Main character : 2min, onew, key, jonghyun, kai

Genre : Romance, Humor gagal -_-

Length : Chapter

Rate : T

.

Disclaimer : it's not my Fanfic, the owner is poppykisses. The original story in Aff.

.

Foreword : Shining High School, memiliki 4 murid populer layaknya Idol. Taemin akan menjadi murid baru di sekolah itu. Bagaimana kisah Taemin ketika menjadi

murid baru disana? Interaksi apa yang terjadi antara Taemin dan 4 murid populer itu? /bad summary - bukanBBFstory

.

Note : Staccato adalah bentuk artikulasi musik. Merupakan nada yang dimainkan pendek-pendek, getas, nyata, dan singkat. Membuat kita yang mendengar

seakan merasakan lompatan di gendang telinga kita. Dan seperti itulah kisah Taemin berikut ini ^^

.

.

.

.

.

CHAPTER 1

Hari yang baru. Sekolah yang baru. Dan disanalah terlihat Taemin berdiri di depan gerbang sekolah. Sibuk menggerutu pada diri sendiri karena menyetujui

rencana perpindahan ini. Memang dia memiliki peringkat dan nilai yang cukup baik sehingga bisa memasuki sekolah yang mewah ini dan orangtuanya pun

memiliki uang yang cukup untuk memasukinya.

.

Taemin memiliki lebih dari sedikit alasan untuk memilih memasuki sekolah ini, tapi tetap saja dia masih merindukan teman-temannya. Meskipun masih dapat

bertemu satu sama lain tapi tetap saja rasanya sudah berbeda. Mereka tidak akan lagi melihat dunia dengan cara yang sama. Mereka tidak akan lagi memiliki

ruang kelas yang sama. Tak ada lagi hal random yang terjadi di sekolah untuk digosipkan bersama. Karena orang akan menjadi lupa ketika sudah tak bersama

satu sama lain dalam waktu yang lama.

.

Dengan helaan nafas panjang dan langkah kaki yang berat, tak lupa juga ekspresi jengkel yang tak ingin dia sembunyikan, Taemin memasuki gerbang sekolah,

akhirnya dia masuk ke jajaran sekolah termewah di Korea Selatan itu. Dengan ransel tersender manis di bahu kirinya dan map sekolah di tangan yang lain,

Taemin berjalan memasuki sekolah. Bel sekolah sudah berbunyi, mungkin sekitar 10 menit yang lalu ketika Taemin masih sibuk berdebat-dengan diri sendiri

akan masuk tidaknya dia ke dalam bangunan horror-menurutnya ini. Bangunan ini terlalu besar dengan didominasi warna coklat dan biru.

.

Berjalan lurus mencari kantor sekolah sambil masih berkecamuk dalam pikirannya, Taemin tidak sadar hingga menabrak tiga namja yang sangat tampan yang

berkeliaran berlawanan arah dengannya.

"Permisi" dan ketiganya pun menatapnya seperti menatap perampok bank.

"Ya?" namja dengan rambut blonde keunguan menjawabnya.

"Kau tahu dimana kantor sekolah?"

"Jalan lurus saja maka kau akan melihatnya" namja dengan rambut hitam spike kini menjawabnya.

"Terima kasih" dan Taemin pun berjalan lurus sebelum memutar badannya kembali.

"Bukankah bel sudah berbunyi?" atau telingaku salah pendengaran.

"Ya, sudah berbunyi"

"Lalu kenapa kalian masih disini? Kalian murid baru juga?" tanya namja mungil ini.

"Tidak, kami bukan murid baru. Kami hanya sedikit spesial" mereka tertawa kecil

"Kau sangat cute" namja dengan rambut blonde keunguan mencubit pipi chubby Taemin.

"dan juga lembut~" lanjut namja itu.

"Kalian sangat aneh" Taemin memutar bola matanya sambil langsung berjalan menuju kantor sekolah. Orang disini terlihat aneh.

"Apakah dia baru saja memutar bola matanya dan menyebut kita aneh" ucap Jonghyun terlihat shock.

"Ya, dia melakukannya" ucap Onew.

"Aku menyukainya" kata Key.

"Dia milikku" Jonghyun mengecap namja mungil itu.

"Siapa yang menjadikanmu leader " geram Onew pada Jonghyun.

"Dia bahkan tidak ada disini. Jadi sebaiknya ada orang lain yang sementara menjadi penggantinya" Jonghyun membela diri sendiri.

"Ayolah guys. Murid-murid disini semakin membosankan dan mungkin ini akan menjadi hal paling menarik yang datang kepada kita" kata Key.

"Benar. Dia juga cantik" Onew menyetujuinya.

"Lebih cantik dari yeoja-yeoja disini" terus terang saja.

"Orang-orang disini bahkan tidak berani berbicapa pada kita tanpa keinginan menjilat, tertawa genit atau justru pingsan" Akibat menjadi orang yang terlalu

diinginkan.

"Aku menginginkannya" ucap Key

"Kita akan lihat ini semua akan dibawa kemana. Setidaknya dia harus memilih salah satu diantara kita"

.

.

Dan begitulah, Lee Taemin pun memasuki dunia barunya dengan penuh kesan.

.

.

.

.


"Selamat pagi anak-anak. Ini murid baru kita. Silahkan kenalkan diri" ucap kepada seluruh murid dengan seragam abu-abu biru.

"Namaku Lee Taemin" apalagi yang harus aku ucapkan.

"Kau dapat duduk disana disamping Kai" ucap sambil mulai menulis sesuatu di papan tulis.

.

.

"Hai" namja bernama Kai itu menyapanya

"Hai"

.

.

.


"Kau tahu? cukup susah untuk masuk kesini tapi kau bisa masuk kesini bahkan diawal Februari" ucap Kai, sesekali menyedot orange jus di cafetaria sekolah.

"Yeay" terlalu sibuk makan.

"Jadi apa yang membuat mereka bisa menerimamu dengan tiba-tiba" tanya Kai. Membuat Taemin hampir mengeluarkan kembali makanan yang dikunyahnya.

"Tak ada, sungguh. Nilai-nilaku termasuk cukup baik. Itu saja"

"Ah, berati kita memiliki orang yang benar-benar pandai disini"

"Tidakkah kau lapar?" dia hanya minum, begitu kontras dengan Taemin yang sibuk mengisi mulutnya.

"Tidak juga. Jadi sejak kau akhirnya resmi menjadi murid sekolah ini, aku rasa kau harus tahu peraturan dasar disini" ucap Kai penuh keseriusan.

"Pertama-tama, jaga jarak baik baik dengan Mr. Liew"

" Mr. Liew?"

"Dia pelatih disini. Satu dari para guru yang memiliki kekuatan mengatur murid mengingat dia adalah satu-satunya guru yang disukai Choi Minho"

"Choi Minho?"

"Ya, yang akan membawa kita pada peraturan dasar kedua, sekolah ini secara praktis dikuasai oleh 4 orang. Yang bila kau tidak membuat masalah dengan

mereka maka merekapun tak akan bermasalah denganmu"

"4 orang penguasa?"

"Kau dapat mengecek mereka di fanpage online mereka. Namanya Beats"

"Mereka punya fanpage?"

"Satu dari jutaan hal yang mereka punya"

"Kau berteman dengan mereka?"

"Ah, aku terlalu rendah untuk berbicara dengan mereka. Mereka tidak terlalu sering memasuki bangunan ini. Biasanya mereka berada di singgasana mereka di

ujung sana"

"Mereka punya tempat sendiri?" Taemin terlihat shock.

"Ayah salah satu dari mereka adalah pemilik sekolah ini. Aish. Lebih baik aku tunjukkan padamu website mereka" Kai menyeret lengan Taemin.

"Aku masih belum selesai.." Taemin mencoba mengambil potongan terakhir makanan di piringnya.

.

.

.

.


Perpustakaan di sekolah ini begitu besar namun tampak kosong. Apa gunanya memiliki banyak buku jika kau tidak membacanya? Sungguh pemborosan.

.

Bicara secara jujur, Taemin tidak begitu peduli dengan empat namja itu tapi karena Kai sudah berinisiatif dan dia harus tahu siapa orang yang harus dia jaga

jarak agar dia tetap aman dan nyaman disini, dia harus menyimak apa yang akan Kai katakan.

.

"Itu adalah Lee Jinki" Kai menunjuk gambar di layar monitor.

"Dia menyebut dirinya Onew. Dia akan menjadi satu-satunya pewaris Lee Contructions. Perusahaan itu secara praktis mempunyai kepemilikan setengah dari

Korea Selatan ini. Dia sebenarnya genius. Aku dengar dia sebenarnya sudah memiliki gelar Ph.D. Mungkin dia hanya ingin berkumpul dengan teman-temannya

disini" jelas Kai. Dan bukankah namja ini adalah namja yang dia temui di pintu depan.

"Dan ini adalah Kim Kibum. Ayahnya adalah Menteri dalam Negeri dan ibunya adalah pemilik mall tempat perbelanjaan diseluruh Korea Selatan" dan itu adalah

namja yang mencubit pipinya.

Meng-klik gambar yang lain.

"Dia adalah Kim Jonghyun. Orangtuanya sebenarnya keturunan raja tapi dia tidak terbiasa memakai gelarnya. Karena tanpa gelarpun semua perempuan disini

dapat dipastikan menginginkannya dan mengidolakannya tepat ketika mereka menangkap tubuhnya dari penglihatan mata".

Mengganti halaman di fanpage, Kai menunjuk namja terakhir.

"Dan dialah, lebih seperti leader mereka tanpa perlu kesepakatan. Namanya Choi Minho. Jika kau dapat menghitung dengan dollar tiap uang yang dimiliki murid

disini, kau akan mengetahui kalau dalam seminggu orang tuanya dapat membuat lebih dan mungkin uang para murid sebanding hanya 3% nya. Juga ayahnya

adalah pemilik sekolah ini" Taemin menatap pada gambar tersebut. Tampan.

"Mereka pasti seorang players huh? Uang, Tampilan dan semacamnya" tanya Taemin.

"Jonghyun, Key dan Onew biasanya kencan dengan supermodel. Ya, orang yang semacam itu kecuali Minho yang tidak pernah kencan atau begitulah yang

website katakan. Para crazy-fans biasanya update setiap aktivitas harian mereka" Kai menjelaskan.

"Mereka adalah senior disini?" mereka terlihat lebih tua dari Kai dan dirinya.

"Yeah, anak tingkat dua seperti kita tak akan punya kesempatan berhadapan dengan mereka"

"Aku rasa aku melihat mereka waktu aku berjalan kesini" Itu pasti mereka. Orang istimewa tak akan mudah terlupakan.

"Kau bertemu mereka?" Kai terkejut.

"Minho tidak ada disana tapi mereka yang lainnya terlihat aneh, tidak terlihat image glamour seperti yang kau bicarakan padaku"

"Minho masih mengadakan perjalanan dari yang terakhir aku dengar. Kau tidak melakukan sesuatu yang membuat mereka jengkel kan?"

"Tidak banyak yang aku lakukan. Hanya mengatakan kalau mereka aneh" dan aku memutar bola mata kepada mereka.

"Kau melakukan apa?" teriak Kai

"Ini perpustakaan. Hus. Lagipula aku tidak yakin mereka masih mengingatku" Jika mereka terlihat penting seperti yang Kai katakan. Jadi mereka pasti memiliki hal

yang lebih penting untuk dilakukan kan?

"Ya, semoga saja begitu"

.

.

.

TBC

.

.

.

Mian kalau translatenya mungkin agak berantakan dan kalau ada typo *bow*

mind to review? :)