Protogenoi

Disclaimer : © Fairy Tail milik Hiro Mashima

Warning: OoC, AU, Typo(s), and agak GaJe

~Happy Reading~

|Chapter 1 – Awal yang Aneh|

Narita airport

October 20

9.00 p.m.

Bandara international di tokyo masih dipadati oleh penumpang yang lalu lalang. Dari pintu keluar keberangkatan amerika-jepang, sesosok gadis bersurai pirang berjalan keluar bandara. nampak bergetar, dilihatnya nama di layar hp miliknya.

"iya ma?" sahut gadis tersebut

"lucy, apa perlu mama jemput?" tanya sang mama

"tidak usah ma, aku naik taxi saja" jawab gadis bernama lucy tersebut

"baiklah kalau begitu. Hati-hati ya lucy"

"iya ma" dan akhirnya sambungan telepon diputus. Lucy beranjak untuk mencari taxi dan menaikinya.

.

.

~Lucy pov~

Hai, namaku lucy, aku baru saja sampai di jepang dari amerika. Aku menemani ayahku berkerja disana, dan sekarang aku kembali karena salah satu pekerjaan papaku selesai. Sudah 7 tahun aku di amerika. Sungguh waktu yang lama bagiku. Dan sekarang aku akan tinggal lagi di jepang bersama mamaku. Dan aku akan memulai pekerjaanku yang baru disini.

.

.

Akhirnya aku sampai didepan gerbang rumahku. Aku keluar dari taxi dan segera memayarnya. Udara semakin dingin dan aku langsung berlari menuju dalam rumah.

"tadaima~" itulah kalimat pertama yang aku ucapkan setelah sekian lama meninggalkan rumah ini

"okaeri hime" jawab seorang pelayan gadis bersurai merah muda

"virgo~ ohisashiburi" aku langsung melompat kepelukan virgo. Virgo merupakan pelayan terhebat dan cukup aneh dirumah ini. Sejak kecil dia sudah menemaniku, jadi aku sudah menganggap dirinya seperti kakakku sendiri. Pelukan kamipun terlepas.

"ohisashiburi hime. Layla-sama sudah menunggu diruang makan" virgo berjalan terlebih dahulu, dan aku mengikutinya dari belakang. Akupun memasuki ruang makan dimana mamaku sudah terduduk menungguku

"mama~" aku berlari menuju mamaku dan memeluknya seperti yang kulakukan kepada virgo.

"ohisashiburi lucy" mamaku membalas pelukanku dan mengelus lembut kepalaku

"em.. Aku rindu sekali ma" aku memanja kepada mamaku. 7 tahun aku tidak bertemu beliau. Syukurlah beliau masih sehat. Pelukan kamipun terlepas.

"segeralah mandi dan kita makan bersama disini lucy" aku mengiyakannya dan segera pergi kekamarku untuk mandi.

.

Setelah badanku segar aku segera menuju ruang makan. Tentu saja aku sudah memakai pakaian yang disiapkan virgo. Malam itupun aku makan malam bersama mamaku dan beberapa pelayan dirumah.

.

.

Jam sudah menunjukkan pukul 7.00 pagi. Aku sudah bangun sejak 4.00 pagi. Dan sekarang aku duduk didalam kamar sedang merawat barang kesukaanku. Sebuah pistol fn atau five-seven, semi otomatis dengan peluru berkaliber 5,7mm. Ini merupakan pistol pertama dari ayahku. Kenapa aku memegang pistol? Tentu saja karena pekerjaanku. Di amerika aku mengikuti beberapa pelatihan dari ayahku yang seorang fbi. Pelatihan tersebut seperti menembak, memecahkan beberapa kasus dan lain-lain. Di amerika pun aku pernah membantu ayah menyelesaikan satu kasusnya. Dan sekarang aku diterima kerja disebuah kantor bagian kepolisian jepang divisi kriminal. Jadi wajar saja bila aku mempunyai pistol bukan.

.

.

Saat ini aku berada diruang keluarga menikmati secangkir teh buatan virgo yang sudah lama sekali tidak aku rasakan. Aku melihat mama berjalan dan duduk disebelahku.

"kamu sudah tahu akan bekerja dimana?" tanya mamaku

"di daerah shinjuku ma"

"divisi kriminal?" aku hanya mengangguk. Mamaku nampak khawatir dengan pekerjaanku ini.

"jangan khawatir ma. Aku akan baik-baik saja" aku mencoba meyakinkan mamaku.

"baiklah kalau begitu. Berhati-hatilah dengan pekerjaanmu" aku mengangguk mengiyakan mamaku. Jam sudah menunjukkan pukul 9.00 pagi, aku berpamitan dengan mamaku dan berangkat menuju shinjuku.

.

.

Shinjuku

October 21

9.40 a.m.

Aku berjalan dari stasiun menuju tempat kerjaku yang tebilang cukup dekat dengan stasiun. Tak sampai 15 menit berjalan aku sudah sampai. Sebuah kantor 3 lantai dengan banner 'kepolisian shinjuku'. Kantor yang sederhana, dengan pintu kaca satu arah(?) Dan juga jendela-jendela dengan kaca satu arah(?) Di kiri dan kanan pintu. Aku menarik pintu dan melihat keadaan yang tidak wajar. Sepi. 'Kenapa bisa kantor polisi sesepi ini. Apakah ada kasus?' batinku. Aku masuk dan melihat sekeliling. Ruang lantai 1 hanya berisi resepsionis yang ditak ada penunggunya, sofa untuk antrian, sebuah mesin minuman, dan kucing berbulu biru.

"waaa.. Neko~" kucing tersebut pun tidak umum, mempunyai kulit berwarna biru. Tapi tetap saja kucing ini lucu. "kawaii~" aku mendekatinya dan mengelus kepalanya. "siapa namamu koneko-chan?"

"happy dayo. Dirimu siapa?" jawab kucing tersebut

"waah~ kawaii"

"..."

"EEEHHH! KUCINGNYA BERBICARA!" aku berteriak kaget mendengar kucing tersebut berbicara.

"hahaha.. Kamu lucu sekali" suara perempuan dibelakangku tertawa. Aku pun melihat kebelakang dan ternyata seorang gadis dengan rambut silver indah sepunggung sedang tertawa manis

"apa kau yang tadi berbicara?" tanyaku yang masih setengah sadar dari kaget tadi.

"tentu saja. Tidak mungkin kucing bisa bicara" jawabnya santai. Aku merasa ditipu olehnya. 'Ada apa dengan orang ini' batinku. "jadi, siapa kamu?" tanya gadis tersebut.

"namaku lucy heartfillia. Saya pegawai baru di divisi kriminal dikantor ini" jawabku sopan

"oohh jadi kau lucy heartfillia. Perkenalkan namaku mirajane strauss panggil saja mira, resepsionis. Pimpinan masih ada di lantai 2 dengan gray. Dan anggota yang lain menghadiri rapat di kantor pusat" kata mira panjang lebar. Aku hanya menganggukkan mengerti. "oh iya, bisa kau tolong bantu aku untuk membuang sampah ini disamping?"

"ah tentu" akupun mengambil tempat sampah yang berisikan kertas-kertas dan berjalan keluar kantor.

Aku melihat tempat khusus sampah berada didepan bangunan sebelah. Bangunan sebelah merupakan hotel dengan mungkin sepuluh atau belasan lantai. Aku melihat bangunan sekitar. Terdapat toko roti diseberang kantor dan penitipan anak disebelahnya. Aku pun segera berjalan kembali ke kantor.

Saat pintu kubuka aku melihat sebuah dada bidang nan sixpack yang tepat berada didepanku. Aku langsung menutup pintu dan keluar lagi. 'Apa aku salah masuk?' batinku. Aku memundurkan langkahku dan melihat banner 'kepolisian shinjuku'. Aku sudah benar dan mecoba masuk lagi. Sebuah dada bidang nan sixpack tadi menghilang. Namun saat aku melihat kebawah aku melihat seorang kakek cebol yang tingginya setengah tinggi badanku.

"APA-APAAN KANTOR INI...!"

Tsuzuku…

Yoo~ ohisashiburi. NaraTsukara desu. Lama sekali aku tidak mengunggah cerita di fanfic karena kehidupan dunia(?) #lupakan.

Jadi bagaimana cerita author kali ini? Chapter 1 sepertinya cukup singkat dan membosankan ya.. mohon bersabar, chapter 2 akan saya beri sedikit gore..

Oke sekian dulu. Jangan lupa review ya, yoroshiku.. See you next chap..

Jaa ne~

~RnR~