Title: Duizhang, Who Is HE?
Cast: EXO
Summary: seorang namja kecil datang tiba-tiba ke dorm EXO-M. Ia mengaku bahwa dirinya merupakan anak dari sang duizhang. Lalu, bagaimanakah reaksi member M lainnya? Yang terutama, bagaimanakah reaksi Tao? Yaoi. BoyxBoy. DLDR. RnR, please?
-0-
Pagi itu suasana di dorm EXO-M tampak seperti biasanya. Terlihat Luhan yang sedang asyik telefonan dengan Sehun, Lay yang sedang asyik melakukan video call dengan Suho, Chen dan Xiumin yang sedang asyik belajar bahasa China bersama, dan Tao yang saat itu masih berusaha untuk membangunkan Kris.
"Kris-ge, ppali ireona~" kata Tao "Member lain sudah bangun semua. Tinggal menunggu Kris-ge bangun dan kita bisa sarapan,"
"Lima menit lagi, baby," balas Kris "Aku masih sangat mengantuk,"
Tao mempoutkan bibirnya. Ia hapal betul kebiasaan Kris satu ini.
"Gege, kumohon.. atau aku akan marah dan tidak mau mengenal gege lagi?"
"Eh? Jangan! Baiklah. Sekarang aku bangun. Lihatkan?"
Kris buru-buru bangkit dari tempat tidurnya. Tao tersenyum senang.
"Baiklah, ayo keluar, ge!"
Kris dan Tao berjalan keluar dari kamar sang duizhang. Luhan dan Lay langsung menyudahi pembicaraan mereka dengan seme mereka yang jauh di Korea itu, Xiumin dan Chen langsung memekik senang begitu melihat Kris keluar dari kamarnya. Mereka langsung berkumpul di meja makan.
"Duizhang, kami lega sekali kau keluar dari kamarmu!" kata Xiumin
"Ya! Rasanya kau telah berada di kamar itu seabad lamanya!"
Kris mengerutkan dahinya. Tidak mengerti ucapan rekannya itu. Ia hanya mengedikkan bahu lalu memulai makan sarapannya.
Ting tong ting tong
"Biar aku yang membukanya!" kata Tao semangat
Tao buru-buru bangkit dari duduknya. Ia setengah berlari menuju pintu dorm EXO-M itu. Lalu, ia membukanya.
"Loh, tidak ada siapa-siapa," gumam Tao "Jangan-jangan orang iseng?"
"Nuna, aku di bawah sini," kata suara kecil itu
Tao langsung menatap kebawah. Ia membulatkan matanya begitu menemukan seorang anak kecil, namja, dengan pipi tembam dan mata bulatnya itu.
"Omona! Kyeoptaa!" kata Tao "Namamu siapa?"
Tao mensejajarkan tingginya dengan tinggi namja kecil itu. Yang berarti ia harus berjongkok.
"Namaku? Wu Zi Lu," jawab namja kecil itu "Salam kenal, nuna. Nuna bisa memanggilku Zi Lu,"
"Wu? Lucu. Kau memiliki marga yang sama dengan Kris-ge," kata Tao
"Kris? Apakah nama lengkapnya Wu Yi Fan?" tanya Zi Lu
"Ne, Zi Lu-ie. Nama lengkap Kris-ge memang Wu Yi Fan. Kenapa memangnya?"
"Nuna, aku mohon antarkan aku bertemu dengan Kris hyung! Aku mohon!" pinta namja kecil itu sambil menampakkan wajah memelasnya.
Tao yang memang dasarnya mudah luluh, langsung mengiyakan permintaan Zi Lu tanpa berfikir dua kali. Tao berfikir, mungkin Zi Lu merupakan fans berat Kris. Entahlah.
"Tao, itu siapa?" tanya Luhan begitu melihat Tao masuk sambil membawa seorang anak kecil
"Namanya Zi Lu, dia…,"
Zi Lu tiba-tiba berlari menuju Kris. Ia memegang lutut Kris dan berkata, "Appa! Umma sangat merindukanmu!"
-0-
Suasana ruang tamu sangat mencekam. Terlihat enam member EXO-M. Luhan dan Lay duduk di sofa. Xiumin dan Chen berdiri di dekat situ, Kris dan Tao duduk di lantai. Tao memangku Zi Lu.
"Emm, Zi Lu. Ya, namamu Zi Lu kan?" tanya Luhan "Bisakah kau sebutkan siapa namamu, lahir dimana, tanggal lahir, umur dan siapa nama orangtuamu?"
"Eumm! Namaku Wu Zi Lu. Aku lahir di Guangzhou, 7 Mei 2007. Sekarang umurku lima tahun. Orangtuaku adalah Wu Yi Fan dan Park Jin Ah," jelas Zi Lu lancar
"Park Jin Ah?" tanya Kris seperti tak percaya "Park Jin Ah? Ia ibumu? Dimana dia sekarang?"
"Umma.. sudah meninggal dua bulan yang lalu," Raut wajah Zi Lu tiba-tiba murung "Karena penyakit kanker yang ia derita sejak tiga tahun lalu,"
"Jin Ah, menderita penyakit kanker?" tanya Kris tak percaya "Tidak mungkin!"
"Eumm, duizhang, maaf aku menyela," kata Tao "Park Jin Ah itu, siapa?"
"Park Jin Ah itu umma Zi Lu sekaligus istri appa!" tiba-tiba Zi Lu menyeletuk
"E-Ehh? Bu-Bu…,"
"Jadi begitu ya duizhang," tiba-tiba Xiumin bersuara "Aku tidak menyangka,"
"BUKAN BEGITU!"
"Appa, jangan berteriak-teriak," kata Zi Lu "Ternyata benar kata umma. Appa tampan sekali,"
Tao menatap ekspresi wajah Zi Lu. Zi Lu tampaknya senang sekali dapat bertemu dengan appa-nya.
"Kris-ge~"
Kris menoleh kearah Tao. Dari awal memang Kris berharap mendengar suara Tao. Ia mau tau, Tao marah atau tidak terhadapnya.
"Ada apa, Tao-ie?"
"Eumm.. Zi Lu.. boleh tinggal di sini, ya?"
-0-
Malam telah tiba. Semua member EXO-M telah memakan makan malam mereka. Kini, mereka semua berkumpul di ruang tengah.
"Zi Lu-ie, siapa yang mengirimmu kesini?"
"Hush! Chen-ah. Bukan mengirim," kata Xiumin "Seperti barang saja,"
"Ehehe, ne mianhae Xiumin hyung," balas Chen "Siapa yang menyuruhmu untuk kemari, Zi Lu-ie?"
"Umm, bibiku," jawab Zi Lu "Kata bibi, aku disuruh pergi kerumah appa, karena bibi mulai repot mengurus semuanya,"
"Zi Lu, senang bertemu appa?" tanya Tao pelan
"Ne! Tentu saja Zi Lu senang. Zi Lu senang sekali dapat melihat appa. Zi Lu penasaran, seperti apa sebenarnya sosok appa. Apa benar setampan yang dikatakan umma," jelas Zi Lu "Umma bilang, appa sangat tampan dan juga baik hati,"
Tao tersenyum hangat pada Zi Lu. Entah ada yang menyadarinya atau tidak, Tao menghela nafas berat. "Eumm, aku mau kekamar sebentar," izin Tao
Tao buru-buru masuk kedalam kamarnya. Ia langsung rubuh begitu sampai di dalamnya. Ia menggigit bibirnya. Rasanya sesak. Sangat sesak mengetahui bahwa namja yang kau cintai sudah pernah melakukan 'itu' dengan yeoja lain. Sampai membuat anak pula.
"Ukh. Kenapa rasanya sesakit ini…,"
Tao memegangi dadanya erat. Berusaha meredam rasa sesak yang ia rasakan. Ia juga menggigit bibirnya agar isak tangisnya tidak keluar.
Tok Tok
"Tao? Kau ada di dalam kan? Buka pintunya, ne?"
Kris. Tao langsung menghapus air matanya dan berusaha bersikap senormal mungkin. Setelah merasa cukup bisa, Tao membuka pintu kamarnya.
"Ne? Ada apa, ge?" tanya Tao berusaha agar suaranya terdengar seceria biasanya
"Kau tidak apa-apa?" tanya Kris. Raut wajahnya tampak khawatir
"Ne, aku tidak apa-apa. Ahh, Zi Lu, halo," sapa Tao "Sudah mau tidur, eh?"
"Ne, nuna. Boleh tidak, Zi Lu tidur dengan nuna malam ini?" tanya Zi Lu spontan
"Ehh? Tidur denganku?" tanya Tao. Sepertinya ia tidak mempermasalahkan Zi Lu yang memanggilnya dengan nuna
"Ne, bolehkan, nuna?" tanya Zi Lu "Bbuing bbuing~"
"E-Ehh," wajah Tao memerah karena melihat aegyo yang dilakukan oleh Zi Lu "Baiklah. Ayo sini masuk,"
Tao meminta Zi Lu dari Kris. Kris langsung menyerahkan Zi Lu pada Tao agar Tao dapat menggendongnya.
"Tao, perasaanku saja atau Zi Lu memanggilmu nuna?" tanya Kris
"Ne, Zi Lu memang memanggilku nuna.. entahlah. Sepertinya ia menganggapku yeoja atau semacamnya," balas Tao
"Kau tidak masalah dengan hal itu?"
"Yah, itu bukan masalah penting kan, dibandingkan dengan hubungan appa-aegya mu itu,"
Kris bungkam. Ia tidak membalas kata-kata Tao.
"Nah, Zi Lu. Kau tidur duluan, ne? Aku belum bersih-bersih sama sekali," jelas Tao "Dan oh ya, jangan panggil aku nuna, ne?"
"Loh? Memang kenapa?" tanya Zi Lu heran "Nuna tidak mau dipanggil seperti itu? Lalu apa? Jiejie?"
"Ja-Jangan jiejie! Gege, ya, panggil aku gege," jelas Tao "Karena aku namja, Zi Lu-ie,"
Tao buru-buru masuk kedalam kamar mandi. Ia ingin segera tidur, karena ia memang sudah mengantuk.
-Di kamar KrisTao-
"Appa, Tao nuna memang benar-benar lelaki?" tanya Zi Lu tak percaya "Tapi.. ia sangat manis!"
"Ne, dia memang benar-benar laki-laki, Zi Lu-ie," jelas Kris "Dan yah, memang ia sangat manis,"
"Zi Lu, kalau appa dan Tao gege memiliki hubungan khusus, bagaimana?"
"Hubungan khusus? Hubungan khusus seperti apa, appa?" tanya Zi Lu
Ahh. Kris lupa. Zi Lu baru berumur lima tahun. Walaupun terlihat dewasa dan tidak cadel seperti anak pada umumnya, Zi Lu tetaplah bocah berumur lima tahun yang belum mengerti tentang cinta.
"Seperti.. hubungan antara appa dan umma?" tanya Zi Lu pelan
"Ya. Tapi belum sejauh itu," jelas Kris "Bagaimana? Kau setuju atau tidak?"
"Mianhae, appa. Tapi Zi Lu tidak dapat merelakan appa pergi dengan namja atau yeoja lain. Zi Lu hanya mau appa bersama dengan Zi Lu dan umma," jelas Zi Lu "Appa, mau tidak, setelah beberapa bulan di sini, kita pergi?"
Kris mematung mendengar kata-kata Zi Lu. Ia.. tak dapat berkata apa-apa.
Dan, Kris serta Zi Lu tidak menyadari, bahwa Tao, mendengar dengan jelas semua ucapan Zi Lu. Dari kata per kata. Tao mendengar semuanya, dan.. air mata pun kembali menetes.
-TBC-
Mind to review? ;)
