Chapter 1 : One Confession
"Aku akan terus mimpi itu adalah kamu"
...
"Apa maksud ucapanmu tadi?"
Kyuhyun membuka matanya, saat sungmin bersuara kembali setelah mereka terdiam cukup lama. Saat ini mereka baru saja selesai dengan acara "Radio Star" dimana Kyuhyun sebagai mc kedatangan sungmin sebagai guest-nya.
"aku tidak mengerti yang kau ucapkan." Kyuhyun merasa malas menjawab pertanyaan yang diajukan padanya ini. menurutnya sungmin menjadi sangat lebih sensitif akhir-akhir ini. dan dia jenuh.
"kau mengerti. Kau hanya tak ingin peduli." Sungmin menghentikan ucapannya untuk melihat wajah kyuhyun. Tapi dia hanya tersenyum miris saat dilihatnya kyuhyun kembali memejamkan matanya.
"apa maksudmu mengatakan aku jarang di dorm akhir akhir ini,kyu?" sungmin mencoba lembut, berharap kyuhyun mau menanggapinya.
"tidak bermaksud apa-apa,hyung. Hanya untuk meramaikan acara. Ck kenapa diperbesar sih? Sudahlah, aku lelah. Bangunkan jika sudah sampai. Arra?"
Sungmin hanya mengangguk lemah dan kembali menatap jalanan. Dia merasa kyuhyun berubah akhir-akhir ini, semenjak mereka pisah kamar. Sungmin merasa sedikit jauh dengan kyuhyun. Entah mengapa. Apa Kyuhyun tak mencintainya, lagi?
...
Sudah hampir setahun berlalu sejak ia memutuskan memisahkan kamarnya dan kyuhyun. Mungkin di mata orang lain hubungan mereka baik-baik saja. Mungkin, kyuhyun juga akan berpikir begitu. Mereka masih bersikap seperti biasanya. Tak pernah ada lagi pertengkaran, tak pernah ada lagi ungkapan cinta atau cemburu dari kyuhyun. Perlahan dia merasa hatinya menjauh dari kyuhyun, atau sebaliknya? Kyuhyun yang menjauh darinya?
Sungmin merasa hubungannya tak akan pernah berujung. Huh? Ujung? Bahkan ia tak tahu akan seperti apa ujungnya hubungan mereka? Kyuhyun sangat sulit diajak pergi berdua akhir-akhir ini, bahkan dia juga sangat sibuk. Jadi, mereka memang sama-sama sibuk.
"kau melamun." Suara itu datang hyukjae yang duduk disampingnya. mereka baru saja berlatih untuk SS5 yang akan segera digelar pertama kali di Seoul. Eunhyuk memberikan sebotol air mineral pada sungmin.
"Gomawo, sudah selesai?"
"hmm tinggal koregrafi akhir dan semuanya akan sempurna. Seperti biasanya. Yang lain sudah pulang?"
"ya"
"lalu kenapa kau belum pulang? Jangan bilang kau menungguku?"
Sungmin tersenyum, mana mungkin dia bilang pada eunhyuk jika dia menghindari semobil dengan Kyuhyun. "hmm aku menunggu Shindong" kemudian beranjak bermaksud pergi ke toilet. Tapi langkahnya segera terhenti saat eunhyuk kembali bersuara,
"kau tak bisa terus menghindari masalah,hyung" Eunhyuk bangkit, dan melewati sungmin begitu saja. Sedangkan sungmin hanya terdiam dan menangis dalam hatinya.
...
Kyuhyun terdiam mendengarkan penjelasan orang di seberang sana.
"hmm aku mengerti, terima kasih hyung. Aku akan menjemputnya, sekarang. Kau pulanglah dulu."
Pria itu segera menutup sambungan teleponnya, dan bergegas mengambil kunci mobil.
...
Sungmin benar-benar mengutuk dalam hati saat ia mendapati dirinya ditinggal begitu saja oleh Eunhyuk. Dia hanya bercanda tadi soal menunggu shindong, bagaimana mungkin dia menunggu shindong yang jelas-jelas tak hadir dalam latihan kali ini. ck sesampainya di dorm dia benar-benar akan mencekik sahabatnya itu.
Alhasil sekarang dia harus memesan taksi untuk pulang. Tapi setelah sampai di pintu gerbang, dia melihat sebuah mobil hitam yang tak asing baginya
"kyu?" sungmin berjalan mendekat dan benar-benar terkejut saat dilihatnya kyuhyun benar-benar ada disana. "apa yang kau lakukan disini?"
"aku sedang belanja." Dia menjawab dengan cueknya, membuat sungmin merengut dan segera masuk kedalam mobil.
"kenapa tak bilang akan kesini?"
"jika aku bilang, apa kau akan menungguku?"
Sungmin hanya terdiam mendengarnya. Kyuhyun sudah berubah, dia tak lagi mendapati nada lembut dari setiap pertanyaaan kyuhyun.
Kyuhyun yang tak mendengar jawaban sungmin segera saja menyalakan mesin mobil dan menyetir, mengabaikan fakta ada yang berubah dari hubungan mereka. Dia jadi teringat pembicaraanya dengan yesung beberapa hari lalu.
...
Flashback
Kyuhyun baru saja tiba di dorm saat didapatinya Sungmin sedang berdua dengan Yesung di ruang televisi. Dia mencoba bersikap biasa saja dan pergi berlalu menuju dapur tanpa menghiraukan tatapan sendu sungmin padanya.
"kau sedang membuat kopi? Kalu begitu buatkan aku satu" kyuhyun cukup terkejut mendapati yesung ada di belakangnya. Kapan hyungnya ini datang?
"tidak, aku sedang membuat teh hangat, hyung mau?"
"baiklah teh juga tak buruk."
Kyuhyun tidak tahu kenapa dia mau saja diminta membuatkan teh.
"akhir-akhir ini kau sangat sibuk ya?" yesung bertanya
Kyuhyun menatap yesung, mencoba mencari tahu apa maksud pertanyaan hyungnya ini. "hmm aku cukup sibuk"
Yesung hanya mengangguk mengiyakan sampai akhirnya terdengar lagi suara kyuhyun
"hyung.. apa yang.. kau lakukan tadi bersama sungmin?"
Yesung tersenyum maklum. Bukannya menjawab dia malah berdiri, dan berkata "dia kesepian, kau tahu? Terima kasih tehnya" sebelum akhirnya pergi menjauh dari Kyuhyun
......
"hyung, sudah sampai."
Sungmin terbangun dari tidurnya. Tak sadar jika mereka sudah sampai d dorm, eh dorm? Sungmin merasa bukan parkiran dibasement dorm mereka. Dilihatnya kyuhyun keluar dari mobil, sehingga ia juga ikut keluar mengikuti kyuhyun.
Kyuhyun yang kini sudah lengkap memakai masker dan topi hitamnya, mendekat pada sungmin dan memakaikannya sebuah jaket berhoodie. "pakailah, kita akan makan dulu"
"mwo? Ini sudah malam kyu, bahkan terlalu malam untuk makan malam"
"kalau begitu kita membeli makanan kecil saja. Kita ke tempat biasa"
"tapi, bagaimana jika ada yang mengenali kita?"
Kyuhyun hanya tersenyum dan menggenggam erat tangan sungmin. Sungmin sendiri merasa terkejut, sudah lama ia tak merasakan genggaman ini. dia tersenyum kemudian.
Malam ini, kyuhyunnya kembali.
...
Udara malam sangat terasa dingin malam ini. sedingin perasaanya saat ini. Lee sungmin berdiri di balkon kamarnya, menatap jalan kota Seoul yang sepertinya tak akan pernah tertidur. Sama seperti dirinya, yang tak bisa tertidur. Memikirkan jalan yang harus segera ia ambil, memikirkan keputusan yang harus segera ia jalani.
"apa tak ada jalan lain selain perpisahan?" sungmin bertanya, bertanya pada takdir
...
"katakan itu tidak benar,hyung."
Akhirnya berita itu sampai juga pada telinga Cho Kyuhyun. "katakan jika itu hanya bualan semata untuk menaikan popularitas orang itu?!"
"Aku.. akan menikahinya, kyu. Aku akan menikah."
Kyuhyun melotot seketika, berpikir jika hyung tersayangnya ini hanya bercanda. Tapi raut serius itulah yang meyakinkan kyuhyun bahwa ini benar-benar nyata. Apa katanya tadi? Menikah? Ini gila!
Kyuhyun mencoba tenang dan berharap sungmin akan mengubah keputusannya "lalu, hubungan kita?"
"hubungan kita? Hubungan yang mana kyu? hubungan yang tiada akhirnya ini? memang apa yang kau harapkan dari hubungan seperti itu?"
Sungmin melihat kilat kemarahan dari mata kyuhyun. Sungmin tahu ia baru saja menyakiti kyuhyun. Dia bahkan membenci tindakannya sendiri, tapi apa sungmin punya pilihan?
"baiklah, menikahlah. Semoga kau TIDAK bahagia." Kyuhyun pergi meninggalkan sungmin. Berlalu membawa beban baru dalam hatinya. Berlalu meninggalkan sungmin dengan sejuta penyesalan dan kesakitan. Sungmin ingin menahan kyuhyun, dia ingin mengejar kyuhyun. "aku mencintaimu kyu, tak apa aku melakukannya untukmu,untuk kita"
...
Semua tak sama lagi. Semuanya sudah berbeda sekarang. Sungmin terdiam memperhatikan member yang sedang berlatih koreografi.
Sungmin merasakannya, perlahan tapi pasti ada dinding tak kasat mata yang muncul begitu saja antara dia dan kyuhyun. Oh salah, bukankah dia sendiri yang memunculkan dinding itu?
"Super Show 6 sudah di depan mata dan kau masih saja melamun" Eunhyuk yang terlihat kelelahan mendudukan dirinya disamping sungmin yang (masih) terlihat melamun
"aku tidak melamun. Hanya memperhatikan kalian."
"benarkah? 'kalian' atau dia?"
Sungmin mengalihkan pandangannnya pada eunhyuk, menatap mata pria bergummy smile itu langsung, mencoba mencari tahu apa maksud pertanyaan itu.
"kau tak bisa menghindari masalah, sudah kubilang kan?" Eunhyuk bertanya, berharap hyungnya ini bersedia mencurahkan perasaannya. Tapi, sungmin hanya terdiam menatapnya kemudian berlalu begitu saja.
"beban apa yang sedang kau tanggung, hyung? Sangat sulit menebak isi hatimu"
Sungmin POV
Aku? Menghindari masalah? Tidak, aku yang menimbulkan masalah. Akulah si biang masalahnya. Masalah bagi super junior, masalah bagi ELF, masalah bagi keluargaku sendiri, dan masalah bagi...Kyuhyun.
Dan masalahnya adalah, aku terlalu mencintai Kyuhyun. Terlalu mencintainya hingga rasanya sesak sekali disini. Apa jalan yang kuambil salah? Atau sedari awal tak ada jalan yang benar untukku?
Aku tersenyum. Tersenyum sedih, rencana takdir memang sangat hebat. Takdir mempertemukanku dan kyuhyun, membawaku terbang tanpa menjelaskan rasanya jatuh. Memberiku dua sayap tanpa memberi tahu salah satu sayapnya akan patah.
Dan sekarang, takdir juga yang mematahkan sayapku, aku ingin terbang lagi. Mengejar kyuhyun. Tapi, bagaimana aku bisa terbang hanya dengan satu sayap?
"kau tidak bahagia?" suara itu terdengar begitu dingin.
Disana, kyuhyun berdiri dengan bersandar pada dinding toilet. Dan aku masih disini, menatap pantulan diriku sendiri dari cermin kamar mandi. 'Sejak kapan dia datang?'
"kau tak bahagia? Ah seharusnya tak perlu ku tanyakan lagi. Jelas sekali kau tak bahagia."
Kulihat kyuhyun menegakan badannya, 'apa aku harus menjawab pertanyaannya?'
"jangan terlalu memaksakan dirimu. Katakan jika kau menyerah" kyuhyun mendekat padaku. Bahkan aku masih bisa mendengar bisikannya itu.
"apa perlu aku menciummu sekarang, untuk menyadarkanmu bagaimana perasaanmu sebenarnya?"
Cukup Kyuhyun! Aku yakin sekali dia memang akan menciumku jika aku tak segera berbicara.
"aku tahu. Aku tahu apa yang kurasakan." Kulihat matanya, mencoba menyalurkan emosi yang selama ini kupendam sendiri. Apa dia tak mengerti? Aku terlalu mencintainya, hingga tak sanggup lagi mengatakannya, lalu, bagaimana dengan dirinya sendiri?
Sungmin POV end
"kau tak perlu menanyakan kebahagiaaanku, kyu. Aku tidak bahagia. Kau tau kebahagiaanku ada padamu. Jadi bagaimana bisa aku bahagia sekarang?"
Kyuhyun terlihat diam, menatap balik sungmin yang sudah lebih dulu menatapnya.
"apa kau pikir kebahagiaan hanya dengan terus bersama? Kalau begitu biar aku bertanya, apa kau bahagia selama ini denganku? Atau, apa aku bahagia selama ini denganmu?
Tidak kyu. Aku tidak bahagia."
"h-hyung..."
"aku mencintaimu. Aku tahu sebesar apa cintaku padamu. Aku bahkan sadar jika aku benar-benar tak bisa bernapas dengan baik jika kau tak ada. Tapi, aku tak tahu hatimu. Aku tak tahu sebesar apa cintamu, tak tahu sepenting apa aku untukmu. Selama ini kau melupakan itu, Kyu. Kau melupakan bagaimana cara mencintaiku, kau lupa bahwa cinta juga perlu diucapkan.
Kau berpikir aku yang berkhianat? Benarkah? Aku yang berkhianat, atau kau yang lupa mencintaiku? Karna aku tak merasakan lagi cintamu."
Sungmin tak tahan lagi. Dia beranjak sebelum satu lengan menahannya,
"kau berpikir aku tak mencintaimu?" sungmin mendengar suara kyuhyun bergetar
"tidak,kyu. Kau mencintaiku. Kau hanya tak tau seberapa besar kau mencintaiku"
Sungmin tak perlu meminta kyuhyun melepaskan tangannya, karena kyuhyun sudah melakukannya.
...
Changmin tahu Sungmin sudah pergi. Jadi dia bermaksud masuk ke dalam dan menanyakan langsung apa yang terjadi.
"kyu."
"aku mencintainya. Dia benar, tapi aku tak tahu sepenting apa ia untukku. Aku hanya tahu mencintainya, tak tahu cara membahagiakannya dengan cintaku."
Itulah pertama kali, Changmin melihat kyuhyun menitikan airmatanya.
"apa dia memutuskan memilih jalan ini, karenaku? " changmin hanya bisa mengusap bahu kyuhyun, tanpa tahu harus berbuat apa. Dia tahu, kyuhyun hanya butuh pendengar yang baik.
...
TBC
...
Jadi apa kalian masih berpikir ini semua salah sungmin? Tidak. Aku berpikir tidak. Sungmin pasti punya alasan kuat untuk memilih menikah. Tapi satu hal yang masih aku yakini, sungmin dan kyuhyun masih saling mencintai.
Selamat datang di ffku yang baru.
Ff ini murni dari khayalanku aja ya. Jadi setiap kejadian di kisah ini hanya terjadi di kepala ku aja. Aku hanya mengira-ngira yang terjadi berdasarkan beberapa fakta.
Terima kasih untuk reader yang baca "sunflower" kemaren. Terutama yang udah ngasih saran dan semangat.
Orange girls,abilhikmah,ovallea,PumpkinEvil137, Choi Ryeo Hyun, thank you
And, special for 'guest', makasih banyak saran dan komentarnya.
Enjoy this new story
