Shocked!
.
BTS's FanFiction
Story ©Jimsnoona, 2016
MinYoon & other God
.
Cast:
Jeon Jungkook
Park Jimin
Min Yoongi
Kim Taehyung
Jung Hoseok
Kim Seokjin
Kim Namjoon
.
Rated: M
Warning: GS! For Jungkook & Hoseok, Yaoi, boyXboy, AU, typo(s)
Summary:
Jungkook membuktikan lewat mata kepalanya sendiri, mereka nyata.
.
.
.
Don't Like Don't Read!
.
.
.
Siang itu Jungkook mulai menyiapkan perlengkapannya yang akan ia bawa ke acara konser sang idola. Tentu saja karena Jungkook adalah remaja berusia tujuh belas tahun. Si pecinta Boyband Rookies yang kini tengah naik daun, Bangtan Boys namanya. Boyband aliran musik HipHop beranggotakan lima orang dengan sifat ramahnya.
Jungkook hapal betul dengan semua membernya, dari seluruh funfact maupun biografi tentang setiap membernya. Grup yang memiliki seorang leader bernama RapMon, disusul dengan hyung tetua mereka bernama Jin, lalu ada Yoongi sebagai rapper, Jimin dengan posisi vokalisnya hingga maknae mereka Taehyung. Bahkan Jungkook dapat membedakan wajah mereka di luar kepala dengan benar dalam waktu dua minggu.
"Lightstick, camera, monopod, powerbank, ah ya, tiketnya jangan sampai lupa—Aduh dimana aku menyimpannya?!"
Jungkook mulai mengabsen satu persatu barang bawaannya secara detail. Begitu tahu tiketnya tidak ada di tempat, rasa panik mulai menyerang pikirannya. Mengubrak-abrik seisi kamarnya dengan beringas.
"KETEMU!" pekiknya bahagia saat setengah jam lamanya sibuk mencari kesana-sini.
"Hadiah untuk Taehyungie oppa jangan lupa!"
Dalam dunia seorang fangirl sudah pasti memiliki satu kesayangan member yang paling dicintai sehidup semati, seperti Jungkook satu ini. Taehyunged, fans fanatik dari sang maknae di Bangtan Boys.
'Senyum Taehyung oppa membutakan mataku dan menggetarkan hatiku.' Ungkap Jungkook dengan mata berbinar polosnya.
"Ya ampun hampir saja lupa! Handbanner OTP ku, TaeGi. Kyaaa mereka kan couple imut menggemaskan."
Dan satu hal lagi yang membuat dunia seorang Fangirl lebih berwarna, menjadi seorang Fujoshi-pecinta boys love- dari masing-masing member dalam satu grup, atau bahkan bisa di luar member grup. Sebutan OTP tentu saja adalah One True Pairing yang membuat mereka menggila, terlebih saat ada moment yang membuat jiwa seorang fujoshi histeris.
Jungkook mengelus lembut handbanner dengan foto Taehyung dan Yoongi yang ada di sana, sosok Taehyung yang sedang memeluk Yoongi dari belakang, mereka tengah melakukan sebuah back hug yang membuat hatinya meletup-letup diliputi rasa bahagia khas seorang fujoshi.
Setelah dirasa semuanya sudah lengkap, Jungkook bergegas ke kamar mandi untuk membersihkan dirinya dan bersiap pergi ke venue konser nanti. Jam dinding menunjukkan pukul sebelas pagi, sementara masih ada waktu lima jam lagi untuk standby di venue sebelum konser dimulai pada pukul empat sore.
Hampir dua puluh menit dihabiskan Jungkook untuk membersihkan diri, tentu saja bertemu dengan sang idol harus bersih dan wangi. Jungkook memulai ritualnya, dimulai dari memakaikan handbody ke seluruh tubuhnya, kemudian mengeringkan rambutnya dengan hairdryer, berpakaian dengan t-shirt hitam yang bertuliskan Bangtan Boys, lalu memoleskan wajahnya dengan dandanan tipis, hingga mengecat kuku-kuku lentiknya. Sempurna, bukan?
"Aku harus cepat sampai sana, siapa tahu dapat handbanner gratisan."
Mengambil tas selempangnya secara serampangan, lalu memakai sepatu nike merahnya, sedetik kemudian sosok Jungkook telah hilang di balik pintu rumahnya. Kedua orangtua Jungkook sedang bekerja, jadi dia bebas pergi. Lagipula, Jungkook sudah mendapatkan izin untuk pergi ke konser hari ini.
'Drtt… drtt…'
Hei gigi kelinci, kita ketemuan di venue saja ya. Kau lama, aku sudah lumutan menunggumu. Kbye~ :3
Sender: Hosiki
.
.
.
Jungkook sibuk mengetik sebuah pesan dalam ponselnya, berusaha menghubungi sahabatnya yang berjanji menonton bersama-sama.
"Hosiki, aku sudah sampai. Kau di mana… oh… ne, tunggu aku di sana!"
Selang beberapa menit Jungkook menghampiri temannya yang dipanggil Hosiki itu, tak butuh waktu lama untuk mengenali penampilannya yang nyentrik. Kemudian Jungkook meneriaki gadis bertubuh ramping tersebut.
"Hosiki…"
"Kookie-ya, ayo kita mengantri. Barisan sudah lumayan panjang."
"Ya, Jung Hoseok, kau terlalu bersemangat!"
"Tentu saja, aku mau mengabadikan moment YoonMin ku." Gadis manis bernama Hoseok itu menjulurkan lidahnya, meledek Jungkook dengan gaya imutnya.
"OTP ku lebih real! Akan ku tunjukkan jika mereka lebih nyata dari YoonMin mu itu." Jungkook balas meledek teman seperjuangannya itu.
"Hah, aku tidak akan membuktikan apa-apa, mereka akan nyata dengan sendirinya. Hahaha…" Hoseok memandang Jungkook dengan wajah stay coolnya.
"Lebih cepat lebih baik, ayo kita tukarkan tiket ini, cepat!"
Jungkook dan Hoseok sudah berteman dua tahun lamanya, saling mengenal karena mereka sesama pecinta Bangtan Boys. Berawal dari pertemuan mereka di konser sebelumnya, kemudian berlanjut dengan bertukar nomor handphone, dan selanjutkan mereka sering bertemu karena secara kebetulan dua gadis remaja itu bersekolah di tempat yang sama. Hingga tanpa disadari keduanya sudah mulai bersahabat. Walaupun ada satu perbedaan dalam dunia fangirling mereka, yang membuat mereka seringkali beradu argument hingga memulai pertengkaran kecil, justru itulah persahabatan mereka semakin erat terjalin.
"Kookie-ya, kau haus? Aku membawakan minum untuk kita berdua."
"Ah, Hosiki memang yang terbaik. Aku juga membawa makanan ringan, nanti sambil menunggu kita ngemil yuk!"
"Kerjaanmu tak lebih dari makan, hm… arraseo. Padahal aku sedang diet kau tahu?"
"Tubuhmu gampang terbawa angin, Hosiki. Buat apa melakukan diet, paboya."
"Ya, ya! Ini namanya menjaga tubuh tetap ideal, aku yakin, perutmu pasti bergelambir banyak, iya 'kan?!"
"Kau puas sekali mengejekku."
Setelah perdebatan kecil yang mengundang banyak perhatian orang, Jungkook dan Hoseok melangkahkan kakinya menuju tempat yang sekiranya bisa dijadikan istirahat setelah mengantri hampir satu jam lamanya.
"Aku tidak sabar, konser masih tiga jam lagi… Aaaah, lama." Hoseok melirik jam tangannya, bibirnya mengerucut imut mengingat masih lama mereka bertemu idolanya.
"Kau tidak sabar bertemu dengan si hidung minimalismu itu, heh?"
"Aish, jaga ucapanmu, Jiminie itu tampan dan karismatik. Tidak seperti Taehyung kerempengmu itu."
"Ya! mulutmu tajam sekali, byuntae!"
Lagi, pertengkaran kecil selalu menyelimuti keadaan mereka. Hoseok tertawa geli melihat wajah Jungkook saat sosok Taehyung dijadikan bulan-bulanan.
"Gigi kelinci manis, ngambek… coba lihat, bibirnya seperti bebek. Huuu~" Jungkook memberengut kesal, berbeda dengan Hoseok yang masih saja tertawa puas.
"Aku mau pipis, mau ke toilet. Hosiki aku titip tas dan ponselku, jangan ganti wallpaper ponselku dengan foto YoonMin mu! Awas kau…"
Dan sekali lagi Hoseok memekik girang melihat Jungkook yang berlari terburu-buru untuk memenuhi hajat buang air kecilnya.
.
.
.
Gadis bermata bulat dengan gigi kelincinya itu berjalan menelusuri seluruh ruangan di dalam satu gedung, sempat mendesah frustasi saat dirinya belum bisa menemukan dimana toilet berada. Kaki jenjangnya tetap berjalan lagi, matanya terus berpendar mencari-cari simbol ataupun petunjuk dengan keterangan Toilet. Dan di ujung sayap kiri gedung, Jungkook menemukannya.
"Ya Tuhan, mengapa toilet ini terpencil sekali sih."
Jungkook mulai memasuki toilet dengan simbol wanita tentu saja, segera menuntaskan rasa buang air kecilnya. Dengan langkah terburu, Jungkook memasuki salah satu bilik toilet dan merasa begitu lega saat hasrat pipisnya dituntaskan.
Jungkook bersiap lagi, membenahi penampilannya. Tangannya hampir meraih untuk membuka kunci pada bilik tersebut, sebelum sebuah suara aneh menginterupsinya.
"Sst… diamlah hyung."
"Kau gila?!"
Jungkook terdiam kaku, apa ada orang yang sedang mengincarnya saat ini? Sepertinya ia tidak salah memasuki toilet, namun mengapa ada suara dua orang pria di sini?
"Tidak akan ada yang memasuki toilet ini, aku sudah menguncinya, sayang…"
"Ya! Singkirkan tangan mesummu—Amph—"
Tiba-tiba saja Jungkook merasa otaknya blank. Mulai mencerna jenis suara siapa yang sedang berada satu toilet dengannya. Sepertinya Jungkook mengenal kedua suara pria itu, tetapi siapa?
Diam membatu, tidak ada kegiatan lain yang bisa ia lakukan. Telinganya mendengar sebuah desahan halus yang lolos dari bibir salah satu pria di luar bilik toiletnya, kemudian disusul suara kecipak basah yang semakin lama kian terdengar jelas.
'Ya Tuhan, mereka siapa! Dan apa yang sedang mereka lakukan?!'
Sekiranya itulah jeritan Jungkook dalam hatinya, dilanda rasa penasaran begitu besar.
Langkah dua orang di sana terdengar begitu tergesa untuk berjalan memasuki toilet lebih dalam dan entah sial atau beruntung, Jungkook bisa melihat kedua siluet tubuh dua orang pria di sana.
Sedikit mengintip di balik celah bilik toiletnya kemudian matanya melihat siluet dua orang yang tengah bercumbu, saling mengecup bibir masing-masing secara samar.
Jungkook merasa jantungnya berdetak kian cepat, seakan habis berlari berpuluh-puluh kilometer. Dia merasa takut, takut dalam menebak siapa orang di luar sana dan takut jika saja kedua orang pria yang tengah bercumbu di sana menyadari kehadirannya. Walaupun secara tidak sengaja ia melihat langsung kegiatan mesum yang seharusnya dinikmati seorang fujoshi, tetap saja Jungkook merasa takut jika ketahuan mengintip kegiatan mereka.
"Akh!" pekikkan nikmat itu terdengar menggoda. Jika dianalisis lebih dalam, Jungkook rasa suara itu adalah pekikkan sang uke yang tengah digoda habis-habisan dengan semenya.
"nhh, ahh…" suara itu mengalun lebih lembut.
Jungkook menelisik melalui celah pintu yang sangat minim dan menghalangi pengelihatannya. Dalam hati ia memaki daun pintu tersebut yang sudah berani-beraninya menjadi penghalang jiwa seorang Fujoshi.
Tidak mau ketinggalan lebih banyak, kali ini mata Jungkook melebar saat sosok seme yang membelakanginya itu tengah menelusuri leher ukenya yang kini sedang menengadah sambil meremas lembut bagian rambut pasangannya.
'What the hell! Dia… Min Yoongi?!'
Mata bulat Jungkook terasa hampir keluar begitu saja. Ia yakin seratus persen, sosok yang tengah menengadah dengan rambut mintnya itu pasti Min Yoongi, member Bangtan Boys yang merangkap menjadi OTPnya dengan Taehyung. Tapi, siapa sosok seme dengan rambut oranyenya yang menyala terang itu?!
Tidak, setahu Jungkook saat ini Taehyung mengecat rambutnya dengan warna Dark brown, lalu siapa?!
Otaknya berpikir dan terus berpikir lebih keras…
'Dia… Jimin?! Park Jimin?!'
Jungkook menutup mulutnya yang menganga lebar, rahangnya bisa saja jatuh ke bawah saking terkejutnya. Jadi selama ini… Hoseok benar…
"Emh, lakukan dengan cepat, Jimh… Anhh…"
Jungkook memusatkan fokusnya pada mereka. Keduanya, Jimin yang sedang menghimpit tubuh Yoongi pada dinding, mengangkat salah satu kaki putih itu melingkari pinggulnya. Jungkook merasa kepalanya mendadak pening.
'Mereka akan melakukannya dengan berdiri?!'
Lagi-lagi Jungkok berteriak dalam hati, matanya melotot masih terkejut. Sosok Jimin yang terlihat sedang membuka ikat pinggang dan menurunkan celananya sebatas paha, kemudian melakukan penyatuannya dengan Yoongi. Pikiran Jungkook terasa blank lagi, isi memorinya seakan terhapus begitu saja.
'Hosiki, aku adalah saksi seberapa nyata OTP mu…'
Dalam hati Jungkook tiada henti menyebut nama Hoseok di sana. Melihat lagi dari celah bilik, pasangan itu mulai bergerak dengan sangat liar, terbukti dengan suara bunyi kedua paha yang menabrak satu sama lain. Terdengar sangat erotis saat bunyi selingan ciuman dan desahan nikmat keduanya mengalun menghiasi kegiatan panas mereka.
Jungkook jatuh terduduk, tidak bisa menahan bobot tubuhnya akibat terlalu lemas menerima kenyataan di hadapannya.
Jimin dan Yoongi berciuman lagi, tiada jarak yang mereka sisakan. Jungkook rasa, kedua bibir itu melekat erat dengan basahnya ciuman yang tercipta, saling mengulum dan mengabsen semuanya lebih dalam. Dan jangan lupakan gerakan liar Jimin memasuki Yoongi di bawah sana, membuat siapapun akan merasa merinding di tempat.
Jimin terlalu kuat menggagahi Yoongi, hingga membuat Yoongi terus-terusan meneriaki namanya dan meminta lebih dipuaskan olehnya.
Sampai saat ini Jungkook masih membatu, lemas bahkan tangannya ikut bergetar. Kekecewaannya dengan Taehyung dan Yoongi yang tidak memiliki hubungan apa-apa selama ini terasa memudar begitu saja.
"Akh! Jiminhhh, ahh!"
Jungkook menyimak kembali kegiatan mereka. Sosok Yoongi yang terhentak-hentak, tubuhnya dihimpit dan dihujamkan Jimin berulang-ulang membuat Yoongi terus mendesahkan nama Jimin di sana dengan suara frustasinya. Keduanya sama-sama menggelinjang saat menjemput puncak gairah mereka bersamaan. Kemudian hanya sebuah pelukan dengan durasi lama yang mengakhiri kegiatan mereka berdua.
"Rasanya, aku ingin pulang saja..." Jungkook mendesah pelan saat pasangan yang memberinya kejutan tadi itu telah pergi meninggalkan dirinya sendiri.
"Sialan, kenapa aku basah melihat pertunjukkan mereka. Hueee…" Jungkook mulai terisak, menangis tersedu-sedu masih belum menerima kenyataan.
"Dasar pasangan mesum!"
.
.
.
.
.
"Ya! kau darimana saja, Kookie-ya?"
Pertanyaan Hoseok dianggap angin lalu oleh Jungkook, dirinya hanya bisa tersenyum datar kemudian kembali memasang wajah murungnya.
"Kau kenapa sih?"
"Hosiki… kau benar…"
"Hah? Ada apa sih, ya ampun Kookie-ya , apa yang terjadi denganmu?"
"Hosiki… aku memutuskan… mulai saat ini, OTP ku sama sepertimu…"
"Ya! Kau kerasukan hantu, Kookie-ya?"
"Tidak… kita harus menonton mereka, sebentar lagi akan dimulai, 'kan?"
Jungkook menarik Hoseok untuk menempati tempat duduk mereka, masih dalam mode diambang menerima atau tidaknya. Hoseok merasakan perubahan Jungkook yang tiba-tiba menjadi apatis seperti ini.
Baiklah, biarkan Hoseok menanyakan kepada Jungkook nanti. Setelah konser berakhir, Hoseok akan menuntut penjelasan kepada Jungkook dan meminta sahabatnya itu menjelaskan secara detail akibat dari perubahannya yang membuatnya seperti setengah sadar.
.
.
.
.
.
THE END
.
.
.
Hai, Jims datang dengan projek baru. Ini nih, maaf udah ngepost fanfic amburadul kayak gini xD awalnya iseng jadi kepikiran. Yaudah ngetik-ngetik bentar jadinya singkat gini ya.
Makasih yang udah mau membaca. Boleh dong ya ninggalin komentarnya? Hihi Jims tunggu ya. *wink mesuk kayak Jimin*
Terima kasih dan See You~ :3
Jimsnoona.
