I had a crush with my ex's boyfriend

Author : Do Sung Gyeol

Main pair : KaiSoo/KaiDO

Rate : M (for all)

Genre : Romance

Warning : I never write straight fic except for a slight, I never write GS, ini aneh, ngebut, OOC, typos(s), bahasa ga disensor, ga cocok buat dibaca anak-anak dan tidak patut untuk ditiru -_-)b dan blablabla. Bad!Kai, teacher!Kyung Soo.

a/n : please read the warn before you read!

The chara belongs to God and this fic belongs to me

.

.

.

Seorang namja dengan pakaian formal dan berkacamata tebal itu menghentikan langkahnya ketika ia sampai di depan pintu sebuah rumah besar.

Dia bernama Kyung Soo, seorang guru muda yang mengajar di sebuah sekolah menengah. Dan kabarnya, beberapa minggu lagi dia akan menikah dengan yeoja yang ia kencani selama 4 bulan lebih.

Dengan sebuket bunga mawar merah ditangannya, ia menghela nafasnya sebelum ia mengetuk pintu itu. Bibirnya membentuk sebuah garis lengkung, kakinya tidak bisa diam karena gugup.

Tak lama kemudian, terdengar suara pintu sedang dibukakan. Namun betapa terkejutnya Kyung Soo ketika melihat seorang namja topless membukakan pintu rumah itu. Buket bunganya jatuh begitu saja dari genggamannya. Mulutnya membuka tidak percaya. Sementara namja topless itu menatapnya dari ujung kaki hingga kepalanya dengan tatapan dingin.

Kenapa ada seorang namja asing di dalam rumah yang merupakan rumah calon istrinya itu?

"Nuguseyo chagiya?" terdengar suara yeoja dari dalam rumahnya.

Dengan cepat Kyung Soo menerobos masuk kedalam rumah itu tanpa mempedulikan namja yang ia temui tadi didepan.

Tepat ketika ia hendak masuk ke dalam sebuah kamar, seorang yeoja cantik yang mengenakan kimono mandi muncul dari kamar itu. Matanya terbelalak ketika melihat sosok Kyung Soo berdiri dihadapannya. Bak singa yang sedang menantang musuhnya, Kyung Soo menatap penuh amarah pada yeoja tadi. Terlebih saat ia melihat ada tanda kemerahan di daerah dadanya.

PLAK

Tangan Kyung Soo melayang kearah pipi yeoja itu, dia meringis.

"Kyung Soo-ah" gumam yeoja itu sambil mengusap wajahnya yang terkena tamparan Kyung Soo.

"Pernikahan kita batal!" teriak Kyung Soo. Dia pun segera mengambil langkah untuk pergi dari rumah itu.

Namja yang bertemu dengannya tadi melirik Kyung Soo ketika melewatinya, kemudian ia menghampiri yeoja tadi.

"Aigo, apa aku menghancurkan semuanya?" katanya dengan santai.

Yeoja itu mengusap rambutnya kebelakang, "Sudahlah, lagipula dia tidak begitu penting"

"Jinjja? Bukankah kalian sudah lama menjalin hubungan?" namja itu melingkarkan lengannya di pinggang yeoja tadi dan memberinya kecupan dilehernya.

"Darimana kau tahu, Kai?"

"Heh, aku tahu semuanya"

.

.

Keesokan harinya, Kyung Soo menjadi tidak mood dalam mengajar. Tentu saja itu memunculkan sebuah tanda tanya besar bagi rekan-rekannya. Meskipun sebelumnya Kyung Soo sudah mengumumkan kalau pernikahannya batal, tetap saja mereka penasaran dengan apa sebabnya, dan itu pasti sangat berpengaruh dengan kondisi Kyung Soo sekarang.

Namun, mau dipancing bagaimana pun, Kyung Soo tetap enggan menjawab dan malah terlihat ingin menangis. Jadi, mereka memutuskan untuk mengkhawatirkannya dari jarak jauh.

Kyung Soo melihat jam tangannya, sudah waktunya istirahat. Ia pun bangkit dari duduknya lalu permisi untuk pergi keluar pada rekan-rekannya. Mereka hanya sweatdrop melihat keadaan Kyung Soo, dan juga simpati, pasti itu masalah berat.

Atap sekolah menjadi tempat tujuannya untuk menyendiri sekarang. Ketika ia disana, Kyung Soo segera meluapkan perasaannya dengan menangis sambil meraung-raung meratapi nasib percintaannya.

"Kau tidak akan lompat dari sana kan sonsaengnim?"

Kyung Soo tercekat, ia pun berbalik untuk mengetahui siapa orang yang juga sedang berada disana dan melihatnya yang sedang meluapkan stresnya.

"K- kau?" ucap Kyung Soo terbata-bata.

Namja yang ditunjuk Kyung Soo tadi menyeringai lalu mendekati Kyung Soo. Dengan sigap ia menarik lengan Kyung Soo untuk menjauh dari pagar. Namun Kyung Soo segera melepaskan genggaman namja itu dan memalingkan mukanya kasar.

"Kau masih kesal? Mianhae, aku menghancurkan janji kalian"

Kyung Soo tetap enggan menatap namja itu. Disisi lain ia sedikit terkejut melihat namja itu disekolahnya, memakai seragam pula.

"Kenapa… kau bisa ada disini?" tanya Kyung Soo.

Namja itu terkekeh, "Wae? Aku juga siswa sekolah ini, jadi wajar kan kalau aku disini?"

Sekali lagi, Kyung Soo benar-benar terkejut sekarang. Namja yang kemarin berada dirumah calon istrinya, namja yang merupakan selingkuhan calon istrinya itu ternyata muridnya sendiri?

"Jangan bercanda! Aku bisa saja melaporkan ini pada Jung gyeojang jika kau memang benar siswa disini" ancam Kyung Soo.

"He? Silahkan saja kalau memang sonsaengnim mau melaporkanku"

Kyung Soo mengambil ancang-ancang, namja itu mendekatinya seperti seekor serigala yang kelaparan. Dengan mengumpulkan semua keberanian, Kyung Soo mendorong namja itu.

"Ba- baiklah! Aku akan melaporkannya sekarang!" kata Kyung Soo bergegas untuk pergi menuju ruang Kepala Sekolah.

Sialnya, ketika ia sampai ditangga, ia baru ingat kalau ia tidak tahu nama dari namja yang mengaku siswa dari sekolahnya itu. Kyung Soo pun kembali ke atap, namun ia tidak menangkap sosoknya ketika ia kembali ke sana.

"Mencariku sonsaengnim?"

"Ka-"

Namja itu tiba-tiba menarik lengannya, menabrakkan tubuhnya ke dinding dan menghadangnya.

"Wae? Kau lupa menanyakan siapa namaku dan dari kelas mana? Kau benar-benar sonsaengnim yang teledor"

Kyung Soo memberikan tatapan tajam pada namja itu.

"Such a fierce eyes, ada apa sonsaengnim?"

"Lepaskan aku"

Namja itu menyeringai kembali. Bukannya melepaskan Kyung Soo ia justru menarik dasi yang Kyung Soo kenakan lalu mengikat kedua lengan Kyung Soo dengan itu.

Dia mendekatkan wajahnya pada leher Kyung Soo dan meniupnya dengan pelan. Kyung Soo mendesah perlahan, rasanya menggelitik. Namja itu mengedikkan bibirnya.

Kyung Soo membelalakkan matanya ketika sesuatu yang basah menyapu lehernya. Tubuhnya terasa lemas setelah merespon jilatan namja itu, rasanya kekuatan tubuhnya di serap hingga habis.

"Mmnghh…" Kyung Soo menahan desahannya, namja itu terus menjilati dan mencium lehernya.

Rasanya sesuatu mulai bangun dibawah sana, dan benda itu mengenai daerah selangkangan namja itu. Kyung Soo mulai berkeringat dingin, dia berdoa dalam hati agar namja itu tidak melakukan hal yang lebih dari ini.

"You're hard already sonsaengnim" bisik namja itu sambil meremas barangnya yang sudah meminta dikeluarkan dari celananya.

"Aahh…"

Namja itu terus meremas-remas dan memijat kejantanannya, Kyung Soo sudah tidak bisa menahannya lagi, ia mulai terbawa suasana. Tubuhnya seakan tidak mau mendengarkan kata-katanya lagi. Perlahan, tubuh Kyung Soo merosot dan jatuh.

"Sudah merasa lemas sonsaengnim?" tanya namja itu tanpa menghentikan gerakan tangan di kejantanannya.

"Hngg… aahhh… jebal… hentikan ini…"

"Lalu bagaimana dengan mr.p-mu yang sudah bangun ini eoh?"

Kyung Soo menggigit bibirnya, tangan nakal namja itu mulai membuka resleting celana Kyung Soo dan menariknya ke bawah.

"See? Your dick is so fucking hard" kali ini namja itu tengah memainkan ujung kejantanan Kyung Soo dengan jarinya.

Tak lama kemudian, namja itu melahap seluruh kejantanan Kyung Soo ke dalam mulutnya. Kyung Soo mengejang, ia terus menggeliatkan badannya. Tangannya terikat, kakinya pun tidak bisa digerakkan untuk melawan karena namja itu memegang kuat pergelangannya.

"A- aahh… hhaaahh… haahh… Nggh…" Kyung Soo tidak henti-hentinya mengeluarkan desahan. Kejantanannya terasa dihisap sangat kuat oleh namja itu.

Lidah namja itu bermain dengan lihai dikejantanan Kyung Soo. Ia menjilatnya dengan sensual, dan seolah tidak ingin menyisakan sedikitpun ruang yang belum lidahnya sentuh. Kini daging kenyal itu bergerak mulai dari bola kembar Kyung Soo, mengulumnya beberapa saat lalu menjalar ke batangnya, menjilatnya kembali hingga ia mencapai puncak kejantanan Kyung Soo. Ia kembali memainkan ujung kejantanan Kyung Soo dengan lidahnya.

Kyung Soo ingin sekali berteriak mengeluarkan apa yang ia rasakan, namun apa daya, yang ia keluarkan justru malah desahan nikmat.

Namja itu kini mengocok kejantanan Kyung Soo didalam mulutnya. Ia menggerakkan kepalanya ke atas dan kebawah dengan teratur. Kyung Soo mengikutinya dengan desahannya.

"Aaah… aahh… I'm… I'm cominghhh!" teriak Kyung Soo setelah beberapa lama kejantanannya dikocok didalam mulut namja itu.

Kyung Soo sudah mencapai klimaksnya yang pertama. Dadanya naik turun mengatur nafasnya. Diliriknya namja itu menjilat sisa cairan kental di sekitar bibirnya. Matanya membulat sempurna.

Kini ia melihat namja itu membuka celananya, sebelah tangannya mengangkat bokong Kyung Soo hingga namja itu bisa melihat lubang milik Kyung Soo dengan bebas.

"Ap..aahh... yang kau lihathh ha- ngghh…"

Kyung Soo merasa namja ini sudah gila, kenapa ia merasa tidak jijik sama sekali ketika menjilati daerah sekitar anusnya seperti itu.

"Hahh… haahh.. apa.. yang.. kau lakukan?"

Namja itu terus menjilati lubang Kyung Soo, menggantinya dengan jarinya lalu mengocok lubang itu. Membuat Kyung Soo kembali mendesah nikmat.

Dia berdiri dengan lutut sebagai tumpuannya. Ia mengeluarkan kejantanannya lalu mengocoknya sebentar sebelum akhirnya ia mulai memasukkannya kedalam lubang Kyung Soo.

"Aaaakkkhhhh! Apa- yang kau lakukan?"

"Shit! You're so thigh sonsaengnim, it feels good"

Namja itu mulai menggerakkan pinggulnya. Kyung Soo mengejang, ia mendesah keras. Benda didalam lubangnya terus menerus menekan titik nikmatnya.

"Heh, mulai menikmatinya?"

"Aah… aaahh… damnhh…"

Ia kembali mengeluarkan seringaiannya, namja itu menggerakkan pinggulnya lebih cepat.

"Biar aku beri tahu… namaku Kim JongIn dari kelas 3-F… Kau bisa memanggilku Kai"

"Hah? Ki- Kimhh- Jo- nggghhh… aaahhh… ahh… oohh… Kimhh…"

Namja yang baru saja menyebut identitasnya itu hanya menyeringai melihat keadaan Kyung Soo dibawahnya. Ia semakin mempercepat gerakan in-outnya didalam lubang Kyung Soo.

"Kau tahu sonsaengnim, your ass is grab my dick so thigh"

"Ha- hah?" tanya Kyung Soo, segalanya menjadi samar-samar seiring namja bernama JongIn alias Kai itu menabrak rektumnya berulang-ulang.

Kai menggenggam kejantanan Kyung Soo lalu mengocoknya kembali, tanpa menghentikan hentakannya.

Kyung Soo kembali merasakan puncaknya, terlihat dari cairan kental yang keluar sedikit dari ujung kejantanannya.

"You're gonna cum sonsaengnim?"

"Haahh.. aahh… I'm gonna… aaaahhh… I'm cumming!" teriak Kyung Soo mengeluarkan cairan miliknya. Disusul kemudian Kai yang mengeluarkan miliknya didalam lubang Kyung Soo.

Mata Kyung Soo tiba-tiba terasa lelah, tubuhnya pun terlalu lemas untuk bangun, ia pun kemudian memejamkan matanya.

Kai melepaskan ikatan ditangan Kyung Soo dan memasangnya kembali di kerah kemejanya. Lalu ia memakaikan Kyung Soo celananya, setelah itu ia membawa tubuh itu ke UKS.

.

.

"Do sonsaengnim? Do sonsaengnim?"

Kyung Soo mulai membuka matanya, ia terkejut lalu bangun ketika melihat sekelilingnya.

"Dimana aku?"

"Seorang siswa tadi mengantarkan sonsaengnim kemari, katanya sonsaengnim pingsan dilorong kelas" jelas seorang dokter di UKS itu.

Kyung Soo hanya mengerjap-ngerjapkan matanya. Dia ingat sekali bagaimana wajah namja itu, namun ia lupa namanya. Kenapa namja itu mengatakan identitasnya ketika mereka sedang berhubungan sex?

"Aish"

"Wae sonsaengnim?"

"Ah bolehkan aku bertanya sesuatu?" dokter itu hanya membalas mengangguk.

"Siapa nama dari siswa yang membawaku kemari?"

"Aku tidak begitu mengenalnya, tapi dia sangat tampan dan sexy, apa mungkin itu karena kulit tannya yang begitu eksotis ya?"

Kyung Soo sweatdrop mendengarnya, ia pun kemudian berterima kasih pada dokter itu. Namja itu benar-benar menyebalkan dan so' misterius. Kyung Soo tidak bisa memaafkannya begitu saja. Terlebih dengan apa yang dilakukannya di atap sekolah tadi. Kyung Soo permisi untuk pergi keruangannya.

"Do sonsaengnim, gwenchana?" tanya seorang rekannya ketika ia masuk ke ruang guru.

"Gwenchana, gamsahamnida Park sonsaengnim"

"Syukurlah, apa kau sudah merasa baikan untuk kembali mengajar? Kalau kau masih sakit, kau bisa meminta izin untuk pulang"

"Aniyo, aku masih kuat mengajar"

"Hari ini Kim sonsaengnim mendadak pulang karena istrinya dilarikan kerumah sakit, jadi sementara kau menggantikannya untuk mengajar di kelas 3-F"

"Begitu? Baiklah, kapan pelajaranku masuk?"

"Sekarang"

Kyung Soo tesenyum renyah, ia pun segera mengambil bahan ajarnya lalu pergi menuju kelas yang dimaksud Kim sonsaengnim. Namun entah kenapa hatinya merasa janggal ketika ia ditugaskan untuk mengajar dikelas itu, tapi mungkin itu hanya perasaannya saja.

"Annyeonghaesso, hari ini saya menggantikan Kim sonsaengnim untuk sementara, jadi saya harap kalian bisa bekerja sama dengan saya" ucap Kyung Soo sebagai perkenalan dikelas itu.

Jujur saja, selama ini Kyung Soo selalu ditempatkan di kelas-kelas berperingkat baik seperti A atau B, ia tidak pernah sekalipun mengajar dikelas dibawah itu apalagi masuk kedalam kelasnya.

Kyung Soo mulai membuka materinya, lalu menjelaskannya dipapan tulis. Setelah ia menyelesaikan penjelasannya ia pun mulai menatap semua murid untuk mengajukkan pertanyaan jika ada yang belum dimengerti.

Tiba-tiba, matanya menangkap sosok namja yang menjadi incarannya. Namja itu menyeringai ketika mendapati Kyung Soo tengah menatapnya.

Kyung Soo mengepalkan tangannya, "Kau yang disana! Apa kau mengerti dengan apa yang sudah saya jelaskan didepan?" tunjuk Kyung Soo pada namja yang tidak lain adalah Kai.

Semua murid menatap Kai, "Sangat jelas. Sonsaengnim"

Tenggorokkannya terasa kering ketika Kyung Soo ditatap dengan tajam seperti itu. Kyung Soo pun kembali menjelaskan materinya.

.

.

Para sonsaengnim baru saja selesai menjenguk Kim sonsaengnim dan istrinya dirumah sakit malam itu. Mereka pun kemudian berpisah.

Kyung Soo menghela nafasnya, Kim sonsaengnim begitu perhatian pada istrinya. Dan hubungan suami-istri itu sepertinya selalu berjalan dengan mulus. Kyung Soo sedikit cemburu, kalau saja ia bisa mewujudkan hari itu untuk menikah. Tapi kenapa kejadian itu harus terjadi? Dan yang lebih parah, selingkuhan calon istrinya itu merupakan muridnya sendiri.

Kyung Soo mendengus, ia pun memutuskan untuk pergi minum sejenak sebelum ia pulang ke rumahnya.

"Aku pesan satu botol!" pesan Kyung Soo, pemilik kedai itu kemudian memberinya sebuah gelas dan sebuah botol minuman beralkohol.

Dengan sekali teguk, tak terasa Kyung Soo sudah hampir menghabiskan setengahnya. Kepalanya mulai terasa pusing, Kyung Soo memutuskan untuk menghentikan acara minumnya dan pulang.

Ketika di perjalanan menuju rumahnya, Kyung Soo melewati sebuah toko bunga yang sudah tutup. Ia menatap dingin toko itu, karena dia ingat ketika ia membeli sebuket bunga untuk calon istrinya kemarin.

Rasanya kepalanya terasa sangat sakit, Kyung Soo menjatuhkan tubuhnya. Dadanya, pikirannya semuanya terasa sangat menyakitkan. Pandangannya mulai buram, sepertinya air matanya jatuh membasahi kacamatanya. Kyung Soo melepaskan kacamatanya lalu ia taruh di saku jasnya. Terlalu malas untuk membersihkannya dan memakainya kembali.

Kyung Soo menghapus air matanya, ia pun kemudian bangun dan berjalan kembali untuk pulang.

.

.

TBC

.

.

Sebenernya judulnya bisa diterjemahin kaya gini :

"Aku menyukai kekasih mantanku" (ada yang bingung? -w-)

Tapi disini Kai lebih kaya slave sih dibanding boyfriend *plak*

Mian, kosakata saya juga masih kurang :'3

Ada pendapat, kritik, maupun saran? please leave your foot print on this fic please :D

Tapi kalau flame tidak akan diterima, karena saya tidak mau sekedar bashingan tanpa ada saran yang membangun :3

Gamsahamnida~ xoxo