati-hati" Kyuhyun melambaikan tangannya kepada Minho dan Changmin.
Setelah kedua temannya tidak terlihat lagi dalam jangkauan pengelihatannya, Kyuhyun segera mengambil ponselnya. Mencari nomer telepon di kontaknya dan meneleponnya.
"Yoboseyo Ahjussi. Tolong jemput Kyu disekolah ne. Kyu ingin kekantor Donghae-hyung"
...
"Ani, tidak ada apa-apa. Kyu tunggu digerbang sekolah ya Ahjussi"
Kyuhyun langsung mematikan sambungan telepon itu. Ia membereskan perlengkapan sekolahnya dan memasukannya kedalam tas. Setelah semua rapi, ia langsung beranjak dari bangkunya. Berjalan menuju gerbang sekolah. Ia akan menunggu Shindong Ahjussi didepan saja.
...
Kibum turun dari bus yang mengantarkannya ke perusahaan tempat ia bekerja. Ia menatap gedung menjulang dihadapannya. Kibum memang baru tiga tahun bekerja di perusahaan itu sebagai staff bagian keuangan dan membuat teman-temannya iri. Siapa yang tidak mau bekerja di perusahaan sebesar "Aston Company"? Hanya orang-orang yang benar benar berkualitas yang dapat bekerja diperusahaan ini, terbukti dari banyaknya rangkaian tes yang harus dihadapi dan jutaan saingan yang ingin bekerja di perusahaan tersebut. Selain itu, gajinya sangat menggiurkan.
Teman-teman Kibum tidak tau saja bahwa ia terpaksa bekerja diperusahaan itu. Kalau boleh memilih ia akan bekerja sebagai barista cafe atau membuka usaha sendiri. Kim Kibum bekerja diperusahaan itu hanya karena satu tujuan. Tujuan yang ia harap akan tercapai, walaupun ia tau itu akan sangat sulit. Tapi berharap tidak salah kan?
Kibum akan memasuki gedung itu sebelum sebuah suara memanggil namanya, membuat menghentikan langkahnya dan menengok kebelakang
"EOH! KIBUM HYUNG!"
Setelah melihat siapa yang memanggilnya, Kibum tersenyum. Tulus.
...
Lee Kyuhyun langsung turun dari mobilnya berlari menuju sosok yang dikenalnya. Kibum-hyung! Ah sudah dua minggu ini ia tidak bertemu dengan Kibum-hyung karena jadwal sekolah dan tugasnya yang sangat banyak.
"EOH! KIBUM HYUNG!" teriaknya
Sosok itu berbalik dan tersenyum kearahnya
"Kibum-hyung! Hah.. hah.. hah" Kyuhyun menumpukan kedua tangannya di lutut. Baru lari sedikit saja Kyuhyun sudah susah bernapas. Terkadang ia membenci tubuhnya yang benar-benar lemah.
"Kyu? Wae? Gwenchana? Kenapa kau harus lari? Sudah ku bilang berapa kali, kau itu tidak boleh lari Kyu" Kibum memegang pundak Kyuhyun, khawatir dengan keadaanya. Kyuhyun memang tidak boleh terlalu lelah. Ia tau itu. Ia harus tau.
"Aish Hyung! Aku tidak apa-apa. Hanya berlari sedikit saja. Jangan bersikap sama seperti Donghae-hyung!" Kyuhyun menegakan tubuhnya. Menatap Kibum dengan sedikit kesal. Kenapa semua orang memperlakukannya seperti bayi?
Sedangkan Kibum terdiam, sikapnya sama seperti Donghae?
"hehe Hyung! Aku hanya bercanda. Neo-reul bogosipheo" Kyuhyun memeluk Kibum, ia benar-benar merindukan salah satu pegawai hyung-nya ini. Kyuhyun mengenal Kibum karena ia adalah salah satu staf keuangan. Maknae Lee itu sering ke bagian keuangan untuk sekedar memeriksa data-data keuangan perusahaan. Kyuhyun suka matematika, jadi jangan tanya kenapa itu suka melihat-lihat data keuangan yang memusingkan. Dan setelah mengenal Kibum yang saat itu merupakan pegawai baru, ia sangat senang. Mungkin karena umur Kibum tidak berbeda jauh dengan hyung-nya, ia jadi merasa nyaman. Selain itu Kibum sangat hangat dan dewasa, berbeda dengan Donghae-hyung yang sedikit kekanakan.
Kibum membalas pelukan Kyuhyun dengan erat, pelukan yang juga sangat ia rindukan "Hyung juga merindukanmu, Kyu"
Keduanya berpelukan selama beberapa saat, tidak sadar mereka jadi perhatian orang-orang yang berlalu-lalang untuk keluar-masuk gedung tersebut. Kyuhyun merasa sangat nyaman dipelukan Kibum, selalu seperti ini tiap dia memeluk Kibum.
"Ehem. Maaf mengganggu" Suara tersebut berhasil melepaskan aksi saling berpelukan kedua namja berbeda usia ini. Keduanya berat untuk melepaskan pelukannya.
"Ah Siwon-hyung. Waeyo?" Nada kesal Kyuhyun tidak mampu ia sembunyikan ketika melihat sahabat hyung-nya yang juga memiliki jabatan sebagai manajer pemasaran mengganggu kegiatannya bersama Kibum.
Sementara Kibum memandang tajam Siwon. Ia sangat tau kenapa Siwon tiba-tiba muncul diantara Kyuhyun dan dirinya.
"Kenapa kau ada disini Kyu? Ingin menemui Donghae? Ia sudah ada diruangannya sekarang. Kau bisa langsung kesana"
"Iya hyung. Aku memang ingin menemui Hae-hyung. Tapi aku ingin berbicara sebentar dengan Kibum-hyung" Kyuhyun tersenyum lebar, menarik lengan Kibum sehingga tubuh mereka saling menempel.
"Tidak bisa Kyuhyun, sekarang sudah waktunya bekerja. Pegawai tidak boleh menerima tamu ketika sedang bekerja" Kata Siwon tegas
"Mwo? Yak kenapa begitu? Berarti aku juga tidak bisa menemui hae-hyung?"
"Tentu bisa. Kakakmu bukan pegawai Kyuhyun-ah" balas Siwon dengan menekankan kalimat 'bukan pegawai' dengan mata tertuju kearah Kibum.
"Lagipula kau mau Kibum mendapat teguran karena tidak mematuhi peraturan?"
"Aish! Arraso Arraso! Aku akan langsung ke ruangan Donghae-hyung" Kyuhyun berdecak sebal, menghadapkan tubuhnya kearah Kibum "Kibum-hyung, aku keruangan Donghae-hyung dulu nde. Nanti kita ngobrol lagi!"
"Arraso Kyuhyun-ah" Kibum tersenyum, ia mengusap rambut Kyuhyun.
Setelah Kyuhyun pergi meninggalkan mereka berdua menuju lift yang akan mengantarkannya menuju ruangan Direktur Utama, Choi Siwon memandang tajam Kibum.
"Hati-hati dengan sikapmu Kibum-ssi." ucapnya dingin
Choi Siwon berlalu begitu saja meninggalkan Kim Kibum dengan kepalan tangannya.
TBC
Bukannya melanjutkan cerita yang sudah ada tapi malah membuat cerita baru hehe
Saya rasa, saya akan lebih fokus kepada cerita ini dibandingkan A Secret.
A Secret tetap saya lanjutkan tentu saja :)
Ah tolong panggil saya dengan "mery" saja, jangan 'author' ataupun 'thor' :)
Terimakasih sudah review, fav, dan follow cerita saya :)
Feel Free to Review ^^
