Title : A Pirate's Love ( Pesona Sang Bajak Laut )
Pairing : Kyusung Couple Of Super Junior
Genre : Historical Romance , Adventure , AU, GS
Disclaimer : cerita ini sepenuhnya milik Johanna Lindsey yang saya remake sesuai karakter yang saya gunakan dengan sedikit perubahan dan penambahan tapi tidak mengubah alur cerita.
Main Cast :
Cho KyuHyun Super Junior / Marcus sebagai Tristan
Kim Yesung Super Junior sebagai Bettina Verlaine
Kim Jong Kook Running man sebagai Andre Verlaine
Yoon Eun Hye sebagai Jossel Verlaine
Kim Mi Kyung sebagai Madeleine Daulet
Jung Yunho TVXQ sebagai Comte pierre de Lambert
Dan Cast lain yang akan menyusul satu persatu…..
Warning ! : Copy – cat and NC 17
Summary : Kim Yesung , seorang gadis Korea yang cantik, di jodohkan oleh ayahnya dengan seorang bangsawan Prancis yang belum pernah ia temui. Ia pun berlayar menuju kepulauan Karibian untuk memenuhi janji ayahnya itu, meskipun hatinya tidak rela.
Di lautan, Kapten Marcus, yang kapalnya berpapasan dengan kapal yang ditumpangi Yesung, langsung terpukau melihat kecantikan Yesung dan memutuskan untuk menculikya. Marcus menahan Yesung di dalam kabinnya dan memaksa Yesung untuk melayaninya. Meskipun semua itu dilakukan Marcus dengan penuh kelembutan, tetap saja perlakuan tersebut membuat Yesung sangat membenci Marcus.
Namun tanpa di duga, lama-kelamaan Yesung luluh oleh kelembutan Marcus. Di lain pihak, Marcus yang sudah bersumpah untuk tidak akan pernah menikah karena masa lalunya yang kelam, mulai merasakan bahwa ia tidak bisa berpisah dari Yesung.
ScreenPlays Fanfiction
Present
Super Junior Fanfiction SM Entertaiment
A Pirate's Love Nia&Ian Couple
Bab 1
Kim Yesung merasa lebih dari sekedar gelisah ketika memasuki ruang tamu yang dipenuhi cahaya matahari pagi itu, dan berdiri di depan ayah dan ibunya. Tidak sering Kim Jong Kook memanggilnya begitu awal , dan belum pernah ayahnya memperingatkannya sehari sebelumnya supaya Yesung hadir. Ia tahu pahwa ayahnya pasti memiliki sesuatu yang sangat penting yang harus dikatakan kepadanya, sesuatu yang akan mempengaruhi hidupnya. Ia telah mengkhawatirkan tentang hal itu sepanjang malam, tapi jauh didalam dirinya ia tahu apa yang akan terjadi. Ia berusia Sembilan belas tahun dan sudah pantas untuk menikah.
Yesung berharap menikah tiga tahun yang lalu, ketika ia pulang dari asrama. Sebagian besar gadis dari keluarga kaya ditunangkan ketika mereka masih anak – anak, dan menikah pada usia muda empat belas tahun atau lima belas, seperti ibu Yesung. Banyak pelamar yang telah datang menemui ayahnya untuk melamar Yesung, meskipun ia tidak diizinkan untuk menemui mereka. Tapi ayahnya tidak mau mempertimbangkan satu pun pemuda yang melamarnya, karena tidak ada yang cukup kaya menurut pandapat ayahnya.
Yesung yakin bahwa masa depannya sekarang telah diputuskan. Segera ia akan diberi tahu nama laki – laki yang akan menikah dengannya.
Kim Jong Kook duduk di mejanya dan tidak mau repot repot mendongak saat Yesung memasuki ruangan. Mungkinkah ayah Yesung dengan sengaja menunda tugasnya untuk memberi tahu Yesung mengenai keputusannya? Mungkin ayah Yesung merasa agak bersalah sekarang. Tapi kalau begitu, bagaimana mungkin ? Jong Kook adalah alaki – laki yang sama yang telah mengirim Yesung ke sekolah asrama, dengan mengatakan bahwa Yesung menjadi terlalu sulit diatur. Yesung menghabiskan sebagian besar dari usianya jauh dari rumah, dan sekarang Yesung akan diusir lagi, selamanya.
Yoon Eun Hye dengan gugup menatap putrinya. Ibu Yesung itu telah berusaha keras telah berusaha keras, mencegah Jong Kook untuk memilih suami Yesung dan berfikir ia telah berhasil sampai tadi malam, ketika Jong Kook dengan kasar memberi tahu keputusannya. Yesung tidak seperti gadis kebanyakan; putrinya itu terlalu bersemangat dan terlalu cantik untuk diserahkan begitu saja kepada seorang laki – laki. Yesung mungkin akan memilih suami yang baik untuk dirinya sendiri, jika saja Jong Kook bisa berfikiran sehat. Tapi tidak, Jong Kook harus mencari suami yang kaya dan bergelar tinggi untuk putrinya, dan tidak peduli peduli apakah Yesung akan mendapati suaminya itu menjijikan atau tidak.
Eun Hye duduk di depan pintu terbuka yang mengarah ke teras, seperti yang biasa dilakukannya setiap pagi, tapi hari ini ia tidak bisa melakukan jahitan pun di rajutan permadani di depannya. Ia tidak bisa berhenti memikirkan nasib yang menunggu putrinya.
" well, Yesung, ini tidak akan lama," Kim Jong Kook akhirnya berkata dengan kasar.
Tapi Jong Kook tidak membuat Yesung takut. Ayahnya bukanlah orang yang suka menunjukan kelembutanatau kasih sayang kepadanya,atau kepada ibunya juga. Jong Kook memperlakukan mereka berdua seperti memperlakukan para pelayan. Kim Jong Kook adalah seorang laki – laki yang dingin, yang hanya terobsesi dengan bagaimana cara meningkatkan kekayaannya. Dan ini menghabiskan hampir seluruh waktu dan pikirannya, serta hanya meninggalkann sedikit untuk keluarganya.
" Kenapa kau tidak duduk , Sayang, " kata Eun Hye dengan lembut, sebelum suaminya memiliki kesempatan untuk melanjutkan.
Yesung tahu bahwa ibunya menyayanginya. Tapi ia menolak untuk duduk,tidak ingin terlihat santai dan membuat semua ini lebih mudah bagi ayahnya. Yesung merasa ingin memberontak, dan tahu ia tidak berhak melakukannya, karena begitulah aturan pada tahun 1667. Hal ini sudah berlangsung selama berabad – abad, dan mungkin tidak akan pernah berubah. Ia hanya berharap bahwa ibunya tidak begitu banyak bicara tentang jatuh cinta dan memilih suaminya sendiri.
Mariage de convenance (1)adalah tujuan akhir anak – anak perempuan, setidaknya perempuan – perempuan dari orangtua kaya. Selain itu, tidak ada laki – laki yang memenuhi syarat yang tinggal di kampong halaman mereka yang kecil di Busan, hanya petani dan pedagang kecil. Jika Yesung kebetulan jatuh cinta, ayahnya tidak akan pernah setuju, dan ia akan terus diasingkan dari pemuda dari kelasnya sendiri.
" aku telah mengatur pernikahan mu dengan Comte Yunho de Lambert, " Lanjut Jong Kook. " Pernikahan itu akan berlangsung segera setelah awal tahun baru. "
Yesung sekilas menatap kearah ayahnya dengan mata hitam besarnya yang nampak marah, satu pertunjukan pembangkangan yang terakhir untuk memberi tahu ayahnya apa pendapat Yesung terhadap pengumuman ayahnya yang kasar itu, Kemudian ia menundukan kepala dengan patuh seperti yang selalu diharapkan akan dilakukan oleh seorang anak perempuan yang baik dan penurut.
" ya, papa, " kata Yesung tenang, kagum terhadap pengendalian dirinya sendiri.
" kau akan berangkat satu bulan lagi. Ini tidak akan memberikanmu cukup waktu untuk membuat baju pengantinmu, jadi aku akan menyewa panjahit pakaian untuk membantumu. Comte de Lambert tinggal di Saint Martin, sebuah pulau di Karibia, jadi aku akan pergi dengan kapal. Sayangnya, itu akan menjadi perjalanan yang lama dan membosankan. Mi Kyung , pengasuhmu yang lama, akan pergi bersamamu sebagai wali dan pendamping. "
" Kenapa aku harus pergi begitu jauh? " Yesung meledak. " Tentunya pasti ada seseorang di sini, di Korea yang bisa ku nikahi. "
" Atas nama Perawan yang berbakti! " teriak Jong Kook, kuliatnya yang semula seputih susu berubah menjadi sangat merah. Ia berdiri dan melototi istrinya. " Aku mengirimnya kebiara untuk belajar kepatuhan! Tapi bertahun – tahun itu sia – sia, aku bisa melihatnya. Dia masih mempertanyakan otoritasku. "
" Jika saja kau mempertimbangkan keinginannya, Jong Kook. Apakah itu permintaan yang berlebihan ? " Kata Eun Hye, mengajukan pendapatnya.
" Keinginannya tidak penting ," kata Jong Kook.
" Dan aku tidak mau mendengar kau membantah lagi. Pertunangan itu telah diatur dan tidak bisa dibatalkan. Yesung akan menikah dengan Comte Yunho de Lambert. Aku berdoa kepada tuhan semoga laki – laki itu bisa mengekang sifat pembangkang Yesung karena aku telah gagal melakukannya ! "
Yesung meradang. Apakah ayahnya selalu berbicara seolah – olah ia bahkan tidak ada, seolah – olah ia tidak penting sama sekali ? Yesung menyayangi ayahnya, tapi kadang – kadang – pada kenyataannya, sering sekali - ayahnya itu membuat Yesung marah sehingga ia ingin menjerit.
" Boleh aku pergi sekarang, papa ? " tanya Yesung.
" Ya, ya, " Jawab ayahnya dengan kesal. " Kau telah diberi tahu semua yang perlu kau ketahui. "
Yesung bergegas Keluar dari ruang tamu, sambil ingin tertawa, karena apa sebenarnya yang baru saja diberitahukan kepadanya ?Ia tahu nama laki – laki itu , dimana laki – laki itu tingga, dan bahwa Yesung akan menikah dengannya setelah tahun baru,itu saja. Well, setidaknya ayahnya tidak menikahkannya begitu ia lulus dari biar. Tidak, ayahnya membutuhkan tiga tahun untuk menemukan suami bagi Yesung,seorang laki – laki yang memungkinkan ayahnya untuk memperkayanya sendiri.
Yesung merasa penuh dengan emosi yang saling bertentangan saat ia berlari menaiki tangga. Ia marah kepada ayahnya karena mengirimnya kepada seorang laki – laki yang tinggal begitu jauh. Ia akan berada di suatu negeri yang baru, negeri yang asing, dan itu menakutkannya. Ia tidak benar – benar marah kepada ayahnya karena telah mengatur pernikahan tersebut, karena ia memang mengharapkan tidak kurang dari itu, dan ia merasa lega bahwa rencana pernikahan ini akhirnya selesai dilakukan . Ia merasakan kesedihan yang mendalam karena ia akan meninggalkan ibunya. Tapi perasaan ini diimbangi dengan semacam kegembiraan – Kegembiraan bahwa ia tidak akan benar – benar sendirian dalam perjalanan. Mi Kyung akan bersamanya , wanita yang Yesung sayangi sama seperti ibunya sendiri.
Sebelum pergi ke kamarnya sendiri, Yesung berhenti di depan pintu sebelah kamarnya dan mengetuk lembut. Setelah mendengar suara Mi Kyung, Yesung masuk ke dalam kamar itu, yang hanya sedikit lebih kecil dari kamarnya sendiri. Ia melintasi ruangan menuju jendelatempat Mi Kyung sedang duduk, dan duduk di kursi di sampingnya.
Ketika Yesung tidak bicara, tapi hanya menatap jalan kosong di depan rumahnya sambil merenung, Mi Kyung tersenyum dan menyisikan jahitannya.
" papamu sudah memberitahumu , ya ? " tanya Mi Kyung lembut.
Yesung berbalik perlahan menghadap wanita yang merawatnya semenjak ia masih anak – anak, yang telah merawat ibunya juga, mulai dari ibu Yesung dilahirkan. Mi Kyung berusia lima puluh lima tahun, agak gemuk sekarang, tapi masih tangkas. Rambutnya yang berwarna coklat separuhnya dihiasi dengan helaian uban.
" Jadi, kau sudah tahu, " kata Yesung dengan lemah.
" Kenapa kau tidak memperingati aku, Mi Kyung ? "
" kau juga tahu, Sayangku. Kau telah mengharapkan hal ini selama tiga tahun. "
" Ya, tapi aku tidak tahu kalau aku akan dikirim menyeberangi lautan. Aku tidak ingin meninggalkan Korea, " Kata Yesung, kemarahannya kembali muncul ke permukaan. " Aku akan melarikan diri ! "
" Kau tidak akan melakukan hal seperi itu, Nak ! " Bentak Mi Kyung, sambil menggoyang – goyakan jari gemuknya ke Yesung. " Kau akan menerima hal ini dan mendapatkan hal yang bermafaat darinya, seperti kau akhirnya menerima untuk dikirim ke sekolah. Kau seharusnya senang bahwa kau akan mendapatkan suami yang baik. Dia akan memberikanmu banyak anak, dan kalau Tuhan mengabulkan, aku akan berada di sana untuk melihat mereka tumbuh dewasa. "
Yesung tersenyum dan bersandar di kursi. Mi Kyung benar. Yesung akan menerima pernikahan ini, karena tak ada lagi yang bisa dilakukannya. Ia sudah tidak pantas marah – marah untuk mendapatkan apa yang diinginkanya dalam usianya yang sekarang. Para suster telah mengajarinya untuk mengambil manfaat dari segala hal.
Yesung adalah seorang anak yang ceria sampai ia mulai mempertanyakan kenapa ayahnya tidak menyayanginya. Hal ini sangat membebani pikirannya dulu, dan ia berusaha keras untuk mendapatkan kasih sayang dan persetujuan ayahnya. Tidak cukup baginya bahwa ia sudah mendapatkan curahan kasih sayang ibunya dan Mi Kyung. Ia harus memiliki kasih sayang ayahnya juga. Pada usia lebih muda, Yesung tidak mengerti kenapa ayahnya membencinya; ia tidak tahu bahwa ayahnya menginginkan anak laki – laki. Dan hanya seorang anak perempuan yang ayahnya dapatkan, karena Eun Hye tidak bisa punya anak lagi.
Jadi Yesung mengembangkan sifat marahnya. Ia mulai mengamuk, menjadi pemberontak dan tidak sopan. Ia membenci ayahnya saat laki – laki itu menyuruhnya pergi ke sekolah, dan melanjutkan kenakalannya yang menyusahkan di asrama. Tapi setelah beberapa tahun, ia belajar untuk menerima nasib.
Ia menyadari bahwa itu adalah kesalahannya sendiri hingga diusir. Para suster mengajarkannya cara untuk mengendalikan emosi . mereka mengajarkan ketaatan dan kesabaran. Ketika ia pulang , ia tidak lagi membenci ayahnya.
Tidak ada yang berubah. Ayahnya masih seperti orang asing baginya, tapi Yesung menerima ini juga. Ia berhenti mengasihani diri sendiri dan berhenti berusaha untuk menenangkan persetujuan ayahnya. Ia memiliki kasih sayang ibunya, dan juga memiliki Mi Kyung. Ia belajar untuk mensyukuri apa yang dimmilikinya.
Tapi kadang – kadang Yesung tidak tahan untuk tidak bertanya – tanya alangkah berbeda jika ayahnya adalah seorang laki – laki yang penuh kasih sayang. Ia mungkin tidak akan mengembangkan emosinya yang menggila yang harus ia kendalikan dengan usaha keras. Tapia pa gunanya ? Hanya ayahnya yang bisa membuatnya marah, dan ia akan meninggalkan laki – laki dingin dan tidak berperasan itu segera.
ScreenPlays Fanfiction
Present
Super Junior Fanfiction SM Entertaiment
A Pirate's Love Nia&Ian Couple
Bab 1
Note : Mariage de convenance (1) pernikahan yang didasarkan keuntungan pribadi atau memiliki tujuan yang strategis
Gimana masih berminat untuk lanjut gak ? kalau respon kurang saya akan keep hanya sampe sini.
Maaf belum bisa untuk publis lagi ff saya yang lain , tapi saya masih akan lanjutkan itu koq.
Terima kasih sudah mau membaca ff remake ini , maaf untuk typonya karena saya tidak mengeditnya.
Ada yang mau jadi editor saya ?
Sampai ketemu lagi.
