Hello perkenalkan author baru, baru nulis di fandom naruto, sering baca-baca fanfict tapi baru sempet nulis hehehe.. cerita kali ini sebenarnya diambil dari pengalaman gw di salah satu grup roleplay.
Tanpa babibubebo langsung aja deh di baca dan jangan lupa ya buat di review, selamat membaca.
Naruto dan kawan-kawan cuma punya abang gw tau lah siapa, dia adalah Masashi Kishimoto
Warning : TYPO banyak, sasuke kadang OOC, AU, Gaje, kadang ga nyambung, alur ngebut aja lah
Kalo ga suka ga usah baca cuma buat sakit mata nanti.
The School of Bully.
"waktunya untuk mengacau"ucap suara berat pemuda berambut raven dengan mata obsidian.
pria tersebut berjalan santai menuju salah satu ruangan.
"tok tok tok"terdengar suara ketukan pintu.
"masuklah"ucap seorang wanita separuh baya di dalam ruangan.
"sumimasen..."masuklah pria berambut raven tersebut.
"kau sudah datang rupanya. cepat sekali"ucap sang wanita yang berhadapan dengan pemuda yang baru masuk tersebut.
"hn"ucapnya ambigu.
"seperti biasa kau masih menggunakan bahasa ambigu itu"ucap wanita berkuncir dua pirang terang dengan tanda di keningnya.
"hn."ucapnya kembali dengan mata malasnya.
"aku hanya sekali memberi tahumu hanya sekali, jangan membuat kekacauan di sekolah ini. kau paham sasuke"ucap wanita tersebut dengan penuh penekanan.
"hn. nona tsunade"ucap sasuke malas lalu melanjutkan perjalanannya menuju asrama.
sasukepun keluar dari ruangan kepala sekolah, namun di kejahuan sana terlihat seorang siswi berlari dengan tergesah-gesah menghampiri sasuke.
brukkkkk... bunyi tabrakan antara dua insan itupun tak terelakan.
"akkk..."ucap siswi yang menabrak sasuke, tubuhnya tersungkur di tanah wajahnya pucat pasih dengan mahkota raven selaras dengan mahkota sang pria yang di tabraknya.
"gomen ne~"ucap kembali wanita itu, namun hanya di balas dengan deathglerr sang pria. wanita itu pun tertunduk takut melihat mata pria di depannya. tanpa berkata apapun siswa itu pergi meninggalkan wanita yang menabraknya.
wanita itu masih terdiam melihat kepergian pria yang memiliki mata yang amat menyeramkan, tanpa ia sadari sekumpulan wanita datang menghampirinya.
"hahaha... akhirnya kau pasrah juga ya, hai... wanita jalang"ucap wanita berambut merah dengan kaca mata.
"mungkin saja karin, dia telah menantikan ajalnya"kata wanita bermata emerlad.
"ayo cepat bangun! apa perlu ku bantu"ucap wanita berkuncir empat dengan warna kuning pucat, ia tarik dengan paksa rambut raven sang wanita yang tersungkur itu.
"akkk... lepaskan rambutku, tolong lepaskan"pinta sang gadis.
"sudah terlambat nona hyuga... seharusnya kau meminta maaf sejak awal"ucap wanita yang menarik rambut sang hyuga.
"hahaha... potong saja rambutnya temari."ucap karin senangnya.
"aku bawa cuter, gunduli saja rambutnya hahaha"sahut sakura. di ambilah cuter oleh temari dari tangan sakura.
"mari kita bersenang-senang nona hyuga"ucap temari dengan senyum yang menakutkannya. di tariknya paksa rambut hyuga tersebut lalu dengan sekali gerakan ia potong rambutnya.
"ah..."ucap pasrah hinata, tanpa ia sadari pipinya di jatuhi air mata.
"rasakan itu hinata"ucap kasar sakura. hinata hanya dapat membelalakan matanya, tubuhnya masa terpaku melihat rambut ravennya yang terurai lemas terinjak-injak 3 gadis di depannya. sakura dan kawan-kawan pun pergi meniggalkannya setelah puas melakukan aksi pembullyan.
"hari yang aneh"ucap seorang pemuda berambut raven tubuhnya ia rebahkan di singel bad.
"hiks... hiks... hiks..."terdengar isak tangis di luar kamar sasuke.
sasuke hanya memancingkan matanya ke arah pintu tanpa beranjak dari tempatnya tertidur. "hiks hiks..."lagi-lagi suara itu terdengar. menit pun berlalu suara isak tangis pun masih terdengar di depan pintu kamar sasuke, lalu ia pun beranjak dari tempat tidurnya berjalan kearah westafel mengambil seember air lalu ia bergegas ke arah pintu...
"hiks hiks hiks..."terdengar keras suara tangisan itu, di bukalah pintu kamarnya tanpa melihat siapa yang menangis, sasuke menyiram air ke sumber suara.
"akkkk..."teriak suara wanita. sasuke memfokuskan matanya pada objek yang ia siram.
"kenapa kau melakukan ini, apa salah ku padamu."ucap gadis di hadapan sasuke.
"hn. kau berisik"ucap sasuke malas. tanpa perasaan dosa ia menutup pintu kamarnya.
"KAU... BUNUH AKU SAJA"teriak gadis yang masih di depan kamarnya. di buka kembali pintu kamar sasuke. "kau bilang apa?"ucap sasuke.
"BUNUH AKU SAJA...BIARKAN MEREKA TIDAK MENYIKSAKU LAGI"ucapnya keras. lalu sasuke berjongkok di hadapan gadis itu. dilihatnya mata indigonya, tangan sasuke bergerak ke arah leher gadia itu. dengan sekali gerakan ia mencekik leher gadis dengan rambut obsidiannya.
"akkk... a-pa y-ang kau la-ku-kan"ucapnya terbata akibat cekikan sasuke.
"kau ingin mati bukan, nikmati rasa sakit itu"ucap sasuke dingin.
"akk..kkk.. akkk..."ucapnya lagi tercekik. sasuke semakin mengencangkan cekikannya. ia tak peduli dengan tindakannya itu. wanita tersebut terlihat pucat dengan mulut mengangah.
"le-pas-kan.. a-ku tak mau ma-ti"ucapnya pelan. sasuke masih menatap kosong ke arahnya, perlahan tangan sasuke melepaskan cekikannya.
"ahh..ahh..ahh..ahh..."suara napas lega dari wanita itu, dia hanya menatap sasuke heran dan takut ke pada pria dia hadapannya.
"kau tidak punya perasaan sedikitpun. hahh..hahh..."ucap wanita itu sambil memegang lehernya yang putih di campur warna merah.
sasuke hanya diam melihat wanita itu, lalu ia berdiri beranjak pergi darinya.
"siapa kau? siapa namamu?"ucap gadis itu.
"sasuke"ucap sasuke singkat.
"sa-su-ke... watashi wa hinata hyuga"ucapnya pelan dengan menundukan kepalanya, namun sasuke tidak peduli dengan ucapan hinata ia kemudian masuk ke kamarnya, menenutup pintu rapat-rapat.
hinata hanya diam melihat pintu yang ditutup oleh pemuda berambut raven itu, lalu ia bangun dan beranjak pergi dari tempat yang hampir membunuhnya.
sesampainya hinata di asramanya ia di sambut dengan tatapan kaget oleh teman sekamarnya.
"hinata-chan kenapa dengan rambutmu? mukamu pucat gitu ada apa?"tanya tenten.
"ini karena senior-senior itu, mereka selalu membullyku hiks... hiks.. hikss.."tangis kembali terdengar oleh hinata.
"sakura dan gengnya itu?"ucap tenten terkejut.
pertanyaan tenten hanya di sambut oleh anggukan hinata."rambutku jadi seperti ini karna, aku tak sengaja menumpahkan sup ke baju karin-sempai sampai mengenai rambutnya, aku ga sengaja.. hiks... hikss.."ucap hinata sendu, tenten hanya melihat sedih temannya itu.
"mungkin karin tidak terima, lalu membully ku dengan menumpahkan kembali supnya ke kepalaku dan itu masih panas aku hanya bisa berlari tenten, tapi mereka terus mengejarku."sambungnya.
"lalu?"tanya kembali tenten.
"setelah mereka berhasil mengejarku, begini lah diriku sekarang"jawab hinata.
"sabar ya hinata-chan, lebih baik kau membersihkan diri dulu. setelah itu kita makan lalu istirahat"saran tenten lalu memeluk hinata untuk menenangkan dirinya, dan hanya di jawab dengan anggukan hinata.
"kringgg..."Suara jam alarampun berbunyi kencang membangun kan ke dua gadia yang tertidur pulas.
"sepertinya aku tak ingin masuk hari ini"Ucap hinata tapi matanya masih terlihat lelah.
"ayo... hinata-chan bangun. hari ini ada kelas dari kurenai-sensei.
"Hmmm... baiklah"ucap hinata malas, ia pun segera beranjak pergi dari tempat tidurnya.
"Tok tok tok" suara pintu kelas hinata, lalu di bukalah oleh kurenai-sensei yang mengajar di jam pagi.
"Oh... tshunade-sama"ucap singkat kurenai di lanjuti dengan suara langkah kaki wanita dan seorang pria di belakangan, mereka bertiga menghadap murid-murid.
"Orang di sampingku ini, adalah teman kalian selama 1 tahun ke depan, perkenalkan dirimu sasuke"ucap tshunade.
"Uchiha Sasuke"ucapnya singkat. Tak ada yang berkata apapun lagi, murid-murid di sana hanya melihat sasuke dengan wajah yang menegangkan. Pancaran mata mereka mengisyaratkan rasa ketakutan. Tshunade pun mempersilakan sasuke untuk menempati kursi yang kosong.
"Pria itu lebih menakutkan daripada sebelumnya"ucap hinata pelan, tubuhnya gemetar saat sasuke melewati dirinya. Setelah sasuke menduduki bangku di belakang hinata pelajaranpun kembali berjalan hanya saja pagi ini di liputi aura kelam setelah sasuke datang.
"Hinata, murid baru itu seperti ingin membunuh kita"ucap ino teman sebangku hinata. Hinata hanya menelan ludan dan mengangguk pelan. Diliatlah sasuke oleh ino dan hinata bersamaan.
"Hah..."ucap mereka bersamaan.
Mata kelam yang kemarin di lihat oleh hinata hari ini berbeda, matanya berubah menjadi merah darah tatapannya seperti ingin membantai apapun yang dilihatnya.
"Kalian buruanku"ucapnya pelan.
TBC
