It's Not About Me or You, It's About Us
.
.
.
Main Cast : Kim Junmyun, Zhang Yixing
Rate : T
Author : DeerUnicorn
BoyxBoy. Romance! Angst!
.
.
.
"Myeon, aku ingin kita break!" kataku singkat dengan wajah kubuat sedatar mungkin. Takut menghancurkan hatinya, meskipun aku tahu perkataanku barusan mungkin memang menyakitkan hatinya. Aku menunduk, tidak mampu melihat bagaimana ekspresinya sekarang. Saat ini, kami sedang duduk berhadapan di sebuah kedai kopi di dekat kampus tempat kami menimba ilmu. Kami memang satu kampus, tetapi berbeda jurusan. Sejenak, dia menggenggam tanganku erat, rasanya sesak ketika tangannya yang hangat menggenggam tanganku yang mulai dingin akibat gugup. Kalaupun aku bisa memilih, aku tak ingin ini terjadi, meninggalkan sementara kenangan yang kami rajut selama hampir tiga tahun.
"Xing, kamu kenapa?" tanyanya lembut. Air mataku sedikit menetes mendengar suaranya. Aku harus bilang apa? Aku bingung dengan perasaanku, aku bosan dengan kehidupanku, aku ingin menjauh dari semuanya, ingin menikmati hidupku sendiri sejenak. Tapi terlalu berat untuk meninggalkan salah satu orang yang sedang duduk di hadapanku sekarang ini.
"Xing, tatap aku kalau aku sedang bicara denganmu. Kumohon" katanya lagi sambil mengelus kedua tanganku yang sedang memegang bawah cangkir kopi yang sudah mulai mendingin karena kubiarkan saja tanpa kuminum. Akupun perlahan mengangkat wajahku dan menatapnya. Air mataku semakin menetes melihat tatapannya yang sulit kuartikan. Marahkah? Sedihkah? Kecewakah? Aku tak pandai membaca bahasa tubuh dan ekspresi orang. Tapi biasanya aku selalu bisa membaca ekspresinya dengan cepat, tetapi kenapa kali ini aku tidak bisa membacanya? Ada apa dengan diriku sekarang?
"Kamu kenapa, sayang? Kamu mimpi buruk lagi tadi malam, hm? Cerita denganku, kau mimpi apa kemarin? Atau kau ada masalah lagi dengan adikmu? Bilang denganku, sayang. Jangan begini, kumohon. Aku tidak suka kau bicara melantur begini" Katanya masih mengelus tanganku yang semakin dingin. Sedetik kemudian, ia mengusap air mataku. Air mataku semakin menetes dibuatnya. Bagaimana bisa aku melakukan ini terhadapnya yang sangat menyayangiku? Ada apa denganku? Aku juga menyayanginya, tapi kenapa aku ingin memintanya untuk break sementara?
"Aku tidak bermimpi buruk tadi malam, Myeon. Sama sekali tidak. Aku juga tidak ada masalah dengan adikku. Hanya saja, masalahnya terletak di diriku sendiri. Aku juga tidak tahu kenapa, hanya saja aku ingin sendiri dalam kehidupanku. Aku merasa jenuh dengan kehidupanku. Ada apa denganku, Myeon? Apa aku aneh?" tanyaku sambil menahan air mataku menetes kembali. Aku menatapnya dengan sendu. Junmyeon menggeleng pelan sambil mengelus kepalaku pelan, lalu berkata,
"Kamu tidak aneh, sayang. Wajar saja orang mengalami fase jenuh dalam hidupnya. Merasa jenuh dengan semuanya, aku mengerti perasaanmu. Tapi tolong jangan menangis, sayang. Itu membuatku hancur"
Ia berdiri dari bangkunya dan duduk di sebelahku, ia menarikku ke dalam pelukannya dan menenangkanku yang kembali menangis dalam pelukannya. Aku membalas pelukannya erat, dan tidak peduli pada beberapa orang yan menatap kami bingung. Aku tidak peduli, yang aku pedulikan hanya Junmyeon, orang yang kusakiti karena keegoisanku yang membuat rasa jenuhku meningkat dan membuatku ingin mengisolasi diri dari lingkungan sekitar.
"Sudah merasa lebih baik, hm? Sekarang tolong jelaskan padaku apa yang ingin kamu lakukan sekarang? Aku akan mengabulkan apapun yang kamu inginkan dengan beberapa syarat yang akan aku ajukan" Katanya sambil mengusap lembut kepalaku. Asal kalian tahu, salah satu hal yang membuatku sangat sangat sangat sayang kepadanya adalah yang satu ini. Ketika aku sedang ada masalah, ketika aku sedang sedih atau apapun, dia selalu memelukku sambil mengusap lembut kepalaku. Itu membuatku selalu tenang dan merasa semakin sayang kepadanya.
"Aku ingin kita break, Myeon. Aku janji tidak akan lama. Aku hanya ingin menuruti egoku untuk sendiri dulu. Kamu tahu kan, kalau aku mencintaimu? Jadi tolong, aku mohon dengan sangat, Myeon. Apakah bisa?" Tanyaku pelan seraya melepaskan pelukanku padanya. Aku menatap wajahnya yang berubah menjadi suram, aku yakin dia kecewa dengan apa yang aku ucapkan.
Dasar bodoh! Kalian boleh menghakimiku, menyebutku bodoh, gila, atau apapun itu yang kalian pikirkan. Terserah, hakimi aku sepuasnya. Tapi setelah kalian puas menghakimiku, tolong kalian pikirkan bagaimana rasanya berada di posisiku, kalian memiliki orang-orang yang tulus mencintai dan menyayangi kalian. Baik itu orang tua, teman, ataupun kekasih- jika kalian memilikinya. Ketika kalian berada di fase terdalam rasa jenuh, jenuh dengan semua yang ada di kehidupan kalian. Jenuh dengan rutinitas harian yang penuh dengan pekerjaan rumah, tugas, berkumpul dengan teman atau sebagainya. Apa kalian akan melakukan hal yang sama denganku? Ingin pergi menjauh dari semua orang, seakan semua orang itu adalah zombie yang akan memakanmu hidup-hidup yang membuatmu terpaksa melindungi diri dengan membuat penjara kehidupan yang hanya ada dirimu sendiri di dalamnya. Tidak ada siapapun, tidak seorangpun bisa membukanya karena kamupun tidak tahu kunci penjaranya ada di mana. Itulah yang sedang kurasakan. Tolong mengertilah.
"Kamu benar-benar ingin break? Kalau kamu yakin, aku tak bisa apa-apa selain menuruti keinginanmu. Kalau kita break, apa kita masih tetap akan berkomunikasi seperti biasa, Xing?" Tanyanya sambil meletakkan tangannya yang besar di kedua pipiku dan menatapku tepat di mataku. Aku mengangguk pelan.
"Tidak akan lama, Myeon. Aku janji. Ya, kita masih tetap berkomunikasi seperti biasa. Bukannya kita 'satu', hm? Aku janji akan kembali ke pelukanmu" kataku meyakinkan dan mengelus tangannya yang sedang berada di pipiku. Dia mengangguk dan tersenyum tipis setelah merasa diyakinkan. Walaupun aku merasa ia sepertinya sedang kecewa.
"Aku punya beberapa syarat untukmu, Xing. Pertama, selama kita break, aku ingin kamu mengatur pola makanmu. Lihat dirimu sekarang, sayang. Kamu semakin kurus, ke mana Yixingku yang pipinya lumayan berisi dengan dimple yang manis? Kemana perginya Yixingku yang ketika sedang berdansa selalu bertenaga? Akhir-akhir ini kulihat kau tidak bertenaga seperti biasanya ketika latihan. Yang kedua, jangan sering begadang dan minum kopi. Itu tidak baik untuk kesehatanmu. Aku tidak ingin orang yang kusayang akan jatuh sakit nantinya. Aku benci itu, sayang. Ketiga, di manapun kamu berada, berada dalam penglihatanku atau tidak, kau harus tersenyum, kau harus terlihat bahagia. Dengan seperti itu, aku bisa memastikan kau baik-baik saja. Dan yang terakhir, selama kita break, aku ingin kamu jangan sekali-sekali mencari orang yang lebih baik dariku. Karena orang yang terbaik untukmu hanya aku, Kim Junmyeon. Mengerti, hm?" Katanya serius. Aku menatap matanya dengan penuh penyesalan. Ya Tuhan, apa yang sudah kuperbuat kepada orang yang telah membuatku bahagia selama tiga tahun ini? Kutuk saja aku Tuhan, karena sudah membuat orang yang kusayang kecewa. Akupun dengan berat mengangguk dengan beberapa persyaratan yang sebenarnya beberapa poinnya selalu ia ultimatumkan kepadaku ketika aku sedang 'bandel'.
Ia mengangguk juga, dan mengecup keningku lama. Setelah itu, ia mengelus pipiku dan tersenyum seraya melirik arloji di tangan kirinya, "Sepertinya aku sudah harus pergi, aku akan ada kelas lagi setelah ini. Setelah ini, kamu bisa menikmati waktumu sendiri untuk menghilangkan jenuhmu. Tenang saja, kita masih bisa berkomunikasi, bukan? Nanti malam, aku akan menelponmu seperti biasa. Jangan khawatir, sayang. Aku mencintaimu" Katanya sambil berdiri, lalu menatapku yang sedang menatapnya sendu lama. Lalu pergi dengan langkah yang lambat, kepalanya sedikit tertunduk. Lalu ia menghilang setelah keluar dari pintu kedai ketika berjalan ke persimpangan. Setelah ia menghilang, aku menghembuskan nafas kasar dan membaringkan kepalaku ke atas meja dan merenung, 'sebenarnya aku ini kenapa?'
.
.
.
Halo, apa kabar kalian? Ketemu lagi kitaaaa. Sudah berapa lama gw gak update? Kkk, sekarang gw update nih. Ini berdasarkan kisah nyata temen gw yang beberapa waktu lalu curhat habis break dengan pacarnya. Tentu sudah dengan izin dia dan beberapa perubahan (sesuai permintaannya).
Semoga kalian suka dengan ff baru ini. Maaf kali ini gw udah lama gak update ff baru lagi. Maklum, lagi kena writerblock, cyiiinnn...
Lastly, review dari kalian sangat membantu, cyiiinnn...
