Chapter 1 : Johnny X Hansol
" Youngho-ya kau dimana hiks.. mengapa kau tidak bisa kuhubungi hiks…" sudah 1 jam lamanya, Hansol terus berbicara sendiri yang menyangkut pautkan nama kekasihnya, Johnny atau Youngho didalamnya. Saat pagi buta, Johnny sudah meninggalkan dorm tanpa memberi tau siapapun. Sampai sekarang-malam hari-Johnny tetap masih tidak memberi tau keberadaannya sekarang.
Sebenarnya member yang lain sangat tidak tega untuk membohongi Hansol sampai ia menangis seperti ini. Member yang lain tau dimana keberadaan Johnny sekarang. Tetapi Johnny sendirilah yang menyuruh member lain untuk tidak memberitaukannya kepada Hansol. 'Hansol-ah maafkan kami' batin Taeil berkata saat melihat Hansol yang masih setia menangis tersedu-sedu didalam kamarnya.
Waktu menunjukkan pukul 10 malam, yang artinya Johnny sudah keluar dorm selama 17 jam dan Hansol sudah terlelap karena ia terlalu lelah menangis tersedu-sedu selama kurang lebih 2 jam, yang tentunya sangat menguras tenaganya. Hansol tertidur dengan posisi yang sangat tidak nyaman. Melihat itu, Jisung dan Jaemin yang kebetulan lewat didepan kamar Hansol yang terbuka sedikit pintunya, membetulkan posisi tidur Hansol dan menutup tubuhnya dengan selimut tebal hingga mengenai dagunya.
"Hyung, Hansol hyung sudah tertidur. Cepatlah laksanakan rencanamu. Aku dan yang lain sangatlah kasian melihatnya." Ujar Jaemin kepada seseorang yang sedang ditelfonnya. Lalu Jaemin segera menutup telfonnya dan menghampiri Jisung yang terduduk sedih di depan tv. Melihat kekasihnya itu tersedih, Jaemin hanya bisa menggumamkan kata-kata penenang sambil mengecupi puncak kepala Jisung, dan tangannya bergerak untuk mengusap-usap punggung Jisung.
Back to Hansol's room….
Didalam sana, hanya terdengar suara dengkuran halus dari mulut Hansol. "eunghh." Tiba-tiba saja, Hansol merasa tidurnya terusik karena suara panggilan di ponselnya. Saat ia melihat nama yang terpampang diponselnya itu, Hansol membulatkan matanya tak percaya, karena yang menghubunginya adalah Johnny, kekasihnya.
Segera ia mengangkat panggilan itu dan… "YAKK JOHNNY KAU KEMAN-." "Keluar dari dorm sekarang dan berjalan kearah timur sampai di perempatan. Tidak ada bantahan dan jangan lupa pakai mantelmu." PIPP.
Hansol terus-terusan mengumpat, tetapi hanya mengikuti arahan Johnny lah yang bisa membuatnya bertemu dengan kekasihnya itu. Ia segera menyambar mantelnya dan keluar dari dorm tanpa memberitau member yang lain yang sudah berada dialam mimpinya masing-masing.
Hansol berjalan kearah timur sambil mengeratkan mantelnya, karena saat itu sedang musim dingin. Saat Hansol sudah sampai diperempatan, ia hendak mengambil ponselnya dan menghubungi Johnny, tetapi sebelum ia melakukan itu, Johnny sudah menelfonnya terlebih dahulu. "Lalu jalanlah ke lapangan yang biasa kita gunakan saat bermain basket." Seperti yang tadi, Johnny pun langsung menutup panggilannya kepada Hansol setelah selesai memberikannya instruksi.
Hansol pun kembali berjalan, tetapi sekarang ia mempercepat langkahnya karena ia merasakan hawa dingin semakin menusuk kulitnya, dan ia ingin cepat-cepat memarahi Johnny karena ia tidak memberinya kabar seharian ini.
Sesampainya Hansol di lapangan basket, ia langsung jaw drop saat melihat ada rangkaian bunga favoritnya berbentuk hati yang hanya berada di daerah pegunungan, dan cahaya redup dari lilin beraroma vanilla kesukaannya. Perlahan, ia berjalan mendekati rangkaian bunga dan lilin itu. Sesampainya di pinggir lilin, ponsel Hansol bergetar. Iapun langsung mengangkat panggilan dari Johnny itu.
"Masuklah hyung." Berbeda dengan panggilan-panggilan yang lain, Johnny tidak langsung memutuskan panggilannya sepihak. Hansol pun perlahan masuk kedalam lingkaran itu. " Lihatlah kearah Utara hyung." Hansol pun langsung membalikkan tubuhnya kearah utara dan ia jaw drop-lagi- saat dirinya melihat Johnny disana sambil memegang rangkaian bunga tercantik yang pernah ia lihat.
"Maafkan aku hyung, jika aku belum bisa menjadi yang terbaik untukmu. Maafkan aku hyung, jika aku belum bisa memberikan segalanya untukmu. Maafkan aku hyung, jika aku masih sering membuatmu kecewa. Maafkan aku hyung, jika aku belum bisa menjadi yang tersempurna untukmu." Johnny terus berkata sambil berjalan kearah Hansol
"Tetapi kau harus tau hyung, bahwa aku akan berusaha semaksimal mungkin untuk menjadi yang terbaik untukmu. Aku akan berusaha terus untuk membuatmu semakin percaya kepadaku. Aku akan berusaha terus untuk memberikan segalanya yang kau inginkan untukmu. Aku akan terus menginstrospeksi diri agar aku bisa menjadi seseorang yang sempurna dimatamu."
"Happy anniversary kita yang ke tiga hyung." Tiba-tiba Johnny sudah berada di hadapan Hansol. Ia pun menyodorkan rangkaian bunga yang dibikinnya sendiri khusus untuk Hansol. Hansol pun hanya menutup mulutnya yang terbuka dengan kedua tangannya setelah menerima bunga itu. Hansol menangis, tetapi sekarang ia menangis terharu akibat perlakuan kekasihnya itu.
Melihat Hansol menangis, Johnny menggerakkan tangannya untuk mengusap matanya penuh cinta dan menadahkan tangannya dibawah rahang lembut milik Hansol. Iapun mengecup kening Hansol, lalu turun ke kedua matanya, hidung, dan akhirnya Johnny mencium bibir tipis milik Hansol dengan penuh rasa cinta, tanpa sedikitpun rasa nafsu. Lalu Johnny melepaskan ciumannya dan menatap kekasihnya itu.
"K-kau hanya perlu menjadi dirimu, Youngho-ya. Aku mencintaimu apa adanya. Aku menyukaimu dengan segala kekuranganmu. Aku menerima kekuranganmu dan berusaha menutupinya dengan kelebihanku sendiri." Akhirnya Hansol berkata setelah lama ia terbisu dengan perlakuan yang sangatlah mengejutkan dari kekasihnya itu.
"Ne hyung. Aku akan melakukan apapun yang kau minta." Lalu Johnny menarik tubuh Hansol dan mendekapnya erat seolah berkata bahwa Hansol hanya miliknya. Johnny pun tak henti-hentinya mengecupi puncak kepala Hansol dan menggumamkan kata-kata 'terima kasih' kepada Hansol.
"Hyung, kajja kita pulang." Lalu tanpa menunggu persetujuan Hansol, Johnny pun menggendong tubuh mungil Hansol dan menggendeongnya layaknya koala. Hansol pun sedikit terpekik kaget tetapi ia hanya bisa mengeratkan pelukan dilehernya Johnny guna ia tidak jatuh, dan mengeratkan tautan kakinya kepada pinggang Johnny.
END
Annyeong semuaa.
Akhirnya diriku bisa rilis nctdrabble. Maaf ne harus pending lamaa. Ya banyaklah alasannya. Semoga semua suka neee
Buat couple chapter selanjutnya maunya siapa? Kasih tau di review nee.
Lastly, review juseyooo
XOXO
aegiji
