Guys! Ini adalah fanfic pertama gue!
I'm a dead Megaman Fan! So, piker aja dech, nie fanfic tentang apa. Maaf ya, kalo fanfic gw rodo-rodo aneh gitu. Namanya aja first time, y gak? Tenang aja. Gw buat nie fanfic dalam bahasa Indonesia. Kalo mao English versionny, message aja ke Gw kasih linkny nanti.
Tokohnya adalah tokoh-tokoh kesayangan gw dari Megaman X series. Here it is!
( X berlari sambil menembakkan peluru buster-nya kepadaku. Aku tidak mempedulikan kegilaan tersebut dan terus berlari. Ketika sedang berlari dengan cepat, sesuatu menangkap pandangan mataku. OLI! Seketika, ada seberkas cahaya dari surge yang menyinari kaleng yang berisi oli tersebut. Dengan segera, kusambar kaleng itu dan berlari menuju tangga terdekat. Di ujung tangga aku berdiri diam dan menumpahkan isi kaleng tersebut. Oli membuat jalannya licin dan X terjatuh ketika ia sedang setengah jalan menuju ke puncak tangga. Akupun tertawa iblis dengan wajah penuh kemenangan *lagu neraka…tarik maaaaaang!*)
X : Tidak…aku…gagal…si-sial…
Gue : Hoahahahahahaha! (sekarang muka gw dah mukenya iblis beneran)
X : Kumohon…jangan…hentikan…
Gue : Tidak ada lagi yang menghalangi gw untuk…
Readers : STOP WITH THE DRAMA AND GOES ON WITH THE FANFIC PLEASE!
Gue : …
X : …
Gue : …sori deh…tapi X lo yang ngejar-ngejar gw…
X : Tolong…jangan…jangan buat gue jadi…NOOOOOOOOOOO!
Gue : *Menulis line terakhir fanfic*
X : *Menangisi nasib*
Pada suatu waktu, berdirilah sebuah kerajaan bernama Kerajaan Abel. Kerajaan ini dipimpin oleh suatu dinasti. Dinasti ini bernama dinasti Hunter. Alasan mengapa dinasti ini tidak pernah jatuh bukanlah karena besarnya kekuasaan mereka, tetapi karena jasa-jasa mereka bagi seluruh rakyat kerajaan Abel. Mereka bukan saja membawa kerajaan Abel menuju puncak kejayaannya, tetapi mereka selalu membawa nama baik kerajaan Abel dalam kontes gladiator tahunan, dengan menundukkan rival besar mereka, kerajaan Maverick.
Keluarga Hunter hampir dapat dibilang merupakan suatu keluarga yang memiliki segala-galanya. Mereka pintar, cerdas, terpelajar, sopan, kaya, berkuasa, serta memiliki kemampuan berperang yang sangat baik. Bukan itu saja, mereka adalah keluarga kerajaan yang memiliki perhatian yang sangat tinggi terhadap rakyat mereka. Bahkan, lebih baik bagi keluarga ini jika mereka harus kehilangan nyawa mereka dalam perang daripada kehilangan nyawa dari prajurit-prajurit mereka.
Sebagai keturunan yang ke-42, keluarga ini membawa kerajaan Abel untuk berada di masa paling makmur sepanjang sejarah kerajaan-kerajaan di abad pertengahan. Raja mereka, Raja Signas, dibantu oleh Dr. Light, ilmuwan terbaik di seluruh kerajaan, yang juga berperan sebagai penasihat kerajaan, adalah orang-orang yang paling berperan dalam kemakmuran kerajaan Abel. Mereka juga memiliki teknisi terbaik sepanjang masa, Douglass, yang membangun system transportasi serta radar untuk menangkap kehadiran musuh-musuh yang mendekat. Ia juga menciptakan system darurat yang akan melindungi keluarga kerajaan, tetapi tetap juga memperlengkapi para prajurit dengan perlengkapan berkualitas tinggi, dan tahan lama serta tahan di medan perang apapun. Jangan lupakan trio penari mereka yang juga berperan di bidang seni kerajaan, Alia, Layer, dan Pallete.
Tetapi, sebuah kejadian yang terjadi di masa lalu membuat semuanya berubah. Raja Signas trauma akibat kehilangan putri satu-satunya. Belum lagi, seminggu setelah putrinya lahir, istrinya yang sangat dicintainya meninggal dunia. Kerajaan Abel bukan lagi sebuah kerajaan yang damai. Kerajaan ini dipenuhi oleh tangisan kematian dan ketakutan rakyatnya akan perang. Ya,…tidak ada lagi apapun dalam kerajaan ini yang tidak terlepas dari kata "perang". Kerajaan Abel telah mengumumkan sebuah perang abadi terhadap kerajaan Maverick. Semuanya terjadi karena tragedi 10 tahun sebelumnya…
10 tahun yang lalu, tepatnya di tengah malam…
"Baginda raja…"
"…"
"Baginda raja!"
"…h-hah! … oh dokter. Ada apa dok, membangunkan saya di tengah malam seperti ini?" ucap raja dengan wajah mengantuk.
"Kerajaan kita…ampun…baginda raja…"
"A-ada apa?" ucap Signas, menyadari ada yang tidak beres.
"Kerajaan kita sedang diserang oleh segerombolan bandit. Yang paling buruk adalah…tuan putri telah hilang. Ia telah diculik menurutku…"
"…Sial…itu pasti mereka…kerahkan seluruh pasukan!"
"Siap tuan!"
"Aku tidak menyangka…kenapa ia harus hilang secepat ini…"
Di luar, para bandit sedang bertarung dengan mesin-mesin buatan Douglass. Mesin-mesin itu diprogram untuk menahan musuh hingga pasukan kerajaan tiba. Dipimpin oleh Zenn, sang ksatria pedang terbaik di kerajaan itu, para pasukan segera menghampiri para bandit untuk memberantas dan mengusir mereka. Selain pasukan ksatria pedang, raja Signas juga mengerahkan pasukan penyelamat untuk mencari dan menemukan sang putri kecil yang telah hilang bersama beberapa pemanah terbaik.
Di ruang singgasana, raja Signas mempersiapkan dirinya dengan perlengkapan perang dan pedang kerajaan yang memang hanya dia saja yang boleh menggunakannya. Dr. Light, yang ingin memberitakan perkembangan peperangan kecil itu lalu masuk ke dalam dan melihat sang raja dengan wajah terkejut.
"Ba-baginda raja…? A-apa yang akan baginda lakukan?"
"Aku akan bergabung dengan pasukan penyelamat. Mereka tidak terlatih untuk pertarungan jarak dekat. Aku akan memastikan keselamatan mereka…dan menyelamatkan putriku dengan tanganku sendiri!" tegas Signas.
Dr. Light yang sebenarya mengerti keadaan hati sang raja hanya bisa mengangguk pelan dan mengucapkan selamat berjuang pada sang raja. Sang raja diam saja dan langsung keluar. Suatu sikap yang paling jarang dilakukan oleh raja Signas. Ia selalu mengucapkan terima kasih pada siapapun yang memberi selamat kepadanya, baik dari orang kaya, maupun dari para pengemis.
Segala usaha dikerahkan untuk menyelamatkan putri raja dan mengusir para bandit dari istana. Para bandit berhasil ditaklukkan, tetapi tidak terdapat satupun jejak dari sang putri. Menyadari tidak ada satupun hal yang dapat ia lakukan untuk menyelamatkan putrinya, ia menjadi sedih dan trauma. Ia berinisiatif untuk mencegah adanya penyerangan ke dalam wilayah kerajaannya…dengan menghancurkan dan menguasai seluruh kerajaan yang ada di sekitarnya. Dengan demikian, perang abadi dengan rival beratnya, kerajaan Maverick, tidak dapat terelakkan lagi.
10 tahun kemudian…
"X…oi!...X! Bangun oi!"
"H…hah…? 'paan se! Lagi enak-enaknya tidur nie…"
"Perang Abel dan Maverick sudah mulai lagi. Tentu saja, siapa lagi kalau bukan kita berdua yang tahu apa artinya itu…"
Orang muda yang bernama X itu segera bangun dan menatap sahabatnya dengan kaget. Tapi, yang dilihatnya adalah wajah kemerahan yang menatap dirinya tanpa berpaling sedetikpun.
"Ka-kamu…ngapain liat gue kayak gitu…?"
"Eh…em…um…gak…gak ada apa-apa kok! Hahaha!"
"Orang aneh…ayolah…kau gak mau khan semua harta-harta itu melayang begitu saja karena kita keduluan?"
"Euh…um…i-iya ya! Hahahahaha!"
"…freak…"
Kedua pemuda itu beranjak menuju ke lokasi perang. X adalah seorang pemuda yang pekerjaannya mencari harta karun. Dalam dirinya, ia menyimpan sebuah rahasia yang sangat dalam. X merasa terbeban kepada sahabatnya, Axl. Diapun mulai merasa bahwa Axl mulai mengetahui rahasia dirinya. Walaupun yang saat ini mengetahui rahasia itu hanyalah dirinya dan…
Gue : Tangan gue pegel banget…woi berhenti nangis bentar aja nape?
X : *Ngacuhin gue n tetep nangis ala "5-years-old-boy"*
Gue : Dibilangin jangan baca skripnya duluan. Nyesel khan?
(Axl masuk…)
Axl : Hi guys! Eh, Ste, lo apain si X? Nangis mulu ntu anak…
Gue : Jangan Tanya gue deh…
Well, readers!
Itu tadi bagian pertama! Hope you'll read and review! : )
Janji deh! Bagian kedua bakal segera jadi!
Piss for ol' Megaman lovers!
