Minna!
Saia bikin fic lagi….
Lagi-lagi multichap..
Tapi, biarlah. Ini mungkin hanya 2-3 chap saja.
OKE…
Silakan dibaca n jangan lupa review-nya!
Disclaimer: Riichiro Inagaki and Yusuke Murata
Warning: OOC, gaje n kawan-kawan.
Proof Of Love
Chapter 1: Prologue
By: Shield Via Yoichi
Yamato's POV
Pagi datang. Tampak dari sinar matahari yang seenaknya saja menusuk mataku. Aku bangun, melihat jendela.
Aku benci pagi. Kenapa pagi selalu datang dan membangunkanku? Aku ingin pagi tak pernah datang di hidupku.
Kenapa?
Karena kalau pagi datang, berarti aku akan terus melihat kenyataan pahit.
Apa itu?
Kenyataan bahwa orang kucintai berpacaran dengan orang lain.
Ya, aku memang bodoh. Aku tak bisa mengungkapkan perasaanku kepadanya. Dan akhirnya, aku harus menghadapi kenyataan itu.
Aku berdiri dan berjalan menuju kamar mandi. Kubuka bajuku dan ku putar kran shower. Membiarkan air mengalir di tubuhku dengan lembut.
Kemudian, kukenakan bajuku mulai dari celana panjang, kemeja, dasi dengan corak bergaris-garis, dan blazer.
Tampak seperti orang kantoran. Memang iya. Tapi ini seragam sekolah. Seragam SMA Teikoku. Sekolah yang selalu merekrut anggota yang kuat untuk amefuto dari sekolah lain.
Aku juga anggota amefuto bernomor 21 atau 22. Begitu juga orang yang kucintai dan juga kekasihnya, Karin Koizumi dan Taka Honjo.
Aku keluar dari kamar dan menuruni tangga menuju dapur. Rumah ini terlihat sepi. Aku tinggal sendiri. Rumah... Bukan, bukan. Apartemen ini hanya untuk diriku seorang. Karena orangtuaku tinggal di Amerika. Aku di Jepang karena di rekrut oleh divisi sekunder Akademi Teikoku. Menyedihkan.
Aku membuka lemari es, mencoba mencari makanan. Tapi, yang ku dapat hanya sesisir pisang.
Pisang?
Tunggu! Sepertinya aku ingat seseorang. Kalau tak salah dia rival-nya Taka ketika Christmas Bowl tahun lalu. Siapa ya?
Ah, sudahlah! Untuk apa aku memikirkan hal yang tidak penting. Tak membuatku kenyang kalau memikirkan itu.
Kuambil sesisir pisang itu, mengambil sebotol air mineral, dan duduk di sofa di depan tv.
Ku makan sesisir pisang itu dengan lahap(?). Seperti monyet yang kelaparan di hutan sana. Dari pada kelaparan, lebih baik jadi monyet(?) 'kan?
Ku minum air itu sampai habis karena tersedak pisang yang langsung ku makan sesisir sekaligus.
Setelah itu, kuambil tas berisi buku pelajaran dan langsung berangkat ke sekolah dengan kecepatan 4,2 detik milikku.
Bodohnya aku. Aku lupa mengunci apartemenku! Dengan terpaksa aku pulang dengan kecepatan 4,2 detik(lagi). Kemudian, kembali ke sekolah dengan kecepatan yang sama.
Capek!
Aku duduk di tepi air mancur. Saat aku masih terengah-engah, mataku langsung tertuju pada dua orang yang baru datang. Karin dan Taka. Mereka menyapaku.
"Ohayoo, Yamato-kun!" sapa Karin yang tersenyum padaku.
Manisnya!
"Ohayoo juga, Karin-chan." sapaku balik.
"Kenapa kau terengah-engah?" tanya Taka dingin yang membuat senyumku luntur.
"Aku baru selesai latihan." jawabku dalam senyum palsu.
Dingin sekali dia! Kenapa Karin bisa menyukainya? Padahal, aku lebih keren, gagah, tampan, walau rambutku liar. Tapi, aku 'kan lebih dari Taka. Ok, aku narsis. Tapi itu kenyataan. Dan aku lebih pantas dengan Karin dari pada Taka.
Mereka pun pergi meninggalkanku. Sebelumnya, Karin melambai-lambai kepadaku. Aku membalas lambaiannya.
Aku ikut masuk ke dalam sekolah yang besar dan berjalan menuju ruang kelas.
KRIING!
Bel di mulainya pelajaran berbunyi. Aku tak semangat belajar. Aku tidak serius mendengar penjelasan.
TBC…
Ah, gomen.. chap ini pendek banget… RnR please...?
