"Hyung.. aku hamil," kata Donghyuck pelan setelah beberapa menit terdiam di hadapan Mark yang sibuk belajar.
Tidak ada tanggapan berarti dari Mark. Pun Jaemin yang juga berada di dalam kamar asrama itu hanya memandang dengan tatapan yang sulit diartikan.
"Hyung.. kau tidak mendengarku? Mark-hyung!" Donghyuck meninggikan beberapa oktaf suaranya.
Mark yang sibuk menguraikan rumitnya perkalian aljabar menyahuti dengan malas, "Lalu kenapa?"
Donghyuck tarik napas dalam-dalam, siap menyembur lagi. "Aku hamil, Mark-hyung! Hamil anakmu!" Suaranya sangat menggebu-gebu ditambah dengan mata yang berkilat karena air mata.
"Ya sudah, lahirkan saja kalau sudah waktunya."
Ya ampun, Donghyuck dibuat habis kesabaran sama respon Mark. Ia menggebrak meja belajar Mark tak sabaran. "Ayooo, hyung! Mainkan ekspresimu. Aku membutuhkanmu untuk latihan dialog drama yang kubuat."
Jaemin yang sedari tadi memperhatikan melongo. "Oh, hanya drama. Kirain beneran," gumam Jaemin pelan.
Mark akhirnya menoleh. Menghela napas lelah, kemudian berucap, "Aku tak bisa akting, Donghyuck-ah. Latihan sama yang lain saja, ok?"
"Mark-hyung ngga asik! Buang-buang waktuku saja!" Diakhiri dengan bantingan pintu kamar oleh Donghyuck.
. . .
kkeut!
. . .
a/n: ingat, mereka belum cukup umur buat menye-menye, jadi ya gini aja (walaupun ini gajelas banget jatuhnya .-.)
