PAIR : YUNJAE gs dll sebagai pendukung
WARNING : cerita ini dari NOVEL berjudul
Jerat
Esti Kinasih
ini asli kopy paste dan replace untuk nama tokoh (yang berubah nama pemeran) ,,, …. Entah ada nya perubahan tidak nya tergantung Mood ….. toh saya tidak bias mengarang … jd sepertinya tidak ada perubahan ..
YANG TIDAK SUKA TAK USAH BACA
YANG MAU BACA SILAKAN
...
...
"Jae, dapet salam dari Yunho."
Jaejoong mendengus. "Iya," jawabnya malas.
"Salam balik, nggak?"
"Kamu aja, deh."
"Aku?" Junsu mengangkat alis. "Yang dapet kan kamu?"
"Males, ah."
Junsu menatapnya sejenak kemudian menarik kursi ke depan Jaejoong.
"Kayaknya dia marah, lho. Kamu sih, tiap hari dikirimin salam nggak pernah dibales. Bales, dong. Sekali-sekali, gitu."
"Entar dikiranya aku naksir, lagi."
"Soalnya begini, Jae," Junsu memelankan suaranya, tubuhnya beringsut maju sampai menempel di meja. "Kemarin dia cegat aku, dikiranya aku nggak pernah sampaikan salam-salamnya itu ke kamu. Aku sampai sumpah kalo nggak pernah lupa. Dia kayaknya marah. Terus dia bilang begini; 'Su-ie, bilang ya, sama Jaejoong. Suatu saat nanti aku pasti bisa menangkapnya tanpa dia bisa menghindar, apalagi lari dariku'. Begitu."
"Begitu?!" seru Jaejoong dengan tubuh serentak bangkit. "Menangkap? Ayam kali! Sembarangan aja ngomong!"
Junsu tertawa geli.
"Pokoknya aku sudah sampaikan ya, ke kamu. Hati-hati, lho. Lagipula, kenapa sih nggak mau?"
"Masa kamu nggak denger storinya? Waktu sekolah kita ngadain kemping bersama bulan kemaren itu, aku kan pingsan. Abis jalannya jauh banget. Mana hujan lagi, becek lagi, terus dingin lagi. Waktu sadar, aku sudah ada di pelukannya. Kamu tau kata pertama yang kudengar begitu membuka mata? 'Jaejoong ternyata kamu lumayan seksi juga'."
"Hah?!" Junsu terbelalak.
"Iya. Apa itu nggak kurang ajar?"
"Kalian cuma berdua?"
"Enggaklah. Yang pingsan kan bukan cuma aku."
"Berarti..."
"Jangan mikir macam-macam!" potong Jaejoong galak. Junsu langsung menutup mulutnya.
Keesokan harinya, begitu menginjakkan kaki di sekolah, dengan emosi Jaejoong langsung berkeliling mencari Yunho.
"Hai!" Cowok itu menyambutnya surprais.
"Kamu ngomong apa ke Junsu?" Jaejoong berkacak pinggang dan menatapnya tajam.
"Apa? Oh, itu?" Yunho tertawa lebar. "Ternyata pemberitahuan malah ampuh, ya. Satu pun salamku nggak ada yang kamu balas. Tapi ternyata pemberitahuanku malah bisa membawamu ke depanku."
"Kamu ngancam?"
"Bukan. Aku kan sudah bilang itu pemberitahuan. Suatu saat kau akan jadi pacarku, Jae," Yunho menjawab tenang. Jaejoong ternganga.
"Jangan sok yakin!" semburnya.
"Kita liat aja."
