NARUTO © MASASHI KISHIMOTO

Pairing : Sai x Ino Y.

Rate : T

Warnings: OOC, Gaje, AU dan masih banyak lagi~~

Langit musim panas terlihat tanpa awan, jauh dibawahnya seorang pemuda dengan wajah pucat sedang menarikan kuas diatas kanvas dengan melihat objek gambar disekitarnya. Sepertinya terik matahari tidak meredupkan keinginananya untuk mengabadikan suasana hari itu.

"Apa yang sedang kau lakukan Sai?" tanya gadis pirang yang sudah ada disampingnya itu. Gadis dengan Ponytail itu mengalihkan pandangannya kearah kanvas ukuran sedang yang berada didepan Sai. "Wah, kau sedang melukis ya!" lanjutnya tanpa menunggu jawaban dari lawan bicaranya itu.

"Hm!" jawab Sai sambil mengangguk sekali membenarakan jawaban Ino. "Aku sudah selesai." Tambahnya.

Mendengar perkataan Sai, Ino memiringkan kepalanya sedikit sambil memperhatikan lukisan yang ada didepan matanya itu.

"Itu langit." Ucap Sai sambil tersentum saat melihat raut kebingungan diwajah Ino.

"Aku tidak terlalu suka dengan langit kosong, terasa begitu hampa." Ucap Ino setelah beberapa saat diam.

Wajah pucat Sai masih terlihat menampakan senyuman, "Kosong?" Tanya Sai sambil mengadah kelangit.

"Benar aku tidak suka dengan langit kosong tanpa awan" Jawab ino sambil mengikuti Sai yang melihat kelangit.

"Itu tidak kosong, karena dilangit… Ada Kumpulan warna biru yang indah."

Ino sedikit tersetak, ia mengalihkan pandangannya pada Sai. Senyumnya mengembang menyadari betapa bodohnya dia selama ini.

"Setelah kupikir-pikir lagi, Langit tanpa awan juga cukup indah." Ucap Ino pada dirinya sendiri.

Sai berbalik dan menatap ino sehingga mata mereka bertemu, "Tapi, dibandingkan langit indah yang berada jauh disana. Aku labih suka langit yang ada didekat ku saat ini. Selalu cerah tanpa awan selamanya." Ucap Sai sambil menatap mutiara biru Ino. Mendengar itu Ino hanya bisa menunduk untuk menyembunyikan rona merah diwajahnya.

"Selama ini aku tidak pernah memberi nama pada lukisan yang kubuat. Tapi, untuk yang satu ini sepertinya aku punya nama yang cocok." Kata Sai sambil melihat lukisannya sekali lagi. "'Yamanaka Ino', bolehkah aku menamainya seperti itu?" Tanya Sai yang sudah mengalihkan pandangannya pada Ino.

Wajah Ino terasa sangat panas sekarang, secara perlahan Ino mengangkat wajahnya sambil menatap kelereng hitam milik Sai, "Bo-boleh saja, jika kau memaksa." Ucap Ino sedikit terbata.

Melihat reaksi Ino, Sai membuat senyum tipis yang tidak disadari Ino. Senyuman tulus yang tdak pernah dia tunjukan kepada siapapun.

END