NOTE :

Kali ini Yuta bikin FF yang pendek. Cuma ada 3 Chapter doang kok. Ini genrenya ANGST. Kalo gakuat/? jangan di baca daripada nanti kzl sendiri *abaikan

Terus, Yuta mau jelasin tentang pembagian FF ini. Untuk paragraf yang bercetak miring dan tebal, itu adalah scene film. Sedangkan yang paragraf normal, itu adalah kehidupan nyatanya. Semoga ga pada bingung hehe

ENJOY!


-oOo- { READ MY BIO FIRST BEFORE YOU READ MY OWN FANFICT } -oOo-

Terlihat seorang pria tampan yang memiliki tubuh tinggi tengah melangkahkan kakinya menelusuri kota Seoul di malam hari. Mengamati setiap pemandangan indah kota tersebut, dan sesekali mengabadikan objek-objek nyata yang bagus melalui kamera digital yang tergantung di lehernya. Menyipitkan sebelah mata elangnya untuk membidik objek tujuannya, dan click!

Ia berhasil mendapatkan satu objek lagi.

Senyuman tipisnya terkembang saat ia melihat hasil jepretannya. Selalu sempurna, karena ia memiliki bakat untuk menjadi seorang photographer. Tetapi sayang, ia tidak mengambil profesi itu karena ia sudah memiliki profesi lain. Jadi, ia menjadikan dunia fotografer ini hanya sebagai hobinya saja.

Seperti saat ini, ia tengah berwisata ke kota Seoul. Ia mendapatkan banyak informasi betapa indahnya Ibukota di Negara kelahirannya ini. Ia bukan asli penduduk sini, dan ia pikir tidak ada salahnya jika ia sedikit lebih lama menikmati waktunya yang berharga disini sebagai seorang wisatawan.

Pukul 23.20 KST.

Tak terasa ia sudah banyak menghabiskan waktunya di kota ini. Bahkan hari semakin larut, tetapi hingar bingar keramaian malam belum juga hanyut. Justru bertambah meriah karena ada pertunjukkan kembang api di tepi jembatan. Setelah cukup puas melihat pertunjukkan kembang api yang indah, ia memutuskan untuk mencari tempat penginapan. Ia membutuhkan tempat istirahat yang nyaman, dan tanpa sadar langkah kakinya membawanya ke tempat ini.

Sebuah tempat prostitusi yang bernama "SEOUL NIGHT".

Ia tidak tahu tempat macam apa ini, dan juga matanya terlalu berat untuk sekedar mencari informasi tempat ini melalui ponsel pintarnya. Ia terlalu lelah. Dan ia ingin segera mengistirahatkan tubuhnya yang penat.

"Tuan? Ingin bermalam bersamaku?"

Ia menolehkan kepalanya saat ada sebuah tangan kurus melingkar di lengannya. Ow, sepertinya ia hampir saja jatuh karena terlalu mengantuk dan lelaki pendek bertubuh kurus ini mencoba untuk membantunya. Tetapi tunggu dulu..

Apakah ia tidak salah dengar?

Apakah lelaki kurus berwajah manis ini baru saja mengatakan, "Ingin bermalam bersamaku?". Bukankah seharusnya lelaki ini mengatakan, "Ingin bermalam di rumahku?"

Apakah yang di maksud oleh lelaki ini adalah..

"T-tunggu. K-kau tadi mengatakan apa?"

Lelaki kurus itu tersenyum lemah.

"Apakah Tuan ingin bermalam bersamaku? Tuan nampak terlihat lelah. Mungkin aku bisa-"

"Chanyeol. Namaku Chanyeol. Dan jangan memanggilku Tuan."

"Baiklah Chanyeol. Apakah kau ingin bermalam bersamaku?"

Chanyeol melepaskan tangan lelaki manis ini di lengannya. Kemudian ia melirik ke daerah sekitar, dan tak sengaja matanya menangkap sebuah tulisan "SEOUL NIGHT" yang terbuat dari lampu berwarna biru-merah tergantung tak jauh dari tempatnya masuk kawasan ini.

"SEOUL NIGHT?" gumam Chanyeol. Dan sedetik kemudian kedua mata elang Chanyeol membulat dengan lebar merasa terkejut.

"Kawasan ini adalah.. kawasan prostitusi?" Chanyeol melirihkan suaranya di akhir kalimat.

"Bagaimana? Ingin bermalam bersamaku?"

"Siapa namamu?"

Kali ini lelaki manis itu tertawa kecil. Kemudian ia mengecup singkat bibir Chanyeol tanpa izin. Membuat Chanyeol merasa amat canggung dan sedikit kesal.

"Aku Byun Baekhyun. Masuklah ke kamar kecilku. Aku bisa membuat lelahmu menjadi hilang, Chanyeol."

Lelaki manis itu adalah Byun Baekhyun. Seorang pekerja komersial di kawasan terlarang itu. Bekerja di waktu malam hari, dan beristirahat di waktu siang hari hanya untuk mendapatkan uang guna memenuhi kebutuhan hidupnya. Melayani beberapa laki-laki setiap malamnya dan ia cukup senang menjalani pekerjaan seperti ini.

Menawarkan 'jasa' dengan tubuhnya dan keahlian yang ia miliki. Melayani para lelaki yang membutuhkan kehangatan dan pelukan dari seseorang. Ia sanggup memenuhi apa yang dibutuhkan oleh para lelaki hidung belang tersebut. Dan dengan begitu, ia mudah mendapatkan banyak uang.

Tetapi entah kenapa kali ini ia merasa bosan. Ia merasa ada yang aneh pada dirinya dan ia memutuskan untuk mencari seorang pelanggan. Hingga tanpa sengaja ia bertemu dengan pria tinggi yang hampir ambruk tak jauh dari tempatnya mencari pelanggan, lalu ia memutuskan untuk menawarkan lelaki itu untuk tidur bersamanya.

"Bagaimana? Kau mau?" Tanya Baekhyun membuyarkan lamunan Chanyeol.

Chanyeol menghela nafasnya dan meraih satu tangan Baekhyun, berjalan menuju sebuah kamar, tempat dimana Baekhyun keluar tadi.

"Aku membutuhkan kamarmu. Dan kau bisa tidur tenang di pelukanku. Aku terlalu lelah dan mengantuk walaupun hanya sekedar untuk melakukan seks bersamamu."

Baekhyun terdiam karena sikap pelanggannya kali ini. Hingga tak terasa mereka berdua sudah di dalam sebuah kamar petak milik Baekhyun, dan Chanyeol langsung membaringkan tubuhnya di atas kasur milik Baekhyun. Kasur yang disediakan khusus untuk menjadi saksi pergumulan dirinya dengan para pelanggannya.

"Berapa won yang harus aku bayar untuk satu malam meminjam kasurmu ini?"

Chanyeol mengetahui jika Baekhyun terkejut atas sikapnya. Tetapi ia sama sekali tidak peduli dan memutuskan untuk memejamkan kedua matanya.

"Aku tetap akan membayarmu meskipun kau tidak melayaniku. Katakan berapa won yang harus aku bayar."

"CUT!"

"Baiklah, scene terakhir untuk hari ini cukup sampai disini. Terima kasih sudah bekerja keras bersama kami."

PROKK PROKK PROKK!

Tepukan tangan terdengar riuh di ruangan yang menjadi lokasi syuting kali ini. Semua kru dan sutradara bertepuk tangan bangga sekaligus puas atas akting para pemain mereka. Dan para pemain pun membungkuk hormat pada semua orang yang sudah bekerja keras untuk pembuatan film ini.

Ya, Chanyeol dan Baekhyun adalah sepasang aktor yang di pertemukan dalam sebuah film yang berjudul "SEOUL NIGHT".

Chanyeol yang bernama lengkap Park Chanyeol ini adalah seorang aktor yang sudah sangat senior dalam dunia peran meskipun umurnya yang masih terbilang muda. Memiliki seorang asisten bernama lengkap Xi Luhan, yang menemaninya kemanapun ia pergi dan syuting. Mengatur semua jadwalnya dan membuat harinya tidak terasa sepi.

Sepi?

Sepi karena pada kenyataannya Chanyeol adalah seorang aktor yang sama sekali tidak tertarik untuk memiliki hubungan spesial dengan orang lain. Entah apa alasannya, hanya Chanyeol dan Tuhan lah yang tahu. Seorang aktor muda yang tampan, yang kehidupannya nyaris sempurna dengan seluruh kekayaan yang miliki dari hasil keringatnya di dunia hiburan Korea.

Sedangkan Baekhyun, si pemilik nama lengkap Byun Baekhyun ini adalah seorang aktor yang baru saja naik daun. Dan ia ingin mengasah kemampuan aktingnya di film ini bersama Chanyeol karena ia pikir karirnya akan meningkat jika film ini berjalan sukses bersama aktor yang sudah senior seperti Chanyeol. Umurnya 26 tahun. Satu tahun dibawah umur Chanyeol.

Dan satu fakta yang harus kalian ketahui dari Byun Baekhyun adalah..

Baekhyun sudah menikah dan memiliki seorang anak laki-laki yang sangat lucu. Suaminya bernama Kim Jong In. Seorang pengusaha mapan di bidang industri. Sedangkan anak mereka di beri nama Kim Jiwon. Seorang bayi mungil yang manis berusia 3 tahun.

Pasangan suami istri yang harmonis dan sering tersorot kamera karena keharmonisan rumah tangga mereka. Jongin sama sekali tidak mempermasalahkan pekerjaan Baekhyun sebagai publik figur. Ia justru mendukungnya karena ia hanya menginginkan yang terbaik untuk istri yang paling ia sayangi itu.

"Baekhyun, kau ingin aku antar?"

Chanyeol menyamakan langkahnya dengan Baekhyun saat tak sengaja ia mendapati Baekhyun tengah berjalan ke luar lokasi syuting seorang diri setelah acara syuting selesai. Saat ini jam sudah menunjukkan pukul 12.15 malam. Niat Chanyeol hanya sekedar untuk berbasa basi dengan lawan main di film barunya kali ini.

Namun Baekhyun hanya tersenyum dan membungkuk hormat pada Chanyeol.

"Terima kasih Chanyeol-ssi, tidak perlu merepotkan. Suamiku sudah menjemputku."

Baekhyun tersenyum sangat manis pada seniornya tersebut. Kemudian ia membalikkan tubuhnya karena sudah nampak Jongin yang sedang menunggunya disana. Sedangkan Chanyeol hanya tertawa dan ia menggaruk tengkuknya merasa canggung.

Tidak seharusnya ia menawarkan tumpangan para seseorang yang belum akrab dengannya. Ia baru saja bertemu Baekhyun untuk syuting di film ini, tetapi entah kenapa lidahnya sangat lancang untuk menawarkan tumpangan pada Baekhyun. Dan terlebih ia baru saja mengetahui satu fakta jika ternyata Baekhyun sudah bersuami.

Tidak seharusnya ia mendekati seseorang yang bahkan sudah bersuami.

"Istirahatlah yang cukup, Byun Baekhyun," gumam Chanyeol saat melihat Baekhyun dan Jongin berciuman tepat di depannya. Kemudian Chanyeol tersenyum lemah teringat ketika Baekhyun mengecup singkat bibirnya saat mereka tengah beradu akting beberapa menit lalu.

Bibir yang menciumnya tadi, pada kenyataannya adalah bibir yang sudah di miliki oleh orang lain di dunia nyata.

.

.

.


-oOo- SEOUL NIGHT SCENES -oOo-


.

.

.

Author:
Yuta CBKSHH

Tittle:
SEOUL NIGHT SCENES (CHANBAEK)

Main Cast:
Park Chanyeol
Byun Baekhyun

Support cast:
Xi Luhan a.k.a Luhan
Kim Jong In a.k.a Kai
Do Kyungsoo a.k.a Kyungsoo
Oh Sehun a.k.a Oh Sehun
And others cast (EXO's members)

Rating:
M ++

Genre:
ANGST, Romance, Drama, Hurt/Comfort

Length:
3 CHAPTERS

Disclaimer:
Fanfict yang terinspirasi dari beberapa pengalaman. FF ini di tulis oleh Yuta sendiri dan tanpa di bantu oleh siapapun. Plot cerita dari 'pemikiran tiba-tiba' yang terlintas di otak Yuta. Cerita ini tidak memplagiat cerita dari orang lain atau cerita manapun. PLAGIARISM ISN'T MY STYLE! NO COPAST! NO PLAGIAT! Semoga kalian suka dan bisa menerima cerita ini dengan baik ^^

Warning:
BL-BoysLove / YAOI / SHOUNEN-AI / HUBUNGAN SESAMA JENIS. MATURE CONTENT INSIDE! NC-21! DLDR! DO NOT BASH BUT KRITIK ATAU SARAN SANGAT DI PERBOLEHKAN. ENJOY IT!

Summary:
[YAOI! NC21!] ANGST! "Haruskah ini semua hanya menjadi sebuah scene?" -Chanyeol. 'Aku tidak mampu menyampaikan sesuatu yang ingin sekali aku sampaikan padamu. Aku ingin kau mengetahuinya, tetapi waktu tidak akan pernah menjadi tepat untukku.'Andai aku bisa mendengar kalimat cintamu disaat hanya ada kita berdua saja. Disaat tidak ada sutradara dan orang lainnya yang menyaksikan kita.' (CHANBAEK) Slight KaiBaek KaiSoo HunHan! RnR!

Backsong:
Ailee - Goodbye My Love

- HAPPY READING -

.

.

.

"Bagaimana dengan lawan mainmu kali ini? Apakah aku berhasil mendapatkan pemain yang pas denganmu?" Tanya Luhan pada Chanyeol saat mereka tengah berada di dalam mobil perjalanan pulang menuju ke rumah Chanyeol.

"Apakah aku dan Baekhyun terlihat serasi?" bukannya menjawab, Chanyeol justru melemparkan pertanyaan pada manager cantiknya tersebut.

"Sangat serasi. Aku harap web series kali ini akan menarik banyak minat penonton," jawab Luhan dengan antusias.

"Well, aku sudah membaca seluruh naskah yang harus aku perankan hingga akhir dan.. aku tidak yakin apakah aku mampu bertahan atau tidak."

Luhan yang duduk di kursi samping pengemudi, langsung menolehkan kepalanya pada Chanyeol yang duduk di kursi belakang. Melemparkan ekspresi wajah yang tidak terbaca, antara marah dan sedih.

"Jangan berbicara seperti itu lagi, aku yakin kau mampu menyelesaikan web series ini hingga akhir."

Chanyeol hanya tertawa kecil menanggapi ucapan managernya tersebut. Luhan pasti akan marah jika ia membahas tentang hal ini. Tetapi iapun tidak mampu memungkiri jika hal ini adalah sebuah kenyataan yang harus ia terima. Dan ia berpikir jika manusia tidak akan selamanya abadi hidup di dunia ini. Begitupun dengan dirinya.

"Aku berjanji. Dan kau juga harus berjanji untuk memegang rahasia ini selamanya," ucap Chanyeol.

"Aku tidak ingin berjanji. Aku tidak mungkin menyembunyikan sebuah rahasia selamanya."

"Hahaha baiklah. Aku hanya bercanda, manis."

Disisi lain, suasana di dalam mobil yang di naiki oleh Baekhyun terasa begitu jauh berbeda dengan suasana di dalam mobil Chanyeol. Baekhyun hanya menutup rapat bibirnya sedari tadi tanpa berniat untuk mengeluarkan suaranya sedikitpun. Sedangkan Kai masih fokus mengemudi di samping Baekhyun.

"Bagaimana proses syuting hari ini? Apakah berjalan lancar?" Kai mencoba untuk mencairkan suasana yang membeku. Sebagai seorang suami yang begitu menyayangi istrinya, sudah seharusnya Kai bersikap dewasa seperti ini. Ia tahu jika Baekhyun sangat mencintai dunia peran, dan tentu ia harus mendukung apa yang menjadi keinginan Baekhyun.

"Um. Syuting pertamaku cukup membuatku tegang," ucap Baekhyun memaksakan senyumannya.

Kai tahu itu. Sudah sering kali Baekhyun menunjukkan senyuman palsu seperti ini. Sudah 5 tahun mereka menjalani status pernikahan, dan Baekhyun nyatanya masih belum mampu untuk membohonginya.

"Maaf jika kau lelah karena harus menjemputku tengah malam seperti ini," ucap Baekhyun lagi. Tetapi Kai hanya tersenyum tenang.

"Sudah tugasku yang bertanggung jawab atas keluargaku. Terlebih kau adalah istriku."

Baekhyun menundukkan kepalanya dan mulai memejamkan kedua matanya. Mencoba menerima kenyataan jika ia adalah seorang istri dari lelaki yang berada di sebelahnya saat ini. Bahkan mereka sudah memiliki seorang anak. Bukan hal yang pantas di lakukan olehnya harus terus berpura-pura seperti ini.

5 tahun yang lalu. Tepat saat Ayah Baekhyun meninggal dunia, Baekhyun di jodohkan oleh seorang pengusaha kaya yang tidak lain adalah suaminya saat ini. Kai dan Baekhyun menikah karena perjodohan orangtua mereka masing-masing. Kai adalah lelaki yang tampan dan mapan, tetapi Kai memiliki sebuah kekurangan.. yaitu tidak mampu menarik perhatian seseorang untuk memenuhi hatinya. Hingga hadirnya kabar jika Ayahnya memiliki seorang teman dan mempunyai seorang anak yang manis. Itu adalah Baekhyun. Dan perjodohan itupun tidak bisa di elakkan lagi.

Kai dan Baekhyun resmi menikah dan menjadi pasangan suami istri. Awalnya terasa berat bagi keduanya untuk memulai sebuah rumah tangga yang dilandaskan tanpa rasa cinta. Tetapi lambat laun masing-masing dari mereka mulai mampu menerima kenyataan hingga akhirnya Baekhyun hamil dan melahirkan seorang anak laki-laki yang manis untuk menjadi penerus usaha dari Kai.

Baekhyun sangat menyukai dunia peran, tetapi kedua orangtuanya tidak setuju akan kegemarannya tersebut. Satu-satunya harapan yang Baekhyun miliki adalah Kai. Kai dapat membawanya pada dunia peran karena Kai begitu mendukung apa yang menjadi keinginannya. Seharusnya Baekhyun bersyukur akan kehidupannya yang sempurna saat ini. Memiliki seorang suami yang tampan dan mapan, memiliki seorang anak yang manis dan juga karir yang cerah. Tetapi entah kenapa Baekhyun tidak mendapatkan dirinya sendiri pada raganya saat ini. Baekhyun merasa semua ini hanyalah sebuah kepalsuan semata.

Ia tidak mencintai Kai.

Tetapi iapun tidak mampu menolak kenyataan jika ia adalah istri sah dari Kai.

"Kai, katakan jika kau keberatan dengan pekerjaanku saat ini," Baekhyun mulai membawa sebuah pembicaraan yang serius.

"Aku tidak akan pernah keberatan dengan apapun yang menjadi kegemaranmu. Aku akan selalu mendukungnya, apapun itu," jawab Kai tulus.

"Apakah kau akan tetap berkata seperti itu jika kau mengetahui apa yang aku lakukan selama proses syuting?"

"Berciuman dan bercinta dengan lawan mainmu? Aku sama sekali tidak mempermasalahkan hal itu."

Bohong.

Jelas Kai mempermasalahkan hal itu. Tetapi ia tidak mampu mengungkapkannya. Ia hanya terlalu takut kehilangan Baekhyun.

"Seharusnya aku tidak mengambil peran ini," gumam Baekhyun merasa bersalah pada lelaki yang begitu baik terhadapnya selama 5 tahun belakangan ini.

"Tidak. Peran ini akan menjadikanmu seorang bintang yang terkenal. Jangan pikirkan bagaimana perasaanku. Selama itu peran, aku baik-baik saja."

Kai menangis di dalam hati. Diam-diam ia memperhatikan tubuh kurus istrinya tersebut dari samping. Tubuh yang hanya pernah ia sentuh satu kali. Tubuh yang tidak perna mendapatkan pelukannya sebagai seorang suami. Bukannya Kai enggan ataupun tidak mau untuk memeluk tubuh Baekhyun, melainkan ia tidak ingin membuat Baekhyun merasa terganggu. Ia tahu jika cinta Baekhyun tidak pernah ada untuknya.

"Maafkan aku, Kai."

"Kau tidak perlu meminta maaf. Aku justru berterima kasih karena kau masih bertahan di sampingku."

.

.

.


-oOo- SEOUL NIGHT SCENES -oOo-


.

.

.

"Jadi, berapa yang harus aku bayar?" ucap Chanyeol saat ia baru saja membersihkan tubuhnya di kamar mandi kecil milik Baekhyun. Tetapi Baekhyun hanya terdiam dan menunduk di tepi ranjang tanpa mau menatap Chanyeol.

"Aku tidak bekerja dan tidak melakukan apapun untukmu. Kau tidak perlu membayarku."

"Kau menyewakan tempat menginap untukku secara cuma-cuma?"

Baekhyun hanya mengangguk.

"Pergilah."

Chanyeol tersenyum kecil saat mendengar perintah Baekhyun yang menyuruhnya untuk pergi secara halus. Tetapi ia tidak ingin pergi begitu saja karena ia merasakan sesuatu.

Sebuah perasaan yang tidak pernah ia rasakan sebelumnya. Terlebih saat ia mendekap tubuh hangat Baekhyun yang mungil semalaman. Jujur saja, tidur dengan oranglain adalah pengalaman pertama bagi Chanyeol. Jantungnya tidak pernah berhenti untuk berdetak dan matanya enggan berkedip karena terus memandangi wajah manis yang tertidur pulas di lengannya.

Ia menyesali kenapa waktu berjalan begitu cepat, hingga akhirnya malaikat cantik ini harus terbangun dari tidurnya. Membuatnya harus mengakhiri imajinasi indahnya tentang Baekhyun. Sungguh ia sangat menyesalinya.

"Kau memiliki kekasih?"

Kali ini Baekhyun mengangkat kepalanya dan melemparkan pandangan bertanya pada Chanyeol. Kenapa lelaki tampan ini seolah memberikannya sebuah harapan?

Baekhyun memutuskan untuk berdiri dan membuka pintu kamar kecilnya, bermaksud agar Chanyeol segera pergi darisana.

"Aku tidak memiliki waktu untuk mengobrol. Silahkan pergi," datar Baekhyun. Namun Chanyeol justru meraih pergelangan tangan Baekhyun dan menutup pintu itu kembali. Membanting pelan tubuh Baekhyun dan mengunci tubuh Baekhyun di antara tubuhnya dan daun pintu.

"Bisakah aku mengenalmu lebih jauh? Bukan sebagai pelanggan dan pekerja. Tetapi sebagai teman dekat."

"Kau mempermainkanku," jawab Baekhyun cepat. Ia enggan menatap mata tajam Chanyeol yang terus memandangi wajahnya.

"Aku tidak mempermainkanmu. Aku bersungguh-sungguh. Bisakah aku menjadi teman dekatmu?" tegas Chanyeol.

"Menjadi teman dekat hanya untuk melampiaskan nafsu secara cuma-cuma setiap harinya? Kau bahkan tahu jika aku pekerja seks yang sudah tidur dengan banyak laki-laki!"

Nafas Baekhyun terengah. Entah kenapa airmata dengan cepat menggenangi mata sipitnya. Chanyeol membuatnya bingung. Ia tidak pernah di perlakukan seperti ini oleh pelanggannya.

"Demi Tuhan. Aku mencintaimu."

Deg!

Airmata Baekhyun menetes tepat saat pandangan mata mereka bertemu.

Chanyeol adalah lelaki pertama untuknya. Lelaki pertama yang mengucapkan kalimat cinta dengan membawa nama Tuhan padanya.

"CUT!"

"Aku tidak tahu harus mengatakan apa selain SEMPURNA! Kalian berdua sangat sempurna!" ucap Oh Sehun –sang sutradara- atas peran yang berhasil Chanyeol dan Baekhyun lakukan baru saja.

"Khamsahamnida," ucap Baekhyun sambil membungkuk hormat pada Sehun.

"Terima kasih Pak Sutradara," ucap Chanyeol sedikit meledek Sehun.

"Hei, aku tidak setua itu untuk kau panggil Pak!" protes Sehun. Namun di akhiri dengan sebuah tawa oleh seluruh orang yang berada di lokasi syuting tersebut.

Proses syuting hari kedua yang berjalan secara sempurna dan sesuai rencana.

"SEOUL NIGHT"

Adalah sebuah film pendek web series yang di tayangkan setiap rabu malam pada malam hari, lebih tepatnya pada pukul 11 malam waktu setempat. Setiap episode berdurasi hanya 30 menit dan berjumlah 12 episode. Di sutradarai oleh Oh Sehun, si sutradara bertangan dingin yang sudah menghasilkan banyak penghargaan bagi filmnya di usianya yang masih terbilang muda.

Menceritakan tentang kisah cinta dua insan dengan latar kehidupan malam. Setiap scenes di ambil pada waktu malam hari. Seoul Night tidak seperti yang orang-orang pikirkan. Hingar bingar kehidupan malam dengan pergaulan bebasnya. Bukan, tidak seperti itu. Seoul Night tidak mengedepankan genre Mature Romance atau romansa dewasanya, melainkan lebih condong kepada kisah romansa yang sunyi. Romansa yang sunyi atau Silent Romance adalah adegan yang di lakukan hanya dengan melalui gerakan. Gerakan tubuh lebih mendominasi daripada percakapan antara para tokoh.

Pemeran di wajibkan mampu untuk menjalani peran yang tidak biasa ini. Chanyeol yang pada dasarnya adalah seorang aktor professional, di pertemukan dengan Baekhyun yang notabenenya adalah aktor pendatang baru. Chanyeol harus mampu membawa Baekhyun memasuki peran ini, begitupun sebaliknya. Baekhyun pun dituntut harus mampu menyeimbangi akting professional Chanyeol.

Tidak ada tujuan khusus dalam pembuatan film pendek ini selain untuk menjadikan nyata imajinasi sang penulis melalui sebuah film. Kisah ini di ambil oleh salah satu penulis Romansa asal Korea yang cukup di kenal di berbagai kalangan. Selain itu, dengan di tayangkannya film ini di harapkan dapat menaikkan pamor Baekhyun sebagai seorang aktor baru yang berbakat.

Singkat cerita, Chanyeol berperan sebagai seorang wisatawan yang tengah melakukan perjalanan malamnya, tidak sengaja mendatangi sebuah tempat prostitusi yang ada di Seoul dan bertemu dengan Baekhyun. Sedangkan Baekhyun adalah seorang pekerja seks komersial yang tiba-tiba mendapatkan sebuah pernyataan cinta dari seorang lelaki yang hampir menjadi pelanggannya. Chanyeol membuat Baekhyun berhenti dari pekerjaan dan hingga akhirnya mereka menjalin sebuah hubungan sebagai sepasang kekasih.

Sebuah cerita romantis yang di kemas secara berbeda namun di harapkan mampu membuat siapa saja yang menonton film pendek ini tidak akan melupakannya seumur hidupnya.

.

.

.


-oOo- SEOUL NIGHT SCENES -oOo-


.

.

.

Saat ini Chanyeol dan Baekhyun tengah beristirahat selesai proses syuting selesai. Chanyeol memohon pada Kyungsoo –manager Baekhyun- untuk meluangkan sedikit waktu agar ia bisa berbicara secara 4 mata dengan Baekhyun. Tentu Kyungsoo menyetujuinya dan disinilah Chanyeol dan Baekhyun berada. Di sebuah kamar yang terletak di lantai dua, yang juga merupakan bagian dari lokasi syuting film pendek mereka.

"Maaf jika tiba-tiba aku mengajakmu berbicara berdua saja seperti ini. Aku.. hanya ingin akrab dengan lawan mainku," mulai Chanyeol.

Baekhyun tersenyum kecil sambil menatap hamparan jutaan bintang di langit gelap. Berdiri bersebelahan di sebuah balkon sambil menikmati angin dingin yang tidak baik untuk kesehatan mereka. Ingat, mereka selalu melakukan proses syuting di malam hari dan saat ini jam sudah menunjukkan pukul 2 pagi. Terlalu larut walaupun hanya sekedar untuk mengobrol singkat.

"Tidak apa-apa. Lagipula aku sedang tidak memiliki kesibukan. Kesibukanku hanyalah syuting, dan aku sedang menjalankan kesibukkanku saat ini," jawab Baekhyun lembut. Diam-diam ia perhatikan wajah tampan Chanyeol yang tegas dari samping. Begitu sempurna. Baekhyun bahkan tidak pernah membayangkan dirinya akan beradu akting dengan aktor senior seperti Chanyeol.

"Bisakah aku menjadi kesibukkanmu?"

Baekhyun melemparkan tatapan bertanya pada Chanyeol saat Chanyeol mengalihkan pandangannya ke arahnya.

"Ya?" ulang Baekhyun mencoba memastikan jika ia tidak salah dengar. Jujur, ia sungguh tidak mengerti. Tetapi Chanyeol hanya tertawa renyah.

"Lupakan. Aku hanya ingin sedikit bergurau agar aku tidak merasa kaku saat beradu akting denganmu nanti. Untuk scene selanjutnya."

Baekhyun tidak bodoh. Ia paham betul kenapa Chanyeol bersikap seperti ini. Tetapi ia rasa Chanyeol terlalu memaksakan dirinya untuk melakukan hal ini. Ia pikir Chanyeol tidak memerlukan pendekatan semacam ini karena Chanyeol adalah professional, tetapi nyatanya ia salah.. Chanyeol tidak seperti yang ia pikirkan.

"Bantu aku agar tidak menghancurkan film ini karena akting burukku,"

"Aku akan menuntunmu," jawab Chanyeol cepat.

Desiran itu muncul. Tepat di hati Baekhyun. Ia tidak mengetahui perasaan macam apa ini. Dan juga.. kenapa rasa ini harus muncul saat dirinya sedang bersama dengan Chanyeol? Kenapa Chanyeol tidak seperti saat mereka tengah melakukan peran?

"Aku tidaklah seperti yang kau bayangkan. Bahkan jauh berbeda," seolah dapat membaca pikiran Baekhyun, Chanyeol mengatakan hal itu dengan enteng.

Dimata Baekhyun, seperti ada sesuatu yang Chanyeol coba tunjukkan padanya. Tetapi Baekhyun tidak mengetahui apa itu. Yang jelas, perasaan canggungnya terhadap Chanyeol semakin membesar saat ia dan Chanyeol melakukan scene berciuman. Hal itu adalah hal yang biasa dalam dunia peran. Namun Baekhyun tidak mampu menganggap hal itu sebagai hal yang biasa. Disamping ia sudah mempunyai anak dan suami, Baekhyun pun merasa amat sangat tidak enak terhadap Chanyeol. Meskipun berciuman itu adalah sebuah resiko yang mutlak.

Cepat-cepat Baekhyun melirik ke arah jam tangannya. Sudah pukul 3 pagi. Saat ini pasti Kai sudah menunggunya di bawah. Ia harus segera bergegas menemui suaminya tersebut.

"Maafkan aku. Aku harus segera turun. Suamiku sudah menunggu," Baekhyun membungkuk hormat dan meraih tasnya. Sedangkan Chanyeol hanya tersenyum kecil mempersilahkan, dan menunggu Baekhyun kembali tertangkap oleh pandangan matanya di bawah sana.

Tidak lama, Baekhyun muncul berjalan kaki menghampiri sang suami seperti biasa. Chanyeol melunturkan senyumannya dan menghela nafasnya dalam-dalam.

'Aku tidak mampu menyampaikan sesuatu yang ingin sekali aku sampaikan padamu. Aku ingin kau mengetahuinya, tetapi waktu tidak akan pernah menjadi tepat untukku.'

.

.

.


-oOo- SEOUL NIGHT SCENES -oOo-


.

.

.

"Sutradara Oh, maafkan aku. Kita harus menunda syuting untuk hari ini," ucap Luhan dengan ekspresi wajah khawatir, memohon maaf pada Sehun selaku sang sutradara.

"Kau tidak bisa seenaknya mengubah-ubah jadwal tanpa permberitahuan sebelumnya," datar Sehun.

"Tapi.. ini adalah masalah yang penting. Chanyeol tidak mungkin bisa hadir malam ini untuk menjalani syuting," Luhan hampir meneteskan airmatanya karena merasa khawatir pada Chanyeol.

"Apa alasannya? Setidaknya kau harus memberikan alasan yang masuk akal. Kau dan Chanyeol sudah sangat professional untuk hal ini, dan tidak seharusnya aku meragukan kinerja kalian hanya karena masalah yang seperti dan tidak masuk akal," kali ini Sehun mengalihkan pandangannya pada Luhan. Dan ia langsung terkejut ketika mendapati Luhan sudah menangis tepat di hadapannya. Apakah yang dilakukan Luhan saat ini adalah akting?

"D-dia.. hiks dia.. Chanyeol memiliki sebuah masalah. Kumohon mengertilah karena Chanyeol pun memiliki privasinya sendiri," ucap Luhan dengan suara yang bergetar.

Sehun terdiam sejenak. Mata elangnya terus memperhatikan Luhan yang amat sangat kebingungan. Untuk kali ini Sehun tidak mendapatkan sedikitpun kebohongan dari gerakan tubuh maupun mata Luhan. Semua yang Luhan tunjukkan padanya saat ini adalah perasaan yang murni.

"Apa yang terjadi pada Chanyeol?" ucap Sehun dingin.

"Maaf, aku harus segera pergi."

Luhan beranjak dari hadapan Sehun begitu saja. Ia tidak ingin mengingkari janjinya pada Chanyeol. Ia tidak akan mengatakan masalah yang di hadapi oleh Chanyeol pada oranglain, termasuk Sehun. Luhan harus tetap menyembunyikan hal ini agar tidak ada pihak merasa terbebani.

Sedangkan Sehun hanya memperhatikan Luhan yang sudah menghilang di balik pintu ruangannya. Kemudian ia berdecih kecil atas sikap Luhan yang sedikit tidak sopan. Tetapi Sehun tidak mungkin memaksa Luhan untuk mengatakan apa yang sebenarnya terjadi.

Ia tidak ingin dan ia belum siap.

Sehun belum siap mendengar Luhan mengatakan jika Luhan memiliki hubungan yang special dengan Chanyeol. Ya, Sehun tertarik pada Luhan. Tetapi sampai detik ini, ia tidak mampu untuk mengungkapkan perasaannya pada lelaki berdarah China tersebut.

'Apakah aku bisa membuatmu terlihat begitu sangat khawatir seperti itu?'

.

.

.


-oOo- SEOUL NIGHT SCENES -oOo-


.

.

.

"Menunda syuting malam ini? Kenapa?"

Baekhyun hanya tersenyum pada Kai dan meraih tangan Kai untuk memasuki mobil mereka. "Chanyeol tidak bisa hadir. Dan bukankah dengan begitu kita bisa memiliki banyak waktu untuk dihabiskan bersama?"

Baekhyun tidak pernah bersikap seperti ini. Baekhyun sedikit berubah. Ataukah Baekhyun memang sedang berusaha untuk berubah?

"Jiwon sudah tidur? Ayo kita makan malam bersama," ucap Baekhyun lagi karena Kai nampak terkejut akan sikapnya barusan.

"T-tetapi ini sudah terlalu malam untuk sekedar makan malam," elak Kai.

Kai benar. Saat ini sudah terlalu malam bagi keduanya untuk makan malam. Jam sudah menunjukkan pukul 11 malam. Dan juga, baik Baekhyun maupun Kai sudah makan malam pukul 7 tadi.

"Aku ingin bermalam denganmu di Hotel. Bisakah kita melakukan itu?" pinta Baekhyun.

Baekhyun berbohong. Lebih tepatnya ia sedang berusaha untuk menyingkirkan perasaannya yang mengkhawatirkan Chanyeol. Tidak seharusnya disaat seperti ini ia teringat dengan Chanyeol. Chanyeol bukanlah siapa-siapa. Chanyeol hanyalah lawan mainnya, tidak lebih.

Dengan cara apapun, ia harus bisa mengalihkan pikirannya dari Chanyeol, yaitu dengan Kai, suaminya. Kai lah yang seharusnya mendapatkan perhatian darinya, bukannya Chanyeol.

'Perasaanku mendadak risau. Kenapa aku terpikirkan olehmu? Dan kenapa kau membuat jantung ini tidak pernah berhenti berdetak dengan keras?'

.

.

.

.

.

.

To Be Continued..

.

.

.

.

.

.

Masih Chap awal, jadi belum berasa/?

FF ini cuma ada 3 Chapter kok, gamau panjang-panjang, biar ga bosen juga bacanya :'D

Ada yang tahu kenapa Chanyeol menunda syuting?

Atau ada yang nebak kalo Chanyeol ternyata punya kekasih? Wkwk

NEXT? PENASARAN?

REVIEW JUSEYO~

YUTA TUNGGU~

TERIMA KASIH~

SARANGHAE BBUING~!