Naruto Masashi Kishimoto

.

Hai fanfictioners. I'm com back *yeay

Setelah lebih dari setahun ga nulis ff, sekarang aku datang dengan cerita baru. Bukannya ngelanjutin, malah buat yang baru hiks :". Maaf ya, aku banyak utang deh *curhat

Yosh, langsung aja ya..

Cerita ini juga real juga terinspirasi sama ff author-author yang udah professional *ciee.. Untuk lebih tepatnya sih banyak bgt huhuu..

Jadi maaf ya apabila terdapat hal yang sama seperti author-author laen. Entah itu alur, setting, atau apalah. Karena memang aku tidak sengaja. Jadi sekali lagi saya minta maaf

.

Summary :

Saat melihat senyumannya dan juga mata emerald yang sangat menyejukkan itu, entah kenapa aku tidak bisa melepaskan tatapan ini. Tapi saat dia tertawa bersama dengan anak lain, ada rasa amarah yang tidak bisa kujelaskan. Dan sejak saat itu, aku sudah memutuskan.

.

No one else can have you, You're Mine!

.

Naruto Masashi Kishimoto

Ide Dasar : Real is mine. Dan terinspirasi dari beberapa author

Warning : Dramatis, Hurt, Romance

Pairing : Sasusaku

Rated : M

Uchiha Itachi = 13 tahun

Uchiha Sasuke = 7 tahun

Haruno Sakura = 7 tahun

.

No one else can have you, You're Mine!

.

DLDR!

.

Happy Reading Minna-san

.

.

at Panti Asuhan Sunagakure

Sasuke memandang sekelilingnya dengan tatapan datar, namun tak luput ada rasa aneh didalam dirinya. Apalagi saat mendengar ibunya mengatakan-

"Jadi ini yang namanya Haruno Sakura ya? Hai Sakura, perkenalkan nama bibi Uchiha Mikoto." Ucap ibu Sasuke dengan mengulurkan tangannya kepada seorang anak kecil berhelaian merah muda.

"Ayo Sakura, jabat tangan bibi Mikoto nak." Senyum tulus serta ucapan halus mengalir dari Meiko Baa-san, selaku Ketua Yayasan di Panti asuhan Sunagakure

"Ha'i. Salam kenal Mikoto Baa-san. Kalau Ojii-san ini siapa namanya?" Senyum ceria dan ucapan nan gembira terlontarkan dari mulut kecil gadis berhelaian merah muda.

Semua orang yang mendengarnya tersenyum ceria

"Hn. Nama Ojii-san Uchiha Fugaku. Dan mereka adalah anak-anak om dan tante" Ucap sang suami dari Uchia Mikoto dengan datar, namun ada rasa hangat didalamnya sambil melirik kedua anak laki-lakinya

"Ha'i. salam kenal Fugaku Jii-san"

.

.

Selama perkenalan, Sasuke terus menatap gadis itu. Dia tidak mendengarkan apa yang dibicarakan oleh orang-orang disekitarnya. Entah itu hanya halusi saja atau apa, dia merasa hanya ada si gadis berhelaian merah tersebut dan sasuke saja diruangan ini.

Tapi tiba-tiba gadis tersebut mendekat

.

"Ano, nama senpai siapa?" Ucap Sakura dengan senyum yang tak pernah hilang dari wajah ayunya. Kenapa gadis ini memanggilnya senpai. Alasannya mudah, karena anak tersebut lebih tinggi darinya dan sepertinya usianya lebih tua dari gadis tersebut.

"Halo Sakura, Uchiha itachi. Namaku Uchiha itachi." Seru anak pertama dari pasangan Uchiha Fugaku dan Uchiha Mikoto

"Salam kenal Itachi-san" Jawab Sakura sambil membungkukkan badanya

Sakura merasa ada yang menatapnya sedari tadi, akhirnya dia menoleh kearah dimana dia merasa ditatap terus-menerus.

Satu kata yang terlintas didalam pikirannya, Tampan.

"A-ano, kalau nama kamu siapa? Ka-kalau namaku Haruno sakura" Ucap Sakura dengan gugup. Namun tak lupa senyum tulus ada di wajahnya serta uluran tangannya

Sasuke terperanjat saat gadis yang sedari tadi ditatapnya mengajak bicara.

"Hn. Sasuke, Uchiha sasuke." Balas Sasuke tanpa membalas uluran tangan gadis dihadapannya

.

Sakura merasa kecewa, karena uluran tangannya tidak dibalas oleh Sasuke. Namun dia berusaha supaya tidak terlihat oleh siapa pun rasa kecewanya itu.

Dia masih terlalu kecil untuk menutupi rasa kecewa tersebut. Karena semua orang yang ada diruangan tersebut mengetahui apa yang dirasakan oleh Sakura

Itachi yang mengetahui itu pun berusaha mengalihkan perhatian Sakura, karena dia tau bahwa Sasuke bukan tipe anak yang gampang berbaur selain dengan keluarganya sendiri dan sahabat terdekatnya.

"Emm.. jadi gadis manis ini yang akan menjadi adikku" Tanya Itachi sambil menolehkan wajahnya kepada sang Ayah dan Ibunya

"Iya nak. Miulai sekarang, Sakura akan mejadi bagian dari keluarga kita." Balas sang ibu

Semua orang disana merasa bahagia, apalagi Sakura. Sudah sejak lama ia menginginkan sebuah keluarga. Dimana ada seorang Ayah dan Ibu yang menyayangi anaknya. Dan saat kemarin malem Meiko baa-san mengatakan kalau ada keluarga yang akan mengadopsi Sakura, Sakura tak henti-hentinya memasang wajah ceria sepanjang hari

"Semua administrasi akan diurus oleh orang saya. Dan apakah kami boleh mebawa Sakura bersama kami?" Tanya sang kepala keluarga, Fugaku

"Baik pak, dan Sakura juga boleh ikut bersama keluarga anda. Sakura, mulai sekarang kamu akan memiliki keluarga yang akan menyayangi kamu. Jangan nakal ya nak, jaga diri kamu. Sering-seringlah berkunjung kemari." Suara sang pimpinan Panti Asuhan terdengar sedih sambil meneteskan air mata.

"Hiks.. a-aku akan jaga diri baik-baik Meiko baa-san, aku janji tidak akan nakal disana. Dan aku juga berjanji akan mengunjungi baa-san. Te-terima kasih telah menyayangi sakura seperti anak baa-san sendiri. Baa-san ja-jangan khawatirkan Sakura ya, Baa-san juga jaga diri ba-baik-baik" Balasa Sakura terbata-bata sambil memeluk Meiko baa-san.

Suasana haru meliputi ruangan tersebut. Tetapi mereka melupakan satu hal

Bahwa semenjak sang Ibu mengatakan bahwa gadis itu akan mejadi adiknya, rasa tidak suka meliputi anak bungsu mereka-

.

.

Uchiha Sasuke

.

.

at Uchiha House, Konoha

Semua anggota keluarga Uchiha Fugaku keluar dari mobil yang telah memabwanya pulang dari Panti asuhan Sunagakure.

"Nah Sakura, mulai hari ini kamu akan tinggal bersama kami. Dan bolehkan nama kamu saya ganti?" Tanya Uchiha Mikoto pelan kepada Sakura, dia berbicara pelan karena takut menyinggung perasaan gadis kecil ini.

"I-iya, tidak apa Mikoto baa-san" Ucap Sakura malu-malu

"Mulai sekarang, nama kamu adalah Uchiha Sakura. Dan mulai sekarang juga, panggil kami Otou-san dan Okaa-san mengerti nak"Jjawab sang kepala keluarga dengan senyuman tulus yang ada dibibirnya

.

Brakk..

Sasuke membanting pintu kamarnya. Dia benar-benar merasa kecewa atas keputusan sang ayah dan ibu. Keputusan dimana mereka akan mengadopsi anak perempuan untuk kelurganya.

Dia bukannya tidak suka jika mereka mengadopsi anak perempuan. Akan tetapi, kenapa harus dia

Ya, alasan Sasuke marah adalah dia. Kenapa harus dia, kenapa bukan anak perempuan yang lainnya saja. Sasuke tidak suka jika dia menjadi adik tirinya. Sasuke sangat tidak suka. Karena semenjak Sasuke melihatnya, Sasuke telah mengklaim bahwa dia adalah Miliknya.

Milik Uchiha Sasuke. Hanya Uchiha Sasuke, tidak boleh ada yang lain!

.

Masih kecil memang untuk bisa memikirkan hal sebesar itu. Namun berbeda jika pemikiran tersebut dihasilkan oleh Uchiha Sasuke

.

.

.

Sebulan telah berlalu, sebulan juga Sakura sudah menjadi bagian dari keluarga Uchiha. Dia merasa sangat bahagia, bisa disayangi oleh Ayah dan Ibu, memiliki kedua Kakak yang sangat menyayanginya.

Kedua kakak. Benarkah kedua kakaknya menyayanginya seperti halnya keluarga lain?

Sebenarnya tidak bisa dibilang kedua kakak, tapi hanya satu kakak yang memang benar-benar menyayanginya. Ia adalah Uchiha Itachi, kakak angkat pertamanya

Lalu, bagaiman dengan kakak angkatnya yang kedua itu?

.

Sakura tidak tau, semenjak kedatangannya di keluarga ini, hanya Sasuke lah yang tidak pernah mengajak ia beradaptasi. Entah itu dirumah, ataupun disekolahnya. Ya, Sasuke dan Sakura ditempatkan disekolah yang sama dan di kelas yang sama pula.

Sakura sempat berpikir, mungkin ia yang harus memulai untuk mengajak ngobrol kakaknya tersebut, akan tetapi pemikirannya salah.

Sasuke malah diam. Tetapi Sakura tidak patah semangat, ia terus saja mengajak Sasuke berbicara. Hingga akhirnya ia benar-benar harus diam. Karena yang terjadi adalah Sasuke membentaknya, dan mengatakan-

"Aku bukanlah kakakmu. Dan kau bukan adikku. Aku tidak memiliki adik. Apalagi adik perempuan sepertimu. Jadi jangan pernah kau mengajakku berbicara. Mengerti!"

Setelah mendengar ucapan sang kakak. Sakura menangis, ia benar-benar merasa takut dan kecewa. Takut karena mendapatkan bentakan dari kakaknya, dan Kecewa karena selama ini Sasuke tidak pernah menganggapnya sebagai adik.

.

Hari-hari berikutnya yang terjadi adalah Sasuke mengajaknya berbicara. Senang? Tentu saja Sakura senang. Kakak yang selama ini tidak pernah menganggapnya sebagai adik, sekarang malah mengajaknya ngobrol.

Ngobrol? Mungkinkah bisa dikatakan seperti itu, karena kenyataanya adalah Sasuke-

"Hn. aku baru beli sepatu yang bertali. Jadi ikatkan tali sepatuku." Ucap Sasuke dengan datar nan tegas

Sakura tentu saja senang, bisa membatu kakaknya untuk mengikat tali sepatu sang kakak.

Dengan perasaan senang ia pun berjongkok dan mengikatkan tali sepatu kakaknya. Setelah tali sepatu kanan sang kakak sudah selesai, sekarang giliran tali sepatu sebelah kiri.

Tanpa Sakura ketahui, tangan kakan Sasuke berusaha untuk melepaskan tali sepatu sebelah kanan yang telah dirapikan oleh Sakura.

"Sudah selesai Sasuke-nii" Ucap Sakura sambil mengadahkan kepalanya serta senyuman yang begitu tulus

Deg.

Rasa itu lagi. Sasuke merasakan hal yang tak bisa ia jelaskan saat melihat senyuman Sakura. Tapi ia membuang jauh-jauh rasa itu, kemudian mengatakan

"Sudah selesai hn? Kau lihat itu, tali sepatu sebelah kanan ku rusak. Sebenarnya kau merapikannya tidak sih?" Balas Sasuke ketus

Sakura pun merasa ada yanganeh, padahal ia yakin jika ia sudah merapikannya dengan benra dan kuat. Tapi ia tak ingin membuat sang kakak kecewa. Ia pun merapikannya lagi.

Sengaja atau tidak, posisi saat ini adalah Sasuke duduk di sofa dan sakura yang berjongkok. Dengan sengaja Sasuke menampik tangan Sakura dengan kakinya yang akan dirapikan tali sepatunya oleh Sakura.

Sakura pun terjungkal kebelakang. "Dasar tidak berguna. Minggir sana!" Ucap Sasuke sambil berlalu meninggalkan Sakura yang menangis.

Dia tidak tau apa salah dia hingga Sasuke memperlakukan dia seperti itu, Sakura tidak pernah marah kepada Sasuke. Karena ia hanya ingin Sasuke menganggapnya sebagai Adik seperti yang dialkukan oleh Itachi-nii

.

.

.

Hari-hari berikutnya pun tidak pernah berubah, Sasuke selalu memperlakukan Sakura dengan kasar. Dan hal itu tanpa diketahui oleh kedua orang tua mereka, termasuk Itachi

Hingga saat kedua orang tuanya akan pergi ke Paris, untuk mengurus perusahaanya disana. Sebuah berita muncul dilayar televisi

.

.,

"Pemirsa, dikabarkan pesawat Boeing-373 dengan jurusan Paris, Prancis mengalami kecelakaan. Dan telah dipastikan bahwa semua penumpang telah meninggal dunia. Saat ini Polisi dan para relawan sedang mengidentifikasi masing-masing korban. Sekilas info dari kami"

Itachi, Sasuke, dan Sakura yang memang saat itu sedang menonton televisi benar-benar syok.

Itachi dan Sasuke, mereka masih kecil untuk kehilangan kedua orang tua mereka. Dan Sakura, dia benar-benar merasa kehilangan. Keluarga yang selama ini ia idam-idamkan telah meninggalkannya. Sekali lagi, ia kehilangan kasih saying kedua orang tua.

.

Semenjak saat itu, Itachi pindah ke Paris untuk meneruskan perusahaan ayahnya bersam orang kepercayaan ayahnya.

Dan untuk Sasuke dan sakura, mereka tetap di Konoha. Melakukan aktivitas seperti biasanya, yang berbeda hanyalah mereka tinggal berdua bersama para pembantu dirumahnya.

.

Kebiasaan Sasuke tidak pernah berubah, ia bahkan lebih menyiksa Sakura sejadi-jadinya

Hingga saat mereka telah berusia 17 tahun, semuanya berubah-

.

.

.

Dan ini bukanlah akhir dari segalanya, melainkan Awal dari segalanya.

.

TBC

Pasuruan, 14 February 2016

azizaanr_